Anda di halaman 1dari 68

MODUL

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan memahami sistem dan prosedur akuntansi pengeluaran kas, baik sistem akuntansi pengeluaran kasPembebanan Langsung (LS) maupun sistem akuntansi pengeluaran kasPembebanan Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GU), dan Tambahan Uang Persediaan (TU) serta mampu mengisi dokumen-dokumen pengeluaran kas.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan dapat: 1. Menjelaskan sub sistem dari sistem dan prosedur pengeluaran kas 2. Menjelaskan Prosedur Akuntansi Pengeluaran kas pembebanan langsung 3. Menjelaskan Prosedur Akuntansi Pengeluaran kas Pembebanan Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GU), dan Tambahan Uang Persediaan (TU). 4. Menjelaskan teknis pelaksanaan prosedur Akuntansi Pengeluaran kas Pembebanan Langsung (LS). 5. Menjelaskan teknis pelaksanaan prosedur Akuntansi Pengeluaran kas Pembebanan Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GU), dan Tambahan Uang Persediaan (TU).

WAKTU PEMBELAJARAN Jangka waktu yang diperlukan untuk memberikan materi ini adalah 360 menit.

METODE PEMBELAJARAN 1. Paparan Latihan Bersama (Diskusi Kelompok dan Kelas) 2. Diskusi 3.

ALAT BANTU PEMBELAJARAN 1. LCD/Overhead Projector Latihan Kasus 2. White Board dan Spidol 3.

REFERENSI 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara 2

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2007 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan 15. Peraturan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Pemerintah Nomor 65 Tahun 2007 tentang Pedoman Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia 3

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 19. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor SE.900/316/BAKD tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS


A. PENDAHULUAN
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi serangkaian proses kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan, dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan SKPKD dan/atau SKPD.

Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas. Penatausahaan pengeluaran kas merupakan serangkaian dan proses kegiatan membayar, menerima, menyerahkan, menyimpan, menyetor,

mempertanggungjawabkan

pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan SKPKD (Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah) dan/atau SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Sistem dan Prosedur Akuntansi Pengeluaran kas terdiri atas 4 sub sistem yaitu:
1. 2. 3. 4.

Sub Sub

Sistem Sistem

Akuntansi Akuntansi

Pengeluaran Pengeluaran

KasKas-

Pembebanan Uang Persediaan (UP) Pembebanan Ganti Uang Persediaan (GU). Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran KasPembebanan Tambahan Uang Persediaan (TU). Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran KasPembebanan Langsung (LS). Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas, terdiri atas: 1. Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) 2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 3. Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM) 4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) 5. Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) 6. Penerbitan Nota Permintaan Dana (NPD)

B. SPD (SURAT PENYEDIAAN DANA)


SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen kas daerah.

SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD (Bendahara Umum Daerah) dalam rangka manajemen kas daerah. SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi

SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiaptiap SKPD dalam waktu tertentu. Informasi dalam SPD menunjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan.

tiap-tiap SKPD dalam waktu tertentu. Informasi dalam SPD menunjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan. SPD yang diterbitkan terdiri atas 3 lembar, terdiri atas:

SPD yang diterbitkan terdiri atas 3 lembar

1. Lembar 1 diterima oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu-SKPD; 2. Lembar 2 diterima oleh Bendahara Pengeluaran-SKPD; 3. Lembar 3 sebagai arsip PPKD selaku BUD. Pihak Terkait 1. Kuasa BUD Dalam kegiatan ini, kuasa BUD mempunyai tugas: Menganalisa DPA-SKPD yang ada di database Menganalisa anggaran kas pemerintah khususnya data per SKPD Menyiapkan draft SPD Mendistribusikan SPD kepada para pengguna anggaran 2. PPKD Dalam kegiatan ini, PPKD mempunyai tugas: Meneliti draft SPD yang diajukan kuasa BUD Melakukan otorisasi SPD

Pihak Terkait : 1.Kuasa BUD 2. PPKD 3. Pengguna Anggaran

C. SPP (SURAT PERMINTAAN


PEMBAYARAN) Berdasarkan SPD atau dokumen lain atau yang dipersamakan dengan SPD, bendahara pengeluaran 6

mengajukan SPP (Surat Perintah Pembayaran) kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD). SPP memiliki 4 jenis yang terdiri dari:
SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiaptiap SKPD

SPP Uang Persediaan (SPP-UP) Dipergunakan untuk mengisi uang persediaan (UP) tiap-tiap SKPD. Pengajuan SPP-UP hanya dilakukan sekali dalam setahun, selanjutnya untuk mengisi saldo uang persediaan akan menggunakan SPP-GU. SPP Ganti Uang (SPP-GU) Dipergunakan untuk mengganti UP yang sudah terpakai. Diajukan ketika UP habis. SPP Tambahan Uang (SPP-TU)

SPP-GU dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang sudah terpakai dan diajukan setelah uang persediaan habis

SPP-TU dipergunakan hanya untuk memintakan tambahan uang, apabila pengeluaran yang sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya

Dipergunakan hanya untuk memintakan tambahan uang, apabila terjadi pengeluaran yang sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya. Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetorkan kembali. Pengajuan SPP UP, GU, dan TU dilampiri dengan daftar rincian rencana penggunaan dana sampai dengan jenis belanja. SPP Langsung (SPP-LS)

SPP-LS dipergunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan

Dipergunakan untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS dikelompokkan menjadi: SPP-LS Gaji dan Tunjangan SPP-LS Barang dan Jasa SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga, serta pengeluaran pembiayaan.

Mekanisme

atas

pengeluaran-pengeluaran

belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan pengeluaran pembiayaan dapat dilakukan oleh bendahara pengeluaran SKPKD dengan menerbitkan SPP-LS yang diajukan kepada PPKD melalui PPK-SKPKD.
SPP UP,TU dan LS yang diajukan dibuat rangkap 3 Sedangkan SPP-GU yang diajukan dibuat rangkap 2 yang dua-duanya diserahkan ke Bendahara Pengeluaran.

