Anda di halaman 1dari 36

PRESENTASI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE

Pembimbing: Dr. Tuti Rahayu, Sp. A. Disusun Oleh : Fahria Aldiana110.2008.099

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RSUD Pasar Rebo

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS A. Identitas Pasien Nama : An. M. Renaldi Umur :13 tahun Berat Badan : 33 kg Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : ISLAM Alamat : Jl. Suci Rt 014, Susukan. Ciracas Jakarta Timur Masuk RS : 01 Mei 2012 pukul 22:40 WIB

II. ANAMNESIS Autoanamnesis dan Alloanamnesis dengan ibu dan ayah pasien pada tanggal 05 Mei 2012.

A. KELUHAN UTAMA Mencret sejak kemarin sudah 4 kali.


B. KELUHAN TAMBAHAN Demam sejak 4 hari yang lalu, Muntah sudah 2 kali, batuk dan pilek.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

OS datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan mencret sudah 4 kali sejak

kemarin, dan mengalami demam sejak 4 hari yang lalu tetapi sudah turun karena
sebelumnya telah berobat ke klinik dan mendapat obat penurun demam. OS juga mengeluhkan muntah sudah 2 kali, nafsu makan menurun, serta batuk dan pilek, mimisan, gusi berdarah dan bintik-bintik kemerahan di kulit disangkal. Sehari setelah dirawat di RS OS mengeluh nyeri pada ulu hati hingga hari ke 4, saat ini OS sudah dirawat selama 5 hari, demam sudah tidak ada sejak pasien dirawat, nafsu makan mulai menigkat, mual muntah negatif, BAB 1x padat berwarna coklat

dan BAK hingga 1 liter berwrna kuning.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Penyakit Alergi Umur Penyakit Difteri Umur Penyakit Penyakit Jantung Umur -

Cacingan

Diare

Penyakit Ginjal

Demam berdarah Demam Typhoid Otitis Parotitis

12 tahun

Kejang

Penyakit Darah

8 tahun

Kecelakaan

Radang Paru

Morbili Operasi

Tuberkulosis Bronchitis

8 bulan

III. PEMERIKSAAN FISIK Dilakukan pada tanggal 05 Mei 2012 di RSUD Pasar Rebo, Pukul 11.00 WIB.
Keadaan umum Kesadaran Tanda Vital Tekanan Darah Nadi Frekuensi napas : Sakit ringan : Compos mentis

: 120/80 mmHg : 80 x/menit : 24 x/menit

Suhu Kepala

: 36,5 0C :Normocephali, rambut hitam merata, tidak mudah dicabut Mata : Pupil bulat isokor Conjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/Telinga : Bentuk normal, sekret (-), serumen (-) Hidung : Bentuk normal, nafas cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-) Mulut : Trismus (-), halitosis (-), gusi tidak meradang, tidak merah dan bengkak (-) Bibir : Bibir kering dan pecah- pecah (-), sianosis (-) Lidah : Bercak- bercak putih pada lidah (-), tremor (-) Tenggorokan : Tonsil T1- T1 tenang, faring hiperemis (-) Leher : Trakea terletak ditengah, KGB tidak teraba membesar, kel. tiroid tidak teraba membesar

Toraks Jantung Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat Palpasi :Ictus cordis teraba di sela iga ke 5, linea mid clavikula sinistra. Perkusi :Batas jantung normal Auskultasi :Bunyi jantung 1 & 2 reguler, bising (-) Paru Inspeksi :Bentuk dada normal, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-) Palpasi :Vokal Fremitus kanan dan kiri sama Perkusi : Sonor di kedua hemitoraks Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki (-/-)wheezing (- /-).

Abdomen Inspeksi : Palpasi : Perkusi : Auskultasi : Extremitas : Kulit :

Abdomen datar Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, turgor baik Tympani di seluruh regio abdomen Bising usus (+) normal Akral hangat, oedem (-) Rash Konvalesen pada ke dua ekstremitas bawah (+), petechie (-) pada kedua lengan, pucat (-) cyanosis (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM HEMATOLOGI


Tanggal (Mei 2012) 01 02 02 03 03 04 05

Pukul

22.59

04.00

16.00

04.00

16.00

23.30

07.30

Hb
(13-16g/dl) Ht (40-48%)

17.2

15.4

15.8

15

13.9

13.8

14.3

51

44

46

43

41

40

39

Leukosit (5.00010.000/UI)

2.810

1.880

3.160

4.290

4.500

4.360

4.290

Trombosit (150400ribu/UI) 47.000 38.000 32.000 34.000 38.000 52.000 114.000

Pasien seorang anak laki-laki berumur 13 tahun datang dengan keluhan mencret sejak sehari yang lalu sebanyak 4 kali, sebelumnya OS juga mengalami demam sejak 4 hari yang lalu dan sempat berobat ke klinik sehingga demam turun. OS juga muntah 2 kali sejak kemarin dan batuk pilek. Nafsu makan OS juga berkurang sejak demam. Mimisan, gusi berdarah dan kemerahan pada kulit disangkal Saat ini OS sudah dirawat selama 5 hari, OS mengeluh nyeri ulu hati sejak hari pertama di rawat hingga hari ke 4. Saat ini demam sudah tidak ada sejak hari pertama OS dirawat, nyeri ulu hati tidak ada, mual muntah negatif, nafsu makan mulai meningkat, BAB 1x bewarna coklat tidak encer, BAK hingga 1 liter kuning, dan batuh masih ada tanpa pilek.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Tanda vital - Tekanan darah - Nadi - Suhu - Laju napas Terdapat nyeri ulu hati.

V. RESUME

: Sakit ringan : Compos mentis

: : : :

120/80 mmHg 80 x/ menit 36,5 0C 24 x/ menit

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Hb Ht Leukosit Trombosit : 14.3 g/dl : 39 % : 4.290 /Ul : 114.000 /Ul

VI. DIAGNOSA KERJA Demam Berdarah Dengue grade I VII. DIAGNOSA BANDING Chikungunya VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

RO Thorak Rapid Diagnosis Test (RDT)

IX. PENATALAKSANAAN - IVFD Ringer Asering 3cc/kgBB/jam - Gelofusine 7cc/kgBB/jam - Curvit syr 2 x Cth - Imboost force 3 x Cth - Inhalasi Ventolin dan NaCl 0.9% 2 x / hari - Diit lunak - Pemeriksaan darah rutin tiap 12 jam X. PROGNOSIS Ad vitam : Bonam Ad fungtionam : Bonam Ad sanationam : Bonam

XI. FOLLOW UP
Pemeriksaan 02 Mei 2012
Demam (-) Mual (+) Batuk Pilek (+) Nyeri ulu hati (+) Nafsu makan kurang Belum BAB

Tanggal 03 Mei 2012


Demam (-) Mual (+) Nyeri ulu Batuk Pilek (+) hati (+) Nafsu makan kurang BAB 1x warna coklat

04 Mei 2012
Demam (-) Mual (-) Batuk (+) Pilek (-) Nyeri ulu hati (+) Nafsu makan baik BAB 1x warna coklat, padat Di kedua tungkai kanan-kiri ada merah-merah tidak gatal

05 Mei 2012
Demam (-) Mual (-) Batuk (+) Pilek (-) Nyeri ulu hati (-) Nafsu makan baik BAB 1x warna coklat,padat Di kedua tungkai kanan-kiri ada merah-merah

Keluhan

Keadaan umum Kesadaran Tanda vital Kepala Mata Leher Paru Jantung Abdomen Extremitas

Sakit Sedang Compos mentis TD=120/80 mmHg Nadi = 86x /menit RR = 24 x /menit Suhu = 36,7 C Normocephali CA -/- , SI -/ KGB membesar Suara napas vesikuler Rh -/-, Wh -/ S1S2 reguler Murmur (-) Gallop (-) Datar, Supel BU(+)N, NT(+) di Epigastrium Akral hangat Sianosis (-) Ptekie (-)

Sakit Sedang Compos mentis TD=110/70mmHg Nadi =90 x /menit RR = 24 x /menit Suhu = 36,5 C Normocephali CA -/- , SI -/ KGB membesar Suara napas vesikuler Rh -/-, Wh -/ S1S2 reguler Murmur (-) Gallop (-) Datar, Supel BU(+)N, NT(+) di Epigastrium Akral hangat Sianosis (-) Ptekie (-)

Sakit Ringan Compos mentis TD = 120/80 mmHg Nadi = 88 x /menit RR = 20 x /menit Suhu = 35,9 C Normocephali CA -/- , SI -/ KGB membesar Suara napas vesikuler Rh -/-, Wh -/ S1S2 reguler Murmur (-) Gallop (-) Datar, Supel BU(+)N, NT(+) di Epigastrium Akral hangat Sianosis (-) Ptekie (-) Ruam Konvalensens (+) di kedua tungkai

Sakit Ringan Compos mentis TD = 120/80 mmHg Nadi = 88 x /menit RR = 24 x /menit Suhu = 35,7 C Normocephali CA -/- , SI -/ KGB membesar Suara napas vesikuler Rh -/-, Wh -/ S1S2 reguler Murmur (-) Gallop (-) Datar, Supel BU(+)N, NT(-) Akral hangat Sianosis (-) Ptekie (-) Ruam Konvalensens (+) di kedua tungkai

Diagnosa

DBD grade I Hari ke 6 IVFD RA 150 cc/jam Gelofusine 500 cc/2 jam Curvit syr 2 x Cth Imboost force 3 x Cth Inhalasi V+NaCl 0.9% Diit lunak

DBD grade I Hari ke 7 IVFD RA 150 cc/jam Gelofusine 500 cc/2 jam Curvit syr 2 x Cth Imboost force 3 x Cth Inhalasi V+NaCl 0.9% Diit lunak

DBD grade I Hari ke 8 IVFD RA 150 cc/jam Curvit syr 2 x Cth Imboost force 3 x Cth Inhalasi V+NaCl 0.9% Diit lunak

DBD grade I Hari ke 9 PULANG

Pengobatan

ANALISA KASUS
Diagnosis Klinis : Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik Manifestasi perdarahan, termasuk setidak-tidaknya uji bendung positif dan bentuk lain ( Petekie, ekimosis, purpura, epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis atau melena. Pembesaran hati Syok yang ditandai oleh nadi lemah, cepat disertai tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis di sekitar mulut. Laboratorium Trombositopenia (<100.000/UI) Hemokonsentrasi (nilai hematokrit >20%)

Dua gejala klinis dan 1 gejala laboratorium cukup untuk menegakkan diagnosis kerja DBD

Klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue Derajat I : Adanya demam tanpa perdarahan, manifestasi perdarahan hanya berupa torniket tes positif Derajat II : Gejala demam diikuti dengan perdarahan spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit dan atau berupa perdarahan lainnya. Derajat III : Adanya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20 mmHg), atau hipotensi, dengan disertai akral dingin dan gelisah Derajat IV : Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak terukur

Berdasarkan kriteria WHO untuk mendiagnosis dan menentukan derajat penyakit infeksi DBD maka kasus ini termasuk dalam Demam Berdarah Dengue Derajat I karena pada anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang ditemukan adanya : Demam akut (demam 4 hari) Nyeri tekan di epigastrium Adanya penurunan trombosit < 100.000/ul (trombositopenia) Adanya hemokonsentrasi

Penatalaksanaan pada pasien ini meliputi:


Pemberian cairan ringer asering 5 ml/kgBB/jam dan gelofusine 500ml/2jam, berat badan pasien ini 33 kg, jadi diberikan cairan RA 150ml/jam , dengan jumlah tetesan 50 tetes/menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian cairan 3 ml/kgBB/jam, yaitu 90 cc/jam, dengan jumlah tetesan 30 tetes/menit Curvit Syr berisi : Vitamin B1,vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, beta karoten, dexpantenol, curcuminoid, kalsium glukonat untuk menambah nafsu makan, stamina dan mencegah defisiensi kalsium. Imboost force berisi : Echinacea Purpurea 250 mg, Black Elderberry 400 mg, Zinc Picolinate 5 mg untuk memperbaiki daya tahan tubuh atau respon imun tubuh.

Prognosis pasien pada kasus ini adalah baik sebab demam yang terjadi tidak menimbulkan perdarahan yang masif, dan hemokonsentrasi yang terjadi tidak terlalu berat, sehingga pasien tidak sampai jatuh ke keadaan syok.

TINJAUAN PUSTAKA DEMAM BERDARAH DENGUE

Definisi Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabakan oleh empat serotipe virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian.

Etiologi Demam berdarah dengue disebabkan virus dengue termasuk group arbovirus dan sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, famili Flaviviridae dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN4.

Patogenesis

Manifestasi Klinis
Demam Dengue
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut : Peningkatan suhu mendadak, kadang-kadang disertai mengigil nyeri kepala muka kemerahan (flushed face) nyeri retro-orbital fotofobia mialgia/atralgia anoreksia konstipasi nyeri perut nyeri tenggorok ruam kulit manifestasi perdarahan

Laboratorium : leukopenia jumlah trombosit umumnya normal tapi dapat dijumpai trombositopenia faktor pembekuan normal dan pemeriksaan serologi dengue positif

Demam Berdarah Dengue


Gejala klinis DBD ditandai dengan : Demam mendadak Disertai dengan muka kemerahan (facial flush) Gejala klinis lain yang menyerupai DD seperti anoreksia, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada otot dan sendi Pada beberapa pasien mengeluh nyeri tenggorokan dan pada pemeriksaan ditemukan faring hiperemis Perasaan tidak enak di epigastrium, nyeri bawah lengkung iga kanan, kadang-kadang nyeri dapat dirasakan pada seluruh perut Pada akhir fase demam jumlah lekosit menurun Laboratorium : Penurunan jumlah trombosit (trombositopenia) Peningkatan nilai hematokrit atau hemokonsentrasi merupakan indikator terjadinya kebocoran plasma Pemeriksaan serologi dengue + Penurunan faktor koagualsi dan fibrinolitik Pada kasus berat dijumpai disfungsi hati, dijmpai penurunan kelompok vitamin K-dependen

Diagnosis
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini terpenuhi : Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut : Uji bendung positif (Petekie, ekimosis, atau purpuraPerdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi) atau perdarahan di tempat lain, Hematemesis atau melena Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/uL) Terdapat minimal satu dari tanda-tanda plasma leakage (keocoran plasma) sebagai berikut :
Peningkatan hematokrit > 20% dibandingkan standar standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin Penurunan hematokrit > 20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya Tanda kebocoran plama seperti : efusi pleura, ascites, hipoproteinemia atau hiponatremia

Sindroma Syok Dengue (SSD) Seluruh kriteria diatas untuk DBD Disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi yang cepat dan lemah, tekanan darah turun ( 20mmHg), hipotensi dibandingkan standar sesuai umur, kulit dingin dan lembab serta gelisah.

Klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue


Derajat I : Adanya demam tanpa perdarahan, manifestasi perdarahan hanya berupa torniket tes positif Derajat II : Gejala demam diikuti dengan perdarahan spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit dan atau berupa perdarahan lainnya Derajat III : Adanya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20 mmHg), atau hipotensi, dengan disertai akral dingin dan gelisah Derajat IV : Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak terukur

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah Perubahan metabolik Kelainan koagulasi Pemeriksaan Fungsi hati Pemeriksaan Radiologis Pemeriksaan serologis

Diagnosis Banding
Pada awal perjalanan penyakit diagnosis mencakup infeksi bakteri, virus atau infeksi protozoa seperti demam dengue, campak, influenza, demam chikungunya, leptospirosis dan malaria. Adanya trombositopenia yang jelas disertai hemokonsentrasi dapat membedakan DBD dengan penyakit lain.

DBD harus dibedakan pada demam chikungunya. Pada demam chikungunya biasanya seluruh anggota keluarga dapat terserang dan penularannya mirip dengan influenza. Demam chikungunya memperlihatkan serangan demam mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu disertai ruam makulopapular, injeksi konjungtiva dan lebih sering dijumpai nyeri sendi. Pada demam chikungunya tidak ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok.

Komplikasi
Ensefalopati dengue Kejang Gagal ginjal akut Udem paru Kerusakan hepar

Tatalaksana
Ada kedaruratan tanda syok muntah terus-menerus kejang kesadaran menurun muntah darah berak hitam

Tersangka DBD demam tinggi, mendadak terus-menerus <7 hari tidak disertai infeksi saluran nafas bagian atas, badan lemah & lesu

Tidak ada kedaruratan periksa uji tourniquet

uji torniquet (+)

uji torniquet (-)

jumlah trombosit ? 100.000/l

jumlah trombosit > 100.000/l

Rawat jalan parasetamol kontrol tiap hari sampai demam hilang

Rawat jalan Rawat inap minum banyak 1,5-2 liter/hr parasetamol kontrol tiap hari sampai demam turun periksa Hb, Ht, trombosit tiap kali Perhatian untuk orang tua: pesan bila timbul tanda syok, yaitu gelisah, lemah, kaki/tangan dingin, nyeri perut, berak hitam, bak kurang Lab. Hb & Ht naik, Trombosit turun Segera bawa ke rumah sakit

nilai tanda klinis, periksa trombosit & Ht bila demam menetap setelah hari sakit ke-3

Tatalaksana kasus tersangka DBD

DBD derajat I atau derajat II tanpa peningkatan hematokrit

Gejala Klinis: demam 2-7 hari uji tourniquet positif atau perdarahan spontan Laboratorium: Hematokrit tidak meningkat trombositopeni (ringan)

Pasien masih dapat minum Beri minum sebanyak 1-2 liter/hari atau satu sendok makan tiap 5 menit Jenis minuman: air bening, teh manis, sirup, jus buah, susu, oralit. Bila suhu >380C beri parasetamol Bila kejang beri obat antikonvulsif

Pasien tidak dapat minum Pasien muntah terus-menerus

Pasang infus NaCl 0,9%: dekstrosa 5% (1:3), tetesan rumatan sesuai berat badan Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam

Monitor gejala klinis dan laboratorium Perhatikan tanda syok Palpasi hati setiap hari Ukur diuresis setiap hari Awasi perdarahan Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam

Ht naik dan atau trombosit turun

Infus ganti ringer laktat (RL) (tetesan disesuaikan) Perbaikan klinis dan laboratoris

Pulang (kriteria pulang) - tidak demam selama 24 jam tanpa antiprelik - nafsu makan membaik - secara klinis tampak perbaikan - Ht stabil - tiga hari setelah syok teratasi - jumlah trombosit > 50.000/ml - tidak dijumpai distres pernapasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)

Tatalaksana kasus DBD derajat I atau derajat II tanpa peningkatan hematokrit

DBD derajat I dengan peningkatan HT 20% Ht normal Cairan awal RL / RA / NaCl 0,9% atau RLD5 / NaCl 0,9% + D5, 6-7 ml / kgBB / jam

Monitor tanda-tanda vital / nilai Ht dan trombosit tiap 6 jam

Perbaikan tidak gelisah nadi kuat tekanan darah stabil diuresis cukup (12 ml/kgBB/jam) Ht turun (2 kali pemeriksaan) Tetesan dikurangi

