Anda di halaman 1dari 8

SANITASI AIR BERSIH RT 02 KULIAH KERJA NYATA MANDIRI SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PERIODE 10 FEBRUARI 09 JUNI

I 2012

KELOMPOK 60 Dusun Ngaglik, Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JUNI 2012

ABSTRAK SANITASI AIR BERSIH RT 02


Dusun Ngaglik, Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: KELOMPOK 60

Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan jasadjasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Air yang tidak tercemar, didefinisikan sebagai air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air yang memenuhi syarat, diharapkan dampak negatif penularan penyakit melalui air bisa diturunkan. Pemenuhan kebutuhan air minum sendiri sangat tergantung pada faktor cakupan layanan air minum dan kondisi sanitasi pada masyarakat, baik pedesaan atau perkotaan. Standar kebutuhan air di Indonesia untuk masyarakat pedesaan adalah 60 lt/org/hr, sedangkan untuk masyarakat perkotaan 150 lt/org/hr. Sanitasi juga sangat berperan dalam proses pengelolaan, pendistribusian dan konsumsi air minum pada masyarakat. Target pemenuhan Air Minum Indonesia pada tahun 2015 adalah 70% dan sanitasi sebesar 63,5%, sesuai dengan komitmen para Pemimpin Dunia di Johannesburg pada Summit 2002. Komitmen yang menghasilkan Millenium Development Goals(MDGs) ini menyatakan bahwa pada tahun 2015 separuh penduduk dunia yang saat ini belum mendapatkan akses terhadap air minum (Save Drinking Water) harus telah mendapatkannya. Sedang pada tahun 2015 seluruh penduduk dunia harus telah mendapatkan akses terhadap air minum (Rohim,2006). Untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dalam Summit 2002 tersebut tentunya tidak lepas dari upaya untuk meningkatkan kualitas air minum itu sendiri baik secara fisik, kimia, bakterilogis dan radioaktif. Kualitas yang bagus dalam pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi terhadap berbagai kebutuhan manusia, derajat kesehatan dan kesejahteraan yang optimal bias diwujudkan. Harus diakui salah satu kebutuhan pokok yang menyangkut aspek kesehatan dan kehidupan sehari-hari adalah kebutuhan air minum (Rohim,2006).

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sanitasi dan kesehatan manusia adalah dua hal yang saling terkait. Sanitasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam rangka kebersihan urusan buang hajat dan limbah serta penyediaan air bersihnya. Sayangnya untuk fasilitas kebutuhan dasar itu, Indonesia masih ketinggalan jauh dari tetangga- tetangganya. Tiga unsur sanitasi adalah air limbah (waste water), persampahan (solid waste), dan drainase lingkungan (drainage system).Manajemen pembuangan manuisa (human waste) yang buruk akan berakibat secara langsung maupun tidak langsung pada transmisi penyakit. Lebih dari 2.4 milyar orang didunia saat ini tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai sehingga mereka terpaksa menggunakan fasilitas toilet yang tidak sehat dan tidak aman untuk digunakan. Sanitasi dan air minum merupakan salah satu dari delapan tujuan Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yg diupayakan untuk dicapai pada 2015. Salah satu sanitasi yang menjadi perhatian adalah masalah air yang tercemar terutama di negara berkembang dengan sistem sanitasi air yang kurang. Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5hari tanpa minum air. Selain itu, air juga digunakan untuk memasak, mencuci, mandi, membersihkan kotoran yang ada di rumah, untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain lain. Penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebabkan melalui air sehingga menimbulkan wabah penyakit dimana mana. Jumlah air dalam tubuh manusia rata rata 65 % dari berat tubuhnya dan sangat bervariasi pada setiap orang, bahkan juga bervariasi untuk setiap bagian tubuh seseorang. Organ tubuh manusia yang mengandung banyak air antara lain adalah otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82.7%, otot 75.6% dan dalam darah 83%. Setiap hari kurang lebih 1440 liter darah mengalir dan dibersihkan oleh ginjal, kemudian dikeluarkan 2-3 liter dalam bentuk urine. Selebihnya diserap kembali masuk kedalam aliran darah. Persediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas akan memudahkan timbulnya berbagai penyakit di masyarakat. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegahmanusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara yang tepat untuk menjernihkan air dari sungai? 2. Apa saja yang dapat menyebabkan penyakit dari air sungai jika dipakai untuk MCK? 3. Mengapa air dari sungai tidak baik jika digunakan secara langsung untuk kebutuhan sehari-hari?

