Anda di halaman 1dari 2

Yang dimaksud dengan prioritas adalah urutan kepentingan mana yang harus di dahulukan dan mana yang tidak.

Dapat pula kita kerjakan hal yang dapat diselesaikan dengan cepat dan masih dapat menyisakan waktu untuk menyelesaikan hal yang lain Intinya menempatkan sesuatu pada tempat yang pertama, atau mendahulukan sesuatu yang dianggap penting. Prioritas. Sering dihubungkan dengan skala untuk mengambil keputusan. Ada alasan-alasan tertentu untuk mengambil mana yang didahulukan, mana yang bisa ditunda untuk dilakukan dikemudian hari ataupun tidak melakukannya sama sekali. Sebenarnya prioritas itu hanya mempunyai 2 kata kunci. Apakah Penting? dan Apakah Mendesak? Prioritas itu bisa disusun dan direncanakan, ada 4 hal yang bisa dijadikan acuan dalam membuat skala prioritas :

1. Penting dan mendesak Penting dan mendesak berarti harus dikerjakan dan tidak bisa ditunda. Jika ditunda kesempatan hilang, dan jika kesempatan hilang peluang sukses terganggu. 2. Penting dan tidak mendesak Penting dan tidak mendesak berarti harus dikerjakan tapi boleh ditunda, karena waktunya tidak harus sekarang. 3. Tidak penting namun mendesak Urusan ini harus dikerjakan sekarang, jika ditunda kesempatan hilang, namun tidak mengganggu tercapainya tujuan. Jadi kalau ihlas kehilangan kesempatan itu boleh saja ditinggalkan. Toh tidak mengganggu tercapainya tujuan. 4. Tidak penting dan tidak mendesak Mungkin tidak perlu dilakukan, hanya memboroskan waktu saja, misalnya melamun. Ada banyak hal yang jadi pertimbangan kita dalam membuat prioritas, salah satunya cita cita atau tujuan hidup kita. Jalan untuk mencapai tujuan itu ada banyak sekali. Ada yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, ada yang harus diambil dan juga ada yang harus dikorbankan.

Pentingnya Prioritas
Suatu hari seorang dosen memberikan kuis pada mahasiswanya. Ia keluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya kepada para peserta didiknya, "Apakah ember ini telah penuh?" Serentak semua mahasiswa berkata, "ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil, lalu ia tuangkan kerikil tersebut ke dalam ember sambil mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil sama turun ke bawah mengisi celahcelah kosong diantara bebatuan. Dosen kembali bertanya, "Apakah ember ini telah penuh?" Kali ini para mahasiswa terdiam. Seorang menjawab, "Mungkin tidak."

"Bagus sekali", sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangnya ke dalam ember, dg cara serupa seperti sebelumnya psir telah mengisi celah-celah kosong antara

bebatuan "Belum!"

dan

kerikil.

Dosen sahut

bertanya,

"Apakah seluruh

ember

ini

telah

penuh?"

mahasiswa.

"Bagus, bagus sekali", sahut dosen sembari tersenyum. Kemudian ia mengambil sebuah botol berisi air dan menuangkannya ke dalam ember hingga ke bibir ember. ***

Batu besar adalah hal2 terpenting dan atau berharga dalam hidup kita. Ingatlah agar selalu memasukkan batu besar pertama kali atau kita akan kehilangan semuanya. Bila kita mengisinya dengan hal-hal kecil (kerikil, pasir, dsb) maka hidup kita akan penuh dengan halhal kecil yang merisaukan karena kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya kita perlukan untuk hal-hal besar. Jangan ragu untuk mengambil lompatan jauh ke depan kalau memang itu diperlukan, karena tidak mungkin kita dapat meloncati sebuah jurang hanya dengan 2 lompatan kecil.

Anda mungkin juga menyukai