Anda di halaman 1dari 4

Pemicu 3 I.

Klarfikasi dan Definisi - Petekie : kebocoran vaskuler dan ekstravasasi sel darah merah ke kulit yang ditandai bintik-bintik merah. - Schuffner : garis yang menghubungkan titik pada arcus costae dan umbilikus (di bagi 4) dan garis ini diteruskan sampai sias kanan yang merupakan titik 8. Kata Kunci Anak perempuan 6 tahun, pucat sejak 2 minggu yang lalu disertai demam naik turun, nafsu makan berkurang, timbul benjlan dileher sejak 1 minggu, perdarahan gusi sejak semalam. Pemfis : Rumusan Masalah Anak perempuan 6 tahun, anemia, limfadenopati, demam naik turun sejak 2 minggu yang lalu dan terdapat perdarahan gusi. Analisis Masalah Anak perempuan 6 tahun Pucat perdarahan gusi ada petikie gizi kurang limfodenopati demam naik turun nafsu makan berkurang benjolan di leher

II.

III.

IV.

konjungtiva dan telapak tangan pucat anemia

trombositopenia

hipermetabolisme

ekstramedullar

kompresi sumsum ulang medullari

keganasan hematologi limfositik leukimia graulositik mielositik diagnosis banding

anemia anaplastk limfoa hodgkin LLA pemeriksaan penunjang diagnosis tata laksana

V.

Hipotesis Anak perempuan 6 tahun mengalami leukimia limfositik akut. Bahan Pembelajaran 6.1 Leukopoesis

VI.

Leukopoeisis merupakan proses pembuatan leukosit, yang distimulasi oleh berbagai Colony Stimulating Factor (CSF) yaitu hormone yang diproduksi oleh sel darah putih matur. Perkembangan tiap jenis sel darah putih dimulai dengan pembelahan hemopoietic stem cell ke dalam salah satu sel blast berikut: mieloblast membelah untuk membentuk mielosit eosinofilik, netrofilik, atau basofilik; yang memicu perkembangan ketiga jenis basofilik ini. Monoblast memicu perkembangan monosit. Limfoblast memicu perkembangan limfosit. Leukopoeisis terjadi di organ hemopoiesis. Granulosist hanya di sumsum tulang; limfosit di limfonodus, jaringan limfoid, dan di sebagian sumsum tulang; adapun monosit dibentuk di lien, jaringan limfoid, dan sebagian sumsum tulang. a. Granulopoesis Granulopoiesis merupakan pembentukan sel darah putih baru di sumsum tulang. Bertambhanya jumlah leukosit terjadi dengan mitosis, suatu proses pertumbeuhan dan pembelahan sel secara berurutan. Sel-sel bakal mampu membelah diri dan berkembang menjadi leukosit matang dalam suatu sekuen pematangan yang teratur, dