Anda di halaman 1dari 11

A.

PENDAHULUAN
Annona muricata L. (sirsak) memiliki batang yang tegak dan
pertumbuhannya cepat , batangnya ramping, kecil yang tingginya 4 sampai 8
m. Pertama kali tumbuhnya yaitu di dataran rendah Amerika Selatan sebagai
tanaman kebun. Batang yang bulat, kasar, dan warnanya coklat gelap serta
memiliki daun petioles pendek yang lonjong-bulat telur sampai silindris, 14
sampai 16 cm panjang dan 5 sampai 7 cm lebar. Adanya persamaan kanopi
tanaman dan bentuk daun, sehingga sering tertukar antara sirsak dan sirsak
gunung (A. montana Macf) saat dilihat secara kasat mata. Bunga-bunga
sirsak jauh lebih besar dari empat spesies lainnya yang terdaftar dalam
monografi ini, yaitu 3,2-3,8 cm. Sirsak menghasilkan buah yang berbentuk
bulat telur,kerucut atau berbentuk hati, yang berwarna hijau ketika mentah
dan hijau sedikit lebih ringan saat matang. Kulit berbentuk pendek, berdaging,
menunjuk tonjolan carpel dan berduri. Sirsak memiliki buah yang besar
dengan berat 0,9-10 kg, dan rata-rata 4 kg. Warna dagingnya putih, seperti
kapas-berserat. Rasa ini lebih banyak asam dan kurang manis. Buah ini
memiliki 127-170 biji, tersebar di setiap bulir-bulirnya. Bijinya bersifat toksik.
Benih ukuran bervariasi dari 1 sampai 2 cm panjangnya dan 0,33-0,59 gram,
dengan warna hitam. Beberapa kultivar A. muricata belum ada cara untuk
menilai validitasnya. A.Muricata Pertama kali dibudidayakan di Amerika Latin.
Di selatan-timur Brazil , sirsak dibudidayakan dan diperkenalkan selama abad
keenam belas. Saat itu ditemukan di hampir semua negara Brazil, kecuali di
negara-negara selatan, dimana suhu rendah dan hujan salju akan
menghambat pertumbuhan. Sekarang, sirsak merupakan buah populer di
Kuba, Meksiko, Amerika Tengah dan di seluruh Selatan Amerika. Di Amerika
Serikat itu ditanam di Florida selatan. FAO (1983) menyatakan bahwa spesies
ini paling banyak didistribusikan di Tanzania, Kenya dan Mozambik, dan di
Zanzibar dan Pemba Islands, menunjukkan bahwa Afrika timur mungkin
daerah asal dan keragaman. Sirsak dibudidayakan dari permukaan laut ke
ketinggian 1.200 m dan antara garis lintang 27 ° Utara dan 22,5 ° di USA,
Culiacan, Chiapas, Veracruz dan Yucatán (Mexico), Kuba, dan selatan Cina,
sementara itu ekstrim selatan di Brasil pusat. Sirsak adalah Annona paling
tropis dan dibudidayakan terutama di daerah tropis lembab, diklasifikasikan
sebagai A dalam Köppen sistem .
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan
hormon sehingga menyebabkan tumbuhnya daging pada tubuh yang normal.
Penderita kanker apabila tidak cepat ditangani atau diobati akan dapat
mengakibatkan kematian. Pertumbuhan daging yang tidak normal ini dapat
terjadi pada jaringan mana saja. Di Indonesia, jenis kanker yang paling
banyak menyerang wanita ialah kanker leher rahim (25%) dan kanker
payudara ( 15% ). Tumor dan kanker memiliki perbedaan,yaitu pada tumor
biasanya dipakai untuk menyatakan adanya benjolan yang disebabkan oleh
pertumbuhan jaringan baru. Sedangkan kanker merupakan benjolan dari
tumor yang sudah bersifat ganas. Diketahui ada beberapa faktor yang diduga
meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :

1. Faktor mengandung 7. Gangguan


keturunan bahan kimia keseimbanga
n hormonal
2. Faktor 4. Virus
Lingkungan 8. Faktor
5. Infeksi kejiwaan,
3. Faktor emosional
Makanan 6. Faktor
yang perilaku 9. Radikal bebas
2. ETIOLOGI PENYAKIT DAN OBAT KONVENSIONAL

Kanker payudara merupakan kanker yang gejalanya dilihat dengan


adanya benjolan di sekitar payudara. Kanker ini banyak menyerang kaum
wanita dibanding kaum laki-laki. Sehingga tingkat kematian perempuan
didunia lebih tinggi setelah kanker paru. Awal mula gejala kanker payudara ini
terlihat dengan adanya benjolan kecil sebesar kelereng disekitar payudara
dan disertai rasa nyeri. Benjolan tersebut tidak dapat bergerak-gerak jika
diraba dan bisa tumbuh dibagian mana saja. Selain itu, terjadinya pendarahan
abnormal yang disertai dengan sakit tanpa jelas asalnya dan kulit payudara
terasa gatal serta kemerahan merupakan salah satu gejalanya. Penyebab
pasti kanker payudara masih belum dapat diketahui. Yang baru diketahui
adalah faktor-faktor pemicunya seperti terlalu banyak mengonsumsi minuman
beralkohol dan makan makanan dengan kadar lemak yang tinggi.
Kanker payudara beresiko pada wanita yang telah memiliki riwayat
keluarga, wanita yang melahirkan anak pertama di usia 30 tahun ke atas,
puber cepat yaitu wanita yang mengalami menstrusasi pertama sebelum usia
12 tahun(kemungkinan untuk terkena kanker payudara 20 %), menopouse
lambat yaitu wanita yang mengalami menopause sesudah usia 55 tahun serta
wanita yang tidak bisa mempunyai keturunan. Kemungkinan untuk
sembuhnya penyakit ini akan lebih besar apabila cepat terdeteksi sejak dini,
jika benjolan telah berukuran 0,3 cm, kemungkinan sembuhnya sekitar 96
persen. Oleh sebab itu pemeriksaan sejak dini amatlah penting agar terhindar
dari kanker payudara.

Penanganan untuk kanker payudara dapat dilakukan dengan


operasi, kemoterapi, dan penyinaran. Tindakan operasi dapat di lakukan
apabila kanker masih stadium dini yaitu bisa pengangkatan payudara maupun
pengangkatan sebagian jaringan payudara untuk menyingkirkan sel-sel
kanker agar tidak menyebar luas. Sedangkan penyinaran dan kemoterapi
dilakukan apabila kanker sudah mencapai stadium lanjut karena kanker sudah
menyebar luas.Kemoterapi dapat terserap kedalam sel-sel kanker yang telah
menyebar ke organ lain seperti hati dan paru-paru. Pencegahan kanker
payudara dapat dicegah dengan menjalankan diet rendah lemak. Selain itu
hindari minuman beralkohol dan nikotin serta rajin memeriksakan
payudaranya secara rutin bagi yang berisiko tinggi.
3. TANAMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGOBATI PENYAKIT
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Unranked : Angiospermae
Unranked : Magnoliids
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Speies : A. Muricata
b. Kandungan Kimia
Daun, akar, kulit kayu, buah, batang dan biji A.muricata L mengandung
banyak bioaktifzat kimia, seperti acetogenins, alkaloid, terpene, flavonoid dan
minyak. Setidaknya beberapa acetogenins memiliki sifat insektisida, sitotoksik,
antitumoral, antibakteri, immuno-penekan, pestisida atau antihelminthic .
Dari hasil riset yang dilakukan oleh Jerry L. Mclaughlin, dari sekolah
Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak
mengandung senyawa aktif acetogenins. Senyawa ini berperan penting dalam
menghambat ATP atau Adenin Trifosfat. Hubungannya dengan anti kanker
adalah sel kanker tidak dapat berkembang tanpa adanya energi yang berasal
dari ATP. Acetogenins hanya menyerang sel-sel yang memiliki kelebihan
energi, sehingga tidak akan menyerang sel yang masih sehat. Kandungan
acetogenis itu sendiri terdiri dari : annocatalin, annohexocin, annomonicin,
annomontacin, annomuricatin A & B, annomuricin A sampai E, annomutacin,
annonacin, annonacinone, annopentocin A sampai C, cis-annonacin, cis-
corossolone, cohibin A sampai D, corepoxylone, coronin, corossolin,
corossolone, donhexocin, epomuricenin A & B, gigantetrocin, gigantetrocin A
& B, gigantetrocinone, gigantetronenin, goniothalamicin, iso-annonacin,
javoricin, montanacin, montecristin, muracin A sampai G, muricapentocin,
muricatalicin, muricatalin, muri-catenol, muricatetrocin A & B muricatin D,
muricatocin A sampai C muricin H, muricin saya, muricoreacin, murihexocin 3,
murihexocin A sampai C, murihexol, murisolin, robustocin, solamin
rolliniastatin 1 & 2, saba-Delin,, uvariamicin I & IV, xylomaticin.31. Sedangkan
kandungan kimia pada daun sirsak secara umum adalah Kalsium, fosfor,
hidrat arang, vitamin (A, B, dan C), tanin, fitosterol, kalsium oksalat, dan
alkaloid murisine.
c. Aktifitas Farmakologi dan Efikasi Klinis
Aktivitas Farmakologis Daun Sirsak ( Anonna muricata L. )
Daun, akar, kulit kayu, buah-buahan dan biji annonas mengandung
banyak bioaktif zat kimia, seperti acetogenins, alkaloid, terpene, flavonoid dan
minyak. Bagian terpenting dari daun sirsak yang dimanfaatkan untuk
pengobatan penyakit kanker adalah Acetogenins. Dimana acetogenins ialah
senyawa polyketides dengan struktur 30 – 32 rantai karbon tidak bercabang
yang terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone. Rantai furanone dalam gugus
hydrofuranone pada C23 memiliki aktivitas sitotoksik. Annonaceous
acetogenin bekerja dengan menghambat produksi ATP dengan mengganggu
komplek I mitokondria. Adanya acetogenin menjadikan permeabilitas
membran terganggu sehingga sel kanker terhambat perkembangannya
dengan begitu memberikan kesempatan tubuh untuk melakukan mekanisme
pengaturan kematian sel melalui apoptosis yang dipicu TNFα. Penelitian
tentang derivat acetogenin memperlihatkan kadar sitotoksik terjadi pada dosis
lebih tinggi dibandingkan dengan gold standar chemotherapy 5-Fluorourasil.
Derivat acetogenin yang berfungsi sitotoksik yaitu bullatacin, asimicin dan
mucocin. Styryl-lactones adalah gugus dari fenol dengan berat molekul
rendah. Kerja styryl-lactones diaktifasi oleh enzim caspase, memicu
kerusakan transmembran mitokondria mamalia yang menghasilkan sitokrom
c. Styryl lactones dihipotesiskan berperan produksi protein C-Kinase. Ekspresi
protein C-kinase, berfungsi dalam jalur tranduksi signal, dikaji dapat
menghambat pertumbuhan tumor dan meningkatkan gen supresor.
Acetogenins Graviola memiliki aktivitas biologis yag terbagi menjadi
beberapa aktivitas seperti :
1. In Vivo
Ialah aktivitas sitotoksik 10 mg / kg annonacin diberikan intraperitoneal
pada tikus dengan kanker paru-paru Lewis, dilihat adanya
penghambatan yaitu 57,9%/.
2. In Vitro.
Juga sebagai aktivitas sitotoksik , studi vitro sangat banyak. In vitro
acetogenins ditujukan pada berbagai sel baris antara lain:
1. Penderita dengan hepatoma sel baris . Sebuah CC50 = 49,5
mcg / ml terlihat dalam satu penelitian
2. Enam sel tumor penderita
3. PC-adenokarsinoma prostat
4. Pankreas karsinoma Paca
5. Murine leukemia L1210 dan P388 leukemia
6. Payudara MDA-MB231 adenokarsinoma dan karsinoma MCF
7. SW480 tumor-MDR (P-glikoprotein +, PGP +) tumor cells
8. Paru karsinoma A
9. Kanker usus besar HT
10. Berbagai sel kanker penghambat untuk tumbuh sebesar 50%
pada konsentrasi <10-12 ug/ml
11. Adriamycin memiliki kemampuan untuk sel tumor (sel kanker
payudara M17/adr) selain itu sebagai tumor resisten Non-
adriamisin cells
12. Annonacin mampu membunuh berbagai lini sel kanker pada IC50
= <4 ug/mL.
Selain itu, senyawa lain yang juga bermanfaat ialah Isoflavon yang
banyak dipelajari sifat antitumor genesisnya. Kerja antitumor Isoflavon melalui
pengendalian efek estrogenik dan di luar pengendalian efek estrogenik.
Pengendalian efek estrogenik bekerja mengatur estrogen agar diproduksi
dengan jumlah memadai. Sehingga tidak menyebabkan proliferasi dan
hipertrofi jaringan berlebihan. Sedangkan, pengendalian di luar efek
estrogenik adalah pengaturan angiogenesis dengan prinsip penghambatan
enzim topoisomerase sehingga vaskularisasi ke jaringan tumor bisa dihambat,
tyrosine kinase dan enzim yang berperan dalam jalur signal kanker.
Aktivitas sitotoksik pada efek anti kanker dan sitotoksik Graviola
diberikan untuk acetogenins annonaceous yang memiliki mekanisme antara
lain:
1. Menghambat NADH oksidase dalam membran plasma sel kanker.
2. Menghambat kompleks I (NADH: oksidoreduktase ubiquinone) dalam
transpor elektron mitokondria sistem fosforilasi oksidatif menghambat
dan mengakibatkan tingkat ATP rendah, maka menghambat
pertumbuhan sel kanker
3. Menghambat sel kanker yang telah resisten multidrug. Peningkatan
ekspresi pompa membran plasma, P-glikoprotein, sebagai penyumbang
untuk perlawanan multidrug. Pompa membran plasma memiliki tugas
untuk melakukan eliminasi dari senyawa anti kanker sebelum dapat
berpengaruh pada sel kanker
4. Sel kanker pada fase S siklus sel mereka lebih rentan terhadap
acetogenin yaitu annonacin. Annonacin mampu menangkap siklus sel
pada fase G1, dan menghambat perkembangan fase S di p53. Selain
itu, di p21 terdapat tempat pemeriksaan siklus sel protein, yang
ditingkatkan oleh annonacin
5. Annonacin acetogenin mampu menginduksi kematian sel apoptosis. Hal
ini meningkatkan ekspresi Bax dan Bad, tapi tidak Bcl-2 atau Bcl-xL
melalui mekanisme di atas. Aktivitas acetogenins mampu mengurangi
fosforilasi oksidatif dan produksi ATP sitosol. Hasil dari pengurangan sel-
sel kanker ATP menghasilkan sel kanker apoptosis.

