by engineering dept
ENG - 2006
Free Face
Burden
Burden
Spacing Spacing
by engineering dept
ENG - 2006
Free Face
Burden
Burden Spacing
Spacing
by engineering dept
B B B K H J ENG - 2006
H : Hole depth
T : Stemming J : Sub drilling
Initiation point
Free face
Peledakan dengan delay ditunjukkan dengan nomor yang akan meledak, dapat
mengurangi getaran yang timbul (ground vibration), airblast memperkecil fragmentasi dsb
ENG - 2006
Initiation point
Free face
by engineering dept
ENG - 2006
by engineering dept
Free face
Initiation point
ENG - 2006
by engineering dept
ENG - 2006
1. Burden
Dapat didefinisikan sebagai jarak dari lubang bor terdekat terhadap bidang bebas (free face).
Jarak Burden sangat erat hubungannya dengan besar kecilnya diameter lubang bor yang digunakan dan merupakan variabel yang sangat penting dalam disain peledakan Ada berbagai macam perhitungan Burden al: B = Kb De/12 atau B = 3.15 De (SGe/SGr)0.33 B : burden (mm) Kb : Burden constant De : diameter SGe : spec. gravity explosive SGr: spec. gravity. rock
S S
B = (25
by engineering dept
40) x d
B : burden (mm)
2. Spacing:S
Adalah jarak antara lubang tembak dalam satu row, ada beberapa cara penentuan spacing yang merupakan fungsi dari burden, secara garis besar sebagai berikut:
S = (1.0 ~> 1.5) x B
Secara Practical Umumnya :
hasil distribusi optimum energy akan diperoleh ketika spasi sama dengan 1.15 x burden.
3. Stemming:T
Stemming adalah material bukan explosive yang digunakan untuk menyumbat sisa lobang bor yang tidak terisi bahan peledak, berfungsi untuk mengurung gas ledakan,
T = 0.45 De (Stv/SGr)0.33
by engineering dept
De: Diameter Stv : realtive bulk strength SGr: specific gravity rock
4. Height : H
H = 1.5 3 B
B : Burden (m) H : tinggi lubang bor (m)
H
5. Subdrilling : J
Adalah tambahan kedalaman dari lubang bor dibawah rencana lantai jenjang (bench), berfungsi untuk menghindari tonjolan pada lantai (toe), dan merapikan dasar lantai untuk pemboran berikutnya.
by engineering dept
ENG - 2006
1. Powder factor
Umumnya parameter peledakan yang paling pertama ditentukan adalah Powder factor yang merupakan hubungan matematis antara jumlah bahan peledak dan jumlah batuan yang akan diledakkan. Jumlah batuan dalam hal ini dapat dinyatakan sebagai Volume atau berat sehingga Powder factor umumnya dinyatakan sebagai :
Kg Bahan peledak PF =
atau
M3 Batuan
Besarnya Powder factor untuk kegunaan lobang produksi pada pertambangan biasanya berskisar antara
by engineering dept
ENG - 2006
2.
P P = B x S x K (m3) B S K SGr
= Produksi perlobang (m3 atau Ton) = Burden (m) = Spacing (m) = Tinggi jenjang (m) = Berat jenis batuan (ton/m3)
atau
P = B x S x K x SGr (ton)
Dengan mengalikan PF dan P maka akan diperoleh jumlah bahan peledak perlobang.
CE
WE = PF x P
by engineering dept
ENG - 2006
Dengan mengetahui diameter lobang bor maka dapat dihitung tinggi kolom isian untuk
memuat jumlah bahan peledak yang telah dihitung sebelumnya dengan cara:
WE
. (m)
CE =
( r2 x )
CE = Tinggi kolom isian (m) WE = Berat bahan peledak perlobang r = Jari-jari lobang bor = Loading density bahan peledak (ton/m3)
CE
by engineering dept
ENG - 2006
4. Isian Bahan peledak & Accessories dalam 1 lubang Tembak antara lain:
Surface Delay
-Primer (Booster+In hole delay) berfungsi untuk meledakkan ANFO/Emulsion -ANFO (untuk dry hole/lubang kering) & Emulsion/Heavy ANFO
ANFO/Emulsion
by engineering dept
Booster
ENG - 2006
ENG - 2006