Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan energi. Energi dibagi menjadi dua macam yaitu energi dapat diperbarui dan energi tidak dapat diperbarui. Energi yang tidak dapat deperbarui yaitu energi fosil yang saat ini semakin hari semakin habis. Bahan bakar fosil ini mengakibatkan pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari pembakaran energi fosil ini rata-rata berupa CO2. Sedangkan energi yang dapat diperbarui adalah energi yang dapat dimanfaatkan kembali misalnya energi matahari dan bio gas. Kebutuhan energi yang semakin hari semakin meningkat menuntut manusia untuk mencari solusi energi alternatif yang bisa mendorong mereka untuk menciptakan alat-alat konversi energi alternatif. Penduduk Indonesia mayoritas bermata pencaharian di bidang pertanian dan perikanan. Hasil pertanian dan perikanan tidak luput dari rusak atau basi dikarenakan termakan waktu. Metode pengeringan memberikan solusi yang optimum untuk mengatasi pengawetan hasil pertanian maupun perikanan, biasanya hasilhasil pertanian dilakukan penjemuran dengan cara dikeringkan pada sinar matahari di tempat terbuka seperti pengeringan ikan, padi, biji-bijian dan sebagainya. Saat ini pengeringan dengan cara tradisional ini dilakukan banyak masyarakat pedesaan, namun dengan cara ini masih mempunyai kelemahan antara lain yaitu membutuhkan tempat yang besar. Selain itu pada industri makanan kering, proses pengeringan dan pengolahan makanan dilakukan dengan menggunakan energi dari bahan bakar fosil yang saat ini dari segi harga sangat mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut maka digunakan salah satu energi alternatif yaitu energi matahari atau energi surya karena energi ini selain ramah lingkungan juga tidak menghasilkan CO2 dan polutan. Disisi lain energi ini melimpah, murah, dan mudah

2
sekali didapat. Kolektor surya plat datar (flat plate solar collector) sering digunakan untuk memanfaatkan energi surya sebagai alat pengering. Namun tipe kolektor jenis ini kurang efisien, karena kehilangan panas berupa konveksi dan radiasi yang masih besar. Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk menghasilkan performansi yang baik misalnya Seorang peneliti membandingkan dari tiga jenis kolektor yang berbeda yakni Flat-Plate, V-Corrugated and Finned Air Collectors, untuk efisiensi yang paling baik yakni V-Corrugated. Penggunaan Vcorrugated absorber adalah salah satu solusi peningkatan performance kolektor surya. Beberapa kelebihan secara umum dari absorber gelombang berbentuk-V (V-corrugated solar air collector) antara lain : 1. hemat biaya atau ekonomis (karena menggunakan alternatif energi sebagai pengeringan dengan sumber panas dari matahari) 2. tidak membutuhkan area pengeringan yang terlalu luas 3. mudah dalam peletakan bahan yang akan dikeringkan sehingga hasil yang diperoleh lebih merata 4. mempercepat proses pengeringan Dengan demikian masyarakat dapat memanfaatkan dan menggunakan alat ini sebagai solusi untuk penggunaan energi yang mudah didapat dan diperbarui. 1.2 Perumusan Masalah Kolektor surya merupakan alat pengering yang terdiri dari beberapa komponen pendukung diantaranya kaca transparan sebagai penutup, rangka yang terbuat dari besi, plat absorber sebagai penyerap yang terbuat dari seng. Mula-mula radiasi matahari menembus kaca transparan kemudian seluruh luasan dari kaca transparan akan terkena radiasi matahari dan diteruskan melalui kolektor. Intensitas matahari ini diserap oleh kolektor kemudian disimpan dan diubah menjadi energi panas. Plat absorber dalam penelitian ini menggunakan plat yang terbuat dari seng, kemudian seng tersebut akan dibentuk menjadi v-groove

3
absorber. Penggunaan seng yang berbentuk v-groove absorber ini memiliki luasan yang diserap lebih besar jika dibandingkan dengan absorber plat datar pada kolektor yang sama. Penggunaan dari seng v-groove absorber dikarenakan: 1. bahan material yang mudah didapatkan dipasaran 2. dari segi harga relatif lebih murah Pada kolektor surya sering terjadi kehilangan panas, panas ini hilang melalui kaca penutup (cover glass) akibat dari pantulan radiasi matahari melalui kaca transparan sebagai penutup yang terpantul keluar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan pengembangan dan penelitian. Solusi untuk mengatasi permasalahan kehilangan panas akibat pantulan radiasi matahari dan konveksi adalah dilakukan penambahan honeycomb antara kaca transparan (cover glass) dan plat absorber. Untuk mengetahui karakteristik serta unjuk kerja dari kolektor surya vgroove absorber yang baik maka permasalahannya adalah: 1. Bagaimana rancang bangun dari kolektor surya v-groove absorber dengan penambahan honeycomb yang efektif dan efisien. 2. Bagaimana pengaruh penambahan honeycomb plastik terhadap koefisien kehilangan panas total kolektor surya. 3. Bagaimana pengaruh dari segi aspek rasio terhadap koefisien kehilangan panas total kolektor surya. 4. Bagaimana pengaruh dari aspek rasio terhadap efisiensi kolektor surya. 5. Bagaimana pengaruh perubahan laju aliran massa inlet terhadap efisiensi kolektor surya. 1.3 Batasan Masalah Beberapa batasan dan asumsi yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Analisa performansi kolektor surya dilakukan pada steady-state condition. 2. Aliran panas melalui glass cover adalah satu dimensi. 3. Glass cover diasumsikan tidak menyerap energi.

4
4. penurunan temperatur melalui glass cover diabaikan. 5. aliran udara yang mengalir didalam kolektor surya dianggap satu arah dan uniform. 6. penelitian dilakukan secara experimental dengan debit udara pengering tergantung dari kecepatan fan. 7. Temperatur outlet fluida dianggap uniform. 8. Tinjauan dari segi ekonomis dan kekuatan material kolektor surya tidak ikut dibahas dalam penulisan. 9. Properti-properti konstan terhadap temperatur. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Rancang bangun kolektor surya tipe V-corrugated. 2. Mengatahui performance dari solar kolektor dengan aspek ratio dan penambahan honey comb plat transparan pada V-groove absorber. 3. Mengurangi heat loss konveksi dan radiasi pada solar collector. 4. Mengetahui pengaruh dari perubahan debit fluida terhadap efisiensi dari solar kolektor. 5. Mengetahui pengaruh dari variasi aspek ratio terhadap efisiensi kolektor surya tipe V-groove absorber. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Dapat mengalihkan dan mengurangi ketergantungan manusia terhadap penggunaan energi fosil dengan menggunakan alternatif energi yang sangat melimpah yaitu energi matahari. 2. Sebagai pemanfaatan alternatif energi yang berguna untuk masyarakat luas.

5
1.6 Sistematika Penulisan Sistemtika dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB I PENDAHLUAN Bagian ini berisi tentang uraian singkat mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir ini secara keseluruhan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka kolektor surya dengan absorber gelombang tipe-V yang sesuai dengan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran sistem kerja pada penelitian yang dilakukan, desain sudut optimum gelombang serta peralatan ukur dan instalasi yang digunakan pada penelitian. BAB IV DATA DAN ANALISA Bab ini berisi tentang perhitungan yang dilakukan untuk mendapatkan nilai efisiensi kolektor surya dan analisa. Selain itu, perhitungan dan pembahasan kolektor surya terhadap panas yang hilang ke lingkungan serta energi yang berguna dari kolektor surya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran pada kolektor surya yang didasari oleh perhitungan dan analisa yang telah dilakukan.

halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai