Disusun Oleh: Cantika Dini Waris 2007730027 Ikrimah Nisa Utami 2007730067 Novita Rachmawati 2007730093
Nama : Tn. D Usia : 38 Tahun Alamat : Cibarebeg Pekerjaan : Karyawan Tgl berobat: 9 Juni 2012
Identitas Pasien
Anamnesis
Keluhan
Keluar cairan dari telinga + 3 hari yang lalu
Utama
Keluhan
Tambahan
3 hari
Keluar cairan telinga, kental Gatal (+) Nyeri (-) Batuk (+) Pilek (-) Demam (-)
1 Minggu
RPD RPK
R. Pengobatan
R. Alergi
R. Psikososial
Merokok (+) Suka minum dingin (+) Suka makanan pedas Suka makan sayur dan buah-buahan
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital TD = 110/70 mmHg
Status generalis
Kepala Mata Toraks
: Normosefal : Konjungtiva anemis ( -/-), sklera ikterik (-/-) : Bentuk dan gerak simetris I : Pergerakan dada simetris
Pulmo
P : Fokal fremitus sama DS P : Sonor diseluruh lapang paru A : Vesikular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
10
Abdomen
I A P P
: Datar : Bising usus (+) Normal : Nyeri tekan (-), splenomegali (-), hepatomegali (-), : Timpani seluruh kuadran abdomen
11
Ekstremitas :
Atas
: Hangat (+/+), edema (-/-), RCT < 2 dtk, sianosis (-/-) : Hangat (+/+), edema (-/-), RCT < 2 dtk, sianosis (-/-)
Bawah
Aurikula Sinistra
Normotia Fistel (-), Nyeri tekan tragus (-)
Retro aurikula
MAE
(-)
(+) Mukopurulent Perforasi (-)
Serumen
Sekret Membran Timpani Refleks Cahaya
(-)
(-) Intake (+)
12
Nasal Sinistra
Tenang
Eutrofi
(-)
Konka
Cairan Septum Deviasi Pasase Udara
Eutrofi
(-) (-) (+)
(-) (+)
13
3. Tenggorok
NP : Rinoskopi posterior tidak dilakukan OP :
Gigi : Caries dentist (-) Mukosa : Tenang (+/+), granul (-/-) Uvula : Deviasi (-) Tonsil : T1 / T1, hiperemis (-/-), kripta melebar (-/-), detritus(-/-), perlengketan (-/-) LP : Laringoskopi indirek tidak dilakukan
15
4. Maksilofasial
Simetris, tidak ditemukan parese N.kranialis NI : Normosmia (+/+) N II : Pupil bulat, isokor (+/+) N III : Gerak bola mata ke superior, medial atas , inferior baik N IV : Gerak bola mata ke medial bawah baik NV : Deviasi rahang (-), Kekuatan menggigit baik N VI : Gerak bola mata ke lateral baik
16
: Wajah simetris, senyum simetris , angkat alis (+/+) : Tes Rinne (+/+), Tes Weber tidak ada lateralisasi, Tes Scwabach sama dengan pemeriksa : Deviasi uvula (), arkus faring simetris : Refleks muntah (+) : Angkat bahu (+/+) simetris : Deviasi lidah (-)
5 Leher
Submental
17
Kelenjar tiroid
Sub mandibula
Resume
Subyektif
Laki-laki 39 tahun
18
Obyektif
MAE hiperemis +/Sekret : Mukopurulent/MT : perforasi /intake RC : -/+
hari SMRS Nyeri (+) Gatal (+) Bautk (+) Piek (+) Demam (+)
Diagnosis
Diagnosis banding
Otitis media akut stadium perforasi AD Otitis media supuratif kronik
19
Diagnosa kerja
20
Pemeriksaan Penunjang
Tes bisik Tes kultur dan resistensi Audiometr
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa :
21
Menjaga kebersihan
telinga Jangan mengorekngorek telinga Jangan sampai kemasukan air Menjaga daya tahan tubuh
Medikamentosa : H2O2 3% 3x5 gtt Cefadroxil forte 500 mg 2x1 Tramadol 3x1 Ambroxlo 3x1 Ceterizine 2x1
Prognosis
Ad vitam : bonam Ad functionam : bonam Ad sanactionam : dubia ad malam
22
23
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
24
seluruh mukosa telinga tengah., tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
Epidemiologi
Di Amerika Serikat,
diperkirakan 75% anak mengalami setidaknya satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hampir setengah dari mereka mengalaminya tiga kali atau lebih.
sebelum usia sepuluh tahun. Sering terjadi pada usia 3-6 tahun.
27
Resiko rendah
Resiko tinggi
Tipe aman
Tipe berbahaya
Gangguan tuba
Etiologi : Perubahan tekanan udara tibatiba Alergi Infeksi Sumbataan (sekret, tampon, tumor)
efusi
OME
Infeksi (-)
Sembuh
OME
OMSK
Patofisiologi
ISPA Bakteri masuk ke telinga tengah melalui Tuba
Eustachius. Tuba Eustachius terinfeksi udema (oklusi) Infeksi telinga tengah terbentuk pus MT terdorong Bulging& nyeri Cairan >>> gangguan pendengaran
Etiologi
OMA dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Bakteri penyebab tersering adalah Streptococcus
lebih pendek adenoid pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa.
Stadium
Stadium Oklusi Stadium Hiperemis Stadium Supurasi
Stadium Perforasi
Stadium Resolusi
Diagnosis
Diagnosis OMA harus memenuhi 3 hal berikut: Penyakitnya muncul mendadak (akut) Ditemukannya tanda efusi Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah
Gejala klinik otitis media supuratif akut (OMA) berdasarkan umur penderita, yaitu :
Bayi dan anak kecil. Gejalanya : demam tinggi bisa
sampai 390C (khas pada stadium supurasi), sulit tidur, tiba-tiba menjerit saat tidur, mencret, kejang-kejang, dan kadang-kadang memegang telinga yang sakit. Jika terjadi rupture membrane timpani, maka secret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh menurun dan anak tertidur tenang.
rasa nyeri dalam telinga, suhu tubuh tinggi, dan riwayat batuk pilek.
Anak lebih besar dan orang dewasa. Gejalanya : rasa
Penatalaksanaan
Terapi bergantung pada stadium penyakitnya. Pengobatan pada stadium awal ditujukan untuk
mengobati infeksi saluran nafas, dengan pemberian antibiotik, dekongestan lokal atau sistemik, dan antipiretik.
hidung & antibiotik. Hiperemis (pre supurasi). Terapinya : antibiotik, obat tetes hidung, analgetik & miringotomi. Supurasi. Terapinya : antibiotik & miringotomi. Perforasi. Terapinya : antibiotik & obat cuci telinga. Resolusi. Terapinya : antibiotik.
Pencegahan
Beberapa hal yang dapat mengurangi risiko OMA : Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak Pemberian ASI minimal selama 6 bulan Menghindari pemberian susu di botol saat anak berbaring Menghindari pajanan terhadap asap rokok. Berenang kemungkinan besar tidak meningkatkan risiko OMA.
Komplikasi
Infeksi pada tulang di sekitar telinga tengah
(mastoiditis atau petrositis) Labirintitis (infeksi pada kanalis semisirkuler) Kelumpuhan pada wajah Hilang pendengaran Peradangan pada selaput otak (meningitis) Abses otak
42
Thank You