C. G

PEMBAHASAN

Dusun Ngaglik adalah dusun yang berada di desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. Dusun ini adalah dusun dimana bertani adalah mata pencaharian utama di dusun ini. Namun kendala air sangat menjadi kendala disini, air bersih ataupun hanya sekeder air untuk mengairi swahpun sangat sulit diperoleh. Karena daerah dusun ngaglik cukup jauh dengan sumber air sungai progo. Di dusung Ngaglik untuk medapatkan air bersih adalah hal yang sangat sulit karena berada di sekitar daerah persawahan yang sangat luas. Hal itu menyebabkan air sumur yang ada cukup keruh dan berbau endut selain itu saat kemarau dating air sangat sulit didapatkan sekalipun melalui sumur sumur warga. Untuk mengatasi hal tersebut ada ide dari masyrakat RT 02 khususnya untuk menaikan air yang mengalir di sungai kecil di belakang dusun yang posisinya agak kebawah, karena sungai atau selokan tersebut berada persis di belakang bagian bawah dari wilayah RT 02. Menaikan air di dusun seperti ini tidaklah mudah, alat yang digunakan masih sangat sederhana yaitu mengganakan klep mobil. Sehingga dapat bekerja memompa air secara terus menerus tanpa berhenti. Yang terpenting adalah cara kerja dari klep ini sendiri yang tidak memerlukan listrik dalam pengoprasiannya. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan pemakaian air ini, Namun yang menjadi masalah kemudian adalah kwalitas dari air itu sendiri yang sangat keruh dan hanya disaring sederhana dan sangat darurat. Sehingga air yang sampai di penampungan tiap RT masih sangat keruh dan berwarna coklat. Hal inilah yang membuat kami memikirkan cara bagaimana cara yang efektif untuk menjernikan air, namun tidak hanya jernih jika memang memungkinkan menghilangkan atau membasmi bakteri coli tinja dan coli sampah yang ada. Sebab air ini akan sangat berbahaya jika sampai masuk dapur konsumsi. Dari sini kami memesan suatu alat saringan air yang dapat dipasang di penampungan dengan menyambugkanya ke pipa saluran air. Dan ternyata usaha yang dilakukan tidak sia-sia air yang telah disaring sangat jernih dan tidak berbau lagi. Namun untuk menguji apakah air tersebut

masih mengandung bakteri coli atau tidak, maka kami menyerahkan air tersebut untuk diteliti di BLK supaya hasil yang didapatkan lebih akurat.

Penyerahan alat sanitasi kepada Bapak Darisman (RT 2, Dusun Ngaglik, Sumbersari, Moyudan)

Namun setelah hasil keluar ternyata untuk masalah kimia bau dan rasa sudah jauh lebih baik setelah disaring sudang jernih dan tidak berbau, namun untuk bakteri coli masih dalam range yang tidak layak untuk konsumsi, tetapi sudah turun jauh daripada sebelum penyaringan. Sebelum penyaringan jumlah bakteri colinnya 70.000 namun setelah disaring menjadi 30.000. Padahal jumlah yang di izinkn untuk dapat dikonsumsi adalah mkasimal 5000 coli.

KESIMPULAN

Keandalan sistem penyediaan air bersih yang diindikasikan oleh kualitas air dipengaruhi oleh pemilihan teknologi penyediaan air bersih. Teknologi yang tepat menghasilkan kualitas air yang memenuhi persyaratan kualitas air minum. Keandalan sistem berdasarkan analisis teknis berbeda dengan keandalan sistem menurut persepsi pelanggan. Keandalan sistem menurut persepsi pelanggan sejalan dengan tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan fasilitas air bersih.

DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin. 2007. Teknologi Pengolahan Air Tanah sebagai Sumber Air Minum pada Skala Rumah Tangga. http://unlastnoel.files.wordpress.com/2009/04/awaluddin-in-teknologi-airminum-pam-ftsp-uii1.pdf. Diakses tanggal 30 Mei 20112

Bappenas (2003) Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, Bappenas - Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Kesehatan - Departemen Dalam Negeri - Departemen Keuangan.

Brikk, F. dan M. Bredero (2003) Linking Technology Choice with Operation and Maintenance in the Context of Community Water Supply and Sanitation, A Reference Document for Planners and Project Staff, World Health Organization and IRC Water and Sanitation Centre, Geneva, Switzerland.

Masduqi, A., N. Endah, E. S. Soedjono, dan W. Hadi (2007) Capaian Pelayanan Air Bersih Perdesaan Sesuai Millennium Development Goals Studi Kasus Di Wilayah DAS Brantas, Jurnal Purifikasi, Vol. 8, No. 2, Desember 2007: 115 120.

Masduqi, A., N. Endah, dan E.S. Soedjono (2008) Sistem Penyediaan Air Bersih Perdesaan Berbasis Masyarakat: Studi Kasus HIPPAM di DAS Brantas Bagian Hilir, Seminar Nasional Pascasarjana VIII ITS, 13 Agustus 2008, Surabaya.

Rohim, Miftahur. 2006. Analisis Penerapan Metode Kaporitisasi Sederhana Terhadap Kualitas Bakteriologis Air PAM. Tesis. Universitas Diponegoro.

http://eprints.undip.ac.id/15727/1/Miftahur_Rohim.pdf. Diakses tanggal 30 Mei 2012.

Anda mungkin juga menyukai