Anda di halaman 1dari 16

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA TOKSIK ATAS DASAR EFEKNYA PADA ORGAN TARGET

Tiap bahan kimia toksik mempunyai organ target tertentu dalam tubuh yaitu organ yg dituju oleh bahan kimia tertentu pada organ tersebut akhirnya terjadi akumulasi. Bahan kimia dalam organ target setelah mencapai konsentrasi dan waktu tertentu menimbulkan kerusakan organ kelainan anatomi, fisiologi (fungsi), dan timbul gejala klinis penyakit khas. Timbulnya gejala dapat akut (<24 jam), sub akut (1 hari <1 bulan), sub kronis (1 bulan -- < 3 bln), dan kronis (3 bln).

Organ Target

1.Zat Kimia Penyebab Asfiksia


Chemical Asphyxiants
1. Acetonitril
2. Akrilonitril 3. Karbon monoksida (CO) 4. Sianida (KCN / NaCN)

Simple Asphyxiants
1. Asetilen (C2H2)
2. Gas Ar, Ne, He, CO2 3. Diklorotetrafluorometan (Freon 21) 4. Gas Metan,Etan, Butan

5. Hidrogensianida (HCN)

5. Liquefied Petroleum Gas (LPG)


1`

2.Gas Iritan & Efeknya pada Saluran Napas


Gas
NH3 Cl2 SO2 NO2 O3 COCl2

Efek Akut
Konjungtivitis, nasofaringitis, sembab paru (lung edema) Batuk, sesak napas, nyeri dada, sembab paru Konjungtivitis, nasofaringitis, sembab paru Sembab paru setelah bbrpa jam pemaparan Batuk, sesak napas, sembab paru Sembab paru setelah bbrpa jam pemaparan

Efek Kronis
Obstruksi saluran pernapasan Kadang-kadang obstruksi saluran pernapasan Bronkhitis kronik Kerusakan jaringan paru yg permanen -Bronkhitis kronik
1`

3.Zat-zat Iritan Lemah (mata, selaput lendir)


Asam asetat (CH3-COOH) Butil alkohol (C4H9-OH) Klorobromometan Kalsiumoksida (CaO) Metil butil keton (CH3-CO-C4H9) Asam Oksalat (C2H4O4) Asam Fosfat (H3PO4) Stiren

As compound
Formaldehid (CH2O) Asetaldehid (CH3-CHO) Klorobenzena (C6H5-Cl)

Terpentin
Metil etil keton (CH3-CO-C2H5) Pentana (C5H12) Fosfor kuning (P4)

Etanol (C2H5-OH)
Aseton (CH3-CO-CH3) N-Heksana (C6H14) Sodium Hidroksida (NaOH)

1,1,2-Trikloretan (CHCl2-CH2Cl)
Xylena Fenol (C6H5OH) Trikloretilen (CCl2 = CHCl)
1`

4.Zat-zat Iritan Kuat (Severe Pulmonary Iritans)


Acrolein Brom (Bromine = Br2)

Debu Kapas
Fluor (Fluorine = F2) Sodium (Na) Ozon (O3) Amonia (NH4OH) Kadmium (Cd debu/fume) Dimetil Sulfat [(CH3)2SO4] Hidrogen Klorida (HCl) Maleic Anhydride Paraquate Hidrogen Fluorida (HF) Asam Nitrat (HNO3)

Toluen Di Isosianat (TDI)


Antimon (Sb) Klor (Cl2) Etilen Oksida Hidrogen Sulfida (H2S) Metil Merkaptan Fosgen (COCl2) Berilium (Be) Asam Kromat / Kromat (H2CrO4) Etil Merkaptan Sulfur Dioksida (SO2) ZnCl2 (fume)
1`

5.Zat Kimia Penyebab Occupational Asthma


Cobalt (Co fume dan debu) Maleic Anhydride Nikel (Ni metal) Garam-garam Platina (Pt) Tungsten Carbide Detergent Enzymatic p-Phenyldiamine PVC (fume) Debu kayu Debu gandum Methyl Isocyanate Phthalic Anhydride

Methylene Bisphenyl Isocyanate (MBI)


Wood Pulp (debu)

Toluen Di Isosianat (TDI)

1`

6.Zat Kimia Penyebab Pneumokoniosis


Benign Pneumoconiosis
Alumium (powder)
Hematite

Fibrotic Pneumoconiosis
Silika bebas/Crystalline Silika (Quarts, Trydimite, Crystobalite)
Coal (batu bara) Cobalt (debu, fume) Asbestos Hematite Kaolin kadar SiO2 > 1%

Kaolin
Silika amorf Talk Barium compound Grafit Oksida Besi (Fe2O3 fume) Mika

Oksida Timah Putih (SnO2)

1`

7.Zat Kimia Penyebab Methaemoglobinemia

Anilin C6H5-NH2 Dinitrobenzene o-Toluidine

p-Nitroanilin Nitrogen Trifluorida Anisidine (ortho dan para)

Dinitro Toluene
Nitrobenzene Nitro Toluene

Dimetil Anilin
Mono methyl anilin p-Nitroklorobenzen

Xylidine

N-Propyl Nitrate
1`

8.Zat Kimia Penyebab Depresi SSP


Acetaldehyde Benzene Carbon Disulfide (CS2) Cresol Etil-butil-keton Metil-butil-keton Acethylene Dichloride N-Buhtyl Acetate Chlorobenzene Dikloro-difluoro-metan Etil eter Isoamyl alcohol

Toluen
Acetone Bromoform (CHBr3) Cyclohexane Metil asetilen Etilen Oksida Trikloroetilen

Terpentin
Chloroform (CHCl3) Carbon tetra chloride (CCl4) Ethyl alcohol Freon Tetrakloroetan Styrene
1`

9.Zat Kimia Penyebab Kerusakan Hati/Hepatotoxic


Nekrosis Sentrilobular dan Perlemakan Hati
CCl4, PCBs, Arsenic, NTN Thalium, Ethyl alcohol,. Fosfor (Yellow), Tumor Hati Aflaton Nitrosamin Vinyl Chloride Monomer Arsenic Thorium dioksida Kolestatik-Kolangiolestik Arsenic compound Toluen diamin 4,4-diaminofenil metan

Trikloroetilen, Thallium,
Nitrobenzene, Tetraklor-etilen, Dimetil-nitrosamin, Halothane, Selenium Boranes,
1`

10.Zat Kimia Penyebab Kerusakan Ginjal


Anilin C6H5-NH2 Arsenic Organoklorin Bismuth (Bi) Kadmium (Cd) Mercury (Hg2+) Uranium Paraquat EDTA Methoxy Fluorenes Carbon Tetrachloride Etilen Glikol (CH2OH-CH2OH) Fosfor kuning Toluene Metanol (CH3OH) X-Ray Contrast media Kloroform (CHCl3) Timah Hitam (Lead = Pb) Thallium Fenol (C6H5-OH)
1`

1.Fungsi Ginjal dlm Homeostasis


Dalam tubuh terdapat cairan tubuh cairan intra sel & ekstra sel. Komposisi dan kadar zat dalam cairan harus seimbang agar cairan tubuh dalam kondisi homeostasis. Apabila keadaan tidak homeostasis dapat terjadi gangguan fisiologis misalnya: badan terasa lesu, lemah, mudah ngantuk, pegal-pegal, dll yang tidak spesifik penyebabnya. Kondisi homeostasis dipengaruhi oleh kadar ion-ion atau senyawa kimia yg terdapat dalam cairan tubuh.

pH merupakan salah satu indikator kondisi homeostasis diusahakan agar pH dalam kondisi netral.
pH diatur oleh 2 organ, yaitu paru mengatur keasaman dg pengaturan ekskresi CO2, ginjal mengatur kebasaan dg pengaturan ekskresi HCO3-. 1`

2.Fungsi Ginjal pd Ekskresi Bhn Kimia dlm Darah-1


Volume darah manusia antara 4 5 ltr. Darah mengalami pembersihan/pencucian dalam ginjal dengan laju kecepatan 1 ltr/menit. Berarti seluruh volume darah akan melewati ginjal (terjadi proses pembersihan) dalam waktu 5 menit. Dalam sehari semalam, terjadi proses pencucian seluruh volume darah oleh ginjal sebanyak = 24 jam x 60 mnt : 5 mnt x 1 kl = 288 kali. Sangat luar biasa ! Ada 2 bagian penting dlm proses ini:

1) Glumerulus, berisi nefron-nefron ( 1000 nefron tiap ginjal), berfungsi sebagai penyaring/filter.
2) Tubulus, berupa kantung yang berfungsi menampung filtrat dari glumerulus, dan absorpsi kembali zat-zat yg masih diperlukan tubuh dikembalikan ke darah.
2

2.Fungsi Ginjal pd Ekskresi Bhn Kimia dlm Darah-2


Dlm proses filtrasi terjadi pemisahan zat-zat dan cairan, yg masih diperlukan tubuh sbgian besar kembali ke darah, yang tidak diperlukan menjadi filtrat ditampung dalam tubulus. Dalam filtrat dengan jumlah 600 ml/5 menit berisi air, bahan yg hrs diekskresi, dan sebagian kecil bahan yg masih diperlukan tubuh. Sekitar 80% air + bahan yg masih digunakan (misal: glukose, ion HCO3-), diserap kembali masuk ke dlm peredaran darah.

Sekitar 20% filtrat + bahan-bahan yg tidak digunakan lagi (trmsuk bhn kimia berbahaya), diekskresi sbg urin.
Mekanisme ini memungkinkan bahan kimia berbahaya yg masuk tubuh & metabolitnya, terutama yg larut dlm air akan diekskresi melalui ginjal. 3

3.Pengaturan Pengeluaran Urin


Tingkat ke-enceran cairan tubuh juga harus dijaga shg cairan tubuh dalam keadaan homeostasis. Utk ini jml urin yg dikeluarkan diatur oleh Anti Diuretic Hormone (ADH), yg diproduksi dlm kelenjar hipofise. Jika kondisi lingkungan panas banyak mengeluarkan keringat, apalagi jika kurang minum maka cairan tubuh menjadi lebih pekat. Hal ini disampaikan ke kel. Hipofise shg produksi ADH diperbanyak urin yang keluar sedikit tingkat ke-enceran terjaga. Sebaliknya pd kondisi hujan, dingin tdk berkeringat, apalagi jika banyak minum kondisi darah mnjdi encer produksi ADH dikurangi urin yg keluar menjadi banyak sering terasa buang air kecil.

Nasehat: Ingin sehat, minumlah air putih yang banyak setiap hari secara kontinyu.!

Anda mungkin juga menyukai