Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM EKONOMI TEKNIK ACARA I ANALISIS SUKU BUNGA FLAT DAN ANNUITAS BEBERAPA POLA MANAJEMEN

Disusun oleh: Nama NIM : Mery Taulinda Kumala Putri : 2011/321471/DTP/00702 : D1/Shift 1

Kelompok/Shift

Hari, Tanggal: Jumat, 4 Mei 2012 Co Assisten : Ayu Kusuma Wardani

LABORATORIUM MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI PROGRAM DIPLOMA III AGROINDSUTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia perbankan, kita pasti mengenal tentang kredit. Kredit tidak hanya berlaku pada kegiatan peminjaman modal saja, namun juga pada kegiatan jual beli barang. Kegiatan jual beli merupakan salah satu kegiatan pada industry, dan kredit merupakan salah satu cara untuk memperlancar kegiatan industri. Kegiatan jual beli atau peminjaman modal denagn cara kredit harus dipelajari dengan baik. Hal ini dikarenakan didalamnya mengalami terdapat akan kerugian. berbagai Salah hal yang adalah jika kita kita mengetahuinya mengurangi satunya kemungkinan

mengenai

penetapan suku bunga. Suku bunga yang biasanya diterapkan adalah suku bunga flat dan annuitas. Suku bunga tersebut memiliki karakteristik dan cara perhitungan yang berbeda. Dalam penetapan pola suku bunga tersebut para kreditur memiliki cara tersendiri. Kami para mahasiswa agroindustri harus mampu memahami hal tersebut agar kami dapat mengaplikasikannya pada beberapa pola pengembalian pinjaman pada bank atau kreditur. Sebelum kami dapat mencapai hal tersebut, kami harus memahami secara baik mengenai macam-macam suku bunga yang diterapkan, khususnya suku bunga annuitas dan suku bunga flat. Oleh karena itu, kami melaksanakan praktikum berjudul Analisis Suku Bunga Flat dan Annuitas Beberapa Pola Manajemen. Kami berharap apa yang kami dapat melalui praktikum ini dapat

berguna bagi pencapaian prestasi akademik kami, sekaligus dapat berguna bagi masa depan kami. B. Tujuan Praktikum 1. Memahami pola suku bunga flat dan annuitas 2. Mampu mengidentifikasikan beberapa kelebihan dan kelemahan masing-masing pola pinjaman 3. Memahami cara kreditur dalam menentukan pola penerapan suku bunga 4. Memahami dan dapat menerapkan pola pengembalian dari beberapa kreditur atau bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep nilai waktu uang (time value of money) merupakan suatu pemikiran yang didasarkan atas perhitungan bahwa nilai uang yang diterma saat ini lebiah berharga daripada diterima hari esok aatau yang akan dating. Uang senilai Rp 1.000,00 pada saat ini lebih berharga dari Rp 1.000,00 yang diterima hari esok, karena nilai uang yang diterima saat ini akan memiliki kesempatan lebih besar untuk diinvestasikan. Konsep nilai waktu atas uang ini berimplikasi pada adanya masalah bunga (Arifin, 2007). Penetapan suku bunga pinjaman (lending rate) pada dasarnya ditetapkan minimal dapat menutup semua biaya yang berhubungan dengan pinjaman sehingga diperoleh pengembalian yang memadai. Dengan kata lain, penetapan suku bunga penjaman merupakan harga jual pinjaman yang mencakup biaya yang dikeluarkan oleh bank termasuk untuk menutupi resiko serta tingkat keuntungan atau spread yang ditergetkan. Terdapat berbagai metode penetapan bunga pinjaman, tetapi secara umum adalah suku bunga tetap, suku bunga variabel yang dipengaruhi

