Anda di halaman 1dari 7

DISFUNGSI SEKSUAL (IMPOTENSI) Dr.B.

Purwanto Maraknya penampilan Iklan iklan yang menawarkan Pengobatan Disfungsi Seksual (Impotensi) baik dengan pendekatan Medis ; Tradisional maupun Alternatip diberbagai Media Cetak maupun munculnya Klinik klinik dihampir sudut kota , menunjukkan bahwa masalah Gangguan Seksual berupa Impotensi bukan lagi merupakan hal yang Tabu dibicarakan namun sudah menjadi Indikasi adanya kenyataan Gangguan Seksual (Impotensi) di Masyarakat cenderung meningkat sebagai Imbas perubahan Gaya Hidup (Life Style) ; Lingkungan ;Tekanan Ekonomi yang merupakan Faktor PSIKOGENIK kasus tersebut. Layanan Terapi Impotensi baik Terpadu maupun Parsial telah menjadi suatu Bisnis Baru yang menjajikan,terbukti layanan tersebut tidak lagi ditempat tempat yang Tersembunyi namun sekarang telah merebak di Ruang ruang yang Lux ataupun Tempat tempat Eklusip termasuk Layanan di masa Era baru yakni Layanan ON LINE. Akan tetapi perlu Diwaspadai sebarapa jauh Tingkat keberhasilannya mengingat Penderita jarang bahkan Tidak mau melaporkan secara terbuka bilamana gagal memperoleh Terapi mengingat faktor PRIVASI & HARGA DIRI serta Ketakutan ketahuan akan Kelemahannya yang akan mengganggu RASA EGOnya. Mitos yang menempatkan Pria sebagai Makhluk yang serba Super dalam segala bidang termasuk Bidang Seksual justru menjadikan hal tersebut menjadi faktor PSIKOGENIK pada Disfungsi Seksual (Impotensi) Sebuah Lembaga Survey pernah melakukan Jajak Pendapat terbatas yang menanyakan Perasaan Takut para Pria terhadap kenyataan yang akan dihadapi tentang : KEBOTAKAN KESENDIRIAN DIHARI TUA IMPOTENSI Ternyata jawaban tentang Ketakutan menderita IMPOTENSI menempati Urutan Pertama disusul Ketakutan akan Kebotakan. Gangguan Seksual diawali timbulnya Penurunan LIBIDO yakni Penurunan Hasrat Seksual baik dari Hubungan Seksual itu sendiri ataupun Frekuensi Hubungan Seksual. Dorongan Seksual(LIBIDO) dapat diibaratkan sebagai KELAPARAN SEKSUAL yang dimanifestikan sebagai timbulnya Dorongan & Keinginan untuk melakukan hubungan Seksual. DISFUNGSI SEKSUAL (Impotensi) Disfungsi Seksual (Impotensi) adalah keadaan dimana terjadi Ketidak Mampuan untuk membangkitkan LIBIDO ; Berinisatip dan MempertahankanHubungan Seksual. Pada dasarnya Impotensi dapat dibedakan menjadi : IMPOTENSI PRIMER Dimana dari sejak Awal Tidak dapat atau Gagal bersanggama. IMPOTENSI SEKUNDER Pada awalnya berhasil melakukan/melaksanakan Hubungan Seksual namun kemudian terjadi

hambatan/gagal. Berdasarkan Perjalanan ataupun Proses terjadinya Impotensi dapat pula diklasifikasikan sebagai : a). IMPOTENSI LIBIDIONIS b). IMPOTENSI EREKSIONIS c). IMPOTENSI EJAKULARIS Tinjauan Faktor Pencetus IMPOTENSI LIBIDIONIS : A. PSIKOGENIK B. ORGANIK C. LINGKUNGAN D. PENGALAMAN E. OBAT OBATAN

FAKTOR PSIKOGENIK

Faktor Psikogenik merupakan Faktor terbesar (90 %) penyebab Gangguan LIBIDO yang selanjutnya akan berimbas ke Gangguan hubungan seksual . Faktor pencetus sangatlah komplek meliputi antara lain : PROBLEM DIRI SENDIRI ( Stress akibat Pekerjaan;Stress Sosial;dll) PROBLEM PASANGAN (Komunikasi ; Kejenuhan;dll) KONFLIK SUAMI / ISTERI (Konflik & Faktor Inter Personal) TRAUMA PSIKOLOGIS (Masa kecil ;Perasaan berdosa o.k.Selingkuh atau sering melakukan Masturbasi ; takut terjadi Kehamilan;dll) PROBLEM PSIKOLOGI tinggal di lingkungan Mertua.

Stress yang berkepanjangan akan menimbulkan DEPRESI yang mengakibatkan penurunan LIBIDO. Ganggguan Emosional akibat Konflik Suami/Isteri akan mengakibatkan Penurunan Keinginan untuk mengadakan Hubungan Seksual kedua belah pihak,dalam hal ini kemungkinan LIBIDO Masih Ada akan tetapi yang terganggu hanya LIBIDO TERHADAP PASANGANNYA saja akan tetapi LIBIDO terhadap ORANG LAIN TETAP ADA (Impotensi Relatip). Tekanan/Obsesi untuk mencapai Target yang harus dicapai dapat pula mencetuskan Gangguan Psikis yang selanjutnya akan menimbulkan keluhan berupa : Kelelahan Kecapaian Kegalaun Kekecewaan

Yang berakhir terganggunya LIBIDO.

Tidak ada yang Paling Mengecewakan bagi Pria manakala ia Tidak Mampu EREKSI & Menjalankan Kewajibannya,terlebih bila semakin dicoba & dirangsang tetap gagal. Mekanisme Perangsangan untuk menimbulkan LIBIDO dapat dilakukan berupa : RANGSANGAN TAKTIL ( Rabaan daerah Erotik) RANGSANGAN VISUAL (Penglihatan) RANGSANGAN PENDENGARAN RANGSANGAN FANTASI

Semua rangsangan tersebut melalui Panca Indera akan diteruskan ke Susunan Syaraf Pusat dan selanjutnya akan diteruskan ke persyarafan Seksual pada alat kelamin yang kemudian akan mempengaruhi Pembuluh Darah pada batang Penis sehingga darah akan terisi kemudian Penis membesar dan timbulah EREKSI. Tingkat keparahan gangguan LIBIDO dapat pula diamati secara sederhana / awam sebagai gambaran : I. BAYANGAN HIDUP II. PANDANGAN HIDUP III. PEGANGAN HIDUP IV. KESULITAN HIDUP V. TIDAK BISA HIDUP

Faktor pencetus yang Multi dimensi tersebut harus diatasi dengan pendekatan Terapi Psikologi untuk membantu mengatasi kesulitan yang dirasakan. Keterbukaan,Tehnik Anamnese yang baik,Komunikatip dan yang paling penting menempatkan Pasien sebagai Subjek akan sangat berarti dalam mengungkap kegagalan timbulnya LIBIDO serta memberikan solusinya. Impotensi EREKSIONIS : Seperti telah diungkapkan sebelumnya tidak ada hal yang paling Mengecewakan bagi seorang Pria bila ia Tidak Mampu EREKSI. Kemampuan untuk EREKSI dimanifestasikan sebagai HARGA DIRI Pria sebagaimana Mitos yang ada dan akan mengakibatkan Rasa Rendah Diri (INFERIORITY COMPLEX). Kejantanan seorang Pria dikatakan bilamana : 1). Mampu Bereaksi (timbul LIBIDO) manakala melihat Wanita yang Seksi ataupun gambar yang Merangsang ;membaca / mendengar sesuatu yang Merangsang.

