SUATU TINJAUAN HISTOLOGIS All images in this document is removed due to copyright Ahmad Aulia Jusuf restriction Bagian Histologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2007
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (nutfatin Amshaj) yang kami hendak menguji (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat. (Surat Al-Insan (76) ayat 2) Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Pendahuluan
Genitalia Eksterna
Genitalia Interna
Organ lain
Hipofisis Hipotalamus
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Siklus Menstruasi
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Pendahuluan
Mengalami siklus bulanan (siklus menstruasi) hingga akhir masa reproduksi dikenal sebagai menopause
terjadi setiap 28-35 hari perubahan struktur dan kegiatan setiap organ terutama ovarium dan uterus dikendalikan oleh hormon hipofisis
FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). mempengaruhi ovarium mengatur pertumbuhan dan perkembangan folikel Mengatur produksi hormon estrogen dan progesteron yang mengendalikan siklus haid mempengaruhi produksi gonadotrophin (hormon hipofisis yang memicu pertumbuhan dan kegiatan gonad, yaitu FSH dan LH) melalui mekanisme umpan balik negatif
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Ovarium
Tunika albuginea
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Ovarium
Korteks
Folikel ovarium
Folikel Primordial
Folikel berkembang
Folikel de Graaf
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
10
Korteks Ovarium
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
11
Folikel Ovarium
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
12
Korteks Ovarium
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
13
Ovarium
Korteks
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
14
Ovarium
Korteks
Corpus Luteum
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
15
Ovarium
Korteks
Corpus Luteum
Disusun oleh
sel-sel lutein granulosa (modifikasi sel-sel granulosa) Besar ( 30m), pucat banyak mengandung SER (smooth endoplasmic reticulum), RER (rough ER) mitochondria, Golgi complex dan tetes lipid Turunan sel-sel granulosa Menghasilkan hormon progesteron dan relaxin
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
16
Ovarium
Korteks
Corpus Luteum
Disusun oleh
Sel-sel lutein theca (modifikasi sel-sel theca interna) Berukuran kecil ( 15m) dan terletak didaerah pinggiran corpus luteum Berasal dari selsel teka interna Menghasilkan sedikit estrogen
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
17
Ovarium
Korteks
Corpus albicans
Sisa corpus lutein yang berdegenerasi Berupa jaringan parut kecil dipermukaan ovarium
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
18
Ovarium
Korteks
Folikel atretis
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
19
Ovarium
Medula
Mengandung pembiuluh darah, pembuluh limf, serat saraf dan jaringan ikat longgar
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
20
Tempat fertilisasi
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
21
Mukosa
Sel peg Mensekresikan medium yang mengandung nutrisi untuk sperma dan embrio Sel siliar Mengandung banyak silia yang bergerak ke arah lumen uterus Fungsi : memfasilitasi transportasi embrio yang sedang berkembang ke arah uterus
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
22
Lamina Propria
Terdiri atas jaringan ikat yang mengandung serat retikular, fibroblas, sel mast dan limfosit
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
23
Tunika muskularis
Tunika serosa
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
24
Uterus
Berubah selama siklus menstruasi dibawah pengaruh hormon Disusun oleh epitel selapis torakyang mengandung sel sekretoris dan sel siliar Mempunyai kelenjar tubular simpleks Stroma terdiri atas jaringan ikat mesenkim dengan sel-sel stelata dan serat-serat retikular, makrofag dan lekosit
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
25
Uterus
Endometrium
