Anda di halaman 1dari 9

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Minggu VI

PENGANTAR KONSTRUKSI ATAP

CAKUPAN ISI Dalam modul minggu ini, akan dibahas hal-hal yang terkait dengan konstruksi atap miring bangunan tidak bertingkat. - Pengertian, kaidah dan fungsi atap - Jenis, bentuk dan bahan atap - Komponen dan konstruksi atap - Jenis & detail sambungan kuda-kuda dan komponen atap lainnya

TUJUAN PEMBELAJARAN Dari modul minggu ini, mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami sistim struktur atap miring untuk bangunan sederhana, tidak bertingkat dan berbentang pendek (rumah tinggal). - Memahami tentang kaidah-kaidah atap - Memahami dan mengerti tentang jenis, komponen, bentuk, bahan dan konstruksi atap - Memahami dan mampu merencanakan serta membuat gambar rencana dan detail atap untuk bangunan rumah tinggal tidak bertingkat

KRITERIA PENILAIAN Mengerti dan dapat menggambarkan blok plan, serta rencana dan detail atap bangunan rumah tinggal tidak bertingkat dengan baik dan benar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

METODA PENYAMPAIAN DAN PENILAIAN Metoda


1.

penyampaian

materi

yang

digunakan

untuk

mencapai

tujuan

pembelajaran seperti yang disebutkan diatas adalah: Perkuliahan/ceramah Visualisasi contoh-contoh Kerja studio 2. Diskusi
3. 4.

Sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah: 1. Tanya-jawab


2.

Pemberian tugas

Adapun materi penugasan pada perkuliahan di minggu ini adalah mahasiswa diminta untuk membuat blokplan dan rencana atap (dengan skala 1:50), rencana kuda-kuda (dengan skala 1:20) dan detail kuda-kuda (dengan skala 1:10).

PENGANTAR KONSTRUKSI ATAP Atap adalah bagian konstruksi bangun yang terletak paling atas dari bangunan. Adapun fungsi atap adalah: - penutup ruangan yang ada dibawanya - melindungi seluruh bagian bangunan yang ada di bawahnya dari cuaca, polusi, suara dan gangguan dari luar lainnya. Atap terdiri dari dua bagian utama, yaitu: - konstruksi/pemikul beban, dengan persyaratannya adalah: stabil dan juga dapat memikul serta menyalurkan beban yang ada (sendiri, bergerak, lateral) - bahan penutup/pelapis atap dengan persyaratannya adalah: tahan lama, rapat/kedap air, tidak mudah terbakar dan sistim pemasangannya mudah dan baik

BENTUK ATAP

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Seperti diketahui, ada berbagai macam bentuk atap. Pemilihan bentuk atap tergantung dari: - disesuaikan dengan fungsi bangunan - tergantung dari keadan cuaca/iklim di sekitar bangunan (panas, angin, hujan, dsb) - pengaruh kebudayaan setempat. Bentuk atap yang utama dikelompokkan menjadi, yaitu: atap datar, atap runcing dan atap kubah

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

BAHAN ATAP Seperti halnya pengelompokannya, maka terbagi atas bahan konstruksi atap dan bahan penutup atap. Agar konstruksi dan penutup atap dapat berfungsi dengan baik, maka perlu diperhatikan dalam memilih bahan penutup atap. Bahan untuk konstruksi atap dapat berupa: bambu, kayu, atau besi/baja. Bahan untuk penutup atap dapat terbuat dari: genteng (tanah liat, beton) sirap asbes datar dan gelombang seng datar dan gelombang aluminium gelombang fiber glass tegola beton bertulang dsb.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Jenis Bahan Genteng tanah liat Genteng eton Sirap Asbes gelombang Seng gelombang Seng datar Aluminium gelombang Plat beton

Kemiringan Min Mak 30o 17,5o 20o 15o 15o 2o 7o 1o 75o 90o 90o 90o 90o 90o 90o 90o

Pemakaian /M2 20-25 bh 9-10 bh 10-100 lbr 0,7 lbr 0,7 lbr 0,7 lbr 0,7 lbr

Keterangan + 1,5 kg/bh + 5 kg/bh 0,5x8x60 cm L=80, P=180,200,210 L=80, P=180 L=80, P=bebas L=80, P=maks14

HUBUNGAN ATAP Hubungan atap yang perlu diperhatikan adalah khususnya pada jenis atap runcing, terutama atap pelana dan atap limasan. Hubungan atap terjadi apabila: -bentuk bangunan (denah) tidak segi empat siku-siku -Adanya induk bangunan dan anak bangunan

Hubungan atap dapat dikombinasikan oleh komponen atap pada atap pelana dan limasan/jurai. Kemungkinannya adalah: 1. pelana pelana 2. pelana jurai 3. jurai jurai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu VI

DAFTAR PUSTAKA
-

Sugihardjo, BaE.; Gambar-Gambar Dasar Ilmu Bangunan, Bina Bangunan Moore, Fuller; Understanding Structures, Mc. Graw Hill Snyder, James, C.; Pengantar Arsitektur, Erlangga Jassin, Mauro Budi; Teknik Menggambar Arsitektur, Erick; Ilmu Konstruksi Bangunan, Kanisius Subarkah Imam; Konstruksi Bangunan Tidak Bertingkat Frick, Heinz; Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu Susilo, Ir, MM.; Diktat Perkuliahan Konstruksi Bangunan I, Jurusan Arsitektur UMB.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

Anda mungkin juga menyukai