1) 2)
3) 4)
Gardu Induk Distribusi (GI Distribusi) Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM) Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (JTR) Beban/konsumen
1. Incoming 150 kV 2. Kawat pentanah (ground) 3.Overhead lines 4. Trafo instrumen (potential transformer) 5.Sakelar Pemisah (Disconnect switch ) 6. Pemutus Tebaga/PMT (Circuit breaker) 7. Current Transformer 8.Lightning arrester , 9.Main transformer 10. Gedung kontrol, 11. Pagar pengaman 12. Saluran ke area lain
o o o o
o o o o o
Grounding Switch Lighting Arrester Current limiting reactor Trafo instrumen Relai dan peralatan proteksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bushing Oil level indicator Vent Current transformer Dashpot Plunger guide Arc control device Resistor Plunger bar
Grounding switches
Grounding Switches Sakelar pengaman untuk menjamin suatu saluran transmisi benar-benar ditanahkan selama pekerjaan dilaksanaakan pekerjaan perbaikan.
Grounding switches
http://en.zwae.com.pl/min_800_640_cu8u3v1l4mjuzwur4893.jpg
Surge Arrester
Surge Arrester merupakan peralatan proteksi untuk membatasi tegangan lebih yang mungkin terjadi melewati transformer dan peralatan listrik lainnya karena sambaran petir atau surja akibat penyakelaran. Ujung atas dari arrester ini terhubung ke saluran atau terminal peralatan yang diproteksi sedangkan bagian ujung bawah arrester terhubung langsung ke tanah.
Surge Arrester
Jenis-jenis Surge Arrester :
1. 2. 3. 4. Arrester Jenis Oksida Film Lightning Arrester Jenis Thyrite Lightning Arrester Jenis Katup (Valve) Lightning Arrester Jenis Expulsion
Surge Arrester
http://lightningsource.wordpress.com/2011/05/06/some-picture-of-surge-arrester/
8 % Ohm
Kemampuan Arus gangguan 4000 A
8 % Ohm
Kemampuan Arus gangguan 4000 A
2 fault
8 % Ohm
Kemampuan Arus gangguan 4000 A
http://lightningsource.wordpress.com/2011/05/06/some-picture-of-surge-arrester/
Trafo Instrumen
Potential Transformer (PT) merupakan trafo penurun tegangan yang dirancang khusus untuk keperluan pengukuran (metering) dan proteksi. Transformasi tengangan antara primer dan skundernya sangat presisi. Hanya mengalami sedikit perubahan tegangan dengan bertambahnya beban (burden). Pergeseran fase tegangan antara bagian primer dan sekunder hampir dikatakan tidak ada. Terminal-terminal dapat dihubungkan ke line ke line atau line ke netral. Konsturksi trafo tegangan hampir sama dengan konstruksi trafo biasa hanya saja antara kumparan primer dan sekunder mampu tahan terhadap tegangan penuh line ke line.
Trafo Instrumen
Potential Transformer (PT) Salah satu terminal pada sisi sekunder harus selalu ditanahkan untuk menhindarkan dari bahaya kejut listrik yang berakibat fatal ketika menyentuh salah satu dari terminalnya. Hubungan kumparan primer dan sekunder yang dipisahkan dengan isolasi, akan membentuk hubungan/koneksi yang tak terlihat (seperti kapasitor), yang hal ini akan menghasilkan tegangan sangat tinggi antara kumparan sekunder dan tanah (ground) Dengan menghubungkan salah satu terminalnya ke tanah maka tegangan keluaran pada sisi sekunder akan selalu pada tegangan nominalnya misalkan 115V.
Trafo Instrumen
Trafo Instrumen
MV PT Potential Transformer
Trafo Instrumen
Current Transformer (CT), merupakan trafo khusus yang digunakan untuk keperluan pengukuran arus, monitoring daya, mengisolasi alat ukur dari saluran dan peralatan proteksi yang terhubung ke bagian sekunder trafo. memiliki akurasi transformasi yang tinggi dengan perbandingan/rasio antara bagian primer dan sekunder hampir konstan walaupun dengan adanya burden. Pergeseran fase antara sekunder dan primer sangat kecil sekali (kurang dari 10). Akan memiliki akurasi yang cukup tinggi dengan menjaga arus sekunder sekecil mungkin. Sama seperti PT untuk alasan keamanan maka salah satu terminal pada sisi sekunder hatus di tanahkan. Rasio CT biasanya 100A/5A, 150A/5A dll.