Lapis fungsional Superfisial Tebal Berubah dan rontok setiap bulan Dipengaruhi oleh hormon Lapis basal Terletak di basal Dipertahankan selama siklus mentruasi Sumber reepitelisasi lapis fungsional basal layer (basalis) deeper layer
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
26
Uterus
Endometrium
Arteri berkelok (Coiled artery) lapis fungsional Arteri tak berkelok (straight artery) Lapis basal
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
27
Fase-fase Endometrium
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
28
Uterus
Miometrium
Otot polos yang tebal Lapisan longitudinal luar dan dalam dengan lapis sirkular di antaranya Selama masa kehamilan
Menebal karena hipertrofi dan hiperplasia Gap junction >> untuk koordinasi kontraksi otot polos selama proses persalinan
Dirangsang oleh oksitosin dan prostaglandin Mengalami apoptosis
Selama persalinan
Pasca persalinan
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
29
Uterus
Pembungkus
Lapis serosa
Membungkus uterus yang menonjol ke dalam rongga peritoneum Melapisi permukaan retroperitoneum uterus
Lapis adventisia
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
30
Uterus
Fase Menstruasi
kadar hormon progesteron dan esterogen yang rendah Terjadi iskemik dan nekrosis
Ruptur dinding arteri berkelok Terjadi banjir darah di stroma Lapis fungsional mengalami nekrotik dan terkelupas
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
31
Uterus
Fase Proliferasi
Hari ke 5-14 Ditandai oleh perdarahan lapis fungsional Terjadi setelah fase menstruasi Perbaikan lapis fungsional
Dicetuskan oleh adanya spasme arteri berkelok Sel-sel kelenjar di lapis basal aktif bermitosis Kelenjar lurus-lurus dilapisi epitel selapis kolumnar Sel-sel stroma berproliferasi dan membesar Arteri berkelok memanjang 2/3 ke arah endometrium
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
32
Uterus
Hari ke15-28 Setelah ovulasi Ditandai oleh endometrium yang tebal karena kelenjar yang penuh terisi sekret
Kelenjar berkelok-kelok dengan lumen terisi sekret yang mengandung glikoprotein Arteri berkelok menjadi memanjang dan lebih berkelok mencapai permukaan lapis fungsional
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
33
Cervix
Dinding disusun oleh lapisan kolagen padat diselilingi oleh serat elastin dan beberapa serat otot polos Dilapisi epitel selapis kolumnar
Kelenjar serviks mengeluarkan sekret serosa menjelang ovulasi untuk fasilitasi sperma masuk ke dalam lumen uterus Sesat sebelum persalinan serviks mengalami dilatasi karena lisis jaringan kolagen oleh hormon relaxin
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
34
Vagina
Saluran fibromuskular tersusun oleh lapis mukosa, muskularis dan adventisia Pada bagian luar orifisium dikelilingi oleh sfingter otot lurik pada Diminyaki oleh kelenjar yang berasal dari serviks
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
35
Vagina
Lapis mukosa
Mengandung glikogen
dipakai oleh bakteri komensal menghasilakn asam laktat menurunkan pH selama masa folikular untuk mencegah invasi bakteri patogen
Lamina propria tersusun oleh jaringan ikat fibroelastik dan banyak mengandung kapiler darah Lapisan otot polos yang tersusun tidak beraturan antara otot longitudinal dan sirkular dengan diselilingi oleh serat elastin Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik Merekatkan vagina ke struktur disekitarnya
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007 36
Lapis muskularis
Tunika adventisia
Genitalia Eksterna
Labia mayora
Lipatan kulit yang mengandung banyak lemak mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat pada sisi permukaan luar Lipatan kulit yang mengandung banyak serat elastin dan kapiler darah Tak mengandung folikel rambut Dermis mengandung kelenjar sebasea yang bermuara langsung kepermukaan epitel
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Labia minora
37
Genitalia Eksterna
Vestibulum
Ruang di antara 2 labium minora Muara dari kelenjar Bartholin (kelenjar mukosa) dan kelenjar-kelenjar kecil lain sekitar klitoris dan uretra Disusun oleh 2 badan erektil berbentuk silindris
Clitoris
Mengandung banyak serat saraf sensorik dan banadn Meissner serta Paccini Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
38
Kelenjar Mammae
Disusun oleh kelenjar tubuloalveolar yang masingmasing kelenjar mengandung sinus laktiferus dan duktus yang bermuara pada puncak puting susu (nipple) 2 bentuk
dibatasi oleh epitel berlapis kuboid pada bagian basal terdapat sel-sel mioepitel yang letaknya tersebar
Lamina basal
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
39
Kelenjar Mammae
2 bentuk
Membesar selama masa hamil Sel-sel alveolus berkembang dikelilingi oleh sel-sel mioepitel
Kaya akan RER dan kompleks Golgi, mitokondria, tetes lipid dan vesikel yang mengandung kasein dan laktosa Lipid dilepaskan ke dalam lumen dengan cara apokrin Protein dan gula dilepaskan ke dalam lumen dengan caa merokrin
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
40
Kelenjar Mammae
Disusun oleh jaringan ikat kolagen yang tak beraturan diselilingi oleh serat otot polos yang berfungsi sebagai sfingter Mempunyai muara duktus laktiferus Dikelilingi oleh kulit yang mengalami pigmentasi (areola Mammae)
41
Colostrum
Cairan bewarna kekuningan Kaya akan protein Diproduksi pada beberapa hari pertama setelah lahir Kaya akan sel-sel kekebalan tubuh (limfosit dan monosit), laktalbumin, vitamin yang larut dalam lemak, mineral dan Immunoglobulin A Mulai disekresi pada hari ke 3 atau 4 Mengandung protein (Kasein, IgA, Laktalbumin), lemak dan laktosa Disekresikan lewat reflex isap (milk ejection reflex)
Susu
Oksitosin akan merangsang kontraksi sel-sel mioepitel yang akan memeras susu keluar melalui ductus laktiferus dan keluar dari payudara
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
42
Plasenta
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
43
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
45
Pendahuluan
Struktur
Penis
Menghasilkan spermatozoa Menghasilkan hormon testosteron Menghasilkan cairan semen Saluran keluar sperma dan urin
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
Fungsi
46
Testis
Berkembang di rongga abdomen Menjelang lahir turun ke scrotum (descensus testiculorum) Tergantung pada tali sperma Tempat spermatogenesis dan menghasilkan hormon sex lakilaki terutama testosteron
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
47
Testis
Kulit Tunika Dartos Fascia scrotalis superfisialis Muskulus cremaster Tunika vaginalis testis
lapisan serosa berasal dari peritoneum Menutupi permukaan anterior dan lateral testis
Jaringan kolagen tebal Menjadi lebih tebal disisi posterior
Tunika albugenia
Mediastinum testis Membentuk septa Membagi testis menjadi 250 lobus Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007 48
Testis
Lobulus testis
1-4 tubulus seminiferus Terbenam dalam struktur jaringan ikat longgar yang mengandung pembuluh darah, limfe dan serat saraf serta sel-sel interstisial Leydig
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
49
Testis
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
50
Tubulus Seminiferus
Karakteristik
Panjang 30-70 cm dan diameter 150-250 mikrometer Dibungkus oleh jaringan ikat fibrosa yeang mengandung kapiler darah Mengeluarkan sperma melalui tubulus rektus yang bermuara pada rete testis Halleri Mengandung sel-sel benih (spermatogenik) dan sel penyokong (sel sertoli)
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
51
Testis
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
52
Tubulus Seminiferus
Sel Sertoli
Struktur
Inti bulat dan pucat dengan anak inti besar Kaya akan SER, RER, Mitokondriakompleks Golgi dan lisosom
Mengandung reseptor FSH pada membran plasmanya Antar sel sertoli terdapat zonula occludentes (tight junction)
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
53
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
54
Tubulus Seminiferus
Sel Sertoli
Menghasilkan inhibin
Hormon yang menghambat sintesa dan pelepasan FSH oleh kelenjar hipofisis anterior
Berperan dalam membentuk sawar darah testis Mensintesa dan melepaskan hormon anti Mullerian (AMH)
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
55
Tubulus Seminiferus
Spermatogenesis
Spermatositogenesis
Meiosis
Spermiogenesis
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
56
Tubulus Seminiferus
Spermatogonia
Sel benih diploid Terletak pada lamina basal tubulus seminiferus Masuk ke dalam siklus sel pada saat pubertas
2 macam spermatogonia
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
57
Tubulus Seminiferus
Spermatosit
Spermatosit primer
Spermatosit sekunder
Jumlah kromosom separuh dari spermatosit primer Jumlah kromosom haploid Jumlah gen diploid Mengalami pembelahan meiosis II
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
58
Tubulus Seminiferus
Spermatid
Terletak dekat lumen tubulus seminiferus Inti mempunyai kromatin yang memadat
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
59
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
60
Tubulus Seminiferus
Spermiogenesis
4 fase
Terbentuk granulagranula akrosom yang dibungkus dalam bentuk vesikel akrosom Vesikel menempel pada sisi anterior inti spermatid Migrasi sentriol Pembentukan flagela
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
61
Tubulus Seminiferus
Spermiogenesis
4 fase
Fase Cap
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
62
Tubulus Seminiferus
Spermiogenesis
4 fase
Fase maturasi
hilangnya sebagian besar sitoplasma Hilangnya hubungan dengan spermatid lainnya dalam satu sisnsitium Menjadi spermatozoa yang non motile hingga mencapai epididimis Mengalami dekapitasi ketika berada di saluran reproduksi wanita
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
63
Tubulus Seminiferus
Spermatozoa
Kepala
ensim hidrolitik : Acid phosphatase, Neuraminidase, Hyaluronidase, protease Penetrasi korona radiata dan zona pelusida
Reaksi akrosom
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
64
Tubulus Seminiferus
Spermatozoa
Leher Panjang kira-kira 5 mikron Menghubungkan kepala dengan ekor Disusun oleh 9 struktur berbentuk batang yang melingkari 2 sentriole, salah satunya mengalami fragmentasi
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
65
Tubulus Seminiferus
Spermatozoa
Panjang 5 mikron Terletak antara leher dan principal piece Ditandai oleh adanya bungkus mitokondria yang melingkari outer dense fibers dan axoneme Berhenti pada annulus
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
66
Tubulus Seminiferus
Spermatozoa
Principal piece
Bagian ekor terpanjang 45 mikron Terletak mulai dari annulus hingga end piece Axoneme merupakan lanjutan dari middle piece Dibungkus oleh fibrous sheath yang merupakan lapisan tersusun dari 7 outer dense fibers
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
67
Tubulus Seminiferus
Spermatozoa
End piece
Panjang 5 mikron Disusun oleh axoneme yang terletak ditengah dan dikelilingi oleh plasmalema
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
68
Regulasi Spermatogenesis
Temperatur
Interaksi hormonal
LH merangsang sel-sel Leydig menghasilkan testosteron FSH mempromosikan sintesa Androgen Binding Protein (ABP) oleh sel-sel sertoli
Testosteron
Regulasi Spermatogenesis
Interaksi hormonal
Mengikat testosteron dan mempertahankan agar konsentrasinya tetap tinggi di tubulus seminiferus
Inhibin
Dihasilkan oleh sel sertoli Menghambat pelepasan FSH dari hipofisis anterior
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
70
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
71
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
72
Sawar Darah-Testis
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
73
Karakteristik sel
Berbentuk bulat hingga poligonal Terletak di daerah interlobulus testis Mempunyai inti
besar dan terletak di tengah Mitokondria >> kompleks Golgi Tetes lipid yang mengandung precursor untuk testosteron
Sitoplasma
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
74
Karakteristik sel
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
75
Tubulus Rektus
Saluran berbentuk lurus Dibatasi oleh epitel selapis kuboid Mempunyai mikrovili dan flagel Saluran berbentuk jalajala tak beraturan Dilapisi oleh epitel selapis kuboid
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
76
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
77
Duktus Efferentes
Penghubung rete testis dengan epididimis Mempunyai lapisan otot polos dibawah lamina basal Epitelnya 2 macam
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
78
Duktus Epididmis
Dibentuk dari beberapa duktus efferentes Mempunyai lapisan otot polos sirkular yang dapat berkontraksi membantu penyaluran sperma ke ductus vas deferens Lumen dilapisi epitel bertingkat dengan 2 jenis sel
Sel-sel basal : sel prekursor untuk sel prisipal Sel prinsipal : mengandung stereosilia
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
79
Mempunyai 3 lapis otot polos longitudinal dengan lapis sirkular diantaranya Lumen dilapisi epitel bertingkat dengan permukaan yang tak rata
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
80
Kelenjar Aksesoris
Vesicula seminalis
Struktur Histologis
Epitel
Epitel bertingkat dengan ketinggian sel tergantung pada kadar testosteron Mukosa berlipat-lipat Mengandung jaringan ikat fibroelastik dikelilingi oleh lapis otot polos sirkular disebelah dalam dan longitudinal disebelah luar Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik
Lamina propria
Tunika Adventisia
Fungsi
Mengandung substansia untuk mengaktifkan sperma (misalnya fruktosa) Penyusun 70% cairan semen
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
81
Kelenjar Aksesoris
Kelenjar Prostat
Mengelilingi uretra yang berjalan menembus kelenjar prostat (Uretra pars prostaica) Kelenjar bercabang Mencurahkan isinya kedalam uretra pars prostatika
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
82
Kelenjar Aksesoris
Kelenjar Prostat
Struktur Histologis
Epitel
Konkremen
Kelenjar dikelilingi oleh jaringan ikat fibroelastik yang mengandung serat-serat otot polos
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
83
Kelenjar Aksesoris
Kelenjar Prostat
Fungsi
Mengandung ensim proteolitik, asam sitrat, acid phosphatase, fibrinolysin dan lemak Mengentalkan semen setelah masuk kedalam saluran genital wanita
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
84
Kelenjar Aksesoris
Menempel ke uretra pars membranasea Sekretnya dicurahkan ke uretra pars membranasea sebagai pelumas Struktur Histologis
Epitel
Lumen kelenjar dilapisi selapis kuboid atau kolumnar Dikelilingi oleh jaringan ikat fibroelastik yang mengandung serat-serat otot polos dan lurik
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
85
Penis
Terdiri atas 3 badan bentuk silinder Dikelilingi oleh jaringan ikat longgar dan dibungkus kulit tanpa rambut
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
86
Penis
Struktur histologis
Jaringan erektil yang mengandung rongga-rongga darah Lumen dilapisi selapis endotel Sisi kiri dipisahkan dari kanan oleh trabekula Saat terjadi ereksi
ruang-ruang vaskular menjadi menggelembung terisi darah sebagai reaksi terhadap impuls saraf parasimpatis A-V shunt menutup Dilatasi arteri helisina Terjadi peningkatan aliran ke ruang darah (kaverna) corpus cavernosum penis dan corpus cavernosum uretra Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
87
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
88
Penis
Struktur Histologis
Dikelilingi oleh jaringan ikat yang lebih tipis Berakhir pada glands penis sebagai meatus uretra
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
89
Mekanisma Ereksi
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
90
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
91
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
92
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
93
Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007
94
References
Gartner
LP, Hiatt JL, Strum JM. Female reproductive system, in: Cell biology and histology, 5th ed, Lippincott Williams & Wilkins; 2007, 268-82. Young B, Heath JW. Female reproductive system, in: Wheaters functional histology, 4th ed, Churchill Livingstone; 2000, 341-71.
Nopember 8-9, 2007 Modul Reproduksi/AAJ/HistologiFKUI/2007 95