Anda di halaman 1dari 26

BAHAN PEMBELAJARAN

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
KOMPETENSI DASAR
Dapat menganalisa karakteristik gelombang elektromagnetik di udara termasuk energi,
momentum serta intensitasnya.
SASARAN
Bahan ajar ini ditujukan kepada mahasiswa program studi Fisika PMIPA FKIP UNS semester
V yang sedang mengambil mata kuliah Gelombang dan Optik. Untuk dapat mengikuti
pembahasan dalam bahan ajar ini terlebih dahulu perlu mempelajari analisis vektor, persamaan
diferensial dan gelombang mekanik.
POKOK BAHASAN
Persamaan Maxwell; Persamaan gelombang untuk gelombang elektromagnetik; hubungan
antara vektor medan listrik, vektor medan magnet dan arah penjalarannya; Energi gelombang
elektromagnetik.
SISTEMATIKA SAJIAN
Pokok bahasan ini diawali dengan menampilkan Persamaan Maxwell untuk medan
elektromagnetik di udara. Hal ini beralasan karena Persamaan Maxwell ini merupakan dasar
berpijak untuk memahami sifat sifat gelombang elektromagnetik. Dari persamaan Maxwell
ini (dengan pertolongan rumus identitas vektor) dapat dibuktikan bahwa gelombang
elektromagnetik merambat di udara atau ruang hampa dengan kecepatan sama dengan
kecepatan cahaya dan hubungan antara vektor medan listrik, vektor medan magnet dan arah
penjalarannya saling tegak lurus sesuai dengan aturan perkalian silang dua buah vektor.
Selanjutnya akan dibahas energi, momentum dan intensitas gelombang yang diterapkan pada
gelombang bidang (datar) sinusoidal.
PETUNJUK BELAJAR
1
Seperti yang sudah disebutkan di depan, bahan pembelajaran ini merupakan bagian dari materi
kuliah Gelombang dan Optik. Oleh karena itu sebelum mempelajarinya disarankan untuk
mempelajari terlebih dahulu gelombang mekanik dan persamaan Maxwell.
Salah satu ciri bahan ajar ini adalah keterkaitan antara materi satu dengan lainnya secara
hirarkis dari depan ke belakang, karena itu untuk memahaminya mahasiswa harus membaca
keseluruhan dari depan, lalu memantapkannya dengan mengerjakan soal soal evaluasi.
2
I. PENDAHULUAN
Gelombang elektromagnetik merupakan salah satu pokok bahasan dari mata kuliah
Gelombang dan Optik yang disajikan pada semester 5 di Program Studi Pendidikan Fisika
PMIPA FKIP UNS. Pokok bahasan ini merupakan penghubung antara gelombang dan optik
karena membahas sifat gelombang cahaya (Gelombang elektromagnetik) yang digunakan untuk
mendasari pembahasan tentang gejala gejala optik.
Pembahasan tentang gelombnag elektromagnetik diawali oleh teori Maxwell yang
dikemukakan sekitar abad ke 19. Maxwell mengemukakan 4 buah persamaan yang mengatur
hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, khususnya pada gelombang elektromagnetik.
Dari keempat persamaan tersebut hanya satu persamaan yang merupakan temuannya yaitu
koreksi Maxwell pada Hukum Ampere.
Sebelum Maxwell, masing masing persamaan tesebut diberlakukan secara terpisah,
masing masing digunakan untuk menjelaskan sifat sifat listrik atau magnet atau
electromagnet. Misalkan hukum Gauss yang merupakan persamaan pertama dari persamaan
Maxwell, digunakan untuk menjelaskan hubungan antara distribusi muatan dengan medan
listrik yang ditimbulkannya. Ini diberlakukan pada medan elektrostatis dan tidak pernah
dikaitkan dengan persamaan lain dalam elektomagnetik. Tetapi dalam persamaan Maxwell
persamaan ini tidaklah berdiri sendiri (meskipun dapat diterapkan secara terpisah) melainkan
bersama sama dengan tiga persamaan lainnya membentuk suatu sistem persamaan yang
diberlakukan serentak pada gejala elektromagnetik.
Dari persamaan Maxwell ini (dengan pertolongan rumus identitas vektor) dapat
dibuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merambat di udara atau ruang hampa dengan
kecepatan sama dengan kecepatan cahaya dan hubungan antara vektor medan listrik, vektor
medan magnet dan arah penjalarannya saling tegak lurus sesuai dengan aturan perkalian silang
dua buah vektor. Selanjutnya akan dibahas energi, momentum dan intensitas gelombang yang
diterapkan pada gelombang bidang (datar) sinusoidal.
3
II. ISI
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DI UDARA
A. PERSAMAAN GELOMBANG
Radiasi (pancaran) gelombang elektromagnetik di alam yang dapat kita tangkap dengan
indera pengihatan kita adalah cahaya (sinar tampak). Sebagian besar cahaya di bumi
disebabkan oleh radiasi sinar matahari, hal ini mudah kita pahami dengan membandingkan
tingkat terang gelap antara siang hari saat ada mata hari dan malam hari saat tidak ada
matahari.
Sekalipun kita mengetahui bahwa sinar matahari bukanlah monokromatik (punya 1 nilai
panjang gelombang), namun kecepatan perambatan mereka di udara sama yaitu sekitar 300.000
Km/dt. Kecepatan sebesar itu dapat dibuktikan dengan menggunakan persamaan Maxwell.
Karena di udara (di ruang hampa) tidak ada muatan dan arus maka keempat persamaan
Maxwell dapat dituliskan sebagai
0 . E

(1)
0 . B

(2)
t
B
E x


(3)
t
E
B x


0 0
. (4)
Dari ke empat persamaan inilah dapat diturunkan persamaan gelombang elektromagnetik di
ruang hampa.
Dari persamaan (3) diperoleh persamaan

,
_


t
B
x E x x


) (
( ) B x
t

(5)
Lalu dengan mensubstitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan (5) diperoleh

,
_


t
E
t
E x x


0 0
. ) (
2
2
0 0
.
t
E

(6)
Menurut rumus identitas vektor
4
E E E x x

2
) . ( ) (
Oleh karena itu persamaan (6) menjadi
2
2
0 0
2
. ) . (
t
E
E E


(7)
karena
0 . E

, maka persamaan (7) menjadi
2
2
0 0
2
.
t
E
E

(8)
Persamaan ini merupakan persamaan gelombang medan listrik 3 dimensi yang merambat
dengan kecepatan fase
0
0
.
1

v
(9)
s m/ 10 . 3
8

s km/ 000 . 300


Hal yang sama juga terjadi untuk medan magnetnya. Dari persamaan (4) diperoleh
persamaan

,
_


t
E
x B x x


0 0
. ) (
( ) E x
t

0 0
. (10)
Lalu dengan mensubstitusikan persamaan (3) ke dalam persamaan (10) diperoleh

,
_


t
B
t
B x x


. . ) (
0 0

2
2
0 0
.
t
B

(11)
Menurut rumus identitas vektor
B B B x x

2
) . ( ) (
Oleh karena itu persamaan (11) menjadi
2
2
0 0
2
. ) . (
t
B
B B


(12)
karena
0 . B

, maka persamaan (12) menjadi
5
2
2
0 0
2
.
t
B
B

(13)
Persamaan ini merupakan persamaan gelombang medan magnet 3 dimensi yang merambat
dengan kecepatan fase
0
0
.
1

v
s m/ 10 . 3
8

s km/ 000 . 300


Jadi diudara medan listrik dan medan magnetnya bergerak dengan kecepatan sama yaitu
s km/ 000 . 300
B. SIFAT SIFAT VEKTOR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DI UDARA
Besaran besaran fisika yang terlibat secara langsung dalam radiasi gelombang
elektromagnetik yaitu medan listrik (
E

) dan medan magnet (


B

) merupakan besaran besaran


vektor, karena itu tidaklah mungkin kita hanya membicarakan gelombang (getarannya) sebagai
besaran skalar. Jika tidak demikian kita tidak mungkin memahami sifat sifat gelombang
elektromagnetik dengan baik.
Gelombang medan listrik yang berupa gelombang bidang yang merambat ke kanan dapat
dinyatakan dalam bentuk vektor sebagai
( ) t r k i
e r E t r E
. .
0
). (
~
) , (
~

(14)
Dengan
E
i
e r E r E

) ( ) (
~
0 0

merupakan bilangan komplek, ) (


0
r E

amplutudo gelombang,
z z y y x x r + +

adalah vektor posisi,


E
adalah fase awal gelombang medan listrik dan
) , (
~
t r E

adalah bentuk kompleks dari gelombang medan listrik,


) , (
~
) , (
~
) , (
~
) , (
~
t r E t r E t r E t r E
z y x

+ +
( ) t r k i
x x
e E t r E
. .
0
.
~
) , (
~

( ) t r k i
y y
e E t r E
. .
0
.
~
) , (
~

( ) t r k i
z z
e E t r E
. .
0
.
~
) , (
~

z y x
E E E E
0 0 0 0
~ ~ ~ ~

+ +
6
dan
x e E E
E
i
x x
. .
~
0 0

y e E E
E
i
y y
. .
~
0 0

z e E E
E
i
z z
. .
~
0 0

Penulisan gelombang sebagai fungsi kompleks seperti yang ditunjukkan oleh persamaan
(14) dilakukan selain untuk memudahkan operasi matematisnya, juga karena berlaku
) ( Im sin

i
e
) ( Re cos

i
e
Dengan demikian baik
sin
maupun
cos
dapat diwakili oleh fungsi kompleks
i
e ,
dan hasil akhirnya tinggal menyesuaikan apakah bagian realnya atau imajinernya yang
digunakan.
Jika gelombang merambat sepanjang medium non dispersive, besar amplitudonya tetap,
sehingga ) (
0
r E

dapat dituliskan sebagai


0
E

, dan persamaan (14) menjadi


( ) t r k i
e E t r E
. .
0
~
) , (
~

(15)

( ) t z k y k x k i
z y x
e E
. . . .
0
~ + +

1) Hubungan antara Medan Listrik dan Arah Perambatan Gelombang


Secara umum berdasarkan arah getarnya, gelombang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Dikatakan Gelombang transversal apabila
arah getarnya tegak lurus dengan arah penjalarannya, dan dikatakan gelombang longitudinal
apabila arah getarnya searah dengan arah penjalarannya.
Pada gelombang elektromagnetik, karena arah getar diwakili oleh arah medan Listrik dan
arah medan magnetnya, untuk mengtahui apakah merupakan gelombang transversal atau
gelombang longitudinal perlu dicari hubungan antara arah medan listrik dan arak medan
magnet dengan arah penjalarannya. Apabila arah medan listrik dan medan magnet tegak lurus
dengan arah perambatannya maka gelombang tersebut adalah gelombang transversal, tetapi
apabila arah medan listrik dan medan magnet sejajar arah perambatannya maka gelombang
tersebut dikatakan gelombang longitudinal.
7
Sekarang marilah kita manganalisa persamaan (1). Pada persamaan ini Divergensi medan
listrik di udara selalu sama dengan nol (0). Secara matematis divergensi
E

~
dapat dituliskan
sebagai
( ) z E y E x E z
z
y
y
x
x
E
z y x

~

~
. + +

,
_

z
E
y
E
x
E
z
y
x

~
~
~
(16)
Mengingat
( )
( ) t r k i
x x
x
e E k i
x
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
y y
y
e E k i
y
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
z z
z
e E k i
z
E
. .
0
.
~
.
~

Maka persamaan (16) menjadi


( )
( )
( )
( )
( )
( ) t r k i
z z
t r k i
y y
t r k i
x x
e E k i e E k i e E k i E
. .
0
. .
0
. .
0
.
~
. .
~
. .
~
.
~
.

+ +

( )
( ) t r k i
z z y y x x
e E k E k E k i
. .
0 0 0
.
~
.
~
.
~
. .

+ +

( ) E k i

. . (17)
Menurut rumus (1),
0 . E

oleh karena itu haruslah dipenuhi
0 . E k

Karena 0 k

dan
0 E

maka haruslah arah medan listrik gelombang elektromagnetik


tegak lurus dengan arah perambatannya.
2) Hubungan antara Medan Magnet dan Arah Perambatan Gelombang
Hubungan antara medan magnet dengan arah perambatan dapat dipahami dengan
menerapkan rumus (2). Menurut rumus (2), divergensi medan magnet di udara haruslah sama
dengan nol. Jika ini diterapkan pada gelombang bidang, medan magnet
( ) t r k i
e B t r B
. .
0
.
~
) , (
~

, (18)
Karena
8
( )
( ) t r k i
x x
x
e B k i
x
B
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
y y
y
e B k i
y
B
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
z z
z
e B k i
z
B
. .
0
.
~
.
~

divergensinya dapat dituliskan sebagai


z
B
y
B
x
B
B
z
y
x


~
~
~
~
.

( )
( )
( )
( )
( )
( ) t r k i
z z
t r k i
y y
t r k i
x x
e B k i e B k i e B k i B
. .
0
. .
0
. .
0
.
~
. .
~
. .
~
.
~
.

+ +

( )
( ) t r k i
z z y y x x
e B k B k B k i
. .
0 0 0
.
~
.
~ ~
. .

+ +

,
_

B k i

~
. .
(19)
Karena itu haruslah dipenuhi
0
~
. B k

.
Karena 0 k

dan
0 B

maka haruslah arah medan magnet gelombang elektromagnetik


tegak lurus dengan arah perambatannya.
3) Hubungan antara Medan Listrik dan Medan Magnet
Hubungan antara medan listrik dan medan magnet pada gelombang elektromagnetik
dapat dicari dengan menggunakan persamaan Maxwell ke 3 (Persamaan (3)) dan ke 4
(Persamaan (4)). Persamaan Maxwell ke 3
t
B
E x


Dapat dituliskan sebagai
( )

,
_

t r k i
z y x
e B
t
E E E
z y x
z y x
. .
0
.
~
~ ~ ~


( ) t r k i x
y
z x
y
z
e B i z
y
E
x
E
y
x
E
z
E
x
z
E
y
E
. .
0
.
~
. . .
~
~
.
~ ~
.
~
~

,
_

,
_

,
_



(20)
9
Mengingat
( )
( ) t r k i
x y
x
e E k i
y
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
x z
x
e E k i
z
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
y x
y
e E k i
x
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
y z
y
e E k i
z
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
z x
z
e E k i
x
E
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
z y
z
e E k i
y
E
. .
0
.
~
.
~

maka persamaan (20) menjadi


( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( ) t r k i t r k i
x y
t r k i
y x
t r k i
z x
t r k i
x z
t r k i
y z
t r k i
z y
e B i z e E k i e E k i
y e E k i e E k i x e E k i e E k i
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
.
~
. . . .
~
. .
~
.
. .
~
. .
~
. . .
~
. .
~
.

,
_

,
_

,
_

atau
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) B i z E k i E k i y E k i E k i x E k i E k i
x y y x z x x z y z z y

~
. . .
~
.
~
. .
~
.
~
. .
~
.
~
. + +
dan dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai
B i
E E E
k k k
z y x
z y x
z y x

~
. .
~ ~ ~


Persamaan ini selanjutnya dapat dituliskan sebagai
B E x k

~
.
~

(21)
Persamaan ini menunjukkan bahwa arah medan listrik, arah medan magnet dan arah
perambatannya saling tegak lurus satu dengan yang lain. Dengan demikian dapatlah
disimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik adalah gelombang transversal.
Sekarang kita tinjau kembali persamaan (21). Karena k k k

persamaan (21) dapat


dituliskan sebagai
B E x k k

~
.
~


10
atau
B
k
E x k

~
.
~


(22)
Karena c
k

adalah kecepatan gelombang elektromagnetik di udara maka persamaan


(22) dapat ditulis sebagai
B c E x k

~
.
~


yang berarti bahwa amplitudo gelombang medan listrik besarnya c kali amplitudo gelombang
medan magnetnya. Secara matematis dituliskan
B c E x k

~
.
~


Karena
E E x k
~ ~

Dan
B B
~ ~

Maka berlaku
0 0
.B c E
(23)
Dengan cara yang sama untuk persamaan Maxwell ke 4 yaitu
t
E
B x


0 0
.
yang diterapkan pada gelombang bidang diperoleh
( )

,
_

t r k i
z y x
e E
t
B B B
z y x
z y x
. .
0 0 0
.
~
. .
~ ~ ~




( ) t r k i x
y
z x
y
z
e E i z
y
B
x
B
y
x
B
z
B
x
z
B
y
B
. .
0 0 0
.
~
. . . . .
~
~
.
~ ~
.
~
~

,
_

,
_

,
_



(24)
Mengingat
( )
( ) t r k i
x y
x
e B k i
y
B
. .
0
.
~
.
~

11
( )
( ) t r k i
x z
x
e B k i
z
B
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
y x
y
e B k i
x
B
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
y z
y
e B k i
z
B
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
z x
z
e B k i
x
B
. .
0
.
~
.
~

( )
( ) t r k i
z y
z
e B k i
y
B
. .
0
.
~
.
~

maka persamaan (24) menjadi


( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( ) t r k i t r k i
x y
t r k i
y x
t r k i
z x
t r k i
x z
t r k i
y z
t r k i
z y
e E i z e B k i e B k i
y e B k i e B k i
x e B k i e B k i
. .
0 0 0
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
. .
0
.
~
. . . . . .
~
. .
~
.
. .
~
. .
~
.
. .
~
. .
~
.