2). Mampu EREKSI. 3). Mampu melaksanakan Hubungan Intim. 4). Mampu mengeluarkan Cairan Sperma / mani. 5). Mampu memuaskan Pasangannya. Faktor ORGANIK memegang peran penting dalam hal ini dimana bila terdapat gangguan gangguan antara lain : *. Gangguan vascularisasi di organ Penis (Arteria Penis) yang menyempit. *. Penyakit Penyerta ( Diabetes Mellitus,gangguan metabolisme ; dll) *. Penyakit yang kaitannya dengan Hormonal. *. Kelainan Persyarafan setempat (Neurologis) *. Kelainan Organ Penis itu sendiri (Anatomi & Fisiologi) *. Penyakit penyakit Infeksi . *. Pengaruh Obat obatan (Anti Hipertensi,Major & Minor Tranquilizer)

Impotensi EJAKULARIS : Siklus respon Seksual dibagi menjadi 4 Stadium : I. Stadium I Gairah (EXITEMENT PHASE) Berlangsung dari hitungan Menit sampai Jam . Pada Pria terjadi Kegairahan Psikologis yang ditandai EREKSI Penis. Pada Wanita terjadi Lubrikasi Vagina,Ereksi Puting Susu . II Stadium II Datar (PLATEU PHASE) Berlangsung dalam hitungan Detik sampai 3 Menit Pada Pria terjadi pengeluaran beberapa tetes cairan. Pada Wanita terjadi penyempitan Vagina dan Buah dada menegang. III Stadium III (ORGASMIC PHASE) Merupakan Puncak Kepuasan Phisik & Emosional ,berlangsung 5 - 15 Detik Pada Pria terjadi EJAKULASI Pada Wanita terjadi Kontraksi 1/3 luar Vagina Perlu diketahui bahwa Proses ORGASMUS dan EJAKULASI merupakan dua proses yang berbeda. ORGASMUS menunjukkan adanya Kontraksi otot yang bersifat Ritmis dan tiba tiba mampu melepaskan Ketegangan Seksual,sebagai hasilnya akan memberikan Perasaan Nyaman & Puas. EJAKULASI terjadinya pengeluaran Semen (Air Mani). Dalam hal ini dapat pula terjadi suatu keadaan dimana : a). ORGASMUS tanpa EJAKULASI (pada Anak masa Pubertas;pengaruh Obat obatan;Infeksi Prostat) b).EJAKULASI tanpa ORGASMUS hal ini dijumpai pada keadaan gangguan Neurologik. Pada Impotensi EJAKULARIS dikenal pula keadaan yang disebut EJAKULASI DINI dimana : A). EJAKULASI terjadi sebelum Penis menyentuh Organ Genetalia Wanita (EDI TANSIL) B). EJAKULASI terjadi segera sesudah Penetrasi kedalam Vagina. C). EJAKULASI terjadi sesudah Pergesekan Singkat dalam Vagina.

Gangguan EJAKULASI bersifat Psikofisiologis dengan riwayat pengalaman seksual masa lalu sebagai misal : *. Sering melakukan Masturbasi *. Pengalaman seksual dengan PSK. *. Ketidak harmonisan hubungan dengan pasangannya. *. Trauma pengalaman seksual yang membuat ketakutan kalau akan berhubungan seksual dengan wanita. VI. Stadium IV (RESOLUTION PHASE) Pada keadaan ini seseorang Tidak dapat dirangsang lagi dan hal ini berlangsung dari Beberapa Menit sampai beberapa Jam dan bahkan Hari tergantung usia. Pada Stadium ini terjadi perubahan Anatomik;Fisiologi Organ Genetalia & Extra Genetalia kembali pada keadaan awal/semula. TINJAUAN DISFUNGSI SEKSUAL (IMPOTENSI) DARI SUDUT AKUPUNKTUR Terjadinya Impotensi erat kaitannya dengan peranan Organ CANG & FU yakni : GINJAL JANTUNG HATI LIMPA LAMBUNG Lemahnya Api Ming Men ;Emosi & berpikir secara berlebihan merupakan faktor Pencetus utama kegagalan fungsi Seksual (Impotensi). GINJAL Defisiensi Ginjal sebagai akibat dorongan seksual yang berlebihan akan menyebabkan Api Ming Men & CI menjadi Lemah (Defisiensi CI Ginjal) yang akan mengakibatkan timbulnya keluhan : Rasa pegal Lutut kurang bertenaga Lesu Takut cahaya (blurred vision) Tidak bersemangat Lidah pucat & tipis Gagalnya EREKSI Ginjal mempengaruhi fungsi Sek melalui fungsinya terhadap CING Bawaan/turunan termasuk perlengkapannya Tetes & Ovarium.

JANTUNG;LIMPA&LAMBUNG Keadaan Depresi yang cukup lama akan Melukai Jantung & Limpa yang pada akhirnya akan berpengaruh pada Lambung. Situasi yang berlarut larut akan mengakibatkan Lambung & Limpa Terluka sehingga akan berpengaruh terhadap Transportasi & Pengolahan Nutrisi yang berpengaruh terjadinya Defisiensi CI & Darah yang ditandai dengan keluhan : * Selera makan menurun

Nadi lemah Gangguan tidur Kelemahan anggota badan LBP Penis kehilangan Ketegangan & Kekenyalannya (Impotensi) Peranan Limpa pada alat kelamin atas penguasaan SIE (darah) & Otot. Reak menyebar sampai Penis mengakibatkan Nafsu Seksual berkurang. HATI Hati mempengaruhi alat kelamin melalui peranannya dalam pengaturan SIE (darah) dan TENDON, termasuk pula otot otot organ reproduksi. Disamping itu Meridian CIE YIN Kaki HATI mulai dari ibu jari,naik keatas berjalan sampai Pubis kemudian Melingkari Alat kelamin dan bertemu dengan Meridian REN pada perut bagian bawah. PENATALAKSANAAN TERAPI Dalam penanganan Terapi Gangguan Seksual berupa Impotensi , hendaknya dilakukan pendekatan secara HOLISTIK. Secara Medis telah diketahui bahwa faktor Pencetus Utama (90 %) adalah Gangguan Psikologis ,oleh karena itu Terapi yang menekankan pencarian Solusi faktor Pencetus diutamakan dengan bantuan pemberian Obat obat Psikotropika yang memadai dalam upaya mengembalikan Self Confident (Kepercayaan diri). Pemberian obat yang mengandung antara lain Mesterolon 30 mg ataupun pemberian Injeksi yang mengandung Testoteron propionate,Isokaproat & Fenil propionate patut dipertimbangkan dengan memperhatikan Kontra Indikasinya (Ca Prostat). Adanya Penyakit Penyerta (DM , Hipertensi , Gangguan Hormonal , dll ) mutlak harus ditanggulangi demikian pula kalau dijumpai Kelainan Organik Organ Seksual (Penis). Tindakan operatip untuk memperbaiki & memperlebar pembuluh darah yang rusak ataupun menggunakan Alat Bantu VED (Vacuum Erection Device ) serta pemasangan Plastik Protese pada organ penis merupakan pilihan tindakan akhir bilamana upaya lain gagal. Upaya untuk Meningkatkan K.U ( Keadaan Umum ) dengan pemberian Vitamin , Mineral maupun Trace Element sangat diperlukan, bahkan nasehat / saran untuk mengkonsumsi Makanan / Buah yang diyakini dapat meningkatkan Gairah (AFRODISIAK) antara lain : Ginseng ; Asparagus ; Madu ; Cula Badak ; Telor ; Pisang ; Lobster , yang pada hakekatnya berisi HIGH NUTRITIONS ,bermanfaat memperbaiki Metabolisme Tubuh & Aliran Darah. PENATA LAKSANAAN TERAPI SECARA AKUPUNKTUR Untuk memperoleh hasil yang Optimal Terapi harus dilakukan secara berkala dan rutin minimal 2 X Seminggu yang selalu harus diikuti dengan Evaluasi perkembangannya dalam hal ini diperlukan :

Kerja sama pasien sangat mutlak diperlukan Understanding / pemahaman terhadap gangguan yang diderita Keterbukaan Ketepatan Diagnosa Tahapan Terapi Tehnik penusukan titik Akupunktur di tubuh hendaknya diprogram secara bergantian baik pada penusukan bagian Ventral maupun Dorsal sehingga pasien merasa cukup nyaman dan r DAFTAR PUSTAKA http://www.medikaholistik.com/medika.html?xmodule=document_detail&xid=122&ts=1337584102 &qs=health http://medicastore.com/penyakit/30/Impotensi.html

Anda mungkin juga menyukai