Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wahyu Sofyanti Dewi NIM : 11030063 1.

Perbedaan tim dan kelompok Kelompok bisa terbentuk melalui persamaan hobi, jenis kelamin, keahlian, dan lain sebagainya. Membentuk sebuah grup berdasarkan kesamaan tadi itu memang mudah, tetapi tidak menjamin efektifitas dari sebuah grup itu sendiri. Contoh kasus : sebuah kelompok belajar untuk membuat tugas, setiap anggota kelompok tidak mempunyai tugas-tugas tertentu namun semua anggota kelompok melakukan hal yang sama. Sedangkan dalam mebentuk tim tidak melihat kesamaan anggota, tetapi melihat kepada ketrampilan masing-masing anggota untuk melengkapi satu sama lain. Contoh kasus : tim bisnis misalnya, ada anggota yang berperan sebagai akuntan, salesman, eksekutif perusahaan, dan sekretaris. Setiap anggota tim memeiliki fungsi masing-masing di dalam tim itu. Oleh karena itu, dalam jarang sekali diberikancukup banyak ruang untuk terjadinya konflik karena akan menggangu fungsionalitas anggotanya. Tim merupakan perkumpulan yang resmi sehingga disertai juga dengan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Contoh kasus : tim sepak bola, lapangan, bola, konsumsi dan sebagainya sudah disediakan. Sedangkan kelompok bisa dibentuk oleh siapa saja dan dimana saja, dan tentu saja tidak disertai dengan fasilitas dengan kata lain fasilitasnya hanya sebatas barangbarang yang dimiliki oleh anggota kelompok. Contoh kasus : kelompok mahasiswa programmer, fasilitasnya hanya sebatas barang-barang pribadi. 2. a. Kenali tujuan Orang yangtidak bisa mencerminkan diri sendiri akan berakhir dengan mengambil keputusan yang buruk. Alasannya, mereka tidak mengetahui impian mreka sebagai proritas. Sebagai contoh, sebelum menginginkan pekerjaan baru, tanyakan pada diri sendiri. Apakah saya benar-benar menginginkan karir yang berbeda? Atau apakah saya hanya ingin bos yang berbeda? Jangan membuat keputusan hanya didasarkan pada masalah dalam pekerjaan b. Membuat standar hidup Kita harus membuat daftar pilihan yang sesuai dengan item tertentu. Misalnya, jika Anda ingin membeli kamera digital, membuat catatan tentang fasilitas yang akan kita gunakan dari kamera tersebut. Semua kamera yang sesuai dengan standar akan menjadi pilihan yang baik untuk kita. c. Orang sering membuat keputusan yang buruk ketika sedang tertekan. Ketika dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang kompleks. Gunakan otak sadar untuk mengumpulkan informasi yang kita butuhkan, salah satunya dengan istirahat yang cukup. Pilihan yang kita buat setelah melakukan kegiatan ini biasanya akan menjadi keputusan yang baik atau setidaknya masih dapat diterima. d. Kurangi pilihan

Jika memungkinkan, mengurangi pilihan dengan membuat aturan untuk diri sendiri. Dengan berkurangnya pilihan, kebimbangan pun akan berkurang, jadi keputusan yang diambil akan semakin baik. e. Evaluasi Setelah keputusan dibuat, tanyakan pada diri sendiri bagaimana perasaan kita. setelah itu dan pengalaman yang kita dapatkan. jadi, berhati-hatilah dalam mengamil keputusan. 3. Momotivasi karyawan a. Kompensasi Tentunya, semua karyawan di dalam perusahaan membutuhkan uang untuk setidaknya memenuhi kebutuhan pokoknya. Aspek terpenting dalam strategi ini adalah rasa kepantasan dan persepsi keadilan. Jangan sampai terjadi kesenjangan dan kecemburuan sosial antar karyawan. Bentuk-bentuk kompensasi kepada karyawan bisa berupa upah atau gaji dan kenaikannya, bonus, komisi atau insentif berdasarkan kinerja, pembagian profit, opsi kepemilikan saham, mobil, dan sebagainya. b. Inspirasi Karyawan yang terinspirasi adalah karyawan yang memahami visi dan misi karyawan. Pemahaman ini harus datang dari kepemimpinan yang menginspirasi. Keteladanan seorang pemimpin dan arahannya dalam menetapkan tujuan akan menginspirasi karyawan serta membuatnya termotivasi. Seorang pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas dengan sasaran-sasaran yang terukur. Dan hal ini harus dikomunikasikan oleh sang pemimpin dengan antusias serta bersemangat tinggi. Perusahaan yang ingin unggul dalam persaingan harus bisa melahirkan pemimpinpemimpin yang inspirasional. c. Kepuasan Kepuasan kerja karyawan pasti akan meroketkan motivasinya. Dan sebaliknya, ketidakpuasan karyawan akan menjadi bencana dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang ingin selalu mendapatkan keuntungan harus menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan mempertahankan orang-orang yang berkeahlian tinggi. Cara menjaga loyalitas karyawan yang kompeten adalah dengan selalu menjaga kepuasan karyawan tersebut. d. Pengembangan Karyawan akan menjadi semakin termotivasi dan loyal kepada perusahaan jika dia meyakini dia bisa mengembangkan dirinya di dalam perusahaan tersebut. Bentuk pengembangan diri karyawan yang bisa difasilitasi oleh perusahaan bisa berupa: gambaran jalur karir yang berpeluang untuk dijabat di masa depan serta peningkatan keahlian dan kompetensi lewat program-program pendidikan seperti training, kursus, dan sebagainya. e. Otonomi Cara tercepat untuk menjatuhkan motivasi karyawan adalah dengan membatasi dirinya dengan segala peraturan yang ketat dan kaku. Demotivasi karyawan juga akan terjadi jika dia tidak diberikan kebebasan yang cukup untuk mengekspresikan ide dan pemikirannya. Otonomi adalah fleksibilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan agar tetap termotivasi dan bersemangat dalam pekerjaannya. Otonomi berarti karyawan diberikan

