Anda di halaman 1dari 3

Lumut Kerak/ Lichen Lumut kerak/ Lichen merupakan tumbuhan simbion antara jamur dan alga.

Divisi Lichen terdiri dari minimal 8 ordo, 45 famili, dan 6.000 spesies, lichen banyak ditemukan pada pohon besar yang relatif homogen di sepanjang jalan pada ketinggian tempat yang berbeda. (Wawan, 2011). Bentuk lumut dibagi menjadi tiga bentuk yaitu Crustose, Foliose dan Fruticose. Tipe Cructuse sendiri memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis dan selalu melekat ke permukaan batu, kulit pohon atau di tanah. Jenis ini susah untuk mencabutnya tanpa merusak substratnya. Contoh spesiesnya Graphis scipta. Tipe kedua yaitu Foliose, memiliki struktur seperti daun yang tersusun oleh lobus-lobus lichen ini relative lebih longgar melekat pada subsratnya. Thallusnya datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar, bagian permukaan atas dan bawah berbeda. Lichen ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Rhizines ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.Contoh: Xentoria. Sedangkan tipe Fruticose thallusnya berupa semak dan memiliki banyak cabang dengan bentuk seperti pita. Thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu, daun-daun atau cabang pohon. Tidak terdapat perbedaan antara permukaan atas dan bawah. Contoh spesies Usnea (buku The Lichenes of British Columbia Part 1- lichen growth forms, dan The Lichenes of British Columbia Part 2- Growth forms (cross-section and surface view, in part) Lichen/Lukut kerak melakukan reproduksi secara Vegetatif, Aseksual dan seksual, A. Secara Vegetatif - Fragmentasi Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memisahkan bagian tubuh yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang menjadi individu baru. Pada beberapa fruticose lichenes, Reproduksi vegetatif dengan cara ini merupakan cara yang paling produktif untuk peningkatan jumlah individu. B. Secara Aseksual Metode reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora yang sepenuhnya bergantung kepada pasangan jamurnya. Spora yang aseksual disebut pycnidiospores. Pycnidiospores itu ukurannya kecil, spora yang tidak motil, yang diproduksi dalam jumlah yang besar disebut pygnidia. Pygnidia ditemukan pada permukaan atas dari thallus yang mempunyai suatu celah

kecil yang terbukayang disebut Ostiole. Dinding dari pycnidium terdiri dari hifa yang subur dimana jamur pygnidiospore berada pada ujungnya. Tiap pycnidiospore menghasilkan satu hifa jamur. Jika bertemu dengan alga yang sesuai terjadi perkembangan menjadi lichens yang baru. C. Secara Seksual Perkembangan seksual pada lichenes hanya terbatas pada pembiakan jamurnya saja. Jadi yang mengalami perkembangan secara seksual adalah kelompok jamur yang membangun tubuh lichenes.( buku The Lichenes of British Columbia Part 2- Vegetative reproductive structures - sexsual and asexual) lumut kerak/ lichen memiliki keunikan dalam kerajaan tumbuhan karena meskipun banyak orang yang membenci lumut kerak/ lichen tetapi lumut jauh dari pandangan itu memiliki manfaat yang berguna untuk pengobatan tradisonal dan penghasil obat untuk beberapa penyakit diantaranya arthritis, alopecia, sembelit, penyakit ginjal, kusta, rabies faringitis, infeksi cacing dan kutu. lumut juga telah menunjukan adanya aktivitas antimikroba, antitumor dan immunomudolaor. selain itu sudah banyak spesies yang digunakan untuk dijadikan gizi bagi manusia, gizi bagi hewan, mendapatkan warna untuk pakaian tektil, parfum, alkohol dan industry obat khusunya untuk keperluan media (kirmizigl et al, 2003.). Lumut juga sudah dijadikan obat tradional oleh negara eropa sebagai obat penyakit lambung, diabetes, batuk, pulmonary, tbc, menyembuhkan luka,dan penyakit demathological (baytop , 1999; h uneck , 1999). Sudah tersebar Informasi tentang penggunaan lumut kerak/Lichen sebagai obat untuk berbagai penyakit (Chevallier, 1996). Lumut banyak dikenal memiliki sifat antibiotik yang kuat. Namun, beberapa lumut memang mengandung zat beracun (Agelet & Joan, 2003).Penggunaan lumut kerak/Lichen sebagai obat tidak jauh dari adanya aktivitas senyawa antimikroba dalam lumut itu sendiri, Aktivitas Senyawa antimikroba yang kuat itu memiliki sejumlah spesi dalam

menghambat pertumbuhan mikroba, diantaranya sebagai antibakteri, antijamur, antivirus, aktivitas antioksidan, aktivitas antitumor, Imunomodulator aktivitas, dan aktivitas hambat Tirosinase yang berguna untuk dijadikan obat untuk berbagai penyakit. Menurut perkiraan, 50% dari semua lumut memiliki sifat antibiotik (Sharnoff, 1997). Burkholder (1944) adalah pelopor memulai penelitian tentang lumut sebagai agen antibakteri, armelia Physodes (L.) Ach. dilaporkan menjadi antibiotik (Mordraksi, 1956). Asam Vulpinic memiliki properti antibiotik ringan (Lauterwein et al. 1995). Asam usnat, asam evernic, dan asam vulpinic menghambat

pertumbuhan megaterium gram positif Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Bacillus bakteri, tetapi asam tidak berpengaruh pada bakteri gram negatif Escherichia coli atau Pseudomonas aeruginosa (Lawrey, 1986). Alectosarmentin, (-)-usnat, asam physodic dan 8'-Oetil-beta-alectoronic asam diisolasi dari ekstrak alkohol dari sarmentosa Alectoria lichen (Ach.) Ach. (Alectoriaceae) menunjukkan aktivitas antimikroba (Gollapudi et al. 1994) Hypogymnia apinnata (atranorin), Letharia Columbiana (vulpinic asam), Lobaria pulmonaria (asam Stictic, asam constictic, & asam norstictic) dan Usnea filipendula (asam usnat & asam salazinic) memiliki dilaporkan memiliki aktivitas antibiotik Micrococcus luteus yang signifikan terhadap, Staphylococcus aureus, Salmonella gallinarum dan Serratia marcescens(Crockett et al. 2003). Sebagai antijamur lichen berperan dalam aktivitas antimikroba terhadap patogen jamur Microsporum gypseum. (Schmeda-Hirschmann et al. 2007). Sebagai Antivirus Asam usnat terisolasi dari Teloschistes (L.) Th chrysophthalmus. Fr. (Teloschistaceae) dan parietin terisolasi dari Ramalina celastri menunjukkan aktivitas antiviral terhadap virus arena Junin dan Tacaribe (Fazio et al. 2007). Sebagai antioksidan Fenolik konstituen dari lichen Parmotrema stuppeum (Nyl.) Hale (Parmeliaceae) termasuk orsenillate metil, asam orsenillic, atranorin dan asam lecanoric menunjukkan aktivitas antioksidan sedang (Jayapraksha & Rao, 2000). Sebagai aktivitas antitumor Peltigeraceae menunjukkan aktivitas penghambatan vitro terhadap 15lipoxygenase dari kedelai. Korelasi telah diamati antara 5-lipoxygenase penghambatan dan efek antiproliferatif terkait untuk metabolit lichen. Pada akun ini, tenuiorin dan metil orsellinate selanjutnya diuji untuk aktivitas antiproliferatif pada pankreas manusia, payudara dan kanker usus besar. Sebagai imuniologi Heteroglycans dan beta-glukan terisolasi dari var Thamnolia vermicularis. Subuliformis diuji untuk aktivitas in vitro imunomodulasi dan dilaporkan memiliki berbagai pengaruh pada sistem kekebalan tubuh (Omarsdottir, Freysdottir & Olafsdottir, 2007). Sebagai aktivitas hambat Tirosinase, Ekstrak metanol dari lumut untuk dimakan dan dijadikan obat, Umbilicaria(Gyrophora) esculenta dan Usnea longissima diwujudkan dalam

penghambatan Melanogenesis vitro. Disimpulkan bahwa lichen ekstrak mempengaruhi aktivitas tirosinase melalui penghambatan glikosilasi tirosinase (Kim & Cho, 2007).

Anda mungkin juga menyukai