Ral Green BLDG BDG
Ral Green BLDG BDG
Raldi Hendro Koestoer Pencerahan Diskusi Green Building, Januari 2012, Bandung
Kerangka Paparan
Introduxi Pemikiran Dasar Lingkungan Hidup Komponen Green Economy Bangunan Ramah Lingkungan Green Building (GB) Awards: Perkotaan Dunia Penilaian GB Tips Praktis GB Tips Praktis Pimpinan
KOMPONEN GE
Komponen-komponen Penting - Pembangunan Ekonomi Hijau:
1. Pembangunan Ekonomi Rendah Karbon, 2. Ekonomi berbasis Sumberdaya Hayati, Sumberdaya Energi dan Energi Terbarukan, 3. Manajemen berkelanjutan dan Penyediaan Layanan sesuai dengan Kapasitas Perusahaan, 4. Kepentingan Kesejahteraan Sosial-Ekon. Karyawan dan Komunitas
Pengembangan Green Economy Pemanfaatan Energi yang Rendah Karbon dan Industri Efisien dan Energi Terbarukan + Socially Inclusive.
Cost-effectiveness : Pemanfaaatan biaya yang berkepanjangan dan analisis Sekala Penurunan Emisi:
Kemampuan kebijakan untuk mengurangi perubahan iklim dalam lingkungan bangunan & keuntungan lingkungan keseluruhan terhadap komunitas dimana kebijakan tersebut berpengaruh.
Mencerminkan
Pengelolaan
Lingkungan
dan
Inovatif:
Penggunaan Kemitraan innovatif dan mekanisme baru, serta kepemimpinan yang akan menghantarkan kuntungan nyata dari pembentukan Bangunan Hijau, Iklim dan kebijakan energi terhadap masyarakat
upaya menjalankan terhadapat mitra, kerjasama dan berbagi informasi agar menuju pada tataran Strategi Perkotaan Berkelanjutan
JA.Gambatese, Rajendran S dan M Behm, (2009) dalam "Green Design & Construction"
... bangunan bisa disebut berkelanjutan hanya jika prinsipprinsip keberlanjutan diterapkan di seluruh siklus penggunaannya .... (hal. 29) "
KASUS MEXICO
Local Climate Action Leadership Award Climate Action Plan (CAP, 08-12): Kebijakan Terpadu thd
dampak Perumahan, bangunan, kantoran, stasiun, taman parkir, transportasi-> reduxi emisi CO2
KASUS SINGAPORE
Regional Leadership Award
Singapore Building and Construction Authority (BCA) Green Building Masterplan, terdiri dari Instrumen Kebijakan Standar Lingkungan yang merujuk pada Pembangunan Hijau dan promosi R& D lingkungan berkelanjutan + Peningkatan kapasitas Bangunan Hijau
BCA membuat Green Mark rating scheme Untuk memfasilitaskan Industri Pembangunan mencapai Keberlanjutan Lingkungan Bangunan
Dengan estimasi tahunan total 400 bangunan baru yang terpengaruh, berarti sekitar 200rb mton emisi CO2/ tahun dapat direduxi. Kebijakan diserahkan pada konsultasi publik dan dilakukan oleh pihak ketiga untuk mengukur pandangan publik tentang ukuran bagi penguatan kualitas dan lingkungan buatan berkelanjutan
DKI JAKARTA
Peraturan Gub Jakarta untu k kebijakan Bangunan Hijau merupakan minimum standar kinerja dalam aspek energi efisiensi, konservasi ruang sumber daya, kesehatan dan penggunaan air dan pengelolaan sampah; Peraturan tersebut memandatkan bagi bangunan baru dan yang existing dengan ukuran KLB 10.000 m2 (Sekolah), 20.000m2 (RS dan Hotel) dan 50.000m2 (Apartemen, Mall dan Kantor)
Ditargetkan mencapai reduxi emisi CO2 26% pada tahun 2020 nilai abatisasi 2,7 juta ton emisi CO2
Mulai kain linen (handuk dan seprai baik) dengan program efisien di semua kamar. Instal aliran rendah shower dan wastafel aerator. Beralih ke toilet aliran rendah / gunakan tangki toilet mengisi diverters. Beralih ke LED bola lampu di kamar tamu, lobi, dan lorong-lorong. Gunakan sensor dan / timer untuk daerah yang jarang digunakan. Bila mungkin, beli fasilitas makanan dalam jumlah besar Mendidik staf untuk mematikan lampu dan pemanas / pendingin udara ketika kamar kosong; Juga, selama bulan-bulan musim kemarau, untuk menutup tirai. Gunakan kaca film Jendela untuk pemanasan yang rendah dan beban pendinginan dan mengurangi silau di kamar. Sediakan keranjang tamu pendaur ulang untuk koran, kertas putih, kaca, aluminium, karton, dan plastik. Sediakan tempat sampah daur ulang baik di tempat umum (misalnya, kolam renang), di dapur, dan di back office (termasuk satu di meja masing-masing) untuk membuat daur ulang semudah mungkin. Gunakan produk kantor dan kemudahan para tamu, dengan bahan daur ulang.
Sumber: http://www.smarterhomes.org.nz/why-smarter-homes/what-can-smarthomes-do-for-the-environment/
SPIRIT
Creating Healthy Affordable Building for Sustainable Better Living
(Menciptakan Bangunan Ramah Lingkungan yang nyaman dan sehat untuk kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan)
Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo (Kekayaan yang akan membawa ketentraman dan kesejahteraan bagi kita semua)
Semboyan: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Tut wuri handayani (dari belakang seorang Pimpinan harus bisa memberikan dorongan dan arahan), Ing madya mangun karsa (di tengah/ di antara staf, Pimpinan harus menciptakan prakarsa dan ide), Ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang Pimpinan harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Referensi
World Green Building Council, Government Leadership Awards, Excellence in City Policy for Green Building, 2011. Koestoer, R.H., Langkah Komitmen Green Techno-Economy, Semiloka Nasional Menuju Ekonomi Hijau, Bappenas, Jakarta, 22 November 2011 http://www.skcinc.com/Perspective/LEED.asp http://www.smarterhomes.org.nz/why-smarter-homes/whatcan-smart-homes-do-for-the-environment/ http://www.cdc.gov/niosh/blog/nsb070109_GreenJobs.html JA.Gambatese, Rajendran S dan M Behm (2009) "Green Design & Construction Pew Centre on the States (2009), The Clean Energy Economy
Terimakasih
ralkoest@yahoo.co.uk; website: http//ralkoest.com