kesempatan untuk memberikan masukan dalam menciptakan suatu kebijakan atau keputusan, karyawan diberikan wewenang dalam batas tertentu untuk tetap bisa kreatif dan berinovasi dalam pekerjaannya, serta karyawan tersebut diberikan peluang untuk menjalin kerjasama dan bersosialisasi dengan sesama rekannya, bawahan serta atasannya. Karyawan akan merasa dipercaya oleh perusahaan dan akan merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya. Perasaan bertanggung jawab dan dipercaya akan menjaga semangat bekerja sang karyawan. f. Pengakuan Selain uang, secara psikologis, seorang karyawan menginginkan pengakuan yang memadai akan hasil kinerjanya. Upaya dalam memotivasi karyawan akan menjadi sangat efektif dengan pengakuan karena tidak membutuhkan biaya yang besar. Beberapa karyawan akan termotivasi untuk melihat namanya tertulis di sebuah piagam, tergantung di dinding, di dalam majalah perusahaan, atau disebutkan di dalam suatu seremoni. Perusahaan bisa memilih tema seperti karyawan yang paling rajin, karyawan yang mencapai target, tingkat absen, ketepatan tanpa terlambat, tanpa kecelakaan atau kesalahan kerja, dan seterusnya. g. Penghargaan Para menejer terkadang mensabotase motivasi karyawan dengan tidak memberikan penghargaan atas hasil kinerja dan perilaku yang positif dari para karyawannya. Dan akhirnya, para karyawan menjadi tidak tahu apakah mereka telah berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak. Seringkali manajemen malah lebih cepat dalam menginformasikan kesalahan daripada memberi penghargaan secara khusus dalam suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Penghargaan untuk memotivasi karyawan harus diberikan secara tulus, jangan terdengar seperti pujian yang tak berdasar atau gombal. Ketika memberikan penghargaaan kepada karyawannya, para manajer harus lebih mendetail, spesifik pada suatu tugas tertentu dan ada konteksnya. Jangan memberikan penghargaan secara umum saja dan tidak bersifat pribadi. Seorang karyawan akan menjadi bersemangat jika dia dihargai sebagai seorang pribadi bukan hanya sekedar alat atau aset perusahaan. Penghargaan juga akan meningkatkan optimisme karyawan sehingga dia lebih termotivasi dalam mengejar target pekerjaannya. 4. Motivasi yang paling utama buat anak perantau seperti saya tentunya orang tua. Misalnya ketika sedang malas belajar dan tidak berminat melakukan apapun, ingat kerja keras orang tua di kampung halaman, semua tetesan keringat dan air mata yang tertumpahkan hanya untuk membiayai sekolah sedangkan saya disini hanya tinggal makan dan tidur. Motivasi kedua adalah adik, karena saya anak pertama sebagai kakak tertua harus memberikan contoh yang baik bagi adik-adik, dan tidak boleh terlihat jelek dimata mereka. Motivasi ketiga adalah keluarga besar yang menanti kepulangan dan kesuksesan saya. Dan yang terakhir adalah motivasi teman-teman, jika teman-teman bias kenapa saya tidak? Dan tentu saja akan malu jika teman-teman di kampong halaman berhasil sedangkan saya tidak. 5. Mengingatkannya akan kerja keras orang tuanya di kampung halaman, contohnya ketika teman tersebut sedang patah hati dan menjadi malas kuliah jika diingatkan akan orang tua bisa saja dia akan sadar dan kembali bersemangat. Lalu mengajaknya menjadi rival, dalam hal ini selain memotivasi dia juga bisa memotivasi diri sendiri. Contohnya ketika ada tugas taruhan (bukan dalam bentuk judi) siapa yang lebih cepat menyelesaikan tugas atau mendapat nilai lebih tinggi. 6. Tujuan dari motivasi adalah untuk meningkatkan semangat.

Kegunaan motivasi adalah untuk mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. Serta sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Manfaat dari motivasi adalah meningkatkan kepercayaan diri, menghindari keputus asaan, mengubah ketakutan menjadi kekuatan, serta menghilangkan kebiasaan buruk.

Anda mungkin juga menyukai