SPP UP,TU dan LS yang diajukan dibuat rangkap 3: 1 Lembar 1 dan 2 untuk Bendahara Pengeluaran yang akan diteruskan ke PPK-SKPD dan PPKD, setelah ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran. 2 Lembar 3 diarsip oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu Sedangkan SPP-GU yang diajukan dibuat rangkap 2 yang dua-duanya diserahkan ke Bendahara Pengeluaran. Pihak Terkait 1. Bendahara Pengeluaran Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran beserta mempunyai tugas: Mempersiapkan dokumen SPP lampiran-lampirannya Mengajukan SPP kepada PPK-SKPD 2. PPK-SKPD (Pejabat Pengelola Keuangan-SKPD) Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD mempunyai tugas: Menguji kelengkapan dan kebenaran SPP yang diajukan Bendahara Pengeluaran. 3. PPTK (Pejabat Pengelola Teknik Kegiatan) Dalam kegiatan ini, PPTK mempunyai tugas: Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperluka dalam pengajuan SPP-LS

Pihak Terkait : 1.Bendahara Pengeluaran 2. PPK-SKPD 3. PPTK

D. SPM (SURAT PERINTAH MEMBAYAR)


Penerbitan SPM adalah otoritas Pejabat Pengguna Anggaran (PPA)

Proses penerbitan SPM adalah tahapan penting dalam penatausahaan pengeluaran yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Sebagai tahap lanjutan, SPM juga dibedakan menjadi 4 (empat) sesuai dengan jenis SPPnya, yaitu SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU, dan SPM-LS. SPM dapat diterbitkan jika: Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan peraturan perundang-undangan Waktu pelaksanaan penerbitan SPM: Diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari sejak SPP diterima Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 (satu) hari sejak diterima SPP

SPM yang rangkap 3

diajukan

dibuat

SPM yang diajukan dibuat rangkap 3, antara lain: Lembar 1 dan 2 untuk Kepala SKPD/Pengguna Anggaran yang diteruskan ke PPKD dan PPK SKPD ,setelah ditandatangani oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran. Lembar 3 diarsip oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu. Pihak Terkait

Pihak Terkait : 1.PPK-SKPD 2. Pengguna Anggaran

1.

PPK-SKPD Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut: Menguji SPP beserta kelengkapannya Membuat rancangan SPM atas SPP yang telah diuji kelengkapan dan kebenarannya dan 9

mengajukannya ke Pengguna Anggaran Menerbitkan Surat Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh Bendahara SKPD tidak lengkap 2. Membuat Register SPM Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas sebagai berikut: Mengotorisasi dan menerbitkan SPM Mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PP-SKPD bila SPP yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap

E. SP2D (SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA)


SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD

SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja. Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D: Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM.

Penerbitan SP2D terdiri atas 5 lembar

Penerbitan SP2D terdiri atas 5 lembar yang terdiri atas: a. Lembar 1 dikirim ke bank. b. Lembar 2 diarsip oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu. c. Lembar 3 diarsip oleh fungsi akuntansi SKPKD d. Lembar 4 diarsip oleh fungsi akuntansi PPKSKPD. 10

e. Lembar 5 diarsip oleh PPKD


Pihak Terkait : 1. Kuasa BUD 2. Pengguna Anggaran 3. Bendahara Pengeluaran SKPKD

Pihak Terkait 1. Kuasa BUD Dalam kegiatan ini, Kuasa BUD memiliki tugas sebagai berikut: Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM. Mencetak SP2D. Mengirimkan SP2D kepada bank. Membuat dokumen : 1. Register SP2D, 2. Register surat penolakan penerbitan SP2D, dan 3. Buku kas penerimaan dan pengeluaran. 2. Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas: Menandatangani SPM. kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran 3. Bendahara Pengeluaran SKPKD Dalam SKPKD memiliki tugas: Mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan yang terdiri atas: BKU Pengeluaran Buku Pembantu Simpanan Bank Buku Pembantu Pajak Buku Pembantu Panjar Buku Rekapitulasi Pengeluaran Perincian Objek

11

F. SPJ (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN PENGELUARAN)


Bendahara pengeluaran wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat 10 bulan berikutnya

Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan (UP/GU/TU) kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat 10 bulan berikutnya. Dokumen yang digunakan oleh PPK-SKPD dalam menatausahakan pertanggungjawaban laporan laporan pengeluaran mencakup: Register Register penerimaan pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ); pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ); Surat penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ); Register penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran (SPJ); Register penutupan kas. Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) UP, TU, dan LS rangkap 3: a. Lembar 3 diarsip oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu; b. Lembar 1 dan 2 bersama SPP GU lembar 1 dan 2 dikirim ke Bendahara Pengeluaran-SKPD. Sedangkan pada mekanisme GU, SPJ dibuat rangkap 2 yang keduaya diserahkan ke bendahara pengeluaran. Pihak terkait

Pertanggungjawaban (SPJ) UP, TU, dan LS rangkap 3

Sedangkan pada mekanisme GU, SPJ dibuat rangkap 2 yang keduaya diserahkan ke bendahara pengeluaran

Pihak terkait: 1. Bendahara Pengeluaran 2. PPK-SKPD 3. Pengguna Anggaran

1. Bendahara Pengeluaran Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran 12

memiliki tugas: Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban. Melakukan pada dokumen pencatatan Buku bukti-bukti Buku pembelanjaan dana dari UP/GU/TU dan LS Pengeluaran, Pembantu Simpanan/Bank, Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Panjar, dan Buku Pembantu Pengeluaran per Objek. Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ yang akan diserahkan ke Pengguna Anggaran (melalui PPK-SKPD) untuk disahkan. 2. PPK-SKPD Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas: Meneliti kelengkapan dokumen pertanggungjawaban dan keabsahan buktibukti pengeluaran yang dilampirkan; Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek yang tercantum dalam ringkasan per rincian obyek; Menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian obyek; dan Menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode berikutnya. Meregister SPJ pengeluaran yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran dalam buku register meregister penerimaan SPJ SPJ pengeluaran, yang telah pengeluaran

disahkan oleh Pengguna Anggaran ke dalam buku register pengesahan SPJ pengeluaran, dan meregister SPJ pengeluaran yang telah ditolak oleh Pengguna Anggaran ke dalam buku register penolakan SPJ pengeluaran. 13

3. Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas: Menyetujui atau menolak SPJ pengeluaran yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran.

G. NOTA PERMINTAAN DANA (NPD)


NPD digunakan untuk mencairkan dana melalui bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu

Nota Permintaan Dana (NPD) adalah nota yang digunakan untuk mencairkan dana melalui bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu. Pada mekanisme ini tidak terdapat surat pertanggungjawaban (SPJ), tetapi hanya menunjukkan nota atau kwitansi sebagai bukti pertanggungjawaban. Pihak yang terkait dalam Prosedur Penerbitan Nota Permintaan Dana adalah Bendahara Pengeluaran Pembantu. Dokumen Catatan yang digunakan adalah Nota

Pihak yang terkait dalam penerbitan NPD adalah Bendahara Pengeluaran Pembantu

Permintaan Dana (NPD). yang digunakan dalam Prosedur Penerbitan Nota Permintaan Dana adalah: 1. Buku Kas Umum Pengeluaran 2. Buku Pembantu Pengeluaran Per Rincian Objek 3. Buku Pembantu Kas Tunai 4. Buku Pembantu Simpanan/Bank 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Pembantu Pajak

1. PROSEDUR UP (UANG PERSEDIAAN)


Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan UP, terdiri atas: Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)

14

Prosedur pengajuan SPD-UP secara rinci adalah : 1) Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan SPD. 2) SPD disiapkan oleh kuasa BUD untuk ditandatangani oleh PPKD 3) Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Dokumen yang digunakan dalam Prosedur Pengajuan SPPUP adalah: 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) 2. Surat Permintaan Pembayaran-Uang Persediaan (SPP-UP)

Prosedur pengajuan SPP-UP secara rinci adalah: 1) Berdasarkan SPD atau yang dipersamakan dengan SPD, Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat 2) Bendahara mencocokkan kemudian 3) Catatan kemudian mengajukan SPP-UP kemudian Bendahara diserahkan prosedur kepada Bendahara Pengeluaran. Pengeluaran SPP-UP dari dan dalam

Pengeluaran Pembantu dengan SPD untuk ditandatangani yang digunakan kepada PPK-SKPD. penerbitan SPP-UP adalah: Register SPP-UP,
Register SPP-UP adalah daftar SPP-UP yang telah diotorisasi oleh Bendahara Pengeluaran

yaitu daftar SPP-UP yang telah diotorisasi oleh Bendahara Pengeluaran. Register SPP-UP diselenggarakan oleh Bendahara PembantuPencatat Dokumen 4) Kelengkapan dokumen SPP-UP terdiri atas: a. Surat Pengantar SPP-UP; b. Ringkasan SPP-UP; c. Rincian SPP-UP; d. Salinan SPD; e. Draft surat pernyataan penggunan anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang Pengeluaran

15

menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan lain selain uang persediaan; f. Lampiran lain yang diperlukan; 5) Bendahara pengeluaran mencatat SPP-UP yang diajukan ke dalam register SPP-UP. Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM)
Dokumen yang digunakan dalam Prosedur Penerbitan SPM-UP: 1. SPP-UP 2. SPM-UP

Berikut ini merupakan uraian kegiatan Prosedur Penerbitan SPM-UP secara rinci meliputi : a. PPK-SKPD atas nama PA/KPA menerima SPP-UP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran. b. PPK-SKPD mencatat SPP-UP yang diterima ke dalam register SPP-UP. c. PPK-SKPD SKPD/Pengguna atas nama Anggaran Kepala meneliti

kelengkapan dokumen SPP-UP. d. Catatan yang digunakan dalam Prosedur Penerbitan SPM-UP adalah: Register SPP-UP Register Penerbitan SPM-UP Register Penolakan SPP-UP kelengkapan dokumen SPP-UP

e. Jika

dinyatakan lengkap dan sah, PPK-SKPD menyiapkan SPM-UP untuk ditandatangani oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran. f. Jika kelengkapan dokumen SPP-UP dinyatakan tidak lengkap dan sah, maka PPK-SKPD menolak SPP-UP kepada untuk menerbitkan pengeluaran SPM-UP dan selanjutnya mengembalikan bendahara untuk dilengkapi dan diperbaiki. g. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran melalui 16

PPK-SKPD mengembalikan SPP-UP paling lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya bersangkutan. h. PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM-UP ke dalam register penerbitan SPM-UP. i. PPK-SKPD mencatat penolakan penerbitan SPM-UP ke dalam register penolakan SPPUP. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Berikut ini merupakan Prosedur Penerbitan SP2DUP secara rinci: a. b. c. d. PPKD menerima SPM-UP yang diajukan oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran. PPKD mencatat SPM-UP yang diterima ke dalam register SPM-UP. PPKD meneliti kelengkapan dokumen SPMUP. Catatan yang digunakan dalam Prosedur Penerbitan SP2D-UP adalah : e. Register SPM-UP Register Penerbitan SP2D-UP Register Penolakan SP2D-UP kelengkapan lengkap SP2D-UP dokumen dan untuk sah, SPM-UP PPKD diterbitkan SPM-UP pengajuan SPP-UP yang

Jika

dinyatakan menyiapkan SP2D-UP. f. Jika

kelengkapan

dokumen

dinyatakan tidak lengkap dan sah, maka PPKD menolak untuk menerbitkan SP2D-UP dan selanjutnya mengembalikan SPM-UP kepada PPK-SKPD untuk dilengkapi dan diperbaiki. 17

g.

PPKD

mengembalikan pengajuan

SPM-UP SPM-UP

paling yang

lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya bersangkutan. h. i. PPKD mencatat penerbitan SP2D-UP ke dalam register penerbitan SP2D-UP. PPKD mencatat penolakan penerbitan SP2DUP ke dalam register penolakan SPM-UP. Penerbitan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Prosedur laporan pertanggungjawaban secara rinci
Dokumen yang digunakan dalam Penerbitan SPJ-UP: 1. Surat Perintah Pencairan DanaUP (SP2D-UP). 2. Surat Pertanggungjawaban (SPJ-UP).

adalah: 1) Oleh Bendahara PengeluaranSKPD, SPJ-UP ditandatangani dan diserahkan ke PPK-SKPD. 2) PPK-SKPD memverifikasi kesahihan bukti SPJUP, lembar pertama kemudian dikirim ke Kepala SKPD/Pengguna Anggaran sedangkan lembar ke dua dikirim ke fungsi akuntansi SKPD. 3) Setelah ke Kepala SKPD/Pengguna Anggaran SPJ-UP kemudian dikirim ke PPKD untuk diverifikasi dan dikirim ke fungsi akuntansi SKPKD.

18

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS MEKANISME UANG PERSEDIAAN BUD/KUASA BUD
Mulai

Menerbitkan SPD

3 2

SPD
SPD

1 Register SPD

19

BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU-SKPD


1
11 1 7

SP2D
2

SPD
Uang

SPM-UP
T Register SP2D Menerima transfer uang

Membuat SPP-UP

SPD 3 1 2 3

1
12

Ke sub prosedur penggunaan kas di bendahara pengeluaran pembantu (kas kecil)

SPP-UP
T Dilengkapi: -Surat Pengantar -Ringkasan SPP -Rincian SPP -Salinan SPP -Surat Pernyataan -Lampiran lain 3

13

Register SPP-UP

Mempersiapkan SPJ-UP dan Membuat SPP-GU

3 2 SPP-GU SPJ 3 2 1 2 1

SPJ-UP SPM-UP

Seluruh dokumen yang tidak diarsip diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk selanjutnya mengikuti prosedur pengeluaran kas mekanisme GU
T

20

BENDAHARA PENGELUARAN -SKPD


2 3

SPD

SP2D SPP-UP

Dicocokkan/ ditandatangani dan diserahkan ke PPK-SKPD

SPP-UP 3 2

SPD

4 T

21

PPK-SKPD
4

2 1

SPP-UP

T Meneliti kelengkapan SPP-UP

Register SPP-UP

Tidak
Lengkap

Mengembalikan ke Bendahara Pengeluaran SKPD

Ya
Menyiapkan SPM-UP

Register Penolakan SPP-UP 1 3

SPP-UP 2 1

SPM-UP
T

Register SPM-UP

22

KEPALA SKPD/PENGGUNA ANGGARAN


5

SPP-UP 1 3 2 SPP 1 SPM-UP

Meneliti & Menandatangani SPM

SPP-UP 1 3 2 1 SPM-UP

23

PPKD
6

SPP-UP 1 2 1 SPM-UP

Setelah dicap kembali ke

PPK-SKPD

T Register SPM

Meneliti kelengkapan SPM

Lengkap

Tidak

Mengembali kan ke PPKSKPD

Ya
Menyiapkan SP2D Register Penolakan SPM

5 SPM 4 SPM 3 SPM 2 SP2D SPM 1 1 SPM UP 10

8 7 9

Register Penerbitan SP2D

24

BANK
8

1 SP2D

Mengeluarkan uang dalam bentuk cek/transfer

Uang

25

FUNGSI AKUNTANSI SKPKD

FUNGSI AKUNTANSI - SKPD

10

3 SP2D

4 SP2D

T T

26

2. PROSEDUR GU (GANTI UANG)


Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan GU, terdiri atas: Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Lanjutan prosedur UP Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Prosedur pertanggungjawaban dan pengajuan SPP-GU secara rinci adalah: 1 Bersamaan Bendahara Ganti dengan membuat SPJ-UP, juga Pengeluaran (SPP-GU) Pembantu dan

membuat Surat Permintaan PembayaranUang kemudian Bendahara kemudian dan menyerahkannya Pengeluaran. 2 Bendahara Pengeluaran SPP-GU menandatangani kepada

menyerahkannya ke PPK-SKPD. 3 Kelengkapan dokumen SPP-GU terdiri atas: a. Surat Pengantar SPP-GU; b. Ringkasan SPP-GU; c. Rincian penggunaan SP2D-UP/GU yang lalu; d. Bukti transaksi yang sah dan lengkap; e. Salinan SPD; f. Draf surat pernyataan penggunan anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta keperluan tidak lain dipergunakan selain ganti untuk uang 27

persediaan; g. Lampiran lain yang diperlukan. Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM) Prosedur meliputi : 1. PPK-SKPD atas nama Kepala SKPD/Pengguna Anggaran menerima SPPGU dan SPJ yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran. 2. PPK-SKPD mencatat SPP-GU yang diterima ke dalam register SPP-GU. 3. PPK-SKPD SKPD/Pengguna kesahihan 4. Jika bukti atas SPJ nama dan Kepala meneliti SPP-GU Anggaran memverifikasi Penerbitan SPM-GU secara rinci

kelengkapan dokumen SPP-GU. kelengkapan dokumen dinyatakan lengkap dan sahih, PPK-SKPD menyiapkan SPM-GU untuk ditandatangani oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran. 5. Jika kelengkapan menolak dokumen untuk SPP-GU dinyatakan tidak lengkap dan sahih, maka PPK-SKPD SPP-GU menerbitkan pengeluaran SPM-GU dan selanjutnya mengembalikan kepada bendahara untuk dilengkapi dan diperbaiki. 6. Penerbitan SPM-GU paling lambat dua hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP-GU yang dinyatakan lengkap dan sah. 7. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD mengembalikan SPP-GU paling lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya bersangkutan. 28 pengajuan SPP-GU yang

8. PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM-GU ke dalam register penerbitan SPM-GU. 9. PPK-SKPD mencatat penolakan penerbitan SPM-GU ke dalam register penolakan SPPGU. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Prosedur Penerbitan SP2D-GU secara rinci: 1 PPKD menerima SPP-GU, SPJ-UP, dan SPM-GU yang diajukan oleh PPK-SKPD. 2 PPKD mencatat SPM-GU yang diterima ke dalam register SPM-GU. 3 PPKD memverifikasi kesesuaian anggaran dan meneliti kelengkapan dokumen SPMGU. 4 Jika kelengkapan lengkap dokumen dan sah, SPM-GU PPKD dinyatakan SP2D-GU. 5 Jika kelengkapan dokumen SPM-GU dinyatakan tidak lengkap dan sah, maka PPKD menolak untuk menerbitkan SP2DGU dan selanjutnya mengembalikan SPMGU kepada PPK-SKPD untuk dilengkapi dan diperbaiki. 6 Penerbitan SP2D-GU paling lambat dua hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SP2D-GU yang dinyatakan lengkap dan sah. 7 Pengembalian SPM-GU paling lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM-GU yang bersangkutan. 8 PPKD mencatat penerbitan SP2D-GU ke dalam register penerbitan SP2D-GU. 9 PPKD mencatat penolakan penerbitan SP2D29

menyiapkan SP2D-GU untuk diterbitkan

UP ke dalam register penolakan SPM-GU. 10 PPKD menyerahkan SPJ-UP kepada Fungsi Akuntansi SKPKD. 11 PPKD menyerahkan SPM-GU kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu Penerbitan (SPJ) Prosedur laporan pertanggungjawaban secara rinci adalah: 1 Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPD membuat SPJ GU rangkap 2 yang diajukan ke Bendahara Pengeluaran SKPD. 2 SPJ GU dan SPP GU ini dijadikan dasar pengajuan pencairan dana. Surat Pertanggungjawaban

30

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS MEKANISME GANTI UANG BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
Mulai

