Anda di halaman 1dari 12

MODUL VALTERASI AKIBAT TERBENTUKNYA

VEIN Menurut prinsip geokimia adanya unsur unsur Cu / Pb pada batuan yangteralterasi semakin jauh dari terobosan. Larutan hidrotermal makin berkurang. Halini disebut atau diistilahkan dengan Anaroli batuan dinding sesuai dengandiangram dibawah ini

ANOMALI BATUAN DINDING

Hasil alterasi : -kwarsa 50 % -mika 36,8 % -topaz 12,1 % -casiterite 0,4 %

Terubahnya ( alterasi batuan yang biasanya batuan granite menjadi padakondisi hidrotermal yaitu bertemperatur 4000-5000 C ( Bateman hal 108 ).Grasien dapat dipakai sebagai petunjuk tentang ada tidaknya casiterite pada endapan primernya ( endapan hidrotermal ). 1.Silisifikasi: ialah batuan yang telah berubah menjadi kwarsa kwarsayang berbentuk dari silisifikasi ini ada 2 macam :-kwarsa yang berbutir kasar, ini terbentuk pada temperatur

tinggimisalnya kwarsa biasa.-Kwarsa yang berbutir halus : misalnya : calsedon ini terbentuk pada temperatur rendah .Pada batuan kapur dapat juga terjadi silisifikasi hingga terbentuklahcalsedon. Karena terbentuknya pada temperatur rendah.Kalau digunung kita jumpai batuan kwarsa semua, maka ini adalah hasildari silifikasi. 2.Serisifisasi , yaitu batuan yang telah beeerubah menjadi sericite.Batuannya semula adalah batuan asam atau batuan intermediaete ( misalOrtoklas dan plagioklas ) kemudian terubah menjadi sericite. Misalnya :mika yang berserabut halus. 3.porilifikasi yaitu batuan yang telah berubah menjadi prophillite.Batuan prophyllite ini terdiri dari chlarite, epidote dan sedirite, kwarsa,calsite dan pyrite. Warna prophirite kehijauan. Batuannya semula batuanintermediete ( andesite dasit)

4.Serpertinisasi yaitu batuan yang telah ada beruabah menjadi serperiteyang minerral utamanya adalah Cripiolite disamping ada juga mineral mineral lain. Batuan semuala biasanya batuan basa ( andesitte ) yang berubah karena proses hidrotermal maka batuan basa ini berubah menjadiserpertisasi. Misal : Geruilite di sulawesi dari kalimantan diubah menjadiserpentinisasi. Serpentinisasi bisa pula akibat dari pada Weathering, tetapidaerah yang teralterasi relatif terbatas kecil. 5.Kaolinisasi yaitu batuan yang telah berubah menjadi kaolin. Perubahan ini bisa karena :perubahan larutan hidrotermal WeatheringBatuan kaolin mineral utamanya ialah kaolite. 6.Chloritisasi yaitu batuan yang teerubah menjadi chalorite yang warnanyakehijaun. Bataun semula biasanya bataun basa ( andesite ) yang bisateralterasi baik pada kondisi mesotermal maupun epithermal. Endapan Hidrotermal dipandang dari jaraknya terhadap sumber magmadan temperatur terbetnuknya terbagi atas tiga , yaitu :a.Hypotermal yaitu endapan yang terjadi dekat sumber magmatemperatur endapan 3000-5000 b.Mesotermal yaitu endapan yang terjadi agak jauh dari sumber magma temperatur pembentukan endapan 2000-3000 c.Epitermal yaitu endapan yang terjadi sangat jauh dari sumber magma temperatur endapan kira kira 2000-500

Batas batas peralihan antara batuan batuan yang terbentuk padakondisi hypotermal ; mesotermal dan epitermal tidak begitu terlihat, serupa

bisadiberikan dengan membandingkan kandungan kandungan mineralnya padaendapan hypotermal, nmesotermal dan epitermal, karena ada mineral yang khasterdapat pada kondisi yang tertentu.Disamping itu ada juga mineral mineral yang kita dapat pada semuakondisi ( hypotermal , mesotermal dan epitermal ). Misal : mineral Pirite,Chalcopirite d an kwarsa yang bisa terbentuk pada hampir semua temperatur dari juga hampir semua batuan memungkinkan terdapatnya mineral tersebut.Secara umum alterasi hidrotermal akan membentuk satu Aureole hale terhadap tubuh bijih hidrotermal ataupun Channelwey termineralisasiyang pada umumnya dapat diindentifikasi secaara megaskopis di lapangan dandipetakan menjaaadi bebrapa zone subzone berdasarkan asosiasi minerralkhusus .Jenis jenis Alterassi 1.Alterasi yang menghasilkan mineral tunggal : a.Albitasasi : alterasi yang dihasilkan dari perusakan mineral lain,terutama K felspar oleh larutan yang kaya akan Na. Contoh : perlit atau spilit. b.Alunisasi : terlihat sebagai batuan beku yang berbutir halus, yangterdapat disekeliling vein epitermal, ini dihasilkan oleh perubahanK felspar menjadi alunit oleh aktivitas air sulfan. c.Argilisaasi : ditemukan pada batuan samping : Wall rock darivein, dimana cairan pembetnuk vein tersebut mengubah felspar menjaadi mineral lempung tertentu, umpanya nacrite dan dickite d.Karbonisasi : dihasilkan oleh introduksi atau pembentukankarbonat setempat. e.Kloritsasi : dicirikan oleh introduksi klorit atau perubahanminerral sebelumnya, umumnya minerral aliminousferromagnasian silicate menjadi Klorite. Alterasi ini umumnya didalam batuan intermedier hingga mfik yang afanitik. f.Epidotisasi : dihasilkan oleh introduksi epidot ( Zeosite ) atau perubahan mineral aluminous ferro magnesian silikate menjadi epidot. Umumnya terjadapat bersama sama dengankloritisasi. g.Garnetisasi : umumnya dihasilkan oleh proses metamorfosakontak, meghasilkan garnet. h.Seritisasi : terjadi pada felspar di dalam batuan, sebagai hasilalterasi larutan akhir atau introduksi larutan hidrotermal yangse cara genetik tidak berhubungan. i.Serpentinisasi : Umumnya sebagai akibat proses magmatik akhir yang mengubah mineral nonaluminous feromagnesin menjadiagregat mineral serpentin. Talk dapat juga terbentuk. j.Silifikasi : dihasilkan oleh introduksi silika dari larutan magmatik akhir atau larutan hidrotermal alin. k.Turmanilisasi ; umumnya berasosiasi dengan granit.

l.Uralisasi : perubahan dari piroksin menjadi horblende dan padaumumnya merupakan proses magmatik akhir

m.Zeolitisasi : introduksi mineral mineral zeolite didalam rongga rongga atau perubahan mineral lainnya ( terutama flspar basa danfelspatoid ) menjadi agregat minerral mineral zeolite. n.Alkalifelsparisasi : intruksi mineral K-felspar pada rekah rekahdidalam batuan, ataupun pengubahan mineral lain ( terutamafelpar ) menjadi K-felspar. Kadang kadang dapat ditemukansebagai agregat granoblastik ( bersama sama dengan kwarsa )dalam batuan. o.Biaotisasi : pembentukan biotit sekunderdi dalam batuan.Umumnya terlihat sebagai lembaran lemaran halus dan tersebar di dalam batuan atau terkonsentrasi sebagai elompok kelompok.Pemeriksaan mikroskopis memperliahatkan bahwa biotit ini dapatmengubah horbelende, biotit primer, klorite dan felspar. 2.Alterasi yang menghasilkan kumpulan mineral sekunder : a.Silifikasi : terutama terjadi pada batuan karbonat didaaerahkontak. Disini dihasilkan mineral mineral silikat tertama yangkaya akan Ca misalnya, gfarnet, epidot, diopsit dan wellastonite. b.Greisenisasi : suatu kenampakan yang umumnya berasosiasidengan abtaun greanitik yang menghasilkan rekristalisasi mineral mineral yang berukluran kasar dan introduksi mineral mineralyang mengandung flour, timah, muscovit dan kwarsa. c.Saussurtisasi : menghasilakn mineral mineral sausurit berbutir halus dan secara kompleks tercampur di antaranya denganmineral albite/oligoklas, zosite/epidot, kalsit, srisite dan mineralzeolite Mineral asal yang mengalami ubahan pada umumnya adlah plagioklas basa di dalam gabro dan basalt. Kloritisasi dapat pulamenyertainya. d.poripillitasi : merupakan satu bentuk alterasi hidrotermal yangdicirikan oleh introduksi atau pembentukan setempat daripadamienrral mineral karbonat, silika, klorite dan sulfida.

Konsep konsep Porhyry Coper { dan jenis jenisalterasinya Porhyry Copper didefenisikan sebagai minerla tembaga tang tersebar didalam bataun porhyry yang cukup luas. Term ini secara komersil dipaki untuk segala jenis endapan tembaga yang emmpunyai penyebaran luas , berkadar cukuprendah ( berkisar 2 % Cu ), penyebaran seragam tanpa mempedulikan genesa dan jenis batuan induknya.

1.Porhyry Copper umumnya berhubungan dengan stock, dike atau silldari batuan yang disebut dengan Porhyry berkombinasi mineralogidari batuangranodiorit hinga monzonite kwarsa. 2.hubungan geologi memperlihatkan umum sekitar akhir kapur hinggatersier Tua. Penentuan umur dengan metode KAr memperlihatkankisaran antara 55 70 th. 3.Mineral mineral sulfida yang khgas adalah kalkopirit , pirit danmolibdenit .4.Alterasi hidrotermal yang terjadi sangat kuat pada zona bijih dan batuanyang berdampingan, menyebar ke arah laur zona bijih dan cukup luas.Alterasi menghasilkan mineral mineral silikat sekunder , terutama yang bersifat hidrous Secara umum, bentuk struktur dan tekstur yang sering diperlihatkan oleh jebakan hidrotermal antara lain : Struktur struktur : - Banded (urutan peerlapisan mineral) -Crustified ( perulangan pelapisanmineral ) , - Cockade (Ring structure / struktur korar /struktur pembungkusan) , - Comb (struktur sisir /batu gigi), -Colloforn ( struktur membulat, seperti kumpulan buah anggur ) - Brecciated -Kombinasi.Struktur Replacment : - Marginal/Rim struktur ( bagian tepi mineral yang mengalamireplacment). -Core/Atol struktur ( bagian engah/inti yang mengalami replacment). -Selecment (pengantian secara selektif). -Relict (struktur sisa mineral asal ). -Diffuse penetration ( pengantian secara difusi).Bentuk tekstur yang sering diperlukan, bisa berupa tekstur tekstur : Kristalin (cleavage, kembar, herring bone (tulang ikan), derditrik atauzonar). -Fibrous (berupa serat serat halur ).Pembagian jenis endapan hidrotermal didasarkan ataas perbedaan caraterbentuknya ( kedalaman ) serta perbedaan tinggi rendahnya tekanan dantemperatur yang berpengaruh.

Secaara garis besar pembagian jenis endapan hidrotermal adalah : 1. Endapan Hypotermal, dengan ciri ciri sebagi berikut : -tekanan dan temperatur pembentukan relatif paling tinggi. -Endapan berupa urat urat dan korok/dike yang berasosiasi dengan intrusidengan kedalaman yang besar. -Asosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya : pirit, kalkopirit, gelena dansfalerit serta oksida besi ( spekularit). -Pada intruisi granit sering berupa endapan mineral logam : Au, Pb, Sn, W danZn. 2. Endapan Mesotermal. Dengan ciri ciri sebagai berikut : -tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah dari pada endapanhydrotermal. -Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam bsa dan dekat dengan permukaan bumi. Tektur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering mengalami prosesreplacment, antara lain berupa crustification atau banding. -Asosiasi mineralnya berupa sulfida : Au, Cu, Ag, As, Sb dan oksida Sn. -Proses pengayaan (supergene enricment ) sering terjadi. 3. Endapan Epitermal, dengan ciri ciri sebagai berikut : -Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah. -Tekstur replacment tidak khas, jarang terjadi. -Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi. -Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa fissure vein -Struktur khas sering berupa Cockade struktur -Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral ganguenya berupa kalsit dan zeolit disamping mineral kwarsa.Contoh type endapan lain yang erat hubungan dengan aktifitas larutanhidrotermal adalah endapan porpyry copper.

Endapan Porphyry Copper Yang diamaksud dengan endapan Porpyry Copper adalal endapanlogam Cu dan atau Mo s ulfida yang besar secara merata ( disinated ) berbentuk stokwork yang mengal;ami pen gisian larut hidrotermal berupamineral logam sulfida pada larutan hidroermal. Proses

alterasinya diperlihatkancukup luas sampai berupa pola ( zona ) berbentuk konsentrasi dengan penyebarancukup luas sampai berupa ratus meter.Contoh endapan poryphyry copper yang dibahas disini adalah contohyang ditemukan didaerah tersebut berupa batuan granit monzonit dan dasit yang berumur Laramid Pre Camtrium, dengan ciri ciri : -zona alterasinya pada arah lateral terdiri dari Potassic core Phylitic Argillic Propilic. Pada arah vertikal terbagi dua macam alterasi , yaitu : - Outer zone : khlorit serisit epidot magneti - Inner zone : Kwarsa K.Felspar Serisit Khorit Karena proses alterasi ini warna batuan mengalami perubahan warnamenjadi hiaju ke hijau muda. -Bentuk Ore body , elongated irregular Yang berdiferensiasi dari diorit kwarsa monzonit , hanya berupa korok berbentuk stok ( perubahan bentuk oval kebentuk pipa ) yang dikontrol oleh regional fauliting .Mineralisasi, kadar serta strukturnya memperlihatkan hal hal sebagai berikut : -Bijih : 70 % dari pada 140,00 ton bijih terdapat pada igneus host rock dan30 % nya terdapat pada pre ore rock -Kadar/ metal value terdiri dari 0,45 % hipogen Cu dan 0,35 % supergenCu serta 0,015 % Mo. -Variasi endapan sulfida berupa : Kalkopirit Molibdenit Pirit dan Galena Spalerit dengan sedikit kandungan Au dan Ag berupa garam sulfo serta logamPb dan Zn. -Strukturnya berupa micro vein lets , sampai breccia pipe -Dimensi endapan kearah lateral bisa sampai beberapa ratus meter sedangkankearah vertikal bisa mencapai 10.000 kaki. Urutan proses mineralisasinya bisa digambarkan sebagai berikut :Setelah proses diferensiasi magma, kemudian terjadi pengisian larutanhidrotermal dengan temperatur mineralisasi rendah. Karena dipengaruhi olehkedalam ( deoths of intrusion ), waktu pengendapan dan source (macamsifat ) larutan serta struktur batuan ( baik lokal maupun regional ) , makamineralisasin a bisa sangat luas. Karena hal hal tersebut diatas, makamineralisasinya cukup meluas dengan bentuk poryphyry dengan urutan alterasi( gradati on alteration ) berkurang makin kearah alteral dan keatas. Kesimpulan :Ternyata endapan poryphyry copper molybdenum memperlihatkankeadaan geologi yang karakteristik, dicirikan oleh perubahan zonamineralisasi baik kearah vertikal maupun lateral dengan bantuk penyebaranalterasi yang silindris.

-Faktor faktor yang mempengaruhinya : 1.Struktur regional maupun lokal yang menyebabkan zona zona alterasidan mineralisasi bijoih berbentuk a simetris 2.komposisi heterogen daripada pre ore rocks terutama bila countryrocknya berupa batuan sedimen. 3.dislokasi yang terjadi kearah pengaruh sesar maupun post ore intrusion 4.Pengisian endapan poryphyry meluas baik kearah lateral, vertikalmaupun ke tengah ( dalam ).

Proses dan Pengendapan Karena Aktifitas Vulkanik Material atau bahan bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas vulkanik terdiri dari bahan bahan piroklastik dan uap serta gas. Material yang berupagas/uap ini biasa dihasilkan oleh proses peledakan guning api dan aktivitas akhir vulkam=nisme ( post volcanic activity :, misal fumarola ). Gas / uap yang dikeluarkan oelh aktifitas tersebut sering mengandungunsur unsur logam dan non logam . karena proses sublimasi / pembekuan dari pada material gas/uap tersebut sering membentuk endapan endapan minerallogam maupun non logam disekitas dan pada kepundan gunung berapi bersangkutan . proses sublimasi ini terjadi didalam keadaan tekanan dantemperatur yang relatif rendah tanpa melalui fassa cair. Endapan mineral yang terbentuk jarang sekali terdapat dalam jumlah banyak, tetapi kadang kadang bisa bernialai ekonomis, contoh endapan mineralkarena proses vulkanisme ini antaara lain ; belerang, garam garam KCL, Na, Clserta bebrapa jenis endapan mineral logam. Mineral logam yang sering ditemukan berupa khlorida daripada besi., tembaga, seng serta oksida besi dan tembaga.Disamping itu kadang kadang ditemukan juga asam borat dan bebrapa jenisgaram alkali dan amonium

Contoh lain daripada endapan yang ada hubungannya dengan aktifitasvilkanik yang disertai pengaruh aktivitas larutan hidrokarbon. HYDROTERMAL PROCESSES -OPENING IN ROCK -Orginal Cavities

1.pore space 2.Cristal Latices 3.Vesikles or blow holes 4.Lava drain channels 5.Cooling cracks 6.igneous breccia cavities 7.bedding planes

Induced Cavities 1.Fissures with or without fauling 2.shear zone cavities 3.cavities due to folding and warping.-saddle reef -Pitcec and flats-Anticlinal and syclinal , dracking and slumping 4.volcanic pipes 5.tektonik breccias 6.collapse breccias 7.solution caves 8.rock alteration openings

For convenience , the deposite resulting from cavity filling may begraouped as below, and discussion of each follow ini sequence : 1.fissure veins 2.shear zone deposite 3.stockworks 4.saddle reefs

5.ladder veins 6.pitches, and flats ; fold cracks 7.breccia filling deposite : volcanik ; collapse, tectonic 8.slution cavity filling : cave, chanel, gash veins 9.pore spece fillinggs 10.vesicular fillings

Anda mungkin juga menyukai