LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2011
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan ASISTEN ( 1. Heri Syahfrial ) ( 2. Rian Afrian Syahputra ) ( 3. Salamuddin ) ( ) NILAI
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2011
1. 2. 3.
: Cara Selfing : 9 Desember 2011 : 1. Untuk mengetahui cara selfing. 2. Untuk mengetahui bentuk hasil tanaman jagung yang di uji secara selfing.
4.
Bahan dan Alat a. Bahan b. Alat : - Bunga jantan pada jagung : - Plastik gula 1 kg - Karet gelang - Pisau : a. Pertama tama potong bunga jantan jagung, kemudian masukkan ke dalam pelastik gula 1 kg. b. Setelah itu tutup bunga betina yang terdapat pada buah jagung yang terletak di ujungnya yang berupa rambut - rambut dengan plastik gula 1 kg yang didalamnya ada bunga jantan jagung. c. Kemudian ikat plastik tersebut dengan karet gelang agar tidak terlepas / terbuka, supaya penelitian dapat berhasil.
5.
Prosedur Kerja
7.
Keterangan
b. Pembahasan
Karakteristik tanaman selfing Ciri khusus varietas tanaman menyerbuk sendiri yang dikembangkan melalui biji adalah susunan genetiknya homosigot, kecuali varietas hibrida. Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterosigot makin kurang keragaman genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan susunan genetika pada masing - masing pasangan. Alel mengarah ke homosigositas, sehingga susunan genetik dalam tanaman semua / sebagian besar homosigot. Butuh pengujian dibanyak lingkungan Pada tanaman homosigot (peka terhadap kondisi lingkungan dibanding heterosigot). Makin heterosigot makin bagus, selfing seringkali menyebabkan degenerasi.
6. Tinjaun Pustaka
Ciri khusus varietas tanaman menyerbuk sendiri yang dikembangkan melalui biji adalah susunan genetiknya homosigot, kecuali varietas hibrida
( Anonim, 2002 ). Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterosigot makin kurang keragaman genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan susunan genetika pada masing-masing pasangan. Alel mengarah ke homosigositas, sehingga susunan
genetik dalam tanaman semua / sebagian besar homosigot( Berdardinus, 1999). Pasangan gen homosigot akan tetap homosigot dengan adanya penyerbukan sendiri. Pasangan gen gen heterosigot akan terjadi segresi apabila diserbuki sendiri dan menghasilkan genotype
homosigot dan heterosigot dengan perbandingan yang sama (Prajnanta, 2003). Apabila terjadi penyerbukan sendiri secara terus menerus maka genotipe yang terbentuk adalah cenderung homosigot atau genotip homosigot makin lama makin besar proporsinya (Rustam, 2001). Masalah yang dihadapi pada tanaman introduksi baik sebagai sumber keragaman maupun sebagai
calon varietas baru adalah penanganan dalam mempertahankan sebagai koleksi dan evaluasinya (Suseno, 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002. Tanaman Budidaya yang baik. Diakes: www.lembaga penelitian hortikultura.com. Berdardinus. 2001. Pengolahan Tanaman. Diakses : com. www.anekaplanta.wordpress.
Prajnanta. 2003. Tata Cara Penanaman Pada Lahan Miring. Agro Media Pustaka: Jakarta Rustam. 2001. Tehnik Penanaman. Diakses : www. genesa exad.com . Suseno. 2004.Cara Penanaman Yang Ideal. Diakses : www. Penanaman dan Perawatan. com.
8. Kesimpulan
:1. Butuh pengujian dibanyak lingkungan Pada tanaman homosigot. 2. Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterosigot makin kurang keragaman genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus. 3. Makin heterosigot makin bagus, selfing seringkali
menyebabkan degenerasi. 4. Pasangan gen homosigot akan tetap homosigot dengan adanya penyerbukan sendiri. 5. Metode selfing membuat susunan genetik dalam tanaman semua / sebagian besar homosigot.