FKK UMJ
Kasus
Tn R, 21 tahun, dari ciranjang, karyawan suplier laboratorium, dibawa ke IGD RSUD Cianjur tanggal 11 Mei 2010 karena mengeluh muntah-muntah setelah minum manson .
Hari minggu malam senin pasien dengan temantemannya berkumpul dan minum- minuman keras bermerek manson yang sering dilakukannya sepulang dari bandung. Saat minum pasien mencampur minumanmanson dengan calphicho dan menghabiskan >15 gelas. Senin pagi, ketika bangun tidur pasien mengeluh mual muntah terus menerus disertai pusing.
Sore harinya ketika sampai dirumah pandangan sudah mulai kabur dan mual muntah makin bertambah. Tidak ada makanan & minuman yang dapat masuk
Selasa pagi pasien dibawa ke IGD RSUD Cianjur.
Riwayat Psikososial
Pasien sering melakukan kegiatan minumminuman ini bersama dengan teman-temannya. Pasien mulai mencoba minum-minuman keras saat SMA kelas 1.
Pemeriksaan Fisik
Tn R tampak sakit dan lemah ketika dibawa ke IGD, mual muntah tetapi pasien masih dapat diajak bicara. TD 130/90mmHg, Nadi 104x/menit, RR 24x/menit, suhu 37C, akral hangat
Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil midriasis, refleks cahaya langsung dan tidak langsung tidak ada.
Leher Tidak ditemukan pembesaran KGB& tiroid. JVP tidak meningkat Thorax Pergerakan dada simetris, ictus cordis tidak teraba, BJ I-II murni reguler, gallop dan murmur tidak ada. Terdapat bunyi vesikuler, ronkhi&wheezing tidak ada Abdomen Datar, lembut. Bising usus normal, terdapat nyeri tekan epigastrium Extremitas Akral hangat, RCT<2, tidak ada edema, tidak ada sianosis
Diagnosis
Pembahasan
1.
Intoksikasi Metanol
Diagnosis intoksikasi etanol ditegakkan atas dasar anamnesis didapatkan pasien muntah-muntah, mual, pusing, sebelumnya minum alkohol >15 gelas, penglihatan perlahan-lahan mulai kabur sampai buta. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan pupil kanan dan kiri midriasis. DD/ Intoksikasi etanol
perut, nyeri ulu hati mual dan munta-muntah - Depresi susunan syaraf pusat terlihat gejala intoksikasi etanol - Kerusakan syaraf optik - Metabolisme acidosis
Teori gejala intoksikasi etanol : Sakit kepala, pusing, sakit otot, lemah, kehilangan kesadaran dan kejang-kejang ini berlangsung selama 12 24 jam
CH3OH
C2H5OH
destilasi kayu, makanya disebut juga alkohol kayu bahan bakar, spirtus, pembersih kaca mobil, pembersih karburator, antibeku, toner mesin fotokopi
diperoleh dari hasil fermentasi buahbuahan atau gandum, dll minuman beralkohol seperti beer, wine, brandy
Minuman keras atau minuman beralkohol, bahan dasar utamanya adalah etanol yang mempunyai batas kadar yang telah ditetapkan oleh pemerintah 1% - 55 % Etanol yang ada dalam minuman beralkohol tersebut bukan etanol yang dibuat atau digunakan untuk industri tetapi etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi dari buah dan biji bijian misalnya anggur, gandum, beras dll.,
Metanol
cairan yang jernih, tidak berwarna, mudah terbakar. Sebagai starting material pembuatan berbagai bahan kimia, seperti formaldehid, asam asetat, metakrilat, etilen glikol, dll. metanol dilarang untuk digunakan atau ditambahkan dalam makanan atau minuman termasuk minuman keras
Keracunan metanol terjadi tidak hanya melalui mulut, dapat juga terjadi bila :
Inhalasi : iritasi selaput lendir, sakit kepala, telinga berdengung, pusing, sukar tidur, bola mata bergerak bolak balik, pelebaran bola mata/dilatasi pupil, penglihatan kabur, mual, muntah, kolik dan sulit BAB Terkena kulit menyebabkan kulit menjadi kering, gatal-gatal dan iritasi Terkena mata dapat menyebabkan iritasi dan gangguan penglihatan
Siker Informasi Keracunan (SIKer) Badan POM, Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk Rumah Sakit
Methanol dapat diabsorbsi kedalam tubuh melalui saluran pencernaan, kulit dan paru-paru
waktu paruh asam format di dalam tubuh cukup panjang, yaitu sampai 2024 jam. Asam format inilah yang akan menyebabkan berbagai efek toksik pada tubuh.
