Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEKNOLOGI REFRIGRASI KOMPRESSOR DAN KATUP EKSPANSI

DISUSUN OLEH KELOMPOK I

YEFIBERT SOHE ANATASYA LATUPEIRISSA CLARA MASRIAT BUDI S LUTURKEY

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan dan rahmatNya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kelengkapan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN

ii 1 2

1.1 1.2

Latar belakang .............................................................................................................................................. Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Aspek Pembekuan ........................................................................................................................................... 2.2. Persyaratan Pembekuan............................................................................................................................... 2.3. Tahap-tahap Pembekuan Ikan .................................................................................................................. 2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembekuan .......................................................... 2.5. Tipe Pembekuan ............................................................................................................................................. 2.6. Keuntungan Pembekuan Cepat................................................................................................................ 2.7. Alat Pembeku Ikan Cold Storage............................................................................................................. 2.8. Metode Pembekuan ....................................................................................................................................... 2.9. Produk- produk Beku ................................................................................................................................... BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan......................................................................................................................................................... 3.2. Saran .................................................................................................................................................................... 25 25 4 4 5 5 5 7 7 9 10

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Refrigerasi adalah proses di mana dilakukan usaha untuk memindahkan panas dari satu lokasi ke lokasi lain, dengan cara penarikan atau penyerapan panas dari lokasi yang menjadi tujuan pendinginan. Jika proses pendinginan menggunakan bantuan mesin atau alat, dinamakan refrigerasi mekanik. Refrigerasi memiliki banyak aplikasi, termasuk: kulkas rumah tangga, gudang beku, cryogenics, penyejuk udara. Refrigerasi memanfaatkan sifat-sifat panas (termal) dari bahan refrigerasi sewaktu bahan itu berubah keadaan dari bentuk cairan menjadi bentuk gas atau uap dan sebaliknya dari gas kembali menjadi cairan. Refrigeran yang dikenal secara umum adalah ammonia dan freon. Perubahan bentuk ammonia dari keadaan cair menjadi uap dan sebaliknya, melibatkan sejumlah tertentu tenaga panas. Pada suatu sistem refrigerasi, bahan refrigerant ammonia itu berada dan bersirkulasi di dalam suatu rangkain wadah yang terdiri atas beberapa komponen alat yang disambungkan oleh pipa-pipa logam yang secara keseluruhan merupakan suatu siklus tertutup. Komponen alat penyusun sistem refrigrasi yaitu kondensor, kompresor, evaporator dan katup ekspansi

Tujuan

Agar dapat mengetahui fungsi dari kompresor Agar dapat mengetahui fungsi dari katup ekspansi

BAB II PEMBAHASAN A. KOMPRESSOR

Gambar 1. Kompressor Kompressor adalah Mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompressor merupakan Mesin fluida yang berfungsi untuk menaikkan tekanan dari fluida kerja (fluida kompresibel) yang melewatinya dengan cara memampatkannya guna memperoleh fluida yang bertekanan tinggi. Kompressor udara biasanya menghisap udara dari atmosfer. Namun adapula yang mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompressor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula compressor yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompressor disebut pompa vakum.

Gambar 2. Siklus kompresi Uap Menurut jenisnya kompresor dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

1. Kompresor Torak.

Kompresor Torak pada dasarnya bekerja dengan peralatan yang sederhana. Kompresor tarak terdiri atas sebuah piston yang bergerak kedepan dan kebelakang didalam suatu silinder yang memilioki katup isap dan katup buang (suction Valve dan discharge valve). Prinsip kerjanya yaitu sewaktu beroperasi sejumlah volume udara tertentu diisap ke dalam silinder. Udara tersebut ditekan menurut proses kompressi politropik untuk

menaikkan tekanan dan temperaturnya.udara yang tertekan ini disalurkan melalui katup berpegas ke dalam silinder penampungan selanjutnya, bila tekanan silinder lebih tinggi dari tekanan sistem tersebut. Pengeluaran udara berlangsung sampai torak mencapai titik mati atas. Setelah piston bergerak turun, terisap lagi sejumlah volume tertentu udara melalui katup masuk berpegas dan proses berlangsung dan berulang seperti semula. Jika suatu gas di dalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan mengalami kompressi. Compressor yang menggunakan asas ini disebut compressor jenis perpindahan (displacement). Secara prinsip, kompressor jenis ini dilukiskan seperti gambar berikut:

Katup Isap

Katup Keluar

Silinder

Torak

Batang Penggerak

Gambar 3. Kompresor fluida

Keterangan: Katup Isap, berfungsi sebagai tempat masuknya udara luar yang akan dikompresi. Katup keluar, berfungsi sebagai tempat mengeluarkan udra yang telah dikompresi dan akan ditampung disuatu tempat tertentu. Torak, berfungsi sebagai alat yang mengkompresi udara yang telah dimasukkan kedalam silinder. Batang Penggerak, berfungsi untuk menggerakkan torak keatas atau kebawah dalam proses kompresi. Silinder, berfungsi sebagai tempat untuk udara yang diisap sebelum dikompresi.