Lanjutan dari prosedur pengeluaran kas mekanisme UP


Diterima dari Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPD

SPJ 1 SP2D
2 1

SPP-GU

Ditandatangani dan diserahkan ke PPK-SKPD

SPJ 1 SP2D
2 1

SPP-GU

31

PPK SKPD
1

SPJ
2 1

SPP-GU

Memverifikasi kesahihan bukti SPJ dan Meneliti kelengkapan SPPGU

Register SPP-GU

Sahih

Tidak

Ya
Menyiapkan SPM-GU

Mengembalikan ke Bendahara Pengeluaran SKPD

Register Penolakan SPP-GU

SPP-GU 1 SPM 3 SPJ 2 2 1 3

SPM-GU
3

Register SPM

32

KEPALA SKPD/PENGGUNA ANGGARAN


2

SPP GU 1 2 SPP 1 SPM GU 2 SPJ

Meneliti & Menandatangani SPM-GU

SPP GU 1 2 SPP 1 SPM GU 2 SPJ

33

PPKD
4

SPP-GU 1 SPJ 1 2 1 SPM-GU

Setelah dicap kembali ke PPK SKPD

Register SPM-GU

Memverifikasi kesesuaian anggaran dan Meneliti kelengkapan SPM-GU

tidak
Lengkap & Sah

Mengembalikan ke PPKSKPD

lengkap Menyiapkan SP2D

Register Penolakan SPM-GU

SPP-GU 1 SPJ 1 5 SPM 4 SPM 3 SPM 2 SP2D SPM 1 2 SPM GU 9

Register Penerbitan SP2D 10

5 7

34

BANK
5

1 SP2D
T Mengeluarkan uang dalam bentuk cek/transfer

Uang

35

BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD


7 3

SP2D SP2D 2 SP2D SPM-GU 2


Uang

Menerima Transfer uang

Register SP2D

11

Ke sub prosedur penggunaan kas di bendahara pengeluaran pembantu (kas kecil)

Dari sub prosedur penggunaan kas di bendahara pengeluaran pembantu (kas kecil)

12

Mempersiapkan dan membuat SPJ

3 2 SPP-GU 1 SPM 3 SPJ 2 1 2

SP2D

Diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk selanjutnya mengikuti prosedur pengeluaran kas mekanisme GU, berulang dari awal sampai akhir

36

FUNGSI AKUNTANSI SKPKD


10 8

FUNGSI AKUNTANSI - SKPD


3 9

1 SPJ

3 SP2D SPJ

4 SP2D

Mencatat ke Jurnal Jurnal

Mencatat ke Jurnal Jurnal

Posting ke Buku Besar

Posting ke Buku Besar

Buku Besar
SP2D 1 SPJ SPJ
3

Buku Besar
SP2D 2
4

37

3. PROSEDUR TU (TAMBAHAN UANG)


Prosedur Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pembebanan TU, terdiri atas: Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Prosedur pengajuan SPD-TU secara rinci adalah : 1) Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan SPD. 2) SPD disiapkan oleh kuasa BUD untuk ditandatangani oleh PPKD 3) Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Prosedur pengajuan SPP-TU secara rinci adalah: 1) Berdasarkan SPD atau yang dipersamakan dengan SPD, Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan persetujuan PPTK mengajukan SPP-TU kepada Bendahara Pengeluaran. 2) Bendahara mencocokkan kemudian 3) Catatan Pengeluaran SPP-TU dari dan dalam kemudian Bendahara diserahkan prosedur

Dokumen yang digunakan dalam Pengajuan SPP-TU adalah: 1. Surat Penyediaan Dana (SPD) 2. Surat Permintaan Pembayaran-Tambahan Uang (SPP-TU)

Pengeluaran Pembantu dengan SPD untuk ditandatangani yang digunakan kepada PPK-SKPD.
Register SPP-TU, merupakan daftar SPP-TU yang telah diotorisasi oleh Bendahara Pengeluaran

penerbitan SPP-TU adalah: Register SPP-TU, merupakan daftar SPP-TU yang telah diotorisasi oleh Bendahara Pengeluaran 4) Kelengkapan dokumen SPP-TU terdiri atas: a. Surat Pengantar SPP-TU; b. Ringkasan SPP-TU;

38

c. Rincian SPP-TU; d. Salinan SPD; e. Draft surat pernyataan penggunan anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan lain selain uang persediaan/ganti uang persediaan/tambahan uang persediaan; f. Harus ada surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan pengisian tambahan uang persediaan; g. Lampiran lain yang diperlukan. 5) Bendahara pengeluaran mencatat SPP-TU yang diajukan ke dalam register SPP-TU. Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM)
Dokumen yang digunakan dalam Penerbitan SPM-TU adalah: 1. SPP-TU 2. SPM-TU

Berikut ini merupakan uraian kegiatan Prosedur Penerbitan SPM-TU secara rinci meliputi : 1) PPK-SKPD atas nama Kepala SKPD/Pengguna Anggaran menerima SPP-TU yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran. 2) PPK-SKPD mencatat SPP-TU yang diterima ke dalam register SPP- TU. 3) PPK-SKPD atas nama Kepala SKPD/Pengguna Anggaran meneliti kelengkapan dokumen SPPTU. 4) Jika kelengkapan dokumen SPP-TU dinyatakan lengkap dan sah, PPK-SKPD menyiapkan SPMTU untuk yang ditandatangani digunakan oleh Kepala Prosedur SKPD/Pengguna Anggaran. 5) Catatan dalam Penerbitan SPM-TU adalah: a. Register SPP-TU, b. Register Penerbitan SPM-TU 39

c. Register Penolakan SPP-TU 6) Jika kelengkapan dokumen SPP- TU dinyatakan tidak lengkap dan sah, maka PPK-SKPD menolak untuk menerbitkan SPM-TU dan selanjutnya mengembalikan SPP-TU kepada bendahara pengeluaran untuk dilengkapi dan diperbaiki. 7) Penerbitan SPM-TU paling lambat dua hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP- TU yang dinyatakan lengkap dan sah. 8) Kepala SKPD/Pengguna Anggaran melalui PPKSKPD mengembalikan SPP- TU paling lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP- TU yang bersangkutan. 9) PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM- TU ke dalam register penerbitan SPM- TU. 10) PPK-SKPD SPMmencatat TU ke penolakan register penerbitan dalam

penolakan SPP- TU. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Berikut ini merupakan Prosedur Penerbitan SP2DTU secara rinci: 1) 2) 3) 4) PPKD menerima SPM-TU yang diajukan oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran. PPKD mencatat SPM-TU yang diterima ke dalam register SPM-UP. PPKD meneliti kelengkapan dokumen SPMTU. Catatan yang digunakan dalam Prosedur Penerbitan SP2D-TU adalah: 1. Register SPM-TU 2. Register Penerbitan SP2D-TU 3. Register Penolakan SP2D-TU 40

5)

Jika

kelengkapan lengkap SP2D-TU

dokumen dan untuk sah,

SPM-TU PPKD diterbitkan SPMTU

dinyatakan menyiapkan SP2D- TU. 6) Jika

kelengkapan

dokumen

dinyatakan tidak lengkap dan sah, maka PPKD menolak untuk menerbitkan SP2D-TU dan selanjutnya mengembalikan SPM- TU kepada PPK-SKPD untuk dilengkapi dan diperbaiki. 7) Penerbitan SP2D-TU paling lambat dua hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SP2D- TU yang dinyatakan lengkap dan sah. 8) Pengembalian SPM- TU paling lambat satu hari 9) kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM- TU yang bersangkutan. PPKD mencatat penerbitan SP2D- TU ke dalam register penerbitan SP2D- TU. 10) PPKD mencatat penolakan penerbitan SP2DTU ke dalam register penolakan SPM- TU. Penerbitan (SPJ) Prosedur laporan pertanggungjawaban secara rinci adalah: 1) Bendahara pengeluaran pembantu membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) 2) SPJ lembar 2 dan 3 dari bendahara pengeluaran pembantu diajukan ke bendahara pengeluaran untuk 3) Setelah dicatat, direkap di oleh BKU dan ditandatangani ditandatangani bendahara pengeluaran, SPJ 2 dan 3 diajukan ke PPKSKPD untuk diverifikasi kesahihannya dan kelengkapannya 4) Jika kelengkapan dokumen SPJ dinyatakan 41 Surat Pertanggungjawaban

lengkap dan sah, maka diajukan ke PPKD dan fungsi akutansi PPK- SKPD lalu ke fungsi akuntansi SKPD untuk diverifikasi kesesuaian dengan anggaran dan kelengkapannya serta dicatat dalam jurnal 5) Jika kelengkapan dokumen SPJ dinyatakan tidak lengkap, maka dikembalikan ke PPKSKPD untuk dibuat register penolakan SPJ. Prosedur Pencatatan Akuntansi Dokumen Surat yang digunakan dalam (SPJ) Prosedur Bendahara

Akuntansi Pengeluaran Kas Tambahan Uang adalah Pertanggungjawaban Pengeluaran SKPD. Prosedur Pencatatan Akuntansi Pengeluaran KasTU diuraikan sebagai berikut: 1. Fungsi Akuntansi-SKPKD menerima berkas SPJ lembar kedua dari PPKD. Fungsi AkuntansiSKPKD mencatat SPJ ke Jurnal Pengeluaran Kas per tanggal pengesahan SPJ yang telah diotorisasi Pengeluaran dan Kas melakukan (posting) ke juga Buku peringkasan dari Besar. Jurnal Fungsi mencatat transaksi-transaksi Akuntansi-SKPKD

mencatat

transaksi-transaksi ke dalam buku pembantu yang berisi rincian item buku besar setiap rekening yang dianggap perlu (dalam rincian obyek belanja). 2. Fungsi Akuntansi-SKPD menerima berkas SPJ lembar ke 3 dari PPK-SKPD. Fungsi AkuntansiSKPD mencatat berkas-berkas tersebut ke dalam buku Jurnal Pengeluaran Kas per tanggal pengesahan yang telah diotorisasi oleh Kuasa BUD. Fungsi Akuntansi SKPD menerima SPJ lembar ke-3 dari PPK-SKPD kemudian 42

mencatat ke dalam buku jurnal umum per tanggal pengesahan SPJ. Fungsi Akuntansi SKPD melakukan peringkasan transaksitransaksi (posting) dari Jurnal Pengeluaran Kas ke dan Jurnal Umum ke Buku Besar. Fungsi Akuntansi-SKPD juga mencatat mencatat transaksi-transaksi ke dalam buku pembantu yang berisi rincian item buku besar setiap rekening yang dianggap perlu (dalam rincian obyek belanja).

43

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS MEKANISME TAMBAHAN UANG (TU) BUD/KUASA BUD
Mulai

Menerbitkan SPD

3 2 1

SPD

Register SPD

44

BENDAHARA PENGELUARAN - SKPD


2 3 14

SPD

SP2D SPP-TU

SPJ

SP2D
2

SP2D

Dicocokkan/ ditandatangani dan diserahkan ke PPK-SKPD

Dicatat, direkap di BKU dan ditandatangani

SPP-TU 3 2

2 2 3 SPJ 2 2

SPD

SP2D

15

45

PPK - SKPD
4 15

2 1

3 2

SPP-TU

SPJ

T Meneliti kelengkapan SPP-TU

Register SPP-TU

Memverifikasi kesahihan SPJ dan bukti pengeluaran

Lengkap

Tidak

Ya
Menyiapkan SPM-TU

Mengembalikan ke Bendahara Pengeluaran SKPD

Lengkap

tidak

Register Penolakan SPJ

Ya
2 3

Register Penolakan SPP-TU

SPJ

SPP-TU 1 3 2 1

17

SPM-TU
T 16

Register SPM-TU

46

KEPALA SKPD/PENGGUNA ANGGARAN


5

SPP-TU 1 2 2 SPP 1 SPM TU

Meneliti & Menandatangani SPM

SPP-TU 1 2 2 SPP 1 SPM TU

47

PPKD
6 16

SPP-TU 1 2 1 2 SPM-TU

Setelah dicap kembali ke

2 SPJ

PPK-SKPD

T Meneliti kelengkapan SPM-TU

Register SPM

Memverifikasi kesesuaian anggaran dan kelengkapan SPJ

Lengkap

tidak

Mengembali kan ke PPKSKPD

Lengkap

tidak

Ya
Menyiapkan SP2D Register Penolakan SPM

Mengembali kan ke PPKSKPD

Ya

2 SPJ Register Penolakan SPJ

SPM-UP 3 4 4 3 5

18

SP2D 2 SP2D 1 SP2D

Register Penerbitan SP2D

9 7 10

11
T

48

BANK

1 SP2D

Mengeluarkan uang dalam bentuk cek/transfer

Uang

49

BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU- SKPD


9 1 8 3 Menyiapkan SPJ 13

SPD

Uang

SP2D 22 SP2D SP2D 2 SPM-TU

T Atas Usulan PPTK

Membuat SPP-TU

Menerima transfer uang

Register SP2D 3 2 SPJ 3

SP2D

SPJ 3
2 1 2

SPD 3 1 2 3

1 12 T T

SPM-TU

SPP-TU

Dilengkapi: -Surat Pengantar -Ringkasan SPP -Rincian SPP -Salinan SPP -Surat Pernyataan -Lampiran lain

Register SPP

Ke sub prosedur penggunaan kas di bendahara pengeluaran pembantu (kas kecil)

14 T

50

FUNGSI AKUNTANSI SKPKD


18 10

FUNGSI AKUNTANSI - SKPD


17 11

SPJ

SP2D

SPJ

SP2D

Mencatat ke Jurnal Jurnal

Mencatat ke Jurnal Jurnal

Memposting ke Buku Besar Buku Besar

Memposting ke Buku Besar Buku Besar

SP2D
2

SP2D
2

SPJ

SPJ

51

4. PROSEDUR NOTA PERMINTAAN DANA (NPD)


Uraian Kegiatan Prosedur Penerbitan Nota Permintaan Dana secara rinci meliputi : a. PPTK mengajukan 2 lembar Nota Permintaan Dana (NPD) untuk melaksanakan kegiatan kepada Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. b. Pengguna Anggaran meneliti dan menyetujui NPD. c. NPD yang telah disetujui diberikan kepada PPTK untuk diarsip dan kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu bersama dengan jumlah uang. d. Dalam beserta waktu bukti satu hari, PPTK harus untuk mengembalikan sisa uang yang digunakan (nota/ kuitansi) kepada dipertanggungjawabkan Pengeluaran Pembantu. e. Berdasarkan bukti (nota/ kuitansi) dari PPTK, Bendahara Pengeluaran Pembantu meneliti dan mencatatnya Pembantu ke Kas BKU Tunai, Pengeluaran, Buku Buku Pembantu Pengeluaran per Rincian Objek, Buku Pembantu Simpanan/ Bank, Buku Pembantu Panjar, dan Buku Pembantu Pajak. f. Bendahara Pengeluaran Pembantu menyiapkan SPJ (kwitansi). Bendahara

52

SUB PROSEDUR PENGGUNAAN KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (KAS KECIL)


PPTK
Mulai

PA/ Kuasa PA

Bendahara Pengeluaran Pembantu


NPD yg 2 telah disetujui

2 222 Nota 1 Permintaan Dana (NPD)

2 Nota 1 2 Permintaan Dana (NPD) Uang

Meneliti dan Menyetujui

BKU Buku Pembantu Panjar Sisa Uang

NPD yg 1 telah disetujui

2 NPD yg 1 2 telah disetujui

Bukti/ Nota Kuitansi

Meneliti dan Mencatat T BKU Pengeluaran

Uang

Buku Pembantu pengeluaran Per Rincian Objek Buku Pembantu Kas Tunai

Mempersiapkan Pertanggung jawaban

1 hari stlh uang panjar diterima

Sisa Uang Bukti/ Nota Kuitansi

Buku Pembantu Simpanan/ Bank

Buku Pembantu Panjar

Buku Pembantu Pajak Mempersiapkan Pertanggung jawaban

Selesai

53

5. PROSEDUR LS (LANGSUNG)
Prosedur sub sistem akuntansi pengeluaran kas- pembebanan langsung (LS), meliputi:

Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Prosedur pengajuan SPD-LS secara rinci adalah : 1) Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan SPD. 2) SPD disiapkan oleh kuasa BUD untuk ditandatangani oleh PPKD 3) Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD

Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Berikut ini merupakan Deskripsi Prosedur

Pengajuan SPP-LS : a) Berdasarkan SPD atau yang dipersamakan dengan SPD, Gaji Bendahara dan Pengeluaran atau Pembantu, atas usulan PPTK membuat SPP-LS Pembayaran Tunjangan Pengadaan Barang dan Jasa untuk kemudian diajukan kepada Bendahara Pengeluaran. b) Bendahara Pengeluaran membandingkan SPPLS Pembayaran Gaji dan Tunjangan atau Pengadaan Barang dan Jasa yang diterima dari Bendahara PPK-SKPD. c) Kelengkapan dokumen SPP-LS pembayaran gaji dan tunjangan terdiri atas: Pengeluaran Pembantu untuk kemudian ditandatangani dan diajukan kepada

54

1) Surat Pengantar SPP-LS; 2) Ringkasan SPP-LS; 3) Rincian SPP-LS; dan 4) Lampiran SPP-LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan yang mencakup: a. Pembayaran gaji induk; b. Gaji susulan; c. Kekurangan gaji; d. Gaji terusan; e. Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji induk/gaji susulan/ kekurangan gaji/uang duka wafat; f. SK CPNS; g. SK PNS; h. SK Kenaikan Pangkat; i. SK Jabatan; j. Kenaikan gaji berkala; k. Surat Pernyataan Pelantikan; l. Surat jabatan; m. Surat Pernyataan melaksanakan tugas; n. Daftar Keluarga (KP4); o. Fotocopy surat nikah; p. Fotocopy akte kelahiran; q. SKPP; r. Daftar potongan sewa rumah dinas; s. Surat keterangan masih sekolah/ kuliah; t. Surat pindah; u. Surat kematian; v. SSP PPh pasal 21; dan w. Kelengkapan tersebut digunakan sesuai peruntukkannya d) Kelengkapan dokumen SPP-LS pengadaan barang dan jasa terdiri atas: 1) Surat Pengantar SPP-LS; 55 Pernyataan masih menduduki

2) Ringkasan SPP-LS; 3) Rincian SPP-LS; dan 4) Lampiran SPP-LS Pengadaan Barang dan Jasa mencakup: a. Salinan SPD; b. Salinan Surat Rekomendasi dari SKPD teknis terkait; c. SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak; d. Surat Pernyataan Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran mengenai penetapan rekanan; e. Surat perjanjian kerjasama/ kontrak antara pihak ketiga dengan Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang mencantumkan nomor rekening pihak ketiga; f. Berita acara penyelesaian pekerjaan; g. Berita acara serah terima barang dan jasa; h. Berita acara pembayaran; i. Kwitansi bermeterai, nota/ faktur yang ditandatangani pihak ketiga dan PPTK serta disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran; j. Dokumen lain yang disyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya sebagian atau k. Berita seluruhnya acara bersumber pemeriksaan oleh pihak dari yang ketiga/ penerusan pinjaman/ hibah luar negeri; ditandatangani

rekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa; l. Surat angkutan atau konosemen apabila 56

pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja; m. Surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan apabila n. Dokumentasi keterlambatan; tingkat kemajuan/ penyelesaian pekerjaan; o. Potongan jamsostek; p. Khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan harganya menggunakan biaya personil; berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu pekerjaan dan bukti penyewaan/ serta pembelian bukti alat penunjang penawaran. q. Kelengkapan tersebut digunakan sesuai peruntukkannya. e. Kelengkapan dokumen SPP-LS Belanja Pengeluaran PPKD terdiri atas: 1) Surat Pengantar SPP-LS SPP-LS Belanja Belanja pengeluaran pekerjaan dari PPTK pekerjaan mengalami

lainnya berdasarkan rincian dalam surat

Pengeluaran PPKD 2) Ringkasan PPKD 3) Rincian Penggunaan Dana SPP-LS Belanja Pengeluaran PPKD 4) Lampiran SPP-LS Belanja Pengeluaran PPKD yang mencakup: a. Salinan SPD b. Rincian belanja LS PPKD kepada pihak ketiga Pengeluaran

57

5) Bendahara pengeluaran pembantu mencatat SPP-LS yang diajukan ke dalam register SPP-LS.

Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM) Berikut ini merupakan Deskripsi Prosedur

Penerbitan SPM-LS: a. PPK-SKPD menerima SPP-LS yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran. b. PPK-SKPD mencatat SPP-LS yang diterima ke dalam register SPP-LS. c. PPK-SKPD memverifikasi kesahihan bukti & meneliti kelengkapan dokumen SPP-LS. d. Jika kelengkapan dokumen SPP-LS dinyatakan lengkap dan sahih, PPK-SKPD menyiapkan SPMLS untuk ditandatangani oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran. e. Jika kelengkapan dokumen SPP-LS dinyatakan tidak lengkap dan sahih, maka PPK-SKPD menolak untuk menerbitkan SPM-LS dan selanjutnya diperbaiki. f. Pengembalian SPP-LS paling lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPPLS yang bersangkutan. g. PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM-LS ke dalam register penerbitan SPM-LS. h. PPK-SKPD mencatat penolakan penerbitan SPMLS ke dalam register penolakan SPP-LS mengembalikan SPP-LS kepada

bendahara pengeluaran untuk dilengkapi dan

58

Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Prosedur Penerbitan SP2D-LS secara rinci adalah: 1. PPKD menerima SPM-LS yang diajukan oleh Kepala SKPD/Pengguna Anggaran 2. PPKD mencatat SPM-LS yang diterima ke dalam register SPM-LS. 3. PPKD memverifikasi kesesuaian anggaran dan meneliti kelengkapan dokumen SPM-LS. 4. Jika kelengkapan dokumen SPM-LS dinyatakan lengkap dan sah, PPKD menyiapkan SP2D-LS untuk diterbitkan SP2D-LS. 5. Jika kelengkapan dokumen SPM-LS dinyatakan tidak lengkap dan sah, maka PPKD menolak untuk menerbitkan SP2D-LS dan selanjutnya mengembalikan SPM-LS kepada PPK-SKPD untuk dilengkapi dan diperbaiki. 6. Pengembalian SPM-LS paling lambat satu hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM-LS yang bersangkutan. 7. PPKD mencatat penerbitan SP2D-LS ke dalam register penerbitan SP2D-LS. 8. PPKD mencatat penolakan penerbitan SP2D-LS ke dalam register penolakan SPM-LS.

Prosedur Pencatatan Akuntansi Prosedur Pencatatan Akuntansi Pengeluaran Kas-

Mekanisme Pembebanan Langsung (LS) secara rinci adalah sebagai berikut: a). Fungsi Akuntansi-SKPKD menerima berkas SP2D-LS lembar 3 dari PPKD. Fungsi Akuntansi-SKPKD mencatat SP2D-LS ke jurnal pengeluaran kas per tanggal pengesahan SP2D59

LS yang telah diotorisasi oleh PPKD dan melakukan peringkasan transaksi-transaksi (posting) dari jurnal pengeluaran kas ke buku besar. Fungsi Akuntansi-SKPKD juga mencatat mencatat transaksi-transaksi ke dalam buku pembantu yang berisi rincian item buku besar setiap rekening yang dianggap perlu (dalam rincian obyek belanja). b). Fungsi Akuntansi-PPK SKPD menerima berkas SP2D-LS lembar ke 4 dari PPKD. Fungsi Akuntansi-PPK SKPD mencatat SP2D-LS pembayaran gaji dan tunjangan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas dan SP2D-LS pengadaan barang dan jasa ke dalam buku jurnal umum per tanggal pengesahan oleh SP2D-LS dan yang telah diotorisasi PPKD melakukan

peringkasan transaksi-transaksi (posting) dari jurnal pengeluaran kas ke dan jurnal umum ke buku besar. Fungsi Akuntansi-PPK SKPD juga mencatat mencatat transaksi-transaksi ke dalam buku pembantu yang berisi rincian item buku besar setiap rekening yang dianggap perlu (dalam rincian objek belanja).

60

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS MEKANISME LANGSUNG BUD/KUASA BUD


Mulai

Menerbitkan SPD

3 SPD 1 SPD SPD 2 T Register SPD 1 2

61

BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU


1 8

1 SPD T Membuat SPP

SPM
2 SP2D SP2D 2

Register SP2D Atas Usulan PPTK Mencatat ke BKU sisi penerimaan BKU

3 2 SPP SPP 1 T

Register SPP 3

62

BENDAHARA PENGELUARAN
3 2

2 SPP 1 SPP SPD

Dibandingkan,Dita ndatangani dan diserahkan ke PPK SKPD

63

PPK-SKPD
4

2 SPP SPP 1

T Memverifikasi kesahihan bukti & Meneliti kelengkapan SPP Tidak Lengkap & Sahih Ya Menyiapkan SPM Register SPP

Mengembalikan ke Bendahara Pengeluaran SKPD

Register Penolakan SPP

SPP 1 3 SPP 2 SPP 1 SPM

T Register SPM

64

KEPALA SKPD/PENGGUNA ANGGARAN


5

SPP
2 SPM SPM 1

Meneliti & Menandatangani SPM

SPP

1 SPM

65

PPKD
6

SPP 1 2 SPD 1 SPM SPM T Memverifikasi kesesuaian anggaran dan meneliti kelengkapan SPM Register SPM

Lengkap Ya Menyiapkan SP2D Tidak

Mengembali kan ke PPK SKPD

Register Penolakan SPM

5 SPM 4 SPM 3 SPM 2 SP2D SPM 1 1 SPM 10

7 8 9

Register Penerbitan SP2D

66

BANK
7

1 SP2D

<
Mengeluarkan uang dalam bentuk cek/transfer

Uang

Pihak Ketiga

67

FUNGSI AKUNTANSI SKPKD


9

FUNGSI AKUNTANSI - SKPD


10

3 SP2D SP2D

Mencatat ke Jurnal

Mencatat ke Jurnal

Jurnal Jurnal

Posting ke Buku Besar

Posting ke Buku Besar

Buku Besar

Buku Besar

68

Anda mungkin juga menyukai