Melinda Ruslim Merie Octavia Aldwin Tanuwijaya Septriani Bukang Prilly Pricilya Theodorus Donald Arinanda Manuain Ketlyne Lawra Hutajulu Nur Faiqah bt. Abdul Rahman Thirumurugan A/L Nyanasegram
Seorang laki-laki 57 tahun datang ke poli umum dengan keluhan penglihatan mata kanan bertambah kabur seperti berasap sejak 6 bulan yang lalu, tidak disertai mata merah dan nyeri. Pasien mempunyai riwayat diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu, pada pemeriksaan fisik: compos mentis, tanda vital dalam batas normal. Status oftalmologi: visus OD 1/300 pin hole tetap, OS 20/40 pin hole 20/30. Pada OD didapatkan pupil keruh dan tampak ada bayangan coklat. Dan pada OS didapatkan bayangan keruh pada sebagian lensa. Kornea jernih, tekanan bola mata (N)/palpasi, funduskopi OD sulit dinilai, OS samar kesan normal.
Laki laki 57 tahun, keluhan penglihatan mata kanan bertambah kabur sejak 6 bulan yang lalu, tidak disertai merah mata dan nyeri. Mempunyai riwayat Dm sejak 10 tahun yang lalu
Epidemiologi
Prognosis Patogenesis
Etiologi
Pencegahan
Diferential Diagnosis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Laki laki 57 tahun dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur sejak 6 bulan tanpa nyeri dan merah mata. Mempunyai riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu menderita Katarak Senile Brunusen OD dan Katarak Senile Immature OS.
IDENTITAS
o
Nama, Umur atau tanggal lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Suku Bangsa, Pendidikan, dan Pekerjaan.
Keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter atau mencari pertolongan. Keluhan utama tidak
RIWAYAT PRIBADI
o
Riwayat pribadi meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan. Perlu ditanyakan pula apakah pasien mengalami kesulitan dalam sehari-hari seperti
RIWAYAT KELUARGA
o
Karena beberapa penyakit disebabkan oleh genetik sehingga kecurigaan akan penyakit menahun keluarga
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang.
Status Umum TTV : Normal Kesadaran : Kompos mentis Status Oftalmologi Shadow Test Slit Lamp
Amsler Grid
Uji Diskriminasi dua sinar (Uji untuk fs makula) Pemeriksaan tes urin dan gula darah Uji Ishihara
Katarak yang berwarna coklat sampai hitam terutama pada nucleus lensa.
Katarak yang terjadi pada usia lanjut dimana sebagian lensa keruh dan belum mengenai seluruh lapis lensa.
Retinopati Diabetik
Mikroangiopati progresif pada retina Funduskopi: Mikroaneurisme Perdarahan Dilatasi p.d Hard dan soft exudate Neovaskularisasi Edema retina
Degenerasi Makula
Kerusakan pada epitel pigmen retina Funduskopi: Drusen subretina kekuningan diskret yang tersebar Perdarahan kecil yang berkaitan dengan membran subretina
Kelainan kongenital mata Trauma Penyakit mata Penuaan Kelainan sistemik Riwayat pengobatan
Diketahui kebutaan di Indonesia berkisar 1,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut katarak mempunyai presentasi 0,70%.
Menurut catatan The Framingham eye studi, katarak 18% pada usia 65-74 tahun dan 45% pada usia 75-84 tahun. Beberapa derajat katarak diduga terjadi pada semua orang pada usia 70 tahun. Sehingga 95% penyebab katarak adalah katarak senilis.
Hidrasi:
Terjadi perubahan komposisi nukleus pada korteks lensa dan penimbunan cairan di antara celah-celah serabut lensa.
Sklerosis:
Serabut-serabut lensa yang terbentuk lebih dahulu akan mendorong nucleus ke tengah sehingga nukleus menjadi lebih padat, mengalami dehidrasi serta penimbunan kalsium dan pigmen.
3 bentuk katarak senile Katarak Nuklear Inti lensa > +besar & sklerotik>putih kuning>coklat>hitam (K.Brunesen/K.Niagra) Katarak Kortikal Penyerapan air> lensa cembung> indeks refraksi lensa berubah (miopia) Katarak Subkapsular Posterior
K. Insipien
K. Immature
K. Mature
K. Hipematur
Penglihatan kabur dan berkabut Merasa silau Merasa ada film di depan mata atau titik gelap di depan mata Penglihatan ganda Halo, warna disekitar sumber sinar Warna mata berubah atau putih Sukar mengerjakan pekerjaan sehari-hari Penglihatan di malam hari berkurang Waktu membaca penerangan memerlukan sinar lebih cerah Sering berganti kaca mata
Untuk kasus katarak, tiada obat yang spesifik. Kebanyakan kasus harus dilakukan operasi:
Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE) Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE) Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Komplikasi Intraoperasi
Kerusakan endotel kornea Ruptur kapsula posterior Prolaps vitreus Hifema Expulsive haemorrhage Dislokasi lensa ke dalam vitreus
Edema kornea Kebocoran luka Prolaps iris BMD dangkal atau flat Hifema Hipotoni Glaukoma sekunder Dislokasi IOL Endoftalmitis Posterior Capsular Opacification (PCO) Cystoid Macular Edema (CME) Vitreous touch syndrome Bullous Keratopathy Glaukoma sekunder
Tidak merokok Pola makan yang sehat Lindungi mata dari sinar UV Mengontrol penyakit sistemik yang menyebabkan katarak ( eg: DM)