Di sini digunakan torak yang bergerak bolak-balik di dalam sebuah silinder untuk mengisap, menekan, dan mengeluarkan gas secara berulang-ulang. Dalam hal ini gas yang ditekan tidak boleh bocor melalui celah antara dinding torak dan dinding silinder yang saling bergesek. Untuk itu digunakan cincin torak sebagai perapat. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Jika torak ditarik ke atas, tekanan dalam silinder di bawah torak akan menjadi negative (lebih kecil dari tekanan atmosfir) sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini terbuat dari kulit, dipasang pada torak yang sekaligus berfungsi juga sebagai perapat torak. Kemudian jika torak ditekan ke bawah, volume udara yang terkurung di bawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Katup isap akan menutup dengan merapatkan celah antara torak dan dinding silinder. Jika torak ditekan terus, volume akan semakin kecil dan tekanan di dalam silinder akan naik melebihi tekanan di dalam objek yang dikompresikan. Pada saat ini udara akan terdorong masuk ke dalam

objek yang dikompresikan melalui pentil (yang berfungsi sebagai katup keluar). Maka tekanan di dalam objek akan semakin bertambah besar. Namun pada kompresor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan dengan tangan melainkan dengan motor melalui poros engkol seperti diperlihatkan. Dalam hal ini katup isap dan katup buang dipasang pada kepala silinder. Adapun sebagai penyimpan energinya dipakai tangki udara. Tangki ini dapat disamakan dengan ban pada pompa ban. Kompresor semacam ini dimana torak bergerak bolak-balik disebut kompresor bolak-balik. Kompresor bolak-balik menimbulkan getaran karena gaya inersia sehingga tidak sesuai untuk beroperasi pada putaran tinggi. Karena itu berbagai konmpresor putar (rotary) telah dikembangkan dan banyak tersedia di pasaran.

2. Kompresor Sudu / vane kompressor.

Kompresor ini mempunyai rotor yang dipasang secara eksentrik di dalam rumah yang berbentuk silinder. Pada rotor terdapat beberapa parit dalam arah aksial dimana dipasang sudu-sudu. Cara kerja kompresor ini terlihat pada gambar di bawah. Pada gambar tersebut diperlihatkan suatu kompresor dengan empat sudu. Jika rotor berputar, volume ruangan yang dibatasi oleh dua sudu mula-mula membesar sehingga udara akan dikompresikan dan dikeluarkan melalui lubang keluar. Penempatan lubang keluar akan menentukan besarnya tekanan yang akan dicapai.

Gambar 4. Asas kerja Kompresor sudu luncur Kompresor sudu luncur yang besar mempunyai dua tingkat kompresi sedangkan yang berkapasitas kecil hanya mempunyai satu tingkat kompresi. Kompresor dua tingkat mempunyai diameter silinder dan rotor yang sama untuk masing-masing tingkat, tapi panjangnya tidak sama dimana kompresor tingkat kedua lebih pendek.

Gambar 5. Kompresor sudu luncur dua tingkat

Pada kompresor yang bersudu banyak (Gambar 11-20), rotor beredar terhadap, garis sumbunya sendiri. Tetapi garis sumbu silinder dan rotor tidak bersamaan. Disini, rotor mempunyai dua atau lebih sudu geser (sliding vane) yang selalu menyentuh silinder dengan gaya sentrifugal. Untuk kompresor dua sudu (Gambar 11-20), volume langkah per edar sama dengan dua kali daerah yang digaris silang. Untuk kompresor empat sudu volume langkah per edar sebanding dengan empat kali daerah yang digaris silang. Hingga batas tertentu volume langkah terbesar terdapat pada kompresor yang mempunyai banyak sudu.

