Anda di halaman 1dari 17

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

1
KOLOM PANJANG TAK BERGOYANG

PRESENTED BY :
Kel ompok 4 :
Rico Gamal Maliki ( 10 4 13 2 0 0 7 2 )
Ridy Harisa S ( 10 4 13 2 0 0 11)
Rusli Fahmadin ( 10 4 13 2 0 0 4 8 )
Tegar Dika Suseno ( 10 4 13 2 0 0 2 5 )
Winda Ruri Sepdil a ( 10 4 13 20 0 20 )
Yuono Mugi K ( 10 4 13 20 0 4 6)



St rukt ur B et on B ert ul ang
StatePolytecnic Of M alang

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

2

1. A sal Usul KOLOM PANJ ANG
Dal am SKSNI 20 02 kol om di bedakan menj adi 2 :
Kol om pendek = t i dak ada bahaya t ekuk
Ti nggi Kol om < 3 x di mensi kol om ( l ebar / panj ang)
Kol om panjang => ada bahaya t ekuk
Ti nggi Kol om > 3 x di mensi kol om ( lebar / panjang)



| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

3
Kolom Panjang dibagi menjadi dua :
=> Kolom Panjang Tak Bergoyang
=> Kolom Panjang Bergoyang



Kol om Panj ang t ak Ber goyang????????





St rukt ur B et on B ert ul ang
StatePolytecnic Of M alang

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

4
KOLOM PANJANG :
Ukuran kelangsingan kolom Panjang ditentukan oleh : (K.Ln)/r
Rangka portal tak bergoyang
( Braced Framed)

Rangka portal bergoyang
( Unbraced Framed)

Dimana :
k , adalah faktor panjang kolom (tergantung dari kondisi ujung kolom
l
u
, panjang kolom
M
1
dan M
2
adalah momen ujung kolom terfaktor, dengan M
2
>M
1
. M
1
/M
2

bernilai positif bila kolom elmelentur dengan kelengkungan tunggal dan
bernilai negatif bila kolom melentur dengan kengkungan ganda
r, adalah jari-jari girasi, dengan r = ( I
g
/A
g
), dapat diambil r = 0,3.h untuk
penampang segi-empat, dimana h adalah dimensi kolom tegak lurus terhadap
sumbu lentur. Untuk penampang lingkaran r dapat diambil sebesar 0,25.h.
2
1
12
34
.
M
M
r
l k
u
>
22
.
>
r
l k
u

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

5
Faktor panjang efektif, k , untuk komponen struktur tekan dari rangka tak bergoyang,
harus diambil sama dengan dengan 1,0 kecuali ditunjukkan lain oleh analisis.
Perhitungan k harus berdasarkan pada nilai-nilai E dan I pada dengan menggunakan
Gambar 1.11. berikut :

Gambar 1.11. Faktor panjang efektif k untuk rangka
(a) struktur tak bergoyang, (b) struktur bergoyang.


| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

6
Faktor Pengaruh jepitan (k) menentukan sistem braced/ unbraced


Tergantung g g pada faktor jepitan ( )
A = faktor jepitan kolom atas
B = faktor jepitan kolom bawah
Dimana persamaan untuk

=EI / L( kolom )
EI / L( Balok )






| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

7
Si stem Braced
Ti dak ada per go yan gan
k (faktor pengaruh jepitan) 1
- e m i n = ( 15 + 0 ,0 3 h ) m m sebagai dasar eksent r i si t as unt u k
m agni f i cat i o n
- Pada ko l o m ber go y ang , m o m en ko l o m hr s di kal i kan dg
M agni f i cat i o n Fact o r
- b dan s = Pem besar eksent r i si t as awal un t uk m en gam an kan
bahaya t ekuk
- b = Un t uk Si st em Br aced at au beban y g t dk m eni m bul kan
per geser an sum bu ko l o m
- s = Un t uk beban y g m eni m bul kan per geser an sum bu ko l o m (
angi n,gem pa )









| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

8








| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

9
A l ur Desai n Ko l o m Tak Bergo yang.



| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

10
Co n t o h so al :
Rencanakanlah kolom D yang berpenampang bundar
dan analisi juga hasil perancangannya. Kolom
mempunyai panjang t ak t ert umpu (l
u
) 5500 mm dan
merupakan bagian dari rangka bangunan dengan
port al yang t idak dit ahan t erhadap goyangan lat eral
sepert i yang diperlihat kan pada gambar 4.22. Kolom
t ersebut mendukung beban-beban t erf akt or sebagai
berikut :
P
ug
= 1079 kN, M1b=167,1MNmm, M2b=175MNmm


| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

11
Penyelesaian :
Ditetapkan bahwa:
Panjang bentang bersih balik l
n
= 6800 mm
d = 0,5 : f
c
= 30 Mpa, f
y
= 400 Mpa

Gambar 4.22
Portal tanpa pengaku tinjauan terhadap kolom bundar D akibat beban
eksentris.
Penyelesaian
Asumsikan bahwa kolom mempunyai diameter h = 500 mm, dan dengan
D
s
400 seperti yang terlihat pada Gambar 4.23.






