Anda di halaman 1dari 4

Jenis-jenis subjek hukum internasional - Negara - Sui generis: a. Tahta suci b. ICRC - Non State Actors: a.

Organisasi internasional b. Individu c. Insurgensi dan beligerensi d. Perkembangan terakhir (current issues) : TNCs, internasional NGO

NEGARA Negara adalah subyek hukum Internasional asli (original subect of internasional law). Negaa juga adalah subyek hukum yang terpenting par excellence) dibanding dengan subyek-subyek hukum intenasional lainnya. Sebagai subyek hukum internasional, negara memiliki hak-hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Dalam beberapa literatur, beberapa sarjana telah mengemukakan arti negara ini dalam bentuk dan batasan/defenisi atau kriterianya saja. Maclver mendefinisikan negara sebagai suatu kesatuan yang memiliki kekuasaan berdasarkan hukum di suatu wilayah yang dibatasi oleh adanya kondisi-kondisi tertib sosial eksternal yang sifatnya universal. Beliau mendefinisikan negara sebagai berikut: as association which, acting thruogh law as promulgated by government endowed to this end with coercive power, maintains within a community territorially demarcated the universal external conditions of social order. Defenisi lainnya dikemukakan oleh sarjana filsafat terkemuka, HLA Hart, menggambarkan negara sebagai gambaran dari dua fakta yang di dalamnya memuat unsur-unsur dari negara. Beliau menyatakan dengan kalimat berikut: The expression of a state is not the name of some person or thing inherently or by nature outside the law; it is a way of referring to two facts: first, that a population inhabiting a territory lives under that form of ordered government provided by a legal system within its characteristic structure of legislature, Courts, and primary rules; and secondly, that the government enjoys a vaguely defined degree of independence. Hart tidak berupaya memberi definisi mengenai negara. Hart hanya berupaya menjelaskan ciri-ciri negara. Di dalam pasal 1 Montevideo (Pan American) Convention on Rights and Duties of States of 1933, disebutkan ciri-ciri suatu negara, yaitu: The State as a person of internasional law should possess the following qualifications: a. A permanent popultion;

b. A defined territory; c. A government ; and d. A capacity to enter into relations with other State. a. Harus ada Rakyat yang Tetap Yang dimaksud dengan unsur ini ialah sekumpulan manusia yang hidup bersama di suatu tempat tertentu sehingga merupakan suatu kesatuan masyarakat yang diatur oleh suatu tertib hukum nasional. Syarat penting untuk unsur ini yaitu bahwa rakyat atau masyarakat ini harus terorganisir dengan baik (organised population). b. Harus ada Wilayah atau Daerah yang Tetap Unsur ini penting untuk rakyat dapat menetap. Adanya wilayah sangat penting bagi negara untuk mewujudkan kedaulatan dan menerapkan jurisdiksinya di dalam wilayah itu. Pada prinsipnya wilayah suatu negara harus jelas batas-batasnya. Hal ini penting untuk memperjelas batas-batas mana saja kedaulatan negara tersebut akan berlaku. c. Harus ada pemerintah Yang dimaksud pemerintah adalah seorang atau beberapa orang yang mewakili rakyat dan memerintah menurut hukum negaranya. Unsur adanya pemerintah harus ada minimal pada waktu atau setelah negara tersebut menyatakan kemerdekaannya, kalaupun selanjutnya Negara tersebut tidak memiliki pemerintah atau pemerintah yang berdiri kemudian tidak diterima rakyatnya atau pemerintah yang resmi atau sah menjadi tidak ada, keadaan ini tidak menunjukkan bahwa Negara tersebut menjadi tidak ada. Karl Doehring menegaskan, hukum internasional hanya berkepentingan bahwa pemerintah tersebut di dalam melaksanakan kekuasaannya harus mampu bertindak merdeka (independen), terlepas dari pengaruh asing lainnya. d. Kemampuan untuk mengadakan Hubungan Dengan Negara Lain Untuk unsur keempat ini, Oppenheim-Lauterpacht menggunakan kalimat pemerintah harus berdaulat (sovereign). Yang dimaksud dengan pemerintah harus berdaulat yaitu kekuasaan tertinggi yang merdeka dari pengaruh suatu kekuasaan lain di muka bumi. e. Internasional Capacities Di samping keempat ciri tadi, ada dua ciri lain yang juga seyogyanya dimiliki oleh suatu negara. Ciri kelima yakni bahwa negara tersebut harus dapat mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan pejabat-pejabatnya (agents) terhadap pihak/negara lain. Ciri kelima demikian yakni negara tersebut harus mempunyai kemampuan internasional (internasional capacities). Merdeka Ciri keenam, yaitu bahwa negara tersebut harus merdeka. Tanpa merdeka suatu negara bukanlah negara sebagai subyek hukum internasional. g. Keberlangsungan negara f.

Ada pula sarjana yang mengemukakan unsur kelangsungan suatu negara. Tampaknya kriteria ini cukup penting untuk membuktikan keberadaan atau eksistensi negara tersebut baik menurut hukum internasional maupun menurut hubungan internasional. Suatu negara yang tidak mampu menjaga kelangsungan hidupnya tidak mencerminkan negara tersebut sebagai subyek hukum internasional. h. Efektivitas Maksudnya adalah, suatu negara harus memiliki kemampuan untuk secara eektif mengatur urusan di dalam negerinya dan secara efektif pula mampu menjalankan hubungan-hubungan luar negerinya. Unsur eektif ditandai dengan adanya penerapan kewenangan atau yurisdiksi suatu negara termasuk kewenanan untuk mengontrol urusan administratif di dalam negerinya dan urusan administratif ke luar wilayah negaranya untuk berhubungan dengan subyek hukum internasional lain. Unsur-unsur lainnya menurut para sarjana yang memainkan peranan penting yaitu derajat atau tingkat kelanggengan negara tersebut (permanence), kesediaan dan kemampuan untuk menaati hukum internasional, tingkat peradaban negara itu, pengakuan dari negara lain, tertib hukum negara tersebut, juga keabsahan berdirinya negara dalam hukum intenasional, masalah penentuan nasib sendiri suatu negara1.

