Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PAJAK PADA ANALISA EKONOMI TEKNIK

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

Di tinjau dari segi Lembaga Pemungut Pajak dapat di bagi menjadi dua jenis yaitu: Pajak Negara Sering disebut juga Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat yang terdiri dari:

Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah Pajak Bumi dan Bangunan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Bea Materai
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 3

Pajak Daerah Pajak Kendaraan bermotor Pajak radio Pajak reklame

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

PAJAK PENGHASILAN

Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya. Pajak progresif adalah tarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik dengan semakin besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, dan kenaikan persentase untuk setiap jumlah tertentu setiap kali naik.
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 5

Contoh pajak progresif :


Untuk lapisan penghasilan kena pajak (PKP) sampai dengan Rp 50 juta, tarif pajaknya 5% Untuk lapisan PKP di atas Rp 50 juta hingga Rp 250 juta, tarif pajaknya 15% Untuk lapisan PKP di atas Rp 250 juta hingga Rp 500 juta, tarif pajaknya 25% Untuk lapisan PKP di atas Rp 500 juta, tarif pajaknya 30%.

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

DEFINISI
PENDAPATAN KOTOR (Gross Income) Adalah jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun pendapatan bunga selama 1 periode akuntansi

PENGELUARAN (Expenses) Adalah ongkos-ongkos yang harus ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 7

DEFINISI
PENDAPATAN KENA PAJAK (Taxable Income) Adalah jumlah pendapatan yang terkena pajak pendapatan sesuai peraturan perpajakan yang berlaku. TI = GI E D TI = pendapatan kena pajak GI = pendapatan kotor E = pengeluaran D = depresiasi / penyusutan PENDAPATAN KAPITAL (Capital Gain) Adalah pendapatan yg diperoleh bila penjualan suatu asset melebihi harga belinya CG = SP PP CG = pendapatan kapital SP = harga jual asset PP = harga beli asset EKONOMI TEKNIK Shanti Kirana A -

DEFINISI

KERUGIAN KAPILTAL (Capital Loss) Adalah bila harga jual suatu asset kurang dari nilai bukunya. CL = BV SP CL = kerugian kapital BV = nilai buku asset tsb saat penjualan berlangsung SP = harga jual asset tsb.

RECAPTURED DEPRECIATION Adalah selisih jika asset yang terdepresiasi terjual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai bukunya. RD = SP BV RD = recaptured depreciation SP = harga jual asset tsb. BV = nilai buku asset tsb saat penjualan berlangsung
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 9

PERHITUNGAN DASAR PERPAJAKAN


P = (TI ) T P = (GI E D) T
Dimana : P TI T GI E D = BESARNYA PAJAK = pendapatan kena pajak = tingkat pajak yang dikenakan untuk pendapatan kena pajak sebesar TI = pendapatan kotor = pengeluaran = depresiasi / penyusutan

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

10

Contoh Soal
Pada tahun 2006 PT. XYZ memiliki pendapatan kotor sebesar Rp 5,5 milyar dengan total pengeluaran dan depresiasi untuk tahun tersebut sebesar Rp 3,7 milyar. Berapakah pajak pendapatan yang harus dibayar oleh perusahaan bila pada interval TI tersebut tingkat pajak yang dikenakan adalah 45%?

Solusi :
Besar pendapatan kena pajak adalah : TI = Rp 5,5 milyar - Rp 3,7 milyar = Rp 1,8 milyar Pajak yang harus dibayar = Rp 1,8 milyar x 0,45 = Rp 810 juta
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 11

EFEK PAJAK PADA MODEL DEPRESIASI YANG BERBEDA


TI = BTCF D TI = pendapatan kena pajak BTCF= aliran kas sebelum pajak D = depresiasi
ATCF = BTCF - P ATCF= aliran kas setelah pajak P = besarnya pajak yang dikenakan
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 12

Contoh Soal
Harga awal suatu asset adalah Rp 50 juta dengan umur 5 tahun. Aliran kas sebelum pajak setiap tahunnya adalah Rp 20 juta. Bila tingkat pajak yang dikenakan adalah 30% dan Rate of Return 10%, bandingkan nilai present worth dari pajak yang dikenakan apabila digunakan metode : a. Depresiasi garis lurus b. Depresiasi SOYD
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 13

Solusi :
a.

Bila menggunakan model depresiasi garis lurus, besarnya depresiasi tiap tahun adalah sama, yaitu : * Dt = Rp 50 juta = Rp 10 juta 5 * TI = Rp 20 juta Rp 10 juta = Rp 10 juta * P = 0,3 X Rp 10 juta = Rp 3 juta. Tahun 0 1-5 BTCF -50 juta 20 juta Depresiasi 10 juta TI 10 juta Pajak 3 juta

Pw = 3 juta (P/A, 10%, 5) = 3 juta (3,791) = 11,373 juta

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

14

b. Dengan Metode SOYD Tahun 0 1 2 3 4 5 BTCF -50 juta 20 juta 20 juta 20 juta 20 juta 20 juta Depresiasi 16,667 juta 13,333 juta 10 juta 6,667 juta 3,333 juta TI 3,333 juta 6,667 juta 10 juta 13,333 juta 16,667 juta Pajak 1 juta 2 juta 3 juta 4 juta 5 juta

Pw

= 1 juta (P/A, 10%, 5) + 1 juta (P/G, 10%, 5) = 1 juta (3,791) + 1 juta (6,862) = 10,653 juta
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 15

ALIRAN KAS SETELAH PAJAK


Contoh soal : Sebuah peralatan penunjang produksi direncanakan akan dibeli pada tahun ini oleh PT. ABC. Harga alat tsb Rp 50 juta, masa pakai 5 tahun, nilai sisa nol. Selama 5 tahun, pendapatan yang diharapkan adalah sebesar (28 juta 1 juta n) dimana n adalah tahun terjadinya aliran kas. Sedangkan pengeluaran tahunan diperkirakan sebesar (9,5 juta + 0,5 juta n) a. b. Apabila tingkat pajak efektif adalah 30% dan metode depresiasi yang digunakan adalah garis lurus, tabulasikanlah aliran kas setelah pajak dari alat tersebut. Hitung nilai present worth dari aliran kas tersebut bila MARR setelah pajak adalah 8%.
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 16

Solusi :
Tahun Pendapatan Pengeluaran BTCF Depresiasi 0 1 2 3 4 5 TI Pajak ATCF - 50 14,9 13,95 12,8 11,75 10,7 50 10 10,5 11 11,5 12 -50 17 15,5 14 12,5 11

27 26 25 24 23

10 10 10 10 10

7 5,5 4 2,5 1

2,1 1,65 1,2 0,75 0,3

Nilai present worth dari aliran kas setelah pajak : P = - 50 jt + 14,9 jt (P/F, 8%, 1) + 13,95 jt (P/F, 8%, 2) + 12,8jt (P/F, 8%, 3) + 11,5 jt (P/F, 8%, 4) + 10,7 jt (P/F, 8%, 5) = - 50 jt + 14,9 jt (0,9259) + 13,95 jt (0,8573) + 12,8jt (0,7938) + 11,5 jt (0,7350) + 10,7 jt (0,6806) = Rp 1,8346 juta.
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK 17

Soal soal
1.

Sebuah perusahaan memiliki data-data pemasukan, pengeluaran, dan depresiasi selama setahun sbb. : Pendapatan dari penjualan Rp 1,2 milyar Pendapatan bunga Rp 30 juta Pengeluaran Rp 750 juta Depresiasi Rp 48 juta Hitunglah pajak perusahaan tsb. Jika diketahui : Pendapatan kena pajak (TI) Sampai 5 juta 5 juta 25 juta 25 juta 100 juta Di atas 100 juta
Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

Tingkat pajak 10% 18% 25% 48 juta


18

2.

Sebuah perusahaan beroperasi dengan modal awal Rp 800 juta dengan perkiraan umur 8 tahun. Pendapatan yang diharapkan adalah Rp 150 juta pada tahun pertama dan kenaikan Rp 15 juta setiap tahunnya. Sedangkan pengeluaran operasional dan perawatan adalah Rp 20 juta dan naik tiap tahun sebesar Rp 1 juta. Metode depresiasi : SOYD. Tabulasikan aliran kas setelah pajak dengan patokan tingkat pajak pada tabel di atas.

Shanti Kirana A - EKONOMI TEKNIK

19

Anda mungkin juga menyukai