Efikasi Klinis

Pada awalnya keampuhan herbal untuk mengobati suatu penyakit,


umumnya kurang diminati oleh masyarakat Indoneisa karena beberapa hal,
diantaranya proses penggunaan herbal untuk obat yang lumayan merepotkan
atau tidak praktis dan efek dari penggunaan herbal tersebut yang memakan
waktu lama dan menguji kesabaran. Masyarakat yang pada umumya hanya
memanfaatkan daging buahnya yang manis-masam dan kaya antioksidan itu,
membuat daun sirsak tidak terdengar sebagai herbal anti kanker. Namun, kini
makin banyak masyarakat yang memanfaatkannya. Meluasnya penggunaan
obat alternatif ini, dikarenakan kemudahan untuk mendapatkan daun sirsak
yang harganya juga murah sehingga tidak repot untuk mendapatkanya dan
yang terpenting adalah mujarab, cocok untuk masyarakat di Indonesia dalam
segala profesi. Nelleke Sastromiharjo yang mengidap kanker otak, Titin
Suprihatin (kanker payudara), Darma Adhi (kanker usus), dan Ng Tung Hauw
(kanker pita suara) hanya beberapa pasien yang membuktikan khasiat daun
sirsak.
Telah dilakukan penelitian akan buah sirsak dan kemudian
dikembangkan sebagai bahan baku obat kanker, terutama kanker prostat,
pankreas, dan paru-paru. Sebuah perusahaan di Amerika rela mengucurkan
miliaran dolar demi membuktikan khasiat sirsak sebagai pembunuh sel kanker
yang efektif dan jauh lebih aman ketimbang terapi kemo. Sayang, hingga kini
obat tersebut masih dirahasiakan. Berita tentang rahasia buah sirsak itu
belakangan terkuak dan menyebar luas dengan cepat melalui milis. Informasi
tersebut tentu saja cukup menggembirakan, terutama bagi para penderita
kanker dan keluarganya. Saat ini jumlah penderita kanker memang terus
bertambah, dan belum ada solusi yang dianggap minimal efek samping.
Sementara dalam penemuan itu disebutkan, obat berbahan baku buah sirsak
ini memiliki manfaat 10 ribu kali lebih kuat daripada kemoterapi. Semua itu
berawal dari penelitian di Universitas Purdue, Amerika Serikat, yang berhasil
membuktikan buah sirsak efektif membunuh sel-sel kanker. Sayangnya, hasil
penelitian itu belum bisa dirilis kepada publik. Sepertinya mereka ingin
mengambil keuntungan atas hasil penelitian tersebut. Maklum, dana yang
dikeluarkan untuk penelitian itu terbilang amat sangat besar. Bicara soal
kehebatan buah sirsak atau graviola, sebenarnya telah lama dilaporkan
lembaga-lembaga penelitian di AS. Health Sciences Institute, AS, pada awal
tahun 2000 mengungkapkan bahw bahwa buah yang dalam Spanyol disebut
graviola itu memiliki kemampuan sebagai pembunuh alami sel kanker, bahkan
hingga 10 ribu kali lebih kuat dari kemoterapi yang menggunakan zat kimia.
Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri,
antijamur, dan efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing. Sirsak juga
efektif menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan
kembali sistem saraf yang terganggu. Penelitian Health Sciences Institute
diambil berdasarkan kebiasaan suku Indian yang hidup di hutan Amazon.
Beberapa bagian dan pohon ini, seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah,
dan bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku bangsa itu.
Graviola atau sirsak diyakini masyarakat Amazon sebagai obat sakit jantung,
asma, gangguan fungsi lever (hati), dan rematik. The National Cancer Institute
telah melakukan penelitian terhadap graviola sejak tahun 1976. Uji coba itu
dilakukan di 20 laboratorium independen yang berbeda di bawah pengawasan
The National Cancer Institute. Di tengah kenyataan itu, sebuah perusahaan
Amerika yang telah lama meneliti dan mengembangkan buah sirsak (soursop)
sebagai bahan obat kanker masih menutup rapat rahasia keajaiban buah ini.

Menurut dr Hardhi Pranata, SpS, selaku Ketua Umum Perhimpunan


Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), untuk sirsak sendiri telah diteliti
dapat mengobati kanker usus besar (kolon), kanker paru-paru, kanker
pankreas, kanker prostat, dan juga kanker buah dada (payudara). Menurut
beliau, bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker adalah batang,
daun, dan juga buahnya atau dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan
langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian hasil rebusannya
diminum. "Bisa dengan cara minum jus buah sirsak atau dengan cara
merebus 9 lembar daun sirsak dan minum air rebusan tersebut lalu dimonitor
keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat dan pertumbuhan sel –
sel kankernya akan terhambat.

Dia juga menjelaskan, sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol,


dan juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara
membunuh sel kanker oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya.
Sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuhnya abnormal atau sel-sel
spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi sirsak tidak
merusak sel-sel yang sehat. Selain memiliki rasa yang enak, buah sirsak ini
juga membantu memelihara kesehatan, mencegah penyakit, dan mengobati
penyakit. Dalam studi ini, RS Kanker Dharmais akan bekerja sama dengan
Nanjing University of Chinese Medicine yang difasilitasi PDHMI. Di Nanjing
University, terapi kombinasi ini sudah dilakukan. Pasien-pasien kanker di sana
tidak mengalami mual, rambut rontok, berat badan menurun, dan bisa tetap
berjalan-jalan seperti biasa.Saat ini beberapa dokter,produsen, dan herbalis
memang sudah menyediakan olahan daun sirsak, baik berupa simplisia,teh
(bubuk),maupun kapsul.

d. KESIMPULAN
Dalam Annona muricata L disetiap bagian daun, akar, kulit kayu, buah,
batang dan biji A.muricata L mengandung banyak bioaktifzat kimia, seperti
acetogenins, alkaloid, terpene, flavonoid dan minyak. Senyawa acetogenins
berperan penting dalam menghambat ATP atau Adenin Trifosfat.
Hubungannya dengan anti kanker adalah sel kanker tidak dapat berkembang
tanpa adanya energi yang berasal dari ATP. Akibatnya sel kanker kehabisan
energi dan akhirnya sel kanker itu mati. Acetogenins sangat selektif, ia hanya
menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP, tetapi sel-sel lain yang
normal di dalam tubuh tidak diserang.
e. DAFTAR PUSTAKA
 Pinto,A. C. de Q,dkk, 2005, ANNONA SPECIES, International Centre
for Underutilised Crops , West Sussex, UK
 Carvalhoz, ,dkk, 2006, Acetogenins in Annona muricata L.
(annonaceae) leaves are potent molluscicides,
available @ http://www.tandf.co.uk/journals
(diakses tanggal 19 April 2011)

 Liaw, C. C,dkk, 2002, New cytotoxic monotetrahydrofuran


sannonaceous acetogenins from Annona
muricata, the Journal of Natural Products

 Anonim, 2002, Technical Data Report for Graviola (Annona muricata).


Sage Press, Inc.

 Wijayakusuma, M. Hembing, 2008, Atasi Kanker dengan Tanaman


Obat, Puspa Swara, Jakarta

 Heinrich, Michael, dkk., 2005, Farmakognosi dan Fitoterapi, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta

 Utami, Prapti, 2007, Buku Pengantar Tanaman Obat, PT. Agromedi


Pustaka, Jakarta

 Anonim, 2010, Anonna muricata. L, available @http://Wikipedia.com


(diakses tanggal 22 April 2011)

 Tri, Elizabeth, 2001, Kanker pada Wanita, Ladang Pustaka dan


Intimedia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai