Anda di halaman 1dari 9

MENGIDENTIFIKASIKAN PERENCANAAN VISUAL PRODUK

1.1 Barang Identifikasi Barang adalah sifat yang kompleks yang dapat diraba, termasuk didalamnya bungkus/kemasan, warna, harga. Pelayanan yang diterima pembeli guna memuaskan keinginan atau kebutuhan.

1.1.1 Pengelolaan Barang Barang sebagai alat pemuas kebutuhan mempunyai jenis dan jumlah yang bermacammacam. Berdasarkan tujuan pemakaiannya, barang dapat dibedakan menjadi barang konsumsi dan barang industri. 1. Barang konsumsi Barang konsumsi adalah kebutuhan yang dibeli oleh konsumen akhir untuk digunakan atau dikonsumsi. Barang konsumsi dibedakan atas tiga macam golongan, yaitu : a. Barang Konvinien (Convience Goods) Adalah barang yang mu dah dipakai, tidak memerlukan banyak pengorbanaan untuk mendapatkannya serta dapat dibeli setiap waktu. Contoh : sabun mandi, rokok, air mineral, obat nyamuk dsb. b. Barang Shopping (Shopping Goods) Adalah kelompok barang dimana untuk membelinya harus melalui proses mencari dan mempertimbangkan yang matang, misalnya membanding-bandingkan kualitas, harga, pelayanan dsb. Barang shopping terdiri dari : 1. Barang Fashion, yaitu barang yang mempunyai cirri khas atau model. Model tersebut akan berganti pada kurun waktu tertentu. Misalnya : pakaian, sepatu, tas, dsb. Barang ini banyak tersedian dipusat perbelanjaan. 2. Barang yang memerlukan pelayanan , yaitu barang tahan lama, bernilai tinggi serta memerlukan pemeliharaan dan pelayanan. Contoh : alat-alat rumah tangga, barang elektronik c. Barang special (Specialy Goods) Adalah barang yang memiliki cirri tertentu dan hanya dapat dibeli pada tempat tertentu pula . pembeli yang ingin membeli barang tersebut harus mengeluarkan pengorbanan istimewa. Contoh barang special adalah lukisan, barang-barang antic mobil mewah dsb. 2. Barang Industri Adalah barang yang dibeli guna diproses lebih lanjut untuk kepentingan industry. Barang indistri dapat dibedakan dalam lima golongan. a. Barang baku

b.

c.

d.

e.

Adalah bahan pokok untuk membuat barang atau produk lain, misalnya jerami untuk membuat kertas, karet untuk membuat ban dan kapas untuk membuat benang. Barang setengah jadi Adalah barang yang sudah mengalami proses produksi dan digunakan untuk melengkapi produk akhir, termasuk dalam jenis ini misalnya : banang untuk membuat tekstil, kain untuk membuat baju dan plastic untuk membuat jok mobil. Perlengkapan operasional Adalah barang yang digunakan untuk membantu proses produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan. Instalasi Adalah produksi utama dalam pabrik atau perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu relative lama guna memproduksi barang . Peralatan ekstra Adalah alat yang dipakai untuk membantu instalasi seperti porklif dalam sebuah pabrik, gerobak, truk dll.

1.1.1. Merek Merek adalah cap (brand) adalah suatu tanda atau symbol yang memberikan suatu identitas suatu barang. Menurut UUD No.15 tahun 2001 tentang merek, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsure tsb yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. 1.1.3 Kemasan Adalah penempatan produk kedlaam suatu tempat atau wadah (container) atau yang sejenis yang terbuat dari timah, karton, kain, plastic, gelas, botol, kaleng dan bahan lainnya yang dibuat oleh produsen untuk disampaikan kepada konsumen. 1.2. Sumber daya untuk implementasi perencanaan produk

1. Sumer daya manusia Sumber daya manusia meliputi semua karyawan yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Walaupun penataan telah dilakukan dengan sebaik-baiknya tetapi apabila tidak didukung oleh semua karayawan malah akan mengganggu kegiatan usaha perusahaan tersebut. 2. Persediaan barang

Penataan display terkait dengan persediaan barang took harus menyediakan barang yang telah didisplay 3. Peralatan barang Peralatan pendukung meliputi alat-alat pendukung yang diperlukan dalam penataan produk. 1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam implementasi perencaan penataan produk. 1.3.1. Suasa Luar Toko 1. Pandangan depan toko Pandangan luar toko adalah keseluruhan bangunan fisik toko yang nampak dari luar. 2. Pintu masuk toko Terdapat 3 hal yang harus dipertimbangkan dalam penataan pintu masuk toko a. Jumlah pintu masuk, apakah cukup satu pintu atau lebih dari satu pintu. Penentuan jumlah pintu masuk tergantung pada besar atau kecilnya toko. b. Jenis pintu masuk, apakah yang bentuknya rolling door, tarik dan dorong (push/full) atau bentuk buka tutup otomatis. c. Jalan masuk toko, dibuat sederhana, mewah, sempit atau lebar. 3. Etalase atau jendela pajangan luar (window display) Etalase adalah pajangan luar toko yang ditunjukan untuk menarik konsumen masuk kedalam toko. 4. Halaman parkir 1.3.2. Suasana umum dalam toko (general interior) Berbagai hal yang mempengaruhi pembentukan kesan pembeli setelah berada dalam toko antara lain : 1. Penempatan barang dagangan 2. Penempatan mesin cash register 3. Lantai toko 4. Warna dan cahaya 5. Suara atau musik dan wewangian 6. Temperatur udara 7. Kebersihan 1.4. Perlindunagan konsumen terhadap produk Undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Bab VI (tanggung jawab pelaku usaha) pasal 19. Undang-undang tersebut membuat hal-hal mengenai hal-hal berikut ini :

1. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. 2. Ganti rugi sebagai mana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa pengambilan uang pengganti barang atau jasa yang sejenis atau setara nilainya atau perawatan kesehatan dan atau pemberian santunan yang sesuai dengan peraturan perrundang-undangan yang berlaku. 3. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari seetilah tanggal transaksi 4. Pemberian ganti rugi sebagai mana dimaksudkan pada ayat 1 dan ayat 2 tidak menghapuskan kemungkinan peembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan. 5. Ketentuan sebagai mana dimaksudkan pada ayat 1 dan ayat 2 tidak berlaku apabila kesalahan tersebut merupakan kesalah konsumen. Menurut pasal 23 pelaku usaha yang menolak dan atau tidak memberikan tanggapan dan tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen maka pelaku usaha dapat digugat melalui badan penyelesaian sengketa konsumen (BPSK) . BPSK mempunyai tugas menyelesaikan sengketa konsumen diluar pengadilan dan melakukan pengawasan terhadap klausula baku anggota BPSK terdiri dari unsur pemerintah, konsumen dan pelaku usaha. BSPK beerkedudukan disetiap pemerintah kabupaten atau kota diseuruh wilayah Indonesia. Adapun tugas dn wewenang BPSK antara lain : 1. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara melalui mediasi, arbitrasi atau konsiliasi 2. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen 3. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen 4. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak konsumen 5. Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan Pengaduan harus dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menyebut nama dan alamat pengaduan (konsumen) pelaku usaha 2. Melampirkan barang atau jasa yang diadukan 3. Bukti perolehan (bon, faktur, kuitansi dsb) dan, 4. Keterangan tempat dan waktu dimana barang atau jasa disebut diperoleh Penyelenggaraa sengketa oleh BPSK dapat dilakukan dengan tiga cara, tergantung pilihan dan kesepakatan para pihak yang bersengkata yaitu dengan cara kosiliasi, mediasi, dan orbitrase. Jika para pihak memilih konsiliasi atau mediasi maka BPSK hanya bertindak sebagai fasilitas yang mempertemukan kedua belah pihak. Bentuk dan besarnya ganti rugi ditentukan yang bersengketa. Apabila para pihak yang bersengketa

memilih dengan cara arbitrase, maka konsumen dapat memilih arbitrase dari salah satu unsur konsumen yang ada diBPSK. 2. Memonitori penataan atau display produk 2.1. Merchandiser Departemen atau bagian yang sangat berkaitan dengan kegiatan penataan barang dagangan dalam sebuah toko disebut merchandising. Dalam buku firs step in a retail career, pengertian merchandising dijelaskan sebagai berikut : The detailed process of making a store and its product attractive is called merchandising. Merchandising is the way in which goods are presented to customers. Dalam pengertian tersebut, dijelaskan bahwa penataan barang dagangan adalah suatu cara dimana barang dagangan disajikan dengan menarik kehadapan konsumen. Secara umum, kegiatan dan tanggung jawab seorang merchandiser adalah sebagai berikut : 2.1.1. Melakukan pembelian produk yang sesuai serta tepat dalam harga dan jumlah 2.1.2. Menentukan harga jual yang tepat, bersaing, dan pantas. Orientasi dalam penetapan harga jual ada beberapa jenis yaitu : 1. Orientasi pada harga pokok/pembelian Dalam hal ini dilihat terlebih dahulu harga belinnya kemudian ditambahkan dengan keuntungan yang diinginkan, misalnya 15 % cara menentukan harga jual ini disebut mark up princing 2. Orientasi pada permintaan pasar Dalam menentukan harga diawali dengan melihat pasar untuk mengetahui berapa kekuatan, permintaan, banyaknya barang yang diperlukan serta berupa kira-kira kemampuan pasar utuk membayar jika diperkirakan permintaan akan barang tersebut kuat, makaa harga ditentukan relatif tinggi. Sebaliknya jika permintaan diperkirakan rendah, maka harga ditetapkan relatif rendah dan toko tidak akan mengambil keuntungan yang tidak terlalu tinggi. 3. Orientai pada persaingan Dalam menentukan harga jual terlebih dahulu melihat harga yang dipasang oleeh pesaingnya, kemudian menentukan harga jual. Terdapat 3 alternatif yakni menjual lebih rendah sama dengan pesaingnya atau lebh tinggi dari pesaingnya. 4. Kombinasi dari ketiga hal tersebut Dalam menentukan harga jual, strategi yang digunakan yang menkombinasikan ketiga orientasi harga, permintaan pasar dan tingkat persaingan dalam praktik, cara inilah yang umum digunakan dalam menentukan harga jual. 2.1.3. Melakukan koordinasi yang terpadu dalam kegiatan promosi dan display Strategi penjualan yang dilakukan untuk menarik minat pembeli antara lain :

1. Memberikan potongan harga 2. Menawarkan harga produk dengan harga yang lebih murah 3. Menawarkan produk yang kualitasnya tinggi 4. Menwarkan produk yang eksklusif 5. Memperluas variasi produk 6. Menekan biaya 7. Meningkatkan pelayanan 2.1.4. Melakukan estiminasi penyediaan barang yang tepat fungsi gudang pada dasarkan adalah sebagai tempat menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang. Mengeluarkan barang dari gudang harus menggunakan sistem FIFO (First In First Out) artinya barang yang diterima lebih aman dari suppler dikeluar lebih dahulu untuk mengurangi resiko barang rusak atau kadaluarsa. 2.2. Pengelompokan barang dagangan Gouping adalah sistem untuk melakukan seleksi dan pemilihan sejumlah barang yang akan dijual, dengan mengelompokkan penenpatan item atau jenis barang yang strategis guna memudahkan pembeli memilih barang. jadi grouping sangat erat kaitannya dengan display. Kelompok makanan / minuman No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama departmen Snack C makanan kecil Biskuit dan cookies Confectionery (kembang gula dan coklat) Milk Soft drink (minuman ringan) Baby food Break fast food & drink (makanan dan minuman pagi/sarapan pagi) Noodle/ soap/ extract/pasta Spices dan conddiment (bumbu2 dapur) Canned mead/fish/vegetable (daging, ikan, sayur dalam kaleng) Canned fruits & bottle product dairy & ice cream Nama/merek barang Chiki, taro, chitos, potato Monde, roma, khonguan - Siverqueen, cadbury Dancaw, bendera, indomilk Fanta, coca-cola, pepsi cola - Promina, nutrical - Tora bika, kapal api

Indomie, supermie, makaroni - Saus tomat, sambal, kecap, lada - Corned beef, sarden

- Buah2an kaleng, dolmente - Campina, woody, margarine keju

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kelompok bukan makanan/ minuman Nama/merek barang Nama department House hold cleaner (pembersih alat - Pembersih lantai, molto, baygon rumah tangga) Kitchen ware & house hold ware - Timbangan kue, pisau, panci, teko (alat dapur dan rumah tanngga) - Piring, gelas, cangkir Table & gift (barang pecah dan kado) - Bay fresh, ambipur Automotive supplies & toolkit - Kapas, pelembap, shamphoo Beauty ald (alat kecantikan) - Kertas, tinta printer, pulpen Stationary (Alat tulis kantor) - Handuk, sprei, taplak meja Knitting & clothing - Pakaian bayi, jaket Apparel (pakaian) - Ikat pinggang, bando, topi Accessories (perhiasan) - Boneka, mobil2an, lilin mainan. Toys art (mainan anak dan barang kesenian)

2.3.

1. 2. 3.

1.

2.

Display Display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan ditoko dengan memperliahatkan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertatik untuk melihat dan memutuskan untuk membeli. Nilai lebih tersebut antara lain sebagai berikut : Memperepat perputaran barang Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukkan persediaan barang digudang Menciptakan daya tarik bagi konsumen Dalam merencanakan sistem pengetahuan barang, kita harus memperhatikan hal-hal tersebut : POP (Point Of Purhase), yaitu suatu keeterangan tentang nama barang, ukuran, harga, dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah dan dilihat pada posisi orang berdiri Pemajangan (display) Dalam kegiatan pemajangan memerlukan perhatian hal barikut ini : a. Pengelompokkan barang atau grouping b. Pengaturan jumlah barang dalam rak disewakan dengan daya jual barang tersebut c. Memperhatikan bentuk, jenis dan komposisi warna kemasan

d. Memperhatikan FIFO, yaitu pemajangan barang yang memoperhatikan tanggal masuk barang untuk menghindari kadaluarsa (expited date) e. Menggunakan price card yang berisi data fisik barang, misalnya nama barang, kode barang, kode supplier/pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minuman persediaan dan lain sebagainya 00007-02-A/05/01 ABC SYRUP ORANGE 640 ml 02/018 Rp. 2.200 Keterangan : 00007-02 A 05 : nomor department : kode rak : nomor urut rak 01 018 : posisi seluing / daun rak : jumlah yang dapat dipajang

2.3.1 Standart operasional Procedure (SOP) Display Secara teknis dalam melakukan penataan barang / display terdapat beberapa syarat penting yang harus dipenuhi agar memiliki daya tarik bagi pengunjung. 1. 2. 3. 4. 5. Rapi dan bersih Mudah di cari Mudah dilihat Mudah di jangkau Aman Disamping hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan menata barang, terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan agar memilik daya jual tinggi : 1. Jangan meletakkan barang di rak secara bertumpuk, karena akan mempersulit pembeli untuk mengambil barang. selain itu, tumpukan dapat jatuh dan membahayakan pembeli saat memilih barang. 2. Usahakan persediaan barang pada rak display dalam keadaan penuh. Apabila persediaan barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan rapatkan pada pojok depan rak. 3. Perbanyak display untuk produk dan merk barang-barang yang perputarannya cepat. 4. Apabnila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling kecil diletakkan pada rak atas dan ukuran paling besar diletakkan pada rak paling bawah.

Contoh : pada rak susun 4, maka kemasan 250 gr diletakkan paling atas, 400 gr di bawah, kemasan 750 gr dibawah 400 gr dan kemasan 1 kg berada pada rak paling bawah 2. Pemajangan di lantai (Floor display) Model display ini dalam penataan barang menggunakan rak tertentu. a. b. c. d. e. Tinggi maksumal 100 cm Barang adalah sejenis Otaknya strategis Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan. Menggunakan POP (Point Of Purchase) yang menarik misalnya berupa tulisan / SPG (Sales Promotion Girl) f. Diberi alas yang sesuai misalnya pallete g. Luas sekitar 90 cm x 90 cm 3. Pemajangan untuk menggerakan hati (impluse buying product display) 4. Pajangan yang ditempel didinding (wall display) 5. Merchandise mix display 6. Cut cuses display Adalah model display tanpa gondola adalah sejenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka memiliki fungsi yang sama. Display ini menggunakan kotak atau karton kemasan besar yang dipotong setelahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga produknya tampak. 7. Jumlah display Adalah display campur aduk diletakan dalam sebuah tempat terbuka dan pembeli bebas untuk memilih. 2.4 Tata letak dan arus pengunjung (store layout and traffic flow) Agar terbentuk citra positif terhadap toko maka pengaturan layout harus meliputi halhall berikut ini : 1. Floor layout yaitu tata ruang/lantai dimana peralatan toko ditempatkan 2. Fixturing yaitu pemilihan dan penggunaan peralatan display dan peralatan lainnya 3. Display yaitu bagaimana barang ditata dan disajikan sehingga menarik 4. Atmosphere yaitu penciptaan suasana sehingga konsumen menjadi nyaman

Anda mungkin juga menyukai