Anda di halaman 1dari 14

INDONESIA: HUMAN DEVELOPMENT INDEX

(LIFE EXPECTANCY + EDUCATIONAL ATTAINMENT + ECONOMICAL POWER)

TAHUN 1996

Rank 102

1997
1998

99
98

1999
2002 2003

109
112 112

RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI DIBANDINGKAN BEBERAPA NEGARA TAHUN 1995-2005

1995 Thailand 58 Malaysia 59 Pilipina 100 Indonesia 104 Cina 111 Vietnam 120

NEGARA

TAHUN 2000 2003 2004 2005 76 74 76 73 61 58 59 61 77 85 83 84 109 112 111 110 99 104 94 85 108 109 112 108

Sumber : UNDP (1995,2000,2003,2004 dan 2005

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: (1). Rendahnya sarana fisik, (2). Rendahnya kualitas guru, (3). Rendahnya kesejahteraan guru, (4). Rendahnya prestasi siswa, (5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, (6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, (7). Mahalnya biaya pendidikan.

2 RELEVANSI PENDIDIKAN
Masalah ini berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau intitusi yang membutuhkan tenaga kerja, banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.

Efisiensi pengajaran di Indonesia

Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih murah Beberapa masalah efisiensi pendidikan: - Mahalnya biaya pendidikan - Sistem pendidikan yang berubah-ubah - Waktu pengajaran

Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu Equality dan Equity. Equality atau persamaan mengandung arti persamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan , sedangkan equity bermakna keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang sama diantara berbagai kelompok dalam masyarakat.

Masalah kesempatan pendidikan adalah rasio jumlah penduduk yang tertampung dalam satuan-satuan pendidikan. Banyaknya individu lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi. Untuk bekerja mereka belum memiliki bekal yang memadai

Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah

sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Misalnya menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa

Meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk

bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi Menghilangkan ketidakmerataan di desa dan dikota, serta gender Meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen Menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi dan profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan

Berencana membangun infrastruktur

seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah Meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini dianggarkan 44 triliun rupiah Penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan Pembiayaann bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai