Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, sumber daya alam (SDA) masih merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhatikan karena manfaatnya yang sangat besar dalam membantu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia maupun mesin-mesin atau alat-alat proses produksi baik dalam kegiatan domestik,seperti kegiatan-kegiatan rumah tangga, maupun non-domestik seperti industri makanan, industri otomotif, industri besi dan baja, industri alkohol, industry tekstil dan lain-lain. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memenuhi sebagian besar belahan bumi dibandingkan dengan daratan. Oleh karena itu, kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses proses industri. Selain itu juga air digunakan sebagai sarana pembersihan ( cleaning ) baik itu pembersihan area atau alat alat produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan khusus atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan atau prasyarat tertentu yang membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi dan akurat. Air juga berperan sebagai media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses yaitu dalam bentuk uap air (panas) / steam. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali. Selain itu menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak. Boiler (pesawat uap) adalah sebuah bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah wujud suatu fluida dari cair menjadi gas. Perubahan wujud tersebut terjadi karena penambahan kalor. Kalor yang ditambahkan dapat diperoleh dengan cara pembakaran bahan bakar fosil maupun non fosil, reaksi inti atom, ataupun merupakan gas buang dari sisa ekspansi turbin gas. Boiler pada intinya adalah alat pemanas cairan (biasanya air) agar berada di atas titik didihnya sehingga ia menguap. Sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga

dengan sangat baik. Karena kerugian yang dapat ditimbulkan dari sebuah boiler (pesawat uap) yang berukuran super yang apabila boiler tersebut meledak
sangatlah besar, baik kerugian materi, lingkungan kerja, lingkungan sekitar, dan korban jiwa.

Untuk dapat memanaskan boiler, ada beberapa tipe pesawat uap atau boiler yaitu : 1. Fire tube boiler (pesawat uap tabung api) dimana api berada dalam tubingtubing dengan cairan berada di bagian luar. 2. Water tube boiler ( pesawat uap tabung air) dimana sebaiknya, air berada dalam tubingtubing dengan api berada di bagian luar. Air baku yang digunakan untuk menghasilkan uap air / steam ini harus murni dan tidak mengandung garam-garam kalsium dan magnesium (air sadah). Air yang mengandung garam-garam ini dapat mengganggu sistem kerja boiler. Garam-garam ini biasanya berupa garam bikarbonat, klorida, sulfat, dan nitrat. Kalsium sulfat, karbonat, dan silikat dapat membentuk kerak yang mempunyai konduktivitas termal rendah di dalam boiler. Magnesium silikat dan kalsium karbonat juga dapat menghambat perpindahan kalor di dalam boiler. Akibat dari kualitas air baku yang buruk, dapat menyebabkan masalah seperti korosi, pembentukan kerak, kontaminasi uap, deposit dan keretakan oleh basa. Kerugian yang akan ditimbulkan dari masalah ini yaitu dapat menghambat perpindahan panas karena kerak yang terbentuk pada permukaan boiler akan menghalangi transfer panas sehingga pemanasan jadi tidak efisien dan efektif seperti yang diharapkan. Hal ini dapat juga menyebabkan kelebihan panas pada logam dan mempercepat terjadinya korosi. Pembusaan pada air boiler dapat terjadi pada permukaan air dan menyebabkan pencemaran uap yang disebabkan oleh garam-garam dalam sistem uap. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencegahan rusaknya ketel uap adalah air pengisi ketel uap yaitu air yang dimasukkan kedalam ketel untuk pengganti air yang hilang karena pengurasan atau penguapan. Syarat air pengisi ketel sebagai berikut : 1. Syarat umum

a. b. c. d. e. f.

Air harus jernih PH < 3,5 Kesadahan <0,1 bila mungkin mendekati 0 Kadar alkalitas teryentu Jumlah zat padat total Oksigen Silikak, fosfat, hidrasin

2. Syarat khusus a. b. c. d. Kesadahan air : jumlah kadar kalsium dan magnesium PH air : Derajat keasamam air 7 = netral, < 7 = asam, > 7 = basa

Alkalinitas : banyaknya basa dalam air Zat garam : jumlah garam yang larut dalam air

B. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari pesawat uap / boiler 2. Mengetahui jenis-jenis pesawat uap / boiler. 3. Mengetahui fungsi dari pesawat uap / boiler. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pengguaan pesawat uap / boiler. 5. Mengetahui bagian-bagian dari pesawat uap / boiler 6. Mengetahui cara menjaga kualitas serta pengaturan pH yang baik pada air umpan boiler, akan mencegah dan mengurangi terjadinya korosi dan pembentukan kerak serta pembentukan deposit. Sehingga dapat

meningkatkan efisiensi kerja dari boiler.

C. Manfaat 1. Bagi Praktikan a. Mengetahui bentuk dari pesawat uap / boiler. b. Mengetahui masing-masing fungsi dari setiap bagian pesawat uap / boiler. c. Mengetahui cara penggunaan dan cara pengukuran pesawat uap.

d. Menambah pengetahuan tentang ilmu keselamatan kerja khususnya mengenai pesawat uap / boiler. e. Memahami dan mengerti kelebihan dan kekurangan dari pesawat uap, sehingga apabila terdapat suatu masalah dalam penggunaan pesawat uap dapat segera ditangani. f. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diberikan dalam dunia kerja nantinya. 2. Bagi Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja a. Sebagai bahan perbaikan laboratorium keselatan kerja. b. Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa tentang penggunaan pesawat uap / boiler. c. Menghasilkan lulusan Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja yang berkompeten. d. Mempersiapkan praktikan sebagai ahli K3 yang sesuai dan

berkompeten dibidangnya. e. Mengajarkan kepada praktikan cara kerja pesawat uap / boiler. f. Mengajarkan kepada praktikan cara penanggulangan apabila terjadi peledakan dikarenakan oleh pesawat uap / boiler.

Anda mungkin juga menyukai