Anda di halaman 1dari 2

http://www.bisnis.

com/articles/tasikmalaya-naikkan-4-sektor-pajak-daerah

Tasikmalaya naikkan 4 sektor pajak daerah


BANDUNG: Kabar ekonomi yang dimuat harian umum di Jabara.l kenaikan pajak daerah di Tasikmalaya yang cukup signifikan, dan laporan BPS tentang pengangguran di Jabar pada kuartal III/2011 turun, serta kenaikan harga rumah masyarakat berpenghasilan rendah. Berikut laporannya: Pajak daerah naik: Pemkot Tasikmalaya menaikkan retribusi empat sektor pajak secara signifikan atau hingga tarif tertinggi sesuai undang-undang. Kenaikan tersebut dinilai sebagian kalangan dan pengusaha cukup memberatkan. Keempat sektor pajak tersebut di antaranya, pajak karaoke yang semula 20% naik menjadi 75%, PPJ menjadi rata-rata 10% termasuk untuk kalangan sosial seperti masjid dan sebagainya. Pajak galian C dari 20% menjadi 25%, serta parkir menjadi 30%. Sementara, sektor pajak lainnya seperti restoran, hotel, reklame, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), tarifnya tetap. "Untuk mengakomodir permintaan masyarakat di pelosok, tarif PPJ dinaikkan demi kepentingan pemeliharaan, pemasangan baru,hingga pembayaran kepada PLN," papar Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pemkot Tasikmalaya Rachmat Mamhmuda.(Seputar Indonesia Jabar)

http://regional.kompas.com/read/2011/10/31/20453074/1.2.Juta.Lembar.Karcis.Parkir.Dimusnahkan 1,2 Juta Lembar Karcis Parkir Dimusnahkan

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 1 ,2 juta lembar karcis parkir di Unit Pelaksana Teknis Daerah Parkir Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Tasikmalaya, akan dimusnahkan. Karcis yang hendak dimusnahkan masih menggunakan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005. "Mekanisme yang baru seharusnya berpatokan pada Perda Nomor 5 tahun 2011," kata Kepala UPTD Parkir, Agus Jamaludin, di Tasikmalaya, Senin (31/10/2011). Agus mengatakan, dalam Perda Nomor 5 Tahun 2005 disebutkan tarif parkir hanya Rp 300-Rp 500 per kendaraan. Sementara dalam Perda Nomor 5 Tahun 2011 tarif parkir Rp 500-Rp 1. 000 per kendaraan. Ia khawatir, bila Perda No 5 Tahun 2005 masih diberlakukan, akan menghambat peningkatan pendapatan asli daerah Kota Tasikmalaya.

Anda mungkin juga menyukai