SUI GENERIS a. Tahta Suci Tahta Suci (Vatican) merupakan suatu contoh dari suatu subjek hukum intenasional yang telah ada sejak dahulu di samping negara. Hal ini merupakan peninggalan-peninggalan (atau kelanjutan) sejarah sejak zaman dahulu ketika Paus bukan hanya merupakan kepala gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi. Hingga sekarang Tahta Suci mempunyai perwakilan diplomatik di banyak ibukota (antara lain di Jakarta) terpenting di dunia yang sejajar kedudukannya dengan wakil diplomatik negara-negara lain. Tahta Suci merupakan suatu hukum dalam arti yang penuh dan sejajar kedudukannya dengan negara. Hal ini terjadi terutama setelah diadakannya perjanjian antara Italia dan Tahta Suci pada tanggal 11 February 1929 (Lateran Treaty) yang mengembalikan sebidang tanah di Roma kepada Tahta Suci dan memungkinkan didirikannya negara Vatikan, yang dengan perjanjian itu sekaligus dibentuk dan diakui. Dalam kategori yang sama, yaitu subjek hukum intenasional karena sejarah, walaupun dalam arti yang jauh lebih terbatas dapat pula disebut suatu satuan yang bernama Order of The Knights of Malta. Himpunan ini hanya diakui oleh beberapa negara sebagai subjek hukum internasional.2 b. International Committee of The Red Cross (ICRC) Yang dimaksud dengan Internasional Committee of The Red Cross (ICRC) adalah Palang Merah Internasional yang berkedudukan di Jenewa. ICRC ini harus kita bedakan dengan organisasi Palang Merah nasional di masing-masing negara.
1 2

Huala Adolf, Aspek-aspek Negara Dalam Hukum Internasional. p. 1-11. Mochtar Kusumaatmadja, Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasionl. p. 100

Palang Merah Internasional mempunyai tempat tersendiri (unik) dalam sejarah hukum internasional. Boleh dikatakan bahwa organisasi ini sebagai suatu subjek hukum (yang terbatas) lahir karena sejarah walaupun kemudian kedudukannya (status) diperkuat dalam perjanjian dan kemudian Konvensi-konvensi Palang Merah (sekarang Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang Perlindungan Korban Perang). Sekarang Palang Merah Internasional secara umum diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki kedudukan sebagai subjek hukum internasional walaupun dengan ruang lingkup yang sangat terbatas.3

Organisasi-organisasi Non-Pemerintah Organisasi-organisasi non pemerintah atau Non Governmental Organization (NGOs) adalah suatu lembaga yang didirikan atas prakarsa swasta yang menghimpun orang-orang swasta atau publik, fisik, dan moral dari berbagai kewarganegaraan. Selain itu, organisasi non pemerintah ini sama sekali tidak mempunyai tujuan lukratif. Sasaran utamanya adalah mencoba untuk melunakkan, mempengaruhi ataupun mengubah kebijakan subjek-subjek hukum internasional melalui suatu kegiatan yang jangkauannya dapat meluas ke banyak negara. Ruang lingkup kegiatan NGOs ini sangat luas dan beraneka ragam: Bidang humaniter seperti ICRC, Amnesty International ataupun dewan-dewan gereja; Bidang politik seperti federasi Sosialis, Komunis, Liberal dan lain-lain; Bidang ilmu pengetahuan seperti Institute of Internasional Law Association, Gerakan Pugwash yang memainkan peranan dalam defenisi doktrin stategis Amerika Serikat pada permulaan tahun 1960-an; Bidang ekonomi dan sosial seperti federasi-federasi buruh dan asosiasi profesional; Bidang olah raga seperti Komite Olimpiade Internasional; Bidang ekologi seperti Greenpeace. Diantara NGOs ada yang mempunyai wewenang normatif internasional dengan merumuskan hukum profesional internasional seperti yang dibuat oelh IATA, Palang Merah atau federasi-federasi olahraga. NGOs yang disebut ini dalam kenyataannya baik secara langsung atau tidak ikut dalam merumuskan norma-norma hukum internasional. Dapatlah dikatakan bahwa NGOs ini lebih banyak berperan sebagai kekuatan transnasional atau international pressure group dan bukan merupakan subjek hukum internasional. NGOs ini pada umumnya mempunyai kantor pusat dan mengadakan kegiatan di Amerika Serikat dan Eropa dan masih sedikit di negara berkembang. Sehingga tidaklah disangsikan bahwa NGOs ini, terutama yang secara yuridik berbentuk himpunan, tunduk pda hukum nasional dan tidak secara langsung diatur oleh hukum internasional. Namun, sebagai aktor-aktor penting dalam masyarakat internasional, NGOs juga telah ikut berperan dalam membantu perkembangan hukum internasional. (Dr. Boer Mauna, Hukum Internasional. p. 54-55)

Mochtar Kusumaatmadja, Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional. p. 101

Anda mungkin juga menyukai