Trafo Instrumen
Trafo Instrumen
Current Transformer
Tiang
Tiang listrik pada jaringan distribusi digunakan untuk saluran udara (overhead line) sebagai penyangga kawat penghantar agar penyaluran tenaga listrik ke konsumen atau pusat pusat beban dapat disalurkan dengan baik.
Tiang
Klasifikasi tiang listrik berdasarkan bahannya: Tiang kayu (wooden pole) sudah mulai ditinggalkan
Tiang Baja (Steel pole) Tiang Beton lebih kuat, lebih murah (dibandingkan baja), dan mudah perawatannya, hanya saja mudah hancur/patah apabila terkena benturan keras (ditabrak kendaraan).
Tiang
Klasifikasi tiang listrik berdasarkan konstruksinya:
1. Tiang vertikal 2. Tiang horizontal
Tiang
1. Tiang vertikal
Kelebihannya
Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan tinggi Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan Tanpa menggunakan cross-arm (travers)
Kerugiannya
Tekanan angin merata di bagian tiang Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa
Tiang
2. Tiang horizontal
Keuntungannya Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada wilayah cross-arm (travers) Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa Kerugiannya Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers) Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat. Lebih banyak menggunakan isolator
Isolator-isolator
Merupakan material untuk menompang kawat penghantar jaringan pada tiang-tiang listrik yang digunakan untuk memisahkan secara elektris dua buah kawat atau lebih atau antara konduktor dengan tanah agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current), loncatan bunga api (flash over) sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan/gangguan pada sistem jaringan tenaga listrik
Distribusi saluran udara (over head lines) Distribusi saluran bawah tanah (saluran kabel)
Interkoneksi
Gardu Distribusi
JTM
JTR
JTM
Gardu Distribusi
JTR
Gardu Distribusi
Saluran udara merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kawat penghantar yang ditompang pada tiang listrik.
Keuntungannya
Lebih fleksibel dan leluasa untuk perluasan beban. Lebih mudah dalam pemasangannya. Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi. Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb. Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk menempatkan saluran, mengurangi nilai estetika kota. Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi. Biaya pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan penggantian material listrik bila terjadi kerusakan.
Kerugiannya
Saluran bawah tanah merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam tanah. Keuntungannya
Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb. Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi, Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang, Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara, Biaya pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan, penggantian/pembersihan isolator. Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi dapat diabaikan.
Kerugiannya
Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara, Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah), Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui. Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah
PMT
JDP
TD
JDTR
JDP
JDTR
TD
TD
JDTR JDTR
Batu Besar
Kelemahannya
Keterandalan sistem ini lebih rendah Faktor penggunaan konduktor 100 % Makin panjang jaringan (dari Gardu Induk atau Gardu Hubung) kondisi tegangan tidak dapat diandalkan Rugi-rugi tegangan lebih besar Kapasitas pelayanan terbatas Bila terjadi gangguan penyaluran daya terhenti.
Kelemahannya
Peralatan yang digunakan lebih banyak terutama peralatan proteksi Biaya pembangunan lebih mahal
Sistem Loop
Sistem rangkaian loop pada jaringan distribusi merupakan suatu sistem penyaluran melalui dua atau lebih saluran feeder yang saling berhubungan membentuk rangkaian berbentuk rangkaian tertutup.
Sistem Loop
Gardu Induk
Sistem Loop
Keuntungannya
Dapat menyalurkan daya listrik melalui satu atau dua saluran feeder yang saling berhubungan Menguntungkan dari segi ekonomis Bila terjadi gangguan pada salauran maka saluran yang lain dapat menggantikan untuk menyalurkan daya listrik Kontinuitas penyaluran daya listrik lebih terjamin Dalam kondisi normal beroperasi, pemutus beban dalam keadaan terbuka Keandalan relatif lebih baik
Kelemahannya
Drop tegangan makin besar Bila beban yang dilayani bertambah, maka kapasitas pelayanan akan lebih jelek
Sistem Network/Mesh
Sistem network/mesh ini merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara terus-menerus oleh dua atau lebih feeder pada gardu-gardu induk dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang bekerja secara paralel.
