Anda di halaman 1dari 10

ARUS KAS DALAM LAPORAN KEUANGAN OLEH DRS. I GEDE SANICA, AK.

, MM ABSTRAK Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tujuan penyusunan arus kas dalam laporan keuangan, klasifikasi arus kas serta teknik penyajiannya. Hasil pembahasan didapatkan bahwa tujuan penyusunan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Klasifikasinya ada tiga jenis yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Sedangkan teknik penyajiannya ada dua macam yaitu secara langsung dan tidak langsung. I. PENDAHULUAN Informasi tentang arus kas pada suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, setara kas dan menilai kebutuhan perusahan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang ditujukan untuk melaporkan segala penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode akuntansi, yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Sesuai dengan PSAK Nomor 2 paragraf 48-49 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitasnya. Fungsi laporan laba/rugi adalah mengukur profitabilitas perusahaan untuk periode tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghubungkan antara biaya dengan penghasilan. Sementara tidak ada laporan lain yang mengatur profitabilias perusahaan.

Seperti laporan laba/rugi ini, laporan ini tidak menunjukkan timing arus kas dan akibat operasi perusahaan terhadap likuiditas dan solvabilitas, laporan arus kas, dengan informasi tentang arus kas operasi (yang menunjukkan aspek berbeda dari realitas yang sama) mampu melakukan hal ini. Arus kas operasi mencakup konsep yang lebih luas, yang tidak hanya memfokuskan pada biaya dan penghasilan, akan tetapi juga berfokus pada kebutuhan kas aktivitas seperti investasi pada piutang dan persediaan arus kas operasi memfokuskan diri pada aspek likuiditas pos-pos biaya dan penghasilan. Sebagai pengukur kinerja, arus kas operasi tidak mengalami distorsi dibandingkan dengan angka laba bersih. Hal ini terjadi karena sistem akruel yang menghasilkan angka laba tergantung pada akruel, deferal, alokasi dan penilaian, semuanya ini melibatkan tingkat subyektivitas yang lebih tinggi. Karena alasan ini pula, para analis lebih suka mengkaitkan arus kas operasi dengan laba bersih sebagai alat cek terhadap kualitas laba bersih tersebut. II. TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS Seperti yang telah diuraikan dalam pendahuluan diatas, bahwa arus kas merupakan darah kehidupan bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksistensinya serta menunjukkan akan dapat tidaknya membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Selain itu, laporan tersebut juga memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas. Apalagi digunakan dalam kaitan dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas mempunyai kegunaan sebagaimana yang dinyatakan oleh IAI, 2004 : 2.2 yaitu :

1). Memberikan

informasi yang memungkinkan

para pemakai

mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas. 2). Memberikan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. 3). Memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan (meningkatkan daya banding) 4). Menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. 5). Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan arus kas perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Pemakaian laporan arus kas tersebut seperti pihak manajemen, investor, kreditur dan pihak lainnya. Bagi pihak manajemen, menggunakan laporan arus kas ini untuk kepentingan perencanaan pengendalian dan pelaporan, pihak investor menggunakan informasi laporan arus kas adalah untuk memperkirakan jumlah deviden yang akan diterima dimasa yang akan datang dan mengevaluasi resiko potensial investasinya. Pihak kreditur menggunakan informasi ini untuk meramalkan kemampuan perusahaan membayar bunga dan melunasi pokok pinjamannya dan juga resiko yang ada. Sedangkan bagi pihak lainnya menggunakan laporan ini adalah untuk memberikan saran kepada pihak yang memerlukan.

III.

KLASIFIKASI ARUS KAS Menurut (IAI, 2004 : 2.4), laporan arus kas melaporkan arus

kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyajian arus kas menurut aktivitas operasi (operating), investasi (investing) dan pendanaan (financing) ini dilakukan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan. 1. Aktivitas operasi (operating) Aktivitas ini adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaaan (principal revenue-producing activites) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas aktivitas operasi mencakup efek kas setiap transaksi atau kejadian yang merupakan komponen penentuan laba bersih seperti penerimaan kas dari penjualan barang atau penyerahan jasa penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lainnya, pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran kas kepada karyawan untuk gaji. 2. Aktivitas investasi (investing) Aktivitas ini adalah perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi lainnya yang tidak termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap, dan pengeluaran kas untuk pembelian investasi jangka panjang. Aktivitas-aktivitas ini terjadi secara reguler dan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Aktivitas ini tidak dimasukkan dalam aktivitas operasi karena aktivitas ini bukan merupakan aktivitas pokok perusahaan.

3. Aktivitas Pendanaan (financing) Aktivitas ini adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi modal atau pinjaman (jangka panjang) perusahaan. Arus kas dalam aktivitas ini antara lain mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham, dan pengeluaran kas untuk pelunasan utang jangka panjang. IV. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS Dalam penyusunan laporan arus kas, metode penyajiannya ada dua macam, yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). 1. Metode Langsung Dalam metode ini diungkapkan mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Kemudian diklasifikasikan dampaknya terhadap aktivitas operasi, investasi dan aktivitas pendanaan. Dengan metode ini tiap-tiap transaksi harus dianalisis secara terpisah untuk mendapatkan total penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tersebut. Sebagai alternatif untuk melaporkan jumlah-jumlah penerimaan kas ini dapat diperoleh dengan jalan menyesuaikan angka-angka atau jumlah-jumlah yang dihitung dengan dasar waktu (accruel basis). Dengan demikian metode ini dapat memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluaran kas, pada laporan ini tanpa harus melakukan rekonsiliasi atas pendapatan bersih. 2. Metode tidak langsung Dengan motode ini, jumlah arus kas kas bersih yang sama dari aktivitas operasi dapat ditentukan secara tidak langsung dengan menyesuaikan laba bersih untuk merekonsiliasikan dengan arus kas, penyesuaian ini dilakukan untuk mengeluarkan :

a. Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi, amortisasi , penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valuta asing yang belum direalisir, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba rugi konsolidasi. b. Pengaruh deferal arus kas masa lalu (misalnya perubahan saldo persediaan) dan akruel dari arus kas yang diharapkan dimasa depan (misalnya perubahan piutang dan hutang). c. Pengaruh semua unsur penghasilan dan beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Untuk memperjelas cara penyusunan laporan arus kas tersebut berikut ini diberikan suatu contoh neraca komperatif dan laporan laba rugi seperti tabel 1 dan 2 dibawah ini. Tabel 1 Neraca Komperatif 20X1 dan 20X0 (per 31 Desember) (Rp) Aktiva Kewajiban & Modal 20X1 20X0 20X1 20X0 Aktiva Lancar Kewajiban lancar Kas 25.000,- 20.000,- Hutang dagang 30.000,- 15.000,Piutang 40.000,- 30.000,- Hutang wesel 20.000,- 4.000,Persediaan 16.000,- 5.000,- Hutang pajak 2.500,- 1.900,Biaya dibayar dimuka 14.000,- 5.000,_______ ______ ________ ________ 95.000,- 60.000,52.500,- 20.900,_______ ________ ________ ________ Aktiva tetap Perolehan 100.000,- 100.000,- Hutang jangka Panjang 25.000,- 32.000,Ak. Penyst (20.000) (15.000) Modal 75.000,- 75.000,______ ________ Laba ditahan 22.500,- 17.100,80.000,- 85.000,______ _________ _______ _______ 175.000,- 145.000,175.000,- 145.000,======= ======= ======= ======

Tabel : 2 Laporan Laba/rugi periode Januari s/d Desember 20X1 dan 20X0 (Rp) 20X1 20X0 Penjualan HPP Laba kotor Biaya usaha Depresiasi Laba usaha Bunga Laba sebelum pajak Pajak Laba setelah pajak 20X1 adalah sebagai berikut : 1 Metode Tidak Langsung Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba tahun berjalan ................................ Rp. 22.500,Rp. 5.000,- + Rp. 27.500,( Rp. 10.000,-) ( Rp. 11.000,-) ( Rp. 9.000,-) Rp. 15.000,Rp. 16.000,Rp. 600,- + Rp. 29.100,Penyesuaian untuk penyusutan .................. Laba operasi sebelum perubahan modal kerja ................................................ Kenaikan piutang ........................................ Kenaikan persediaan .................................. Kenaikan biaya dibayar muka ................... Kenaikan hutang dagang............................ Kenaikan hutang wesel .............................. Kenaikan hutang pajak .............................. Arus kas bersih untuk aktivitas operasi ..... 100.000,50.000,50.000,15.000,35.000,5.000,30.000,5.000,25.000,2.500,22.500,80.000,35.000,45.000,15.000,30.000,5.000,25.000,6.000,19.000,1.900,17.100,-

Dari neraca dan laba/rugi diatas, laporan arus kas per 31 Desember

Arus kas dari aktivitas Investasi: Kenaikan aktiva tetap ............................... Arus kas dari aktivitas Pendanaan : Penurunan hutang jangka panjang ........... Kas untuk deviden ................................... Arus kas bersih ........................................ Saldo kas 1 Januari 20X1........................ Kas pada 31 Desember 20X1 ................. 2. Metode Langsung Dalam metode langsung ini, rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan akruel basis dikonversi menjadi penghasilan dan biaya dengan kas basis tahun 20X1, dengan cara sebagai berikut : (Rp.) Akruel Penyesuaian Tambah Kas Basis (Kurang) Basis ------------- ------------------------------ ------------Penjualan 100.000,- Kenaikan piutang (10.000) 90.000 HPP 50.000 Kenaikan persediaan 11.000,Kenaikan uang muka 9.000,Kenaikan hutang (31.000) 39.000 -----------------Laba Kotor 50.000,51.000,Biaya usaha 25.000,- Depresiasi (5.000) 20.000,-----------------Laba usaha 25.000,31.000,Pajak 2.500,- Kenaikan utang pajak (600) 1.900,------------------Laba bersih 22.500,29.100,====== ======= (Rp. 7.000,-) (Rp. 17.100,-) + Rp. 5.000,Rp.20.000,Rp.25.000,======== + Rp. 0,00

Arus kas aktivitas operasi : Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran untuk biaya Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi : Arus kas dari aktivitas pendanaan : Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran kas deviden Pendanaan Kenaikan kas bersih Kas awal periode Saldo kas pada akhir periode ( 7.000) (17.100) ________ (24.100) 5.000 20.000 ________ 25.000 ====== 90.000,(39.000) (20.000) _________ 31.000,( 1.900) _________ 29.100,0

V.

PENUTUP Laporan arus kas adalah melaporkan arus kas selama periode

tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi , aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Dalam penyusunannya, metode penyajiannya ada dua macam yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Dimana dari kedua metode tersebut dengan cara yang berbeda akan dapat dicari besarnya saldo kas pada akhir periode dengan jumlah yang sama.

KEPUSTAKAAN Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, 2004, Penerbit Salemba Empat Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, 2004, Penebit STIE YKPN, Yogyakarta. Kioso, Donald E and Jerry J. Weygandt, Intermediate Accounting, 2000, Eight Edition New York. Jay. M. Smith and K Fred Skousen, Akuntansi Intermediate (terjemahan), 2000 Penerbit Erlangga Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai