Anda di halaman 1dari 7

N.

Nurhamidah


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang,
Telah banyak orang mengetahuinya bahwa negara
Indonesia hampir 99% penduduknya beragama Islam.
Demikian juga di Kecamatan Sindangagung, Kabupaten
Kuningan, tempat penulis sendiri bertugas mengajar, malah
100% penduduknya beragama Islam (Data statistik
Kecamatan Sindangagung).
Rasulullah Saw, bersabda: Asholaatu `imaduddiin
artinya: sholat adalah tiang agama (Islam) . karena itu,
sholat adalah satu-satunya ibadah fertikal yang diwajibkan
pelaksanaannya lima kali dalam waktu 24 jam sesuai
ketentuan. Ini kewajiban seumur hidup. Apabila pembinaan
sholat terabaikan maka, akan meruntuhkan sendi-sendi
islam dan cita-cita membentuk negara Indonesia yang adil
dan makmur tidak akan terwujud.
Lebih jelas lagi Firman Allah Swt
_| :l.l _.. _s ,!:`>l >..l
( inna asholaata tanha anil fahsyaa`i wal munkar )
artinya: Sholat akan mencegah perbuatan keji dan munkar.
Dari dua dasar itulah peningkatan pembiasaan
sholat , merupakan hal yang urgen untuk diterapkan
kepada siswa
Disini, kreatifitas guru dalam membangkitkan
semangat beribadah sholat harus ditingkatkan. Maka,
dirasa perlu adanya pemberian motivasi agar siswa merasa
memiliki dan butuh melaksanakan sholat
N.Nurhamidah PENDAHULUAN


2

Guru adalah pendidik, pendidikan merupakan ujung
tombak pembangunan bangsa, pendidikan adalah
pembiasaan dan dengan pembiasaan, sholat, akan
membentuk karakter tujuh budi utama jujur, tanggung
jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, peduli-ini akan
mengarah kepada pembentukan masyarakat yang adil dan
makmur, karena itu, dirasa perlu adanya peningkatan
kebiasaan sholat lima waktu melalui pemberian motivasi
multi aspek

B. Identifikasi masalah
Masalah yang penulis temukan sebagai GPAI SMPN 2
Sindangagung, diantaranya adalah:
1. Dalam pemanatauan shalat duhur di masjid sekolah
tidak sedikit siswa yang tidak hadir di masjid untuk
melaksanakan shalat baik berjamaah maupun munfarid.
2. Ketika penulis mencoba memantau secara kesuluruhan
di kelas IX A, melalui kartu laporan pelaksanaan shalat
lima waktu, selama 1 minggu, ternyata dari 43 siswa
hanya 12 orang yang 100% melaksanakan shalat tanpa
tertinggal satu waktupu.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas,
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana memotivasi siswa untuk membiasakan
sholat lima waktu?,
2. Bagaimana mengelola waktu yang singkat untuk tatap
muka/dapat mengontrol kegiatan sholat pada tiap-tiap
siswa serta efektif dan efesien dalam membina mereka.
N.Nurhamidah PENDAHULUAN


3

D. Pemecahan masalah
Dalam upaya memecahkan masalah tersebut diatas,
penulis berasumsi sebagai beriku:
1. Metode yang digunakan GPAI dalam PBM adalah
memberikan motivasi multi aspek kepada siswa dari
pelaksanaan sholat wajib lima waktu seperti
penerangan tentang hikmah sholat dalam berbagai
sudut, dan pemantapan tentang pentingnya sholat
dalam kehidupan sehari-hari disamping kaifiat sholat
yang benar.
2. Untuk mengontrol kegiatan sholat pada tiap waktu,
pemantauannya dapat dilaksanakan melalui kartu
kejujuran (laporan kegiatan sholat)

E. Hipotesa
Prakiraan penulis, kondisi siswa, setelah menerima
penerangan-penerangan atau motivasi multi aspek maka:
1. Siswa akan termitivasi dengan adanya hikmah sholat
yang menggiurkan dan akhirnya mereka dalam
melaksanakan sholat merasa bukan lagi
melaksanakan kewajiban tapi lebih dari itu, sholat
merupakan suatu kebutuhan.
2. Dengan kartu pemantauan pelaksanaan sholat yang
diperiksa/dikontrol setiap 10 menit sebelum PBM
dimulai dalam kurun waktu 1 bulan (4 minggu), siswa
akan merasa benar-benar diperhatikan guru. Dan ini
tentu menyenangkan bagi siswa.

F. Lingkup Penelitian
N.Nurhamidah PENDAHULUAN


4

Penelitian Tindakan Kelas tentang usaha peningkatan
kebiasaan shalat wajib lima waktu, dilaksanakan di kelas
IX
A
SMPN 2 Sindangagung tahun pembelajaran 2010/2011
semester gasal berjumlah 32 siswa dalam satu kelas.

G. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Untuk menentukan langkah-langkah PTK, sesuai
pendapat salah seorang ahli: FX Soedarsono (1997) tentang
langkah PTK selanjutnya adalah :
membuat rancangan bagaimana tindakan sebagai
pemecahan masalah dilaksanakan. Oleh karena itu peneliti
harus membuat desain dan prosedur implementasinya
dengan tahap kegiatan sebagai berikut :
a. Merancang model PTK sesuai dengan permasalahan,
rencana kegiatan tindakan dan keadaan atau situasi
kelas.
b. Mengatur langkah-langkah tindakan yang akan
dilakukan.
c. Melakukan identifikasi komponen komponen pendukung
yang diperlukan.
d. Melakukan pengaturan dan penyesuaian jadwal kegiatan
yang dilakukan.
e. Menyusun desain tindakan sesuai dengan model PTK
dan jadwal kegiatan. (Mahmud, 2008 : 38-39).

Berdasarkan pengertian di atas, maka dibuatlah
diagram scenario langkah-langkah Penelitian Tindakan
Kelas sebagai berikut :
Pola pikir pertama, menemukan masalah dalam
standard kompetensi Fiqih bab Shalat: Kurangnya
motifasi untuk melaksanakan shalat wajib 5 waktu.
Dalam PBM dengan pendekatan metode pemberian
multi aspek: mendengarkan ceramah singkat sekitar
kaifiat shalat dan sentuhan rasa hikmah shalat,
demunstrasi shalat serta tempat belajar bukan hanya
N.Nurhamidah PENDAHULUAN


5

dikelas tapi bisa diluar kelas, ditempat terbuka yang
menyenangkan
Penilaian disini yang diutamakan psikomotornya.
Hal ini sesuai rumusan indicator dari kompetensi dasar
Langkah-langkah PTK tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

























Guru
Pendidikan Agama Islam
(GPAI)
KOMPONEN PENDUKUNG:
Kepala Sekolah
Pengawas Pembina
Wali Kelas
Langkah Awal
Membuat jadwal kegiatan PTK
Membuat perencanaan RPP

RPP Siklus I

PBM Siklus I
Memahami kaifiat shalat
PBM Siklus II
Faseh bacaan shalat
Mempraktekan bacaan shalat
dengan gerakannya


Evaluasi Siklus I
RPP Siklus II

Analisis dan Refleksi
Tercapai
Perbaikan
Evaluasi Siklus II
RPP Siklus III
Sentuhan rasa hikmah shalat

Analisis dan Refleksi
Tercapai
Perbaikan
Ya
Ya
Tidak
Tidak
MENEMUKAN MASALAH
Belum ada kesadaran siswa untuk
melaksanakan shalat wajib 5 waktu
Bersambung ke halaman berikut ...
N.Nurhamidah PENDAHULUAN


6

sambungan dari halaman 5












H. Tujuan Penelitian
1. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode
yang akurat dalam memacu siswa guna peningkatan
pembiasaan sholat lima waktu, agar siswa dalam
melaksanakan sholat lima waktu tepat waktu dan ada
rasa memiliki.
2. disamping itu, penelitiasn ini dijadikan karya tulis yang
dapat digunakan/diajukan sebagai syarat kenaikan
pangkat dari IV/a ke IV/b.
3. Karya tulis inipun bisa untuk melengkapi perpustakaan
sekolah dan diharap berguna bagi saya pribadi kedepan
beserta rekan-rekan guru lainnya, utamanya GPAI.

I. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan dicapai dari pelaksanaan
penelitian ini diantaranya,
1. Bagi Siswa:
Gambar 1: Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas
PBM Siklus III
bacaan Qolqolah, bacaan hukum lafazh Allah , tanda berhenti (waqof).

Post Test

Kesimpulan Siklus Selesai
Ya
Evaluasi Siklus III Analisis dan Refleksi Tercapai
Perbaikan
Tidak
MEMBUAT LAPORAN
N.Nurhamidah PENDAHULUAN


7

a. Tercapainya kompetensi pelaksanaan shalat wajib
lima waktu
b. Meningkatkan kesadaran, keikhlasan dalam
pengamalan agama
c. Merasa senang dalam belajar sehingga siswa lebih
aktif dan kreatif karena, dalam metode multi aspek
ditemukan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Edukatif dan Menyenangkan).
2. Bagi Guru
a. Akan terasa kerjasamanya dalam meraih satu
tujuan
b. Menemukan metode yang tepat dalam
pembelajaran sesuai kondisi dan situasi.
c. Membangkitkan minat Penelitian
d. Meningkatkan aktifitas potensi guru
3. Bagi guru yang lain
a. Dapat meningkatkan makna bekerjasama
b. Dapat meningkatkan pemahaman tentang
penelitian

Anda mungkin juga menyukai