Sistem Network/Mesh
Sistem Network/Mesh
Keuntungannya
Penyaluran tenaga listrik dapat dilakukan secara terus-menerus (selama 24 jam) dengan menggunakan dua atau lebih feeder Tingkat keterandalannya lebih tinggi Jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder Dapat digunakan pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi Memiliki kapasitas dan kontinuitas pelayanan sangat baik Gangguan yang terjadi pada salah satu saluran tidak akan mengganggu kontinuitas pelayanan
Kelemahannya
Biaya konstruksi dan pembangunan lebih tinggi Setting alat proteksi lebih sukar
Sistem Interkoneksi
Sistem interkoneksi ini merupakan perkembangan dari sistem network/mesh. Sistem ini menyalurkan tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang dikehendaki bekerja secara paralel
Sistem Interkoneksi
Sistem Interkoneksi
Keuntungannya
Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus (tanpa putus), walaupun daerah kepadatan beban cukup tinggi dan luas Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi Apabila salah satu Pembangkit mengalami kerusakan, maka penyaluran tenaga listrik dapat dialihkan ke Pusat Pembangkit lainnya Bagi Pusat Pembangkit yang memiliki kapasitas lebih kecil, dapat dipergunakan sebagai cadangan atau pembantu bagi Pusat Pembangkit Utama (yang memiliki kapasitas tenaga listrik yang lebih besar) Sistem ini dapat bekerja secara bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga menghemat biaya pengoperasian pembangkit Dapat memperpanjang umur Pusat Pembangkit Dapat menjaga kestabilan sistem Pembangkitan
Sistem Interkoneksi
Kelemahannya
Memerlukan biaya investeasi yang cukup mahal Memerlukan perencanaan yang lebih matang Saat terjadi gangguan hubung singkat pada penghantar jaringan, maka semua Pusat Pembangkit akan tergabung di dalam sistem dan akan ikut menyumbang arus hubung singkat ke tempat gangguan tersebut. Jika terjadi unit-unit mesin pada Pusat Pembangkit terganggu, maka akan mengakibatkan jatuhnya sebagian atau seluruh sistem. Sistem proteksinya rumit
Tegangan menengah harus cukup diproteksi terhadap gangguan hubung singkat sehingga meminimalkan kerusakan peralatan dan mempersempit gangguan listrik padam sekecil mungkin.
Berdasarkan data statistik gangguan yg terjadi pada sistem distribusi jaringan listrik adalah 85 % gangguan hubung singkat sementara (temporari), Dalam studi yang sama dinyatakan bahwa 70 % gangguan adalah gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah. Gangguan hubung singkat tiga fase sangat jarang. Metode proteksi pada saluran distribusi ditentukan berdasarkan pada data statistik gangguan dan kebutuhan guna menyediakan tenaga listrik ke konsumen secara terusmenerus.
Fuse Cutouts Fuse cutout (sekring) suatu alat pengaman jaringan distribusi yang melindungi terhadap arus beban lebih (over load current) Arus yang mengalir melebihi dari batas arus maksimumnya baik disebabkan oleh hubung singkat (short circuit) atau beban lebih (over load).
Fuse Cutouts
Fuse Cutouts Dibandingkan dengan Circuit Breaker (CB) konstruksi fuse cutout lebih sederhana. Akan tetapi fuse cutout mempunyai kemampuan yang sama dengan CB. Fuse cutout hanya dapat memutuskan satu saluran kawat jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa maka dibutuhkan fuse cutout sebanyak tiga buah.
Fuse Cutouts Umur fuse cutout tergantung dari arus yang melaluinya Pemasangan fuse cutout pada jaringan rating arus fuse cutout tiga hingga lima kali arus nominalnya. Pengaman transformator distribusi dan pengaman pada cabang-cabang feeder yang menuju jaringan distribusi sekunder
Fuse Cutouts
http://c03.apogee.net/contentplayer/templates/foe/tdsplf.jpg
Sectionalizers
Sectionalizer merupakan circuit breaker khusus yang trips tergantung pada jumlah berapa kali sebuah recloser trip mendeteksi gangguan. Dengan kata lain, sebuah sectionalizer bekerja berdasarkan perintah recloser. Digunakan untuk mengamankan saluran distribusi primer dengan tingkat kepuasan yang tinggi Dilakukan koordinasi dengan pengaman recloser
Sectionalizers