,
_

,
_

,
_

atau
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
B E i
z B k i B k i y B k i B k i x B k i B k i
x y y x z x x z y z z y

~
.
~
. . . .
.
~
.
~
. .
~
.
~
. .
~
.
~
.
0 0 0

+ +
dan dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai
E i
B B B
k k k
z y x
i
z y x
z y x

~
. . . .
~ ~ ~

0 0

Persamaan ini selanjutnya dapat dituliskan sebagai
E i B x k i

~
. . . .
~

0 0

,
_

Atau
E
k
B x k

~
. . .
~

0 0

(25)
Mengingat rumus (9), persamaan (25) dapat ditulis sebagai
E
c
B x k

~
.
1 ~

(26)
yang merupakan bentuk lain persamaan (21).
12
Dengan demikian selain medan listrik, medan magnet dan arah penjalarannya saling
tegak lurus, gelombang elektromagnetik harus memenuhi kaidah vektor seperti yang
dirumuskan oleh persamaan (21) atau (26). Jika arah penjalaran gelombang elektromagnetik
searah dengan sumbu x positip, dan arah medan listriknya searah dengan sumbu y positip maka
arah medan magnetnya searah dengan sumbu z positip.
Keadaan ini dapat digambarkan seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Gelombang elektromagnetik yang merambat di udara
ENERGI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Keberadaan medan listrik dalam ruang yang terisolasi selalu dihubungkan dengan
keberadaan muatan dalam ruang itu. Besarnya medan listrik di sembarang titik dalam ruang
ditentukan oleh besarnya muatan dan jarak antara titik tersebut dengan muatannya. Jika muatan
dipindahkan posisinya sehingga jarak relatifnya terhadap titik tadi berubah, maka besar medan
listrik dititik tersebut juga berubah. Pada kenyataannya perubahan medan listrik disuatu titik
tidak terjadi serentak dengan perubahan posisi muatannya. Perubahan medan listriknya terjadi
setelah mencapai waktu sebesar waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik (yang
terpancar dari muatan) sampai ke titik tersebut.
Perubahan medan listrik menyebabkan terjadinya medan magnet didasarkan pada
persamaan Maxwell ke 4 (Persamaan4) di udara
t
E
B x


0 0
.
13
k

x
y
z
E

Karena perubahan medan listrik menjalar sepanjang ruang maka peruibahan medan
magnet juga menjalar sepanjang ruang. Medan listrik dan medan magnet yang menjalar inilah
yang membentuk gelombang elektromagnetik.
ENERGI YANG TERKANDUNG DALAM MEDAN LISTRIK
Perambatan gelombang dapat diidentikan dengan perambatan energi, karena pada
gelombang yang merambat adalah energinya. Hal ini juga berlaku pada gelombang
elektromagnetik. Seperti yang sudah dibahas di depan, gelombang elektromagnetik terdiri dari
gelombang medan listrik dan gelombang medan magnet yang saling mempengaruhi dan
merupakan satu kesatuan. oleh karena itu energi yang terkandung dalam gelombang
elektromagnetik adalah penjumlahan dari energi masing masing gelombang tersebut.
Dalam elektrostatis keberadaan medan listrik E selalu berhubungn dengan keberadaan
muatan listrik q. Jika dalam suatu ruang yang terisolasi terdapat medan listrik E maka dalam
ruang tersebut dapat dipastikan ada muatan listrik q, sebaliknya jika dalam ruang tersebut tidak
ditemukan medan listrik (E), maka dalam ruangan tersebut pasti tidak ada muatan listriknya.
Oleh karena itu besarnya energi yang terkandung dalam medan listrik dalam ruang yang
terisolasi sama dengan besar usaha yang dilakukan seseorang atau alat untuk menyusun muatan
listrik pada posisinya dalam ruang tersebut (muatan yang menimbulkan medan listrik tadi).
Gambar 2. Sebuah muatan
N
q
yang dibawa dari tempat tak hingga jauhnya ke sistem distribusi
muatan.
Gambar 2 melukiskan suatu ruang yang terisolasi yang mula-mula tidak mengandung
muatan diletakkan berturut-turut muatan
1
q ,
2
q ,
3
q
,,
N
q
pada posisi
1
r

,
2
r

,
3
r

,,
N
r

.
Distribusi muatan ini menyebabkan terjadinya medan listrik E dalam seluruh ruangan.
14
y
z
x

1
q

2
q
3
q
12
r

21
r

Besarnya usaha yang dilakukan untuk menyusun muatan ini adalah


N N
F r F r F r F r F r F r F r F r w
1 1 18 18 17 17 16 16 15 15 14 14 13 13 12 12
. ... . . . . . . . 0 + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r F r F r F r
2 2 28 28 27 27 26 26 25 25 24 24 23 23
. ... . . . . . . 0 0 + + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r F r F r
3 3 38 38 37 37 36 36 35 35 34 34
. ... . . . . . 0 0 0 + + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r F r
4 4 48 48 47 47 46 46 45 45
. ... . . . . 0 0 0 0 + + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r
5 5 58 58 57 57 56 56
. ... . . . 0 0 0 0 0 + + + + + + + + + +
.+
.+
.+
0 . ... 0 0 0 0 0 0 0 0
) 1 ( ) 1 (
+ + + + + + + + + + +
N N N N
F r
(27)
dengan
kl
F
=Gaya yang dialami oleh muatan ke l karena adanya muatan ke k.

kl
r
=Posisi muatan ke l relatif terhadap muatan ke k.
k = 0, 1, 2, 3, , N
l = 0, 1, 2, 3, , N
Dengan mengingat bahwa gaya yang dialami muatan ke l karena adanya muatan ke k
besarnya sama dengan gaya yang dialami oleh muatan ke k karena adanya muatan ke l yang
secara matematis dituliskan sebagai
lk kl
F F
dan jarak muatan ke l relatif terhadap muatan ke k sama dengan jarak muatan ke k relatif
terhadap muatan ke l, yang secara matematis dituliskan sebagai
lk kl
r r
Maka usaha yang dituliskan pada rumus 27 menjadi
N N
F r F r F r F r F r F r F r F r w
1 1 18 18 17 17 16 16 15 15 14 14 13 13 12 12
. ... . . . . . . . 0 + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r F r F r F r F r
2 2 28 28 27 27 26 26 25 25 24 24 23 23 21 21
. ... . . . . . . 0 . + + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r F r F r F r F r
3 3 38 38 37 37 36 36 35 35 34 34 32 32 31 31
. ... . . . . . 0 . . + + + + + + + + + +
N N
F r F r F r F r F r F r F r F r
4 4 48 48 47 47 46 46 45 45 43 43 42 42 41 41
. ... . . . . 0 . . . + + + + + + + + + +

N N
F r F r F r F r F r F r F r F r
5 5 58 58 57 57 56 56 54 54 53 53 52 52 51 51
. ... . . . 0 . . . . + + + + + + + + + +
.+
.+
.+ (28)
15
Persamaan ini secara sederhana dapat dituliskan sebagai

N
k
N
k l
l
kl kl
F r w
1 1
.
2
1
(29)
Mengingat usaha yang dikerjakan untuk meletakkan muatan ke l pada posisinya untuk melawan
gaya yang disebabkan oleh muatan ke k dituliskan sebagai
kl l kl kl
V q F r
(30)
maka persamaan (29) menjadi

N
k
N
k l
l
kl l
V q w
1 1
.
2
1
(31)
Untuk muatan yang terdistribusi kontinyu sepanjang volume persamaan (31) menjadi

dq V w .
2
1
(32)

d V .
2
1
dengan
d dq .
= rapat muatan tiap satuan volume
= volume distribusi muatan.
Dari persamaan umum Maxwell ke 1 diketahui
0
.

t
E

Ini berarti rapat muatannya dapat dituliskan sebagai
E

. .
0

Oleh karena itu persamaan (32) dapat dituliskan sebagai

d E V w . . . . .
2
1
0

d E V . . . . .
2
1
0

(33)
Dengan mengingat rumus identitas vektor
( ) ( ) ( ) E V V E E V

. . . . . +
16
dan
V E

maka persamaan (33) menjadi
1
1
]
1

+


d E d E V w . ). .( . .
2
1
2
0

1
1
1
1
]
1

d E da E V w
permukaan
Sepanjang
. . . . .
2
1
2
0

Karena V sebanding dengan
r
1
, E sebanding dengan
2
1
r
dan da sebanding dengan
2
1
r
,
maka
da E V . .

sebanding dengan 1/r, sehingga nilai integralnya untuk r menuju tak hingga
adalah 0 (nol). Sedangkan integral volumnya selalu ada harganya asalkan medan listriknya titak
0 (nol). Oleh karena itu untuk seluruh volume dimana medan listriknya ada dipenuhi
persamaan

d E w . . .
2
1
2
0
(34)
Sehingga rapat energi yang terkandung dalam medan listrik dituliskan sebagai
2
0
.
2
1
E
d
dw

(35)
ENERGI YANG TERKANDUNG DALAM MEDAN MAGNET
Sedangkan rapat energi yang terkandung dalam medan magnet dapat dihitung dengan
memanfaatkan Gambar 3. Gambar 3 melukiskan sebuah konduktor berbentuk silinder dialiri
arus listrik dangan rapat arus
J

. Arus listrik ini terjadi karena adanya medan listrik (


E

) dalam
silinder tersebut. Adanya arus listrik ini menyebabkan terjadinya medan magnet (
B

) yang
arahnya sesuai dengan arah garis singgung lingkaran sekeliling konduktor.
17
J

Gambar 3. sebuah konduktor berbentuk silinder dialiri arus listrik dengan rapat arus
J

. Arus
listrik ini terjadi karena adanya medan listrik (
E

)
Berdasarkan rumus Maxwell ke 3 (rumus 3), yaitu
0 . B

dapatlah didefinisikan suatu besaran vektor yang disebut potensial vektor
A

yang memenuhi
persamaan
A x B


(36)
Pemilihan persamaan ini didasarkan pada pada pertimbangan bahwa medan magnet B
harus memenuhi persamaan Maxwell ke 3 (rumus 3), dan jika persamaan 36 disubstitusikan ke
persamaan 3 akan diperoleh hasil
( ) 0 . A x

yang sinkron dengan persamaan Maxwell ke 3 (persamaan 3).
Selanjutnya persamaan Maxwell ke 2 yaitu
t
B
E x


dapat dituliskan sebagai
( ) A x
t
E x


( ) A
t
x


yang berarti
0

,
_

+
t
A
E x


(37)
Dengan demikian
t
A
E

dapat diganti dengan gradien sebuah fungsi yang disebut potensial


elektromagnetik (V) yang secara matematis dituliskan sebagai
t
A
E V


(38)
Oleh karena itu medan listriknya dapat dituliskan sebagai
18
t
A
V E


(39)
Jika konduktor yang dilukiskan pada pada Gambar 3 merupakan konduktor Ohmik yaitu
konduktor yang tunduk kepada hukum Ohm, adanya medan listrik dalam konduktor
menyebabkan munculnya arus dengan rapat arus yang memenuhi persamaan
E J
f

. (40)
dengan
f
J

= rapat arus tiap satuan luas karena muatan bebas pada konduktor

= Konduktivitas medium
Lalu dengan mensubstitusikan persamaan (39) ke dalam persamaan ini diperoleh

,
_


t
A
V J
f

(41)
Dalam elemen volum d beda potensial pada ujung-ujungnya adalah
l d V dV

.
menyebabkan terjadinya arus sebesar
a d J dI
f

.
Oleh karena itu daya yang disuplai sumber untuk menghasilkan arus ini adalah
( )( ) a d J l d V dI dV
f


. . .
( ) dl da J V
f

.
Karena da.dl adalah elemen volum, maka dayanya adalah

d J V
dt
dw
P
f
.

(42)
Lalu dengan mensubstitusikan
V

dari persamaan (38) kedalam persamaan (42) diperoleh

,
_

d J
t
A
E
dt
dw
f
.

,
_

d J
t
A
J E
f f
. .

d J
t
A
d
J
f
f
.
2

(43)
Untuk penghantar sempurna ~ ,oleh karena itu persamaannya menjadi
19

d J
t
A
dt
dw
f
.

(44)
Karena medan listrik (E) konstan sepanjang konduktor, persamaan Maxwell ke 4 dapat
dituliskan sebagai
f
J B x

.
0

yang berarti
B x J
f


0
1

Dengan demikian dayanya dapat dituliskan sebagai


,
_

d B x
t
A
dt
dw

1
.
0

( )

d B x
t
A
.
1
0

1
1
]
1

,
_

,
_

d B x
t
A
t
A
x B . - .
1
0

luasan
a d
t
A
x B d
t
B
B

.
1
.
1
0 0

(45)
Karena medan magnet (B) berada di seluruh ruangan hingga posisi takhingga, maka
integral luasannya menjadi nol.
0 .
1
0

luasan
a d
t
A
x B

Oleh karena itu dayanya menjadi

d
t
B
B
dt
dw
.
1
0

d B B
t
. .
2
1
0

d B
t
.
2
1
2
0
(46)
Hal ini berarti bahwa rapat energi yang dibawa oleh medan magnet adalah
2
0
.
2
1
B
d
dw


(47)
20
ENERGI YANG TERKANDUNG DALAM GELOBANG ELEKTROMAGNATIK
Besarnya rapat energi yang terkandung dalam gelombang elektromagnetik tentu saja
merupakan penjumlahan dari rapat energi yang terkandung dalam medan listrik dan rapat
energi yang terkandung dalam medan magnet. Secara matematis dituliskan sebagai
2
0
2
0
.
2
1
.
2
1
B E e

+
(48)
Lalu dengan mengingat persamaan (23) yaitu
0 0
.B c E
dimana
0 0
.
1

c
yang menghasilkan hubungan
2
0 0
0
2
0
.
1
. . B E


2
0
.
1
B

(49)
maka rapat energinya menjadi
2
0
2
0
.
1
. B E e


(50)
dan rapat energi rata - rata yang dibawa oleh gelombang dituliskan sebagai

> <
T
dx E
T
e
0
2
0
'
1

atau

> <
T
dx B
T
e
0
2
0
'
1 1

dan energi yang ditransfer tiap satuan luas tiap satuan waktu adalah
v e S > < > <
(51)
Ini adalah rapat daya yaitu daya tiap satuan luas (watt/m
2
).
Sedangkan rapat momentum rata-ratanya (momentum tiap satuan volumnya) adalah
c
p

GELOMBANG SINUSOIDAL
21
Jika gelombang listriknya mempunyai bentuk sinusoidal dan ditulis sebagai
( ) t x k E t x E . . sin . ) , (
0

maka
( ) t x k B t x B . . sin . ) , (
0

dan rapat energi gelombangnya adalah
( ) t x k E e . . sin .
2 2
0 0

yang mempunyai harga rata-rata
2
0 0
2
1
E e > < (52)
dan energi yang ditransfer tiap satuan luas tiap satuan waktu adalah
> < > < e c S .
2
0 0
2
1
E c (53)
dan rapat momentum rata-ratanya adalah
c
e
p
> <
> <
c
E
2
0 0
.
2
1

(54)
22
III. PENUTUP
Tinjauan teori tentang gelombang elektromagnet yang telah di bahas didepan merupakan
konsekuensi dari hukum hukum elektromagnetik yang dituliskan dalam persamaan Maxwell.
Dari pokok bahasan tersebut diperoleh bahwa :
1. Gelombang elektromagnetik dapat menjalar di ruang hampa (atau udara) dengan
kecepatan sama dengan kecepatan cahaya yaitu 3.10
8
m/s.
2. hubungan antara vektor medan listrik, vektor medan magnet dan arah penjalarannya
saling tegak lurus sesuai dengan aturan perkalian silang dua buah vektor yaitu :
B
k
E x k

.

3. Hubungan antara amplitudo medan listrik dan medan magnet dituliskan sebagai

0 0
.B c E
4. Rapat energinya dituliskan sebagai
2
0
2
0
.
1
. B E e


5. Pada gelombang sinusoidal rapat energi rata ratanya dituliskan sebagai

2
0 0
2
1
E e > <
6. Intensitasnya dituliskan sebagai

2
0 0
2
1
E c S > <
23
7. Rapat momentum rata-ratanya

c
E
p
2
0 0
.
2
1
> <
24
EVALUASI
Kerjakan soal soal berikut
1) Apakah sifat sifat gelombang elektromagnetik di udara selalu memenuhi hukum Gauss?
Apa arti fisis hukum Gauss? Apa implikasinya terhadap gelombang elektromagnetik?
2) Apakah mungkin gelombang elektromagnetik di udara berlaku sebagai gelombang
longitudinal? Jelaskan!
3) Apakah mungkin gelombang elektromagnetik bukan gelombang bidang (datar)? Jelaskan!
4) Adakah kaitan antara gelombang elektromagnetik dengan gelombang mekanik? Jelaskan!
5) Dalam Fisika Modern, gelombang elektromagnetik sering diperlakukan sebagai partikel,
kenapa demikian? Apakah tidak mungkin memperlakukan gelombang elektromagnetik
secara ajek sebagai gelombang? Jelaskan!
6) Jika seberkas gelombang elektromagnetik yang menjalar ke arah sumbu y negatip (-
y
)
medan listriknya searah dengan sumbu z ( z ), cari arah medan magnetnya!
7) Buatlah grafik hubungan antara kecepatan gelombang elektromagnetik sebagai fungsi
permetivitas () bahan untuk gelombang yang merambat dalam bahan dielektrik
(Permeabilitasnya dianggap sama) dan jelaskan kenapa grafiknya demikian!
8) Jika vektor medan listrik dari gelombang elektromagnetik dituliskan sebagai
y x
2
1

2
1
+
dan arah perambatannya searah dengan sumbu z positip, cari arah vektor medan
magnetnya.
9) Jika vektor medan listrik dari gelombang elektromagnetik dituliskan sebagai
y x
2
1

2
1
+
dan arah medan magnetnya searah dengan sumbu z positip, cari arah perambatannya.
10) Jika sebuah gelombang elektromagnetik mempunyai rumus matematis
C N y t z x E / ) 6 ) 2 ( 10 . 2 ( sin 10 . 3
8 3

, cari
a. Arah perambatannya
25
b. Arah medan listriknya
c. Arah medan magnetnya
d. Vektor medan magnetnya
e. Rapat energinya
f. Rapat energi rata ratanya
g. Intensitasnya
h. Rapat momentumnya
11. Buktikan bahwa rapat energi rata rata gelombang adalah
2
0 0
2
1
E e > <
26

Anda mungkin juga menyukai