oleh perubahan base rate dan suku bunga variable yang di-review secara periodic (Arifin dan Muhamad, 2006). Secara umum kita mengenal dua jenis suku bunga , yaitu suku bunga flat dan efektif. Masing-masing suku bunga ini memiliki cara perhitungan yang berbeda dan kebayakan untuk jenis kredit yang berbeda pula. Cara menghitung angsuran pada suku bunga flat adalah nilai kredit pada tahun ke-n dibagi dengan jangka waktu kredit. Perhitungan bunga efektif ada dua macam yaitu annuitas dan annuitas tahunan. Annuitas, bunga dihitung dari sisa saldo pokok awal setiap bulannya dikalikan suku bunganya, dimana suku bunga tersebut merupakan suku bunga per bulan. Annuitas tahunan, bunga akan dihitung dari saldo pokok awal dikalikan suku bunga perbulan, hasilnya besaran cicilan akan sama setiap bulan selama satu tahun (Akhmad, 2006). Kareana ada berbagai alternatif yang tersedia untuk melakukan pembayaran pokok pinjaman dan bunga sesuai dengan jangka waktunya, hal ini akan mengakibatkan terjadinya perbedaan antara tingkat bunga eksplisit sebagaimana disajikan setiap hari oleh bank pada billboard interst rate, dengan tingkat bunga efektif sebagaimana yang nyata dibayarkan bank kepada nasabah atas dasar persentase tingkat bunga dan nominal simpanannya (Loen, 2006). Dalam studi ekonomi, dibuat dasar ekuivalensi berdasarkan tingkat suku bunga, jumlah uang yang terlibat, waktu penerimaan pengeluaran uang, atau cara pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal. Dengan kata lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat bunga tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada tingkat bunga tersebut. Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah waktu sekarang (Present Worth), tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan). Ekuivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (cashflow tidak akan ekuivalen pada tingkay bunga yamg berbeda). Ekuivalensi cashflow tidak harus berarti bahwa pemilihan cashflow tidak penting. Pasti ada alasan mengapa suatu cashflow lebih dipilih dari yang lainnya (Fauzi, 2010).

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Alat: a. Alat tulis b. Kalkulator 2. Bahan: a. Brosur kredit traktor B. Prosedur Praktikum 1. Mencari brosur kredit mesin traktor merek apa saja 2. Menghitung bunga flatnya 3. Menghitung bunga annuitasnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Suku bunga flat Diketahui: a. P= harga traktor-uang muka = Rp 14.110.000-Rp 5.000.000 = Rp 9.110.000 b. A= angsuran= Rp 2.001.000 c. n= 8 kali Ditanya: i? Jawab: i= {(A*n)-P}/P = {(Rp 2.001.000*8)-Rp 9.110.000}/Rp 9.110.000 = Rp 6.898.000/Rp 9.110.000 = 0,7571*100% = 75,71 %

Jadi, suku bunga flat pada traktor impala yang dibeli adalah 75,71% per 3 bulan. 2. Suku bunga annuitas Diketahui: A= Rp 2.001.000 P= Rp 9.110.000 n= 8 kali Ditanya: i? Jawab: Rumus suku bunga annuitas, A= P(A/P, i, n) Yang dicari i, (A/P, i, n) = A/p = 0,2196 Maka diketahui, y= 0,2196 y2=0,2229 x= ? (dicari) x2 = 15%= 0,15 y1= 0,2013x1= 12%= 0.12 y= (A/P, i, n) y= A/P= Rp 2.001.000/Rp 9.110.000

x = x1+(x2-x1)[(y2-y)/(y2-y1)] = 0,12 + (0,15-0,12) [(0.2229-0,2196)/(0,22290,2013)] = 0,12 + (0,03) [0,0033/0,0216] = 0,12 + 0,0045 = 0,1245 i = x*100% = 0,1245*100% = 12,45% Jadi, suku bunga annuitas pada traktor impala yang dibeli adalah 12,45 per 3 bulan. B. Analisa dan pembahasan

Dalam perhitungan suku bunga, dikenal 2 macam suku bunga yaitu suku bunga flat dan suku bunga annuitas. Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang didasarkan pada plafond kredit dan besarnya bunga yang dibebankan dialokasikan secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit yang ditentukan. Dengan cara ini, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit setiap bulannya sama besarnya. Suku bunga annuitas adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi di periode sebelumnya. Perhitungan bunga seperti ini dikenal dengan sebutan bunga berbunga. Jumlah angsuran bulanan pada annuitas tidak berubah selama jangka waktu kredit. Namun, besarnya angsuran pokok maupun angsuran bunga akan berubah dimana angsuran bunga akan semakin mengecil sedangkan angsuran pokok akan semakin membesar. Perbedaan dari suku bunga flat dan annuitas adalah pada besarnya angsuran pinjaman. Pada bunga flat, angsuran pokok dan angsuran bunga tetap.Hal ini dikarenakan bunganya berdasarkan besarnya pinjaman atau saldo awal. Pada bunga annuitas, angsuran pokok dan angsuran bunga berubah. Angsuran bunga annuitas akan berubah dengan penambahan bunga yang terakumulasi pada periode sebelumnya. Pada praktikum ini kami menggunakan brosur kredit traktor. Pada brosu tersebut, terdapat 6 jenis traktor yang tersedia untuk di jual secara kredit. Dari keenam traktor tersebut, kami memilih traktor IMPALA seharga Rp 14.110.000. Untuk membeli traktor tersebut, harus membayar DP atau uang muka sebesar Rp 5.000.000. Sisanyadiangsur 8 kali tiap 3 bulan dengan angsurannya sebesar Rp 2.001.000. Informasi-

informasi tersebut akan menjadi bahan perhitungan besarnya suku bunga flat dan suku bunga annuitas. Berdasarkan data yang didapatkan kami melanjutkan dengan dikurangi melakukan dengan perhitungan uang muka suku yaitu bunga. Rp Pertama, menghitung suku bunga flat. Di ketahui P adalah harga 14.110.000-Rp 5.000.000, hasilnya Rp 9.110.000. A atau angsuran sebesar Rp 2.001.000 dan n atau periode angsuran yaitu 8 kali. Kemudian dilakakukan perhitungan i atau suku bunga. Suku bunga atau i dihitung dengan rumus besar angsuran dikali periode. Lalu hasilnya dikurangi dengan P atau induk yang dipinjam. Hasil pengurangan itu di bagi dengan P.Hasil dari perhitungan adalah 75,71% per 3 bulan. Kedua, mengitung suku bunga annuitas. Rumus untuk mengitung suku bunga anuitas adalah angsuran sama dengan P dikali dengan (A/P, i, n). Nilai dari (A/P, i, n) didapat dengan membaca tabel bunga. Dalam menghitung besarnya suku bunga atau i, kita asumsikan (A/P, i, n) sebagai y, dimana (A/P, i, n) adalah sama dengan A/P. Jadi y sama dengan A/P, yaitu Rp 2.001.000 dibagi dengan Rp 9.110.000. Hasilnya adalah 0,2196. Karena kita mengetahui y sama dengan (A/P, i, n), kita dapat mengecek nilai 0,2196 pada tabel bunga. Ternyata tidak ada nilai yang sama dengan 0,2196 pada tabel bunga. Maka kita melakukan perhitungan untuk mencari nilai y1 dan y2. y1 didapatkan dari nilai sebelum nilai y yaitu 0,2013, sedangkan nilai y2 adalah nilai setelah nilai y yaitu 0,2229.Nilai y1 tersebut berada pada suku bunga 12% dan 12% tersebut diasumsikan sebagai x1. Lalu nilai y2 berada pada suku bunga 15% yang disebut x2. Nilai y adalah hasil pembagian angsuran dan pokok pinjaman dan nilai x adalah suku bunga dimana terdapat nilai y. Perhitungan

dilanjutkan dengan menghitung nilai x atau nilai suku buanga yang kita cari untuk suku bunga annuitas ini. Nilai x dihitung dari belakang karena terdapat perkalian dan pembagian di bagian belakang rumus. Pertama kurangi y2 dengan y hasilnya 0,0033 dan kurangi pula y2 dengan y1 yang hasilnya 0,0216. Lalu 0,0033 dibagi dengan 0,0216, hasilnya 0,1527. Langkah berikutnya adalah mengurangi x2 dengan x1, hasilnya adalah 0,03. Kedua hasil pembagian dan pengurangan tadi dikalikan, yaitu 0,03 dikalikan dengan 0,1527. Hasilnya adalah 0,0045. Kemudian 0,0045 di tambahkan denga nilai dari x1 yaitu 0.12, angka dari x1 dan x2 telah didesimalkan sebelumnya. Hasinya adlah 0,1245. Inilah nilai dari x atau suku bunganya. Unutk mengetahui nilai i anuitasnya, nilai x tersebut tinggal dikalikan dengan 100% menjadi 12,45 %. Berdasarkan hasil yang telah didapat, kita mengtetahui bahwa suku bunga flat dari kredit traktor tersebut adalah sebesar 75,71% per 3 bulan. Sedangkan suku bunga annuitas adalah sebesar 12,45 % per 3 bulan. Terlihat bahwa suku bunga flat lebih besar dari pada annuitas. Jika kita melihat dari istilah suku bunga annuitas yaitu bunga berbunga mungkin akan banyak orang yang akan menghindari cara angsuran kredit dengan jenis bunga seperti ini. Padahal jika di total pada angsuran pokoknya, hasilnya akan lebih besar pada suku bunga flat. Dalam dunia perbankan, suku bunga flat dan annuitas bermanfaat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, namun juga tidak merugikan para peminjam. Suku bunga flat biasanya digunakan pada peminjaman dengan periode yang singkat. Aplikasinya adalah pada kredit motor atau barang

elekronik. Suku bunga annuitas biasanya digunakan pada kredit janghka panjang, misalnya pada kredit rumah. Dalam mengajukan kredit, kita harus mempertimbangkan baik-baik apakah tingkat bunga yang diterapkan oleh kreditur telah sesuai dengan kondisi kita. Oleh karena itu penting adanya untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari kedua jenis suku bunga tersebut. Pada suku bunga flat, memiliki kelemahan yaitu bank akan memberikan penalti apabila terjadi pelunasan diawal. Namun kelebihan dari suku bunga flat adalah jika sebelum jangka waktu kredit habis angsuran ingin dilunasi, maka kita hanya menghitung saja berapa sisa pokok hutang yang belum dibayar, sehingga akan terasa bahwa kredit yang kita angsur sebanding dengan sisa pokok hutang yang ada. Pada suku bunga annuitas, memiliki kelebihan yaitu penetapan bunga disesuaikan dengan saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga semakin lama semakin kecil nilainya dan bagi pihak kreditur tidak akan memberikan penalti karena di awal angsuran pihak kreditur telah mendapatkan bunga yang besar.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pola suku bunga flat adalah menghitung bunga dari induk tanpa menghitung ysng diakumulasi pada periode sebelumnya.
2. Pola suku bunga annuitas adalah bunga yang dihitung

berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi di periode sebelumnya.
3. Kelebihan dari suku bunga flat adalah jika sebelum jangka waktu

kredit habis angsuran ingin dilunasi, maka kita hanya menghitung saja berapa sisa pokok hutang yang belum dibayar, sehingga akan terasa bahwa kredit yang kita angsur sebanding dengan sisa pokok hutang yang ada. Kelemahan suku bunga adalah bank akan memberikan penalti apabila terjadi pelunasan diawal. 4. Kelebihan dari suku bunga annuitas adalah penetapan bunga disesuaikan dengan saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga semakin lama semakin kecil nilainya dan bagi pihak kreditur tidak akan memberikan penalti karena di awal angsuran pihak kreditur telah mendapatkan bunga yang besar.
5. Hasil dari perhitungan suku bunga flat pada kredit traktor adalah 75,71%.

Suku bunga annuitasnya dari kredit traktor itu adalah 12,45 %.

B. Saran 1. Praktikum berjalan dengan sangat baik, Co Assisten dapat membimbing kami sebagai praktikan dengan baik. 2. Sedikit koreksi, saya merasa ada dua tujuan yang saya sadari ternyata belum tercapai saat praktikum berlangsung, yaitu mengenai kelebihan dan kelemahan suku bunga flat dan annuitas, dan memahami cara kreditur menetapkan pola penerapan suku bunga. 3. Tingkatkan lagi kinerja Co Assisten, terimakasih. DAFTAR PUSTAKA Akhmad. 2006. Aplikasi Excel dalam Pengambilan Keputusan Memilih Kredit. Elex Media Komputindo. Jakarta Arifin, Johar. 2007. Cara Cerdas Merancang dan Menghitung Pensiun dengan Excel. Elex Media Komputindo. Jakarta Arifin, Johar dan Muhamad Syukri. 2006. Aplikasi Excel. Elex Media komputindo. Jakarta Fauzi, Mamun. 2010. Konsep Nilai Waktu Dari Uang (Time Value of Money), Ekuivalensi dan Perumusan Bunga. http://blognuade.wordpress.com/2010/ 01/03/. Diakses pada tanggal 7 Mei 2012, pada pukul 19.00 WIB Loen, Boy. 2006. Activa and Pasiva of Management. Grasindo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai