a. b. c. d.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jepara Tahun Anggaran 2011; Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jepara Tahun Anggaran 2011; Pemerintah Kabupaten Jepara.
e. f. g. h. i.
j. k. l.
a. b. c. d. e. f.
Pertumbuhan Ekonomi mencapai 6,4% Laju Inflasi (y-o-y) mencapai 5,3% Nilai Tukar Rupiah terhadap US$ sebesar Rp9.300,00 Tingkat SBI 3 bulan berkisar sebesar 6,5% Harga minyak internasional (ICP) mencapai US$80,0 per barrel Kapasitas produksi minyak per hari / Lifting oils (Jt.brl/hr) 0.970
Kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2011 menunjukkan ketahanan yang tetap kuat dengan stabilitas yang tetap terjaga ditengah resiko melambatnya perekonomian global dan tekanan di pasar keuangan. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi pada awal penyusunan RAPBN disepakati diperkirakan 6,4%, dalam perjalanan waktu pada triwulan IV tahun 2011 diperkirakan sebesar 6,5%, sehingga pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2011 diperkirakan mencapai 6.5%. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang dengan membaiknya permintaan eksternal (ekspor) maupun permintaan domestik, yang berakibat berimbangnya struktur pertumbuhan ekonomi. Konsumsi rumah tangga tetap kuat didukung daya beli masyarakat yang tetap terjaga dan ekspektasi inflasi yang membaik. Dan dari sisi produksi, sektor-sektor yang diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan komunikasi serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Disisi lain perekonomian dunia tahun 2011 mengalami perlambatan, terutama disebabkan oleh ketidakpastian pemulihan ekonomi dan keuangan di Eropa dan AS. Eskalasi krisis di Eropa, terutama pada semester II-2011, memicu tingginya volatilitas di pasar keuangan global. Dengan melemahnya permintaan global, volume perdagangan dunia dan harga komoditas global mulai menurun. Di sisi harga, tekanan inflasi di negara maju meningkat, sementara tekanan inflasi di emerging markets relatif moderat meski masih berada di level yang tinggi. Sejalan dengan perkembangan tersebut, negara emerging markets di akhir 2011 cenderung melakukan kebijakan moneter netral atau sedikit akomodatif, sementara negara maju cenderung mempertahankan kebijakan moneter akomodatif melalui langkah pelonggaran likuiditas. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk keseluruhan tahun 2011 masih mencatat surplus yang cukup besar meski terdapat tekanan pada semester II2011. Tekanan tersebut terutama terjadi pada transaksi modal dan finansial sejalan
10
11
12
a.
Strategi penguatan masyarakat yang bertujuan memantapkan kehidupan beragama melalui pengembangan kegiatan kehidupan beragama dan peningkatan kerukunan beragama serta mendorong kemampuan masyarakat dalam menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat yang heterogen; Strategi pertumbuhan usaha yang dilakukan dengan memfasilitasi dan mendorong masyarakat dan dunia usaha dalam setiap usaha dengan harapan dapat mencipatakan pertumbuhan ekonomi secara luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perwujudan perekonomian daerah yang kuat dan berkeadilan, dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha pada bidangbidang yang menjadi unggulan daerah; Strategi dinamika yang terkendali dimasudkan agar terdapat ruang yang cukup bagi tumbuh dan berkembangnya dinamika pembangunan dari dan oleh berbagai elemen masyarakat dalam kerangka hokum, budaya dan agama; Strategi pengembangan sumberdaya manusia dimaksudkan untuk mewujudkan pemberdayaan sumber daya manusia sesuai peran dan fungsinya dalam kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah melalui perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin serta kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraannya; Strategi optimalisasi aparatur yang menonjolkan peran SDM aparatur pemerintah pada percepatan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan pada setiap fungsi sesuai kewenangan daerah dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan untuk antisipasi terhadap perkembangan lingkungan global, serta untuk mewujudkan good governance.
b.
c.
d.
e.
Dalam rangka hal tersebut dan implementasi kebijakan dari Pemerintah Pusat yang dituangkan dalam Inpres Nomor 14 Tahun 2011 tentang percepatan pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2011, maka arah kebijakan dan prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Jepara dirumuskan sebagai berikut:
a. b. c. d. e.
Peningkatan peran fungsi pendidikan secara optimal; Meningkatkan fungsi kesehatan secara nyata melalui peningkatan kinerja pelayanan kesehatan; Penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat baik yang berdimensi sosial maupun berdimensi ekonomi; Peningkatan penyediaan fasilitas umum/infrastruktur; Penciptaan dan perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan kinerja investasi daerah;
13
f. g. h. i.
Peningkatan kinerja ekonomi yang berbasis pada ekonomi local; Peningkatan sektor pertanian dengan mengupayakan peningkatan agrobisnis dan pengembangan pupuk organik; Pelestarian lingkungan hidup; Persiapan dan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang demokratis sebagai upaya pengakuan akan hak dasar rakyat dalam pembangunan, sehingga setiap aspek pembangunan tidak mengabaikan keadilan dan pemenuhan hak dasar politik dan sosial rakyat.
Untuk itu, strategi pembangunan dalam kegiatan APBD diwujudkan dalam konsep tribina:
a.
Bina manusia pada strategi penguatan masyarakat dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Strategi ini dimaksudkan untuk memantapkan kehidupan beragama dan peningkatan hubungan serta pemberdayaan sumber daya manusia sesuai peran dan fungsinya melalui perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan kesehatan;
b.
Bina usaha pada strategi pertumbuhan. Strategi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat dengan harapan dapat mencipatakan pertumbuhan ekonomi secara luas;
c.
Bina lingkungan pada strategi optimalisasi aparatur dan strategi dinamika yang terkendali. Strategi ini dimaksudkan agar terdapat ruang yang cukup bagi tumbuh dan berkembangnya dinamika pembangunan serta peran sumber daya manusia aparatur pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Dengan konsep tribina tersebut, maka APBD berperan penting sebagai instrumen kebijakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang serta mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. 2.3. Pencapaian target kinerja APBD Pencapaian target kinerja masing-masing program/kegiatan secara lengkap disajikan tersendiri dalam Laporan Kinerja program/kegiatan APBD Tahun 2011.
14