Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS Analisis ikuiditas Analisis likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya.

. Rasio lancar PT ABCD sebesar 2,71 mengimplikasikan terdapat Rp. 2,71 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap Rp. 1 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Rasio cepat sebesar 1,86 yang menunjukkan Rp. 1,86 untuk menutupi masing-masing Rp. 1 kewajiban lancarnya. Kedua rasio tersebut menunjukkan situasi likuiditas yang ketat. Periode penagihan piutang usaha PT ABCD yaitu sebesar 180 hari sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan adalah 108 hari. Hal ini menunjukkan bahwa PT ABCD menghabiskan sangat banyak waktu untuk menagih piutang usaha. PT ABCD juga memerlukan waktu yang lama dalam hal menjual persediaan. Secara keseluruhan komposisi aset dan kewajiban PT ABCD sudah baik, namun periode penagihan piutang usaha dan periode penjualan persediaan masih kurang baik. Analisis solvabilitas Analisis solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Total rasio utang terhadap terhadap ekuitasnya sebesar 0,45 mengindikasikan bahwa untuk setiap Rp. 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp. 0,45 pendanaan dari kreditur. Rasio total utang terhadap asset sebesar 0,31 mengindikasikan bhwa untuk setiap Rp. 1 pendanaan asset, terdapat Rp. 0,31 pendanaan dari kreditur. Rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang adalah 0,38 mengungkapkan bahwa terdapat Rp. 0,38 pendanaan jangka panjang dari kreditur untuk tiap Rp. 1 pendanaan ekuitas. Laba PT ABCD tahun 2010 sebesar 11 kali bunga tetap yang menjadi komitmennya. Rasio ini menunjukkan bahwa PT ABCD tidak menemui hambatan untuk memenuhi komitmen beban tetapnya. Namun secara keseluruhan dengan nilai profitabilitas yang rendah, maka resiko solvabilitas PT ABCD tinggi. Tingkat pengembalian investasi Pengembalian investasi dilihat dari tingkat pengembalian ekuitas yaitu sebesar 1,52% yang mengindikasikan bahwa PT ABCD menghasilkan Rp. 1, 52 per tahun untuk tiap Rp. 1 investasi ekuitas. Rasio ini dinilai sangat rendah.

Kinerja operasi Margin laba kotor sebesar 40% menunjukkan kemampuan PT ABCD untuk menjual tidak jauh dari biaya produksi. Margin laba operasi sebelum pajak sebesar 11% dan margin laba bersihnya sebesar 8%. Pemanfaatan asset Dalam pemanfaatan asset, dilihat dari perputaran total asset PT ABCD mengindikasikan bahwa masih rendahnya perputaran total asset yang hanya sebesar 0,13. Begitu juga dilihat dari perputaran asset tetapnya. Secara keseluruhan dilihat dari analisis rasio dan pertimbangan-pertimbangan yang saya dapatkan setelah menghitung rasio keuangan PT berinvestasi pada perusahaan ini. ABCD, saya memutuskan untuk tidak

Anda mungkin juga menyukai