Anda di halaman 1dari 32

LEUKEMIA AKUT

Lulu Dwiarti Ningtias 05 - 148

PENDAHULUAN
Leukemia dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1947 sebagai darah putih Penyakit neoplastik yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel-sel hematopoietik Leukemia kanker anak yang paling sering, mencapai 33% dari keganasan pediatrik Klasifikasi leukemia sesuai dengan jenis sel yang terlibat dan kematangan sel tersebut : 1. Leukemia akut 2. Leukemia kronis

KLASIFIKASI LEUKEMIA AKUT MENURUT FRENCH AMERICAN BRITISH (FAB)


LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT L1 L2

L3
M1 M2

LEUKEMIA AKUT LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT

M3

M4
M5 M6 M7

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT

DEFINISI
Neoplasma ganas sel hematopoetik, timbul disumsum tulang yang menyebar ke sirkulasi darah atau organ lain yang ditandai dengan sel yang sangat imatur (disebut blast) dan perjalanan penyakit yang cepat serta fatal bila tidak diterapi.

INSIDENS
Kanker yang paling sering menyerang anakanak berusia kurang dari 15 tahun.

Insidensi tertinggi usia 3 dan 4 tahun LLA lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dari pada perempuan Saudara kandung dari pasien LLA mempunyai risiko 4 kali lebih besar untuk berkembang menjadi LLA, sedangkan kembar monozigot dari pasien LLA mempunyai risiko 20% untuk berkembang menjadi LLA.

ETIOLOGI
Belum jelas, diduga kemungkinan besar
karena virus onkogenik

Faktor lain yang turut berperan adalah: 1. Faktor eksogen sinar-X, sinar radioaktif, hormon, bahan kimia, infeksi (virus, bakteri). 2.Faktor endogen ras, faktor konstitusi seperti kelainan kromosom, herediter.

KLASIFIKASI
Berdasarkan Klasifikasi Morfologi FAB : L1 kecil, sedikit sitoplasma L2 lebih besar dan pleumorfik , sitoplasma lebih banyak, inti ireguler, nukleoli nyata L3 Kromatin inti homogen dan berbintik halus, nukleoli jelas dan sitplasma biru tua.

KLASIFIKASI
Berdasarkan Klasifikasi

imunologi :
Early Pre B dan Pre B Antigen LLA

Sel T lineage
Sel B lineage Berdasakan Sitogenetik Tingkat Hyperdiploid

Tingkat Hypodiploid
Kariotype dari sel malignan

PATOFISIOLOGI
Penumpukan sel blas pada leukemia akut diakibatkan oleh ekspresi klonal sel asal yang mengalami transformasi dan kegagalan

maturasi sel akhir yang fungsional sel blas


leukemia dalam sumsum menekan sel asal hematopoetik yang normal dengan suatu mekanisme dipahami. yang belum sepenuhnya

GEJALA KLINIS
Gejala yang khas : 1. Pucat dapat terjadi mendadak 2. Panas 3. Perdarahan dapat berupa ekimosis, petekie, epistaksis, perdarahan gusi dan sebagainya. Gejala tidak khas: sakit sendi atau sakit tulang. Infiltrasi sel leukemia pada alat tubuh: lesi purpura pada kulit, efusi pleura, kejang pada leukemia serebral, dsb.

Hepatomegali atau splenomegali Udem pada periorbital Massa pada mediastenal Infiltrasi sel-sel leukemia ke saraf kranial dengan kaku kuduk. Anemia

Gambaran penderita Acute Limphocytic Leukemia

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah tepi Anemia, Trombositopenia, Leukositosis 2. Sumsum tulang gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis sedangkan sistem lain terdesak (aplasia sekunder).

DIAGNOSIS
Berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan darah tepi dan dipastikan oleh pemeriksaan sumsum tulang atau limpa.

TERAPI
Induksi Konsolidasi Rumat Reinduksi Mencegah terjadinya leukemia SSP Imunologic Transfusi darah

Yang perlu diperhatikan pada saat terapi : Metabolik Infeksi Hematologik Batas pemberian transfusi sel darah merah tergantung dari keadaan pasien. Transfusi sel darah merah harus dihindari pada pasien dengan hiperleukositosis.

Protokol Pengobatan ALL


Induksi, sistemik : - VCR : 2mg/m2/minggu intravena, diberikan 6 kali. - ADR(adrianisin) : 40mg/m2/2minggu intavena diberikan 3 kali, dimulai pada hari ketiga pengobatan - Prednisone, 50mg/m2/hari oral diberikan selama 5 minggu, kemudian tapering off selama 1 minggu

Induksi, SSP : MTX profilaksis 10mg/m2/minggu intratekal, diberikan 5 kali dimulai bersamaan dengan VCR pertama. Radiasi cranial : Dosis total 2400 rad dimulai setelah konsolidasi terakhir.

Konsolidasi
MTX : 15mg/m2.mg intravena, diberikan 3kali dimulai 1minggu setelah VCR ke enam. 6-MP : 500mg/m2/hari oral, diberikan 3kali. CPA(ciklofosfamida) : 800mg/m2/kali diberkan sekaligus pada akhir minggu kedua dari konsolidasi.

Rumat (maintenance) Dimulai satu minggu setelah konsolidasi terakhir dengan : - 6MP:65mg/m2/hari oral. - MTX 20mg/m2/minggu oral, dibagi dlm 2 dosis.

Reinduksi Diberikan tiap 3 bulan sejak VCR terakhir. Selama reinduksi obat2 rumat dihentikan. VCR dosis sama dengan dosis induksi diberikan 2 kali. Prednison dosis sama dengan dosis induksi diberikan satu minggu penuh dan satu minggu kemudian Tapering off. MTX intratekal dosis sama dengan dosis profilaksis, diberikan dua kali.

PROGNOSIS
Tanpa pengobatan, penderita leukemia akut akan meninggal dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Bila dengan pengobatan keadaan membaik, dapat hidup sampai 5 tahun.

LEUKEMIA mieloblastik AKUT

INSIDENS
5-6 kasus tiap juta pada 1 tahun, terjadi pada anak-anak < 15 tahun 15 20% leukemia neonatal atau kongenital LMA sekunder mendekati 5% setelah terapi beberapa malignitas, mencapai puncak dalam dalam 10 tahun dari keganasan awal. Terapi radiasi yang diberikan bersama kemoterapi juga meningkatkan risiko leukemia sekunder

Klasifikasi menurut French American - British


M1 Leukemia Myeloid akut

M2Leukemia Mieloblastik LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT


akut tanpa maturasi

M3 Leukemia
Mieloblastik akut dengan maturasi

M4Leukemia Promielositik M5Leukemia Myelomonoblastik akut

M6Erythroleukemia M7Leukemia Megakarisitik akut

Gejala Klinis
Demam Riwayat pucat, lemah lesu Perdarahan (petechie, ekimosis, perdarahan gusi) Infeksi berulang Anoreksia Nyeri pada tulang dan sendi

Pemeriksaan Fisik
Pucat, petekie, purpura Hiperplasia ginggiva Nyeri tulang & nyeri persendian Limfadenopati Papil edema Hepatosplenomegali Nodul Subkutaneus BLUEBERRY

MUFFIN LESIONS lebih sering pada neonatal

Laboratorium
Anemia, trombositopenia, leukositosis ditemukan sel Blas selain limfoblas Pada BMP, Selularitas meningkat, didominasi oleh sel leukemia selain limfoblas tergantung tipenya sel myeloblas > 30%

Pemeriksaan elektrolit
Abnormalitas berhubungan denga sindroma Lisis Tumor : Hiperkalemia, hipokalemia, hiperfosfatemia

Diagnosa Banding
LLA Reaksi Leukomoid Leukositosis Exaggerated

Penatalaksanaan
Kemoterapi lebih intensif dari pada LLA : induksi remisi, Konsolidasi / Intensifikasi, Pemeliharaan Transplantasi Sumsum tulang Transfusi darah Antibiotik spektrum luas Profilaksis SSP Psikologis

Prognosis
Pengobatan kemoterapi kombinasi 65% - 85% penderita mencapai remisi sempurna Kemungkinan hidup bebas leukemia 5 tahun adalah 20% Relaps faktor resiko yang mempengaruhinya belum diketahui secara Disease Free Survival 40%

Anda mungkin juga menyukai