Gambar 4.23
Penampang bundar kolom D

Hitung eksentrisitas dari momen yang terbesar.
e= 19 , 162
10 . 079 , 1
10 . 75 , 1
6
8
2
= =
ug
b
P
M
mm
Sedangkan eksentrisitas minimumnya yaitu:
e
min
= 15 + 0,03h = 15+0,03.500 = 30mm
Ds
h
Ast

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

12
e>e
min
OK!
Kemudian dihitung kekakuan kolom.
E
c
= 4700 MPa f
c
96 , 25472 30 4700 ' = =
I
g
=
4 9 4 4
10 . 0664 , 3 ) 500 (
64
1
64
1
mm h = =
EI =
) 5 , 0 1 ( 5 , 2
10 . 0664 , 3 . 96 , 25742
) 1 ( 5 , 2
1
9
+
=
+
d
g c
E


= 1,105019.10
13
Nmm
2
Selanjutnya dihitung angka kelangsungan kolom.
Faktor-faktor kekangan ujung + harus ditentukan. Dengan menganggap
momen inersia penampang retak balok sebesar setengah dari momen
inersia penampang bruto maka:
1. Momen inersia balok untuk kondisi di ujung atas kolom yaitu:
I =
(

= ~
3
) 300 ( 225
12
1
2
1
2
gb
I
25312500mm
4

2. Momen inersia balok untuk kondisi di ujung bawah kolom yaitu :
I =
(

= ~
3
) 325 ( 225
12
1
2
1
2
gb
I
357584635,4mm
4

Sehingga faktor kekangan ujung + yang terjadi pada kolom adalah :

balok balok I I EI
kolom Kolom I EI
A
n cr c
u y
kolom atas ujung
E
E
= +
/
/
) (

=
4 99 , 0
) 6800 / 253125000 . 96 , 25742 ( 2
) 5500 / 10 . 105019 , 2 ( 2
13
~ =


| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

13

balok balok I I EI
kolom Kolom I EI
B
nx cr c
u
kolom bawah ujung
E
E
= +
/
/
) (


8 , 2 83 , 2
) 6800 / 357584635 . 96 , 25742 ( 2
) 5500 / 10 . 2647 , 1 ( 2
13
~ =
=
Dari gambar 3.10 (Lampiran 12. b) dengan nilai +
A
= 4 dan +
B
= 2,8
diperoleh k = 0,9 sehingga
6 , 39
500 . 25 , 0
5500 . 9 , 0
= =
r
l k
u y

34-12 54 , 22
10 . 75 , 1
10 . 671 , 1
12 34
8
2
1
8
=
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
b
b
M
M

Karena 12 - 34 >
r
l k
u y
|
|
.
|

\
|
b
b
M
M
2
1
maka termasuk kolom panjang
Sehingga digunakan metoda pembesaran momen. Selanjutnya dihitung:
P
c
= N
kl
El
u
481 , 8470419
) 5500 . 9 , 0 (
10 . 105 , 2
) (
2
13 2
2
2
= =


Gunakan faktor reduksi kekuatan | = 0,7, sehingga :
C
m
= 0,6+0,6+0,4
|
|
.
|

\
|
+ =
|
|
.
|

\
|
8
8
2
1
10 . 75 , 1
10 . 671 , 1
4 , 0 6 , 0
b
b
M
M

= 0,982>0,4
= 0,982
1 2 , 1
481 , 847419 . 7 , 0
10 . 079 , 1
1
982 , 0
1
6
> =

=
c
m
b
P
P
C



| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

14
M
u
= M
c
= o
b
M
2b

= 1,2.1,75.10
8
= 2,1.10
8
Nmm
e = M
u
/P
u
= 1,94,62 mm
Desain dan analisis kolom pendek ekivalen.
Ukuran penampang yang digunakan, diameter h= 500 mm dan dengan
D
s
= 400, serta diyulangi oleh, 6D22 seperti terlihat pada Gambar 4.24
(a).
Kemudian trasformasikan penampang kolom bundar menjadi
penampang persegi ekivalen untuk menentukan eksentrisitas pada
keadaan balanced seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.24 (b).
penampang persegi ekivalen mempunyai ketentuan:
1. tebal dalam arah lentur sebesar
0,8h = 0,8.500 =400 mm
2. lebar kolom segi empat ekivalen
b= 625 , 490
500 . 8 , 0
) 500 (
4
1
8 , 0
2
= =

h
A
s
mm
3. luas tulangan total A
st
didistribusikan pada dua lapis
A
s
=A
s
= 82 , 1139 ) 22 (
4
6
2
1
2
=
(

mm
4. jarak antara lapis tulangan
67 , 266 400
3
2
3
2
= =
s
D
5. jarak tulangan (tekan tarik)terhadap tepi terluar beton
d=d
s
= 665 , 66 ) 67 , 266 400 (
2
1
=

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

15
6. jarak tulangan tarik terhadap tepi terluar daerah tekan
d= 0,8-d =400-66,665 = 333,335










Gambar 4.24
Penampang bundar kolom panjang dengan penampang persegi dan
aktual ekivalen
Cek apakah eksentrisitas rencana yang diberikan e lebih besar atau
lebih kecil dari pada eksentrisitas e
b
.

mm
f
d
c
y
b
200
400 600
335 , 333 . 600
600
600
=
+
=
+

a
b
=
1
c
b
=0,85.200 =170mm
f
s
= 600
y
b
b
f MPa
c
d c
= = |
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
400
200
665 , 66 200
600
'

Dengan demikian gunakan f
s= =
f
y
= 400 Mpa
P
nb
= 0,85f
c
ba
b
+ A
s
f
s
- A
s
f
y

e
Pn
Ds
h
Ast
0,003 mm/ mm 0,85 fc'
d
d'
ds
2/3 Ds
0,8 h
c
a
g.n
Ts
Cs
Cc
b
eS < fy
Penampang ekivalen
Regangan Tegangan
As' = Ast / 2
As= Ast / 2
As' = 0,4 Ast
As= 0, 4 Ast
3/4 Ds h
0,85 fc'
Cc
Cs
g.n
Ts
0,003 mm/ mm
eS < fy
c
a
Penampang ekivalen
Regangan Tegangan
(a)
(b)

| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

16
= 0,85.30.490,625.170 = 2126,86 kN
M
nb
= 0,85 f
c
ba
b

(

|
.
|

\
|
+ + |
.
|

\
|

s y s s s
b
D f A f A
a h
3
2
2
1
) ' ' (
2 2
8 , 0

=0,85.30.490,625.170
171 , 336 67 , 266
2
1
400 . 82 , 1139 2
2
170
2
500 . 8 , 0
=
(

|
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
MNmm
eb = M
nb
/P
nb
= 172,165 mm < e = 201.94 mm
Karena eksentritas yang diberikan (e = 201,94 mm) lebih besar dari e
b

(172,165 mm) maka keruntuhan kolom tersebut berupa keruntuhan tarik.
Selanjutnya penampang kolom bundar aktual tetap dipakai untuk
menghitung C
C
dan 40% luas tulangan total A
st
didistribusikan pada dua
lapis dengan dua jarak 0,75 D
s
seperti yang diperlihatkan dalam Gambar
4.24 (c)
Gunakan faktor reduksi kekuatan | = 0,7.
A
st
=
2 2
64 , 2279 ) 22
4
6
mm =
A
ag
=
2 2
196250 ) 500 (
4
1
mm =
= 686 , 15
30 . 85 , 0
400
' 85 , 0
, 0116 , 0 = = = =
c
y
g
st
f
f
m
A
A

049146 , 0 38 , 0
500
62 , 194 . 85 , 0
38 , 0
85 , 0
= =
h
e

P
n
= 0,58f
c
h2
(
(

+ |
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|

h
D mp
h
e
h
e
s g
5 , 2
38 , 0
85 , 0
38 , 0
85 , 0
2


| Dosen : Sugi har t i ,Ir .

17
P
n
= 0,58.30(500)
2
(
(

+ |
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|

500 . 5 , 2
400 . 011 , 0 . 686 , 15
38 , 0
500
62 , 194 . 85 , 0
38 , 0
500
62 , 194 . 85 , 0
2

= 1,88318.10
6

P
r
= | P
n
=0,7.1,883118. 10
6

N
= 1,3182.10. 10
6
>

1,079. 10
6
N OK!
P
r
> 0,1 A
g
f
c

> 0,1.196250.30
P
r
> 588,75 kN, maka tetap dipakai | =0,7 OK!
Dengan demikian dimensi dan penulangan kolom hasil perancangan
dapat dipakai karena dari analisis yang dilakukan bisa dilihat bahwa
beban rencana yang bekerja lebih kecil daripada kapasitas penampang.

Anda mungkin juga menyukai