Ekskresi metanol dari tubuh relatif lambat, dengan waktu paruh (T1/2) selama 24 jam. Keparahan toksisitas metanol lebih berkaitan dengan derajat kejadian metabolik asidosis ketimbang konsentrasi metanolnya. Hal ini karena ketoksikan metanol ditentukan oleh kecepatan pembentukan asam format dalam tubuh dan kemampuan hati untuk mendetoksifikasinya
Berat ringannya gejala akibat keracunan metanol tergantung dari besarnya kadar metanol yang tertelan. Dosis toksik minimum (kadar keracunan minimal) metanol lebih kurang 100 mg / kg, 15 ml metanol 40% Dosis fatal keracunan metanol diperkirakan 20 240 ml ( 20 150 g ). Metanol sendiri sebenarnya tidak berbahaya, yang berbahaya adalah metabolitnya dan dapat menyebabkan asidosis metabolic, kebutaan yang permanen serta kematian dapat terjadi setelah periode laten selama 6 30 jam.
Dapat terjadi dalam 30 menit-2 jam, intoksikasi dapat terjadi dalam durasi yang lebih pendek daripada intoksikasi oleh etanol
Fase II : fase laten tanpa gejala, mengikuti depresi SSP Dalam 48 jam setelah diminum, pasien mungkin belum menunjukkan tanda-tanda keracunan, walaupun gejalanya mungkin berbeda secara individual.
Fase III : asidosis metabolik berat Metanol telah dimetabolisir menjadi asam format dan menyebabkan metabolik asidosis (meningkatnya keasaman darah), yang dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, dan mungkin sudah mulai ada tanda-tanda gangguan penglihatan.
Fase IV : toksisitas pada mata, diikuti dengan kebutaan, koma, dan mungkin kematian Gangguan visual/penglihatan umumnya terjadi pada 12-48 jam setelah minum, dan range-nya bervariasi, dari mulai tidak tahan cahaya (fotofobia), kabur atau berkabut, sampai kebutaan.
Gambar 2 CT scan pada hari ke lima menunjukkan adanya perdarahan pada putamen.9
Gambar 3 CT Scan Pre (A) dan Post kontras (B) pada hari ke 24 menunjukkan Hilangnya volume putamen secara bilateral dan adanya lesi putamen dan subkortikal
Gambar 4 fotografi fundus 2 bulan setelah intoksikasi methanol memperlihatkan atropi optic dengan cakram optic yang terlihat glaucomatous dan penyempitan lingkaran neuroretina dengan 0,9 cup pada (a) mata kanan, dan 0,7 cup pada (b) mata kiri.10
Terapi yang diberikan saat di IGD pada pasien ini : Infus RL 40 tts/mnt + neurobion Acran Cefotaxim Menurut teori penanganan intoksikasi metanol sebaiknya diberikan : Oral : Etanol 40 % dan sodium bikarbonat atau Intravena : Etanol 10% dilarutkan dalam larutan D5% Asam folat Hemodialisa
Pemeriksaan Penunjang
Cek bikarbonat serum
Cek kadar methanol serum Cek GDS
Indikasi dialisis pada intoksikasi metanol - Gangguan penglihatan - Kadar methanol dalam darah >50 mg % - Menelan > 60 ml methanol dan asidosis berat yang tidak dapat dikoreksi dengan bikarbonat.
Keracunan methanol menimbulkan kegawatan medis yang akut, dan sering terjadi di negara kita yang dapat menyebabkan morbiditas dan bahkan kematian. Tetapi jika ditangani dengan tepat mempunyai harapan yang lebih baik. Terjadi gangguan fungsi mata yang reversible atau irreversible tergantung dari cepat atau tidaknya penanganan dan kadar toksik metanol tersebut.
TERIMA KASIH