Anda di halaman 1dari 7

Bab II.

Statistik Maxwell-Boltzmann
155
SISTEM DENGAN DUA TINGKATAN ENERGI

Pembahasan tentang energi dan panas jenis akan kita
perluas pada sistem dengan dua tingkatan energi.
Misalkan assembly yang mengandung N sistem, berada
dalam ruang, dengan dua level energi tak berdegenerasi, yakni
2
c dan
1
c .
2
c merupakan keadaan yang tereksitasi yang
nilainya lebih besar daripada
1
c . Kalau pada pembahasan
sebelumnya kita gunakan konsep fungsi partisi untuk
menghitung energi dan panas jenis, distribusi dalam keadaan
setimbang assembly akan dihitung dengan menggunakan
prinsip bahwa dalam keadaan setimbang energi bebas F
nilainya minimum.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan
besarnya entropi assembly dengan memakai hubungan

S k logW =

Misalkan n sistem pada keadaan di tingkat energi atas,
2
c dan
( )
N n sistem pada tingkatan di bawahnya,
1
c .













2
c
1
c
2 1
c c c =
n sistem
N n sistem
Bab II. Statistik Maxwell-Boltzmann
156


Banyaknya susunan yang berbeda (cara menyusun) diantara
dua keadaan adalah

( )
N!
W
n! N n !
=


Sedangkan entropi assembly

S k logW =

( )
N!
k log
n! N n !
=


Dengan menggunakan pendekatan Stirling

( ) ( )
S k Nlog N nlog n N n log N n ( =



Energi bebas assembly

F E TS =
( ) ( ) ( )
2 1
n N n kT Nlog N nlog n N n log N n c c ( = +



Dalam keadaan setimbang berlaku :

F
0
n
c
=
c

( ) ( )
2 1
kT log N n log n 0 c c ( =



( )
( )
2 1
N n
exp / kT
n
c c

( =


Bab II. Statistik Maxwell-Boltzmann
157
Hasil di atas sama dengan yang diharapkan yakni
perbandingan jumlah sistem diantara dua tingkatan energi
sesuai dengan faktor Boltzmann.
Banyaknya sistem pada tingkatan energi atas


( )
2 1
N
n
1 exp / kT c c
=
( +


| |
N
1 exp / kT c
=
+

Energi total

( )
2 1
E n N n c c = +

| |
1
N
N
1 exp / kT
c
c
c
= +
+

Panas jenisnya adalah

v
v
E
C
T
c

=
`
c
)


( )
( )
2
2 2
exp / kT
N
kT
1 exp / kT
c
c
c
=
( +



( )
( )
2
2
exp / T
Nk
T
1 exp / T
u
u
u

=
`
)
( +


dimana
( )
2 2
/ k / k u c c c = = adalah temperatur karakteristik
aseembly. Dalam gambar berikut disajikan grafik panas jenis
sebagai fungsi / T u . Nampak bahwa nilai minimum
v
C 0,45Nk untuk / T u =2,5 dan nilai
v
C 0 pada saat
T 0 = dan T =.



Bab II. Statistik Maxwell-Boltzmann
158





















Variasi entropi assembly dapat dipandang sebagai suatu
ungkapan Boltzmann atau ungkapan Planck, keduanya
memiliki makna fisis yang sama. Nyatalah bahwa ketika
assembly dalam keadaan teratur dimana semua sistem berada pada
keadaan dasar, entropinya sama dengan nol. Hal ini dapat dilihat
bahwa hanya terdapat satu cara menyusun keadaan teratur
tersebut sehingga W=1 dan logW 0 = . Keadaan teratur tersebut
bersesuaian dengan temperatur mutlak T 0. = Jika temperatur
dinaikkan di atas temperatur mutlak nol, maka entropi akan
bertambah dengan kenaikan jumlah sistem yang meninggalkan
keadaan dasar. Sebaliknya jika temperatur menuju tak
berhingga, maka menurut persamaan di atas n menuju ke
harga
1
2
N dan entropi mencapai nilai maksimum yakni
/ T u
v
C
0,45Nk
Bab II. Statistik Maxwell-Boltzmann
159
maks
S Nk log 2 =


Jika seandainya mungkin mengiksitasi semua sistem pada
keadaan energi paling atas sedemikian sehingga n N = maka
assembly kembali ke keadaan teratur sempurna dan entropi
sama dengan nol. Menurut persamaan 8.42 situasi teratur
tersebut dapat dicapai jika temperatur T dapat dicapai pada
nilai nol dari sisi negatif, artinya
{ }
/ k( T )
1
0
1 e
c

+
jika T 0
Sementara temperatur negatif tidak mungkin diperoleh dalam
praktek, kita dapat mencapainya sesuai dengan defenisi yang
diberikan dalam persamaan 8.42. Mekanisme pencapaian harga
temperatur mutlak negatif, sama dengan yang dipakai untuk
membangkitkan sistem sedemikian sehingga lebih banyak
sistem yang berada pada tingkat energi atas dibandingkan
dengan di bawahnya. Dalam keadaan populasi pada kedua
keadaan disebut dibalik.


KISI TAK TERATUR

Penerapan selanjutnya mengenai statistik
termodinamika adalah ketidakteraturan oleh pengaruh termal
yang muncul pada kisi kristal. Ketidakteraturan tersebut
muncul oleh adanya pergeseran atom dari posisi normalnya
menuju posisi kosong atau selipan (interstitial) melalui getaran
termal dalam kisi. Untuk sederhananya kita ambil contoh kisi
kubik monoatomik dimana posisi normal digambarkan dengan
lingkaran dan posisi kosong yang mungkin ditempati atom
digambarkan dengan tanda silang. Jika terdapat N titik kisi
Bab II. Statistik Maxwell-Boltzmann
160
normal dalam volume yang kita tinjau maka terdapat juga N
posisi kosong.
Misalkan energi yang diperlukan untuk mengembalikan
atom dari posisi normal ke posisi kosong adalah c . Jika
terdapat n atom dalam posisi interstisial, maka energi kisi
adalah sebesar nc di atas keadaan dasarnya. Banyaknya cara
menyusun n atom diantara N posisi total adalah
( )
N n
N!
C
n! N n !
=


Sedangkan banyaknya cara menyusun sisanya yakni
( )
N n
diantara sejumlah N posisi total, juga sama dengan
( )
N N n
N!
C
n! N n !


Oleh karena itu bobot konfigurasinya merupakan perkalian
keduanya, yakni

( )
2
N!
W
n! N n !


=
`


)

Jadi entropinya
( )
2
N!
S k logW k log
n! N n !


= =
`


)

Melalui pendekatan Stirling
( ) ( )( )
S 2k Nlog N nlog n N n log N n (


Energi bebas kisi jika diukur terhadap keadaan dasarnya

F E TS =
( ) ( )
n 2NkT Nlog N nlog n N n log N n c ( =


Keadaan setimbang tercapai pada saat F / n 0 c c =

Bab II. Statistik Maxwell-Boltzmann
161





( )
kT log N n log n 0 c ( =


sehingga
( )
N
n
exp / 2kT c
=

Anda mungkin juga menyukai