3. Kompresor Sekrup atau Heliks.

Kompresor sekrup termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang tergolong kompresor putar (rotary). Akhir-akhir ini kompresor sekrup mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kompresor putar jenis sekrup mempunyai sepasang rotor berbentuk sekrup. Yang satu mempunyai alur yang permukaannya cembung dan yang satu permukaannnya cekung. Pasangan rotor ini berputar dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti sepasang roda gigi. Rotor dikurung dalam sebuah rumah. Apabila rotor berputar maka ruang yang terbentuk antara bagian cekung dari rotor dan dinding rumah akan bergerak ke arah aksial sehingga udara akan dimampatkan.

Gambar 6. Rotor Screw Kompressor

4. Kompresor Sentrifugal.

Kompresor sentrifugal yang pertama digunakan untuk melayani refrigerasi diperkenalkan oleh wills carrier pada tahun 1920. Sejak saat itu, kompresor sentrifugal menjadi jenis kompresor yang dominant dalam instalasi-instalasi yang besar. Konstruksi kompressor ini sama dengan pompa sentrifugal.

Gambar 7. Compressor sentrifugal

Gambar Sebuah sistem kompresor sentrifugal. Kondensor berada di bagian atas, dan evaporator pendingin air berada di bagian bawah. Kedua impeller kompresor dua tingkat ini digerakkan oleh sebuah motor listrik di bagian belakang

Gambar memperlihatkan suatu system refrigerasi yang menggunakan kompresor sentrifugal. Konstruksi kompresor sentrifugal sama dengan pompa sentrifugal. Fluida masuki impeller yang berputar yang kemudian dilemparkan ke arah luar impeller dengan gaya sentrifugal. Sudu-sudu impeller meninggikan putaran dan bangkitkan tekanan. Dari impeller ini gas mengalir ke sudu-sudu penghambur ke ruang spiral (volute), dimana sejumlah energi kinetik dirubah menjadi tekanan.Kompressor ini dapat dibuat dengan satu roda bila diinginkan perbandingan tekanan yang rendah. Walaupun mesin-mesin bertingkat ganda, kompressor ini bekerja dengan kompressi adiabatik, dengan efisiensi antara 70 % sampai 80 %. Kompresor sentrifugal melayani system-sistem refrigerasi yang berkapasitas antara 200 hingga 10,000 kW. Suhu evaporator pada mesin-mesin bertingkat ganda dapat diturunkan hingga -50C sampai -100C, walaupun penggunaannya yang terbanyak adalah untuk mendinginkan air hingga kira-kira 6C atau 8C didalam system pengkondisian udara.

B. KATUP EKSPANSI

Gambar 8. Katup Ekspansi Katup Ekspansi merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan mudah refrigerant akan menguap di evaporator dan menyerap kalor (panas) dari media yang didinginkan. Pada pipa ekspansi ini terdapat 3 buah katup pengontrol, tujuan dilakukannya cara ini agar cairan refrigerant tersebut terkontrol, stabil dan mencegah terjadinya perubahan fase dari sebuah refrigerant pada tabung, kemudian cairan refrigerant akan masuk piranti ekspansi akan mengalami ekspansi dan terjadi perubahan fase uap cair yang menjadi campuran uap basah. Suhu dan tekanannyapun akan menurun setelah proses ekspansi. Pipa kapiler digunakan untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir. Diameter pipa kapiler tergantung dari kapasitas mesin pendinginnya. Pada umumnya pengontrol refrigerant pada domestic refrigerator adalah pipa kapiler, penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start. Karena dengan akan mempergunakan pipa kapiler pada saat sistem tidak

bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator cendrung sama, hal ini dapat mempermudahkan tugas kompresor pada waktu start.

Katup Espansi Termostatik Katup Ekspansi Termostatik digunakan pada sistem pendinginan majemuk. Dengan menggunakan sistem ini memungkinkan sistem majemuk untuk dapat memberikan suhu yang berbeda-beda pada beberapa kabinet. katup sistem ini juga biasanya digunakan pada penyegaran udara. Terdiri atas elemen (sensor) bola kecil yang diisi cairan khusus dengan ukuran yang tepat, elemen tersebut dihubungkan ke bodi melakukan pipa kapiler, bodi dibuat dari kuningan, menjadi tempat pertemuan pipa cairan dan pipa evaporator. Jarum dan dudukannya ( seat ) terletak dalam bodi. Jarum di hubungkan dengan belon metal yang fleksibel atau diafragma. Belon terbuat pada gilirannya bergerak oleh batang yang di hubungkan pada belon yang di berikan seat atau diafragma ( elemen power ) yang di hubungkan dengan bola sensor melalui pipa kapiler. Jika beban bertambah, maka cairan refrigerasi di evaporator akan banyak menguap sehingga besar suhu panas lanjut di evaporator akan menigkat. Pada akhir evaporator terletakkan tabung sensor suhu ( sensing bulb ) dari Katup Ekspansi Termostatik tersebut. Peningkatam suhu dari evaporator akan menyebabkan uap cairan yang terdapat pada tabung sensor. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di evaporator dijaga tetap konstan pada segala keadaan beban.

Macam-macam katup ekspansi dari jenis umum, antara lain :

1. Pipa Kapiler Pipa kapiler melayani hampir semua sistem refrigerasi yang berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas refrigerasi 10 kW. Pipa kapiler umumnya mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 m, dengan diameter dalam 0,5 hingga 2 mm. Cairan refrigerant memasuki pipa kapiler tersebut dan mengalir sehingga tekanannya berkurang disebabkan oleh gesekan dan percepatan refrigerant. Sejumlah cairan berubah menjadi uap ketika refrigeran mengalir melalui pipa ini.

Gambar 9 Foto Pipa Kapiler

2. Thermostatic Expansion Valve (Katup Ekspansi Tekanan Konstan) Katup ini bekerja berdasarkan derajat superheated yang keluar dari evaporator. Katup ini mengatur laju refrigerant cair sebanding dengan laju penguapan di dalam evaporator, atau dengan kata lain akan membuka lebih besar bila beban bertambah atau sebaliknya.

Gambar 10 Thermostatic Ekspansion Valve

Gambar 11 FotoThermostatic Ekspansion Valve

Gambar 11 Prinsip kerja Thermostatic Ekspansion Valve Alat ekspansi ini menggunakan bola perasa yang ditempelkan pada saluran keluaran evaporator, sehingga suhu bola dan fluida yang ada di dalam bola (fluida power) sangat dekat dengan suhu gas hisap (suction gas). Tekanan dari fluida ini memberikan dorongan kesisi atas diafragma, sedangkan tekanan evaporator menekan dari bawah, disamping itu juga terdapat sebuah pegas yang memberikan gaya ke atas. Untuk dapat

membuka katup, maka tekanan diatas diafragma harus lebih besar dari jumlah tekanan pegas dan tekanan evaporator

3. Automatic Expansion Valve Automatic expansion valve (AXV) adalah katup ekspansi yang dapat mempertahankan tekanan evaporator tetap konstan, walaupun beban pendinginan berubah-ubah, katup ini mengindera tekanan evaporator. Bila tekanan evaporator turun akibat adanya penurunan beban, maka katup akan membuka lebih besar sampai tekanan evapotaor sama dengan tekanan kendali AXV. Sebaliknya bila tekanan evaporator naik, maka katup akan menutup sebagian. Pengaturan pembukaan katup ini dilakukan oleh suatu control pengatur tekanan.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Kompressor adalah Mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompressor merupakan Mesin fluida yang berfungsi untuk menaikkan tekanan dari fluida kerja (fluida kompresibel) yang melewatinya dengan cara memampatkannya guna memperoleh fluida yang bertekanan tinggi. Dan Menurut jenisnya kompresor dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
1. Kompresor Torak. 2. Kompresor Sudu / vane kompressor. 3. Kompresor Sekrup atau Heliks. 4. Kompresor Sentrifugal.

Katup Ekspansi merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan mudah refrigerant akan menguap di evaporator dan menyerap kalor (panas) dari media yang didinginkan. Pada pipa ekspansi ini terdapat 3 buah katup pengontrol, tujuan dilakukannya cara ini agar cairan refrigerant tersebut terkontrol, stabil dan mencegah terjadinya perubahan fase dari sebuah refrigerant pada tabung, kemudian cairan refrigerant akan masuk piranti ekspansi akan mengalami ekspansi dan terjadi perubahan fase uap cair yang menjadi campuran uap basah. Suhu dan tekanannyapun akan menurun setelah proses ekspansi.

Macam-macam katup ekspansi dari jenis umum, antara lain :

1. Pipa Kapiler 2. Thermostatic Expansion Valve (Katup Ekspansi Tekanan Konstan) 3. Automatic Expansion Valve

DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/45116745/Cooling http://dc233.4shared.com/img/UEC5eIKA/preview.html http://www.scribd.com/doc/40026680/KOMPRESSOR-Lengkap http://reflitepe08.blogspot.com/2011/03/mesin-pendingin.html

Anda mungkin juga menyukai