Tidak ada perbaikan gelisah distres pernapasan frekuensi nadi naik Ht tetap tinggi/naik diuresis kurang/tidak ada

Tanda vital memburuk Ht meningkat Perbaikan

Tetesan dinaikkan

5 ml/kgBB/jam Perbaikan

10-15 ml/kgBB/jam

Tanda vital tidak stabil Sesuaikan tetesan Distres pernafasan Ht naik Tek. Nadi 20 mmHg Ht turun

3 ml/kgBB/jam

IVFD stop pada 24-48 jam bila tanda vital/Ht stabil dan diuresis cukup Koloid 20-30 ml/kgBB Transfusi darah segar 10 ml/kgBB

Perbaikan

Tatalaksana kasus DBD derajat I dengan peningkatan hematokrit 20%

DBD derajat III & IV

Tatalaksana syok pada anak

1. Oksigenasi (berikan O2 2-4 l/menit) Oksigenasi 2. Penggantian volume (cairan kristaloid isononis) Penggantian volume plasma segera (cairan kristaloid isotonis) Ringer laktat/NaC. 0,9% 0,9% Ringer laktat/NaC. 20 ml/kgBB secepatnya (bolus(bolus dalam 30 menit) 20 ml/kgBB secepatnya dalam 30 menit)

Evaluasi 30 menit,apakah syok teratasi? Pantau tanda vital tiap 10 menit Catat balans selama pemberian cairan intravena Syok tidak teratasi Syok teratasi Kesadaran membaik Nadi teraba kuat Tekanan nadi > 20 mmHg Tidak sesak napas/sianosis Ekstremitas hangat Diuresis cukup 2 ml/kgBB/jam Kesadaran menurun Nadi lembut/tidak teraba Tekanan nadi < 20 mmHg Distres pernapasan/sianosis Kulit dingin dan lembab Ekstreminitas dingin Periksa kadar gula darah

Cairan dan tetesan disesuaikan 10 ml/kgBB/jam

1. Lanjutkan cairan 20 ml/kgBB/jam 2. Tambahkan koloid/plasma Dekstran/FPP 10-20 (max30) ml/kgBB/jam 3. Koreksi asidosis Evaluasi 1 jam

Evaluasi ketat Tanda vital Tanda perdarahan Diuresis Hb, Ht, trombosit Stabil dalam 24 jam Tetesan 5 ml/kgBB/jam Ht stabil dalam 2x pemeriksaan Tetesan 3 ml/kgBB/jam Syok teratasi

Syok belum teratasi Ht turun Transfusi darah segar 10 ml/kgBB diulang sesuai kebutuhan Ht tetap tinggi/naik

Infus stop tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi

Koloid 20 ml/kgBB

DAFTAR PUSTAKA
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis edisi kedua. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2010 World Health Organization. Demam Berdarah Dengue. Diagnosis, Pencegahan dan Pengendalian. Jakarta : EGC.1997. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Dengue di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Bakti Husada. 2005. Soegijanto, S. Demam Berdarah Dengue. Tinjauan dan Temuan Baru di Era 2003. Surabaya : Airlangga University Press. 2004. Soegijanto, S. Ilmu penyakit Anak Diagnosis & Penatalaksanaan. Jakarta : Salemba Medika. 2002. Behrman, Kliegemen, Jenson. Nelson Textbook of Pediatrics 17th edition. Saunders. 2004. Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta :2000 Shepherd SM. Dengue Fever. eMedicine. 2009. Available from: http://imedicine.com/DisplayTopic.asp?bookid=6&topic=528, accessed on 06 May. Hagop A Isnar. Dengue. eMedicine. 2008. Available from: http://imedicine.com/DisplayTopic.asp?bookid=10&topic=559, accessed on 06 May. Anonym. Demam Berdarah. Available from: http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=53, accessed on 06 May.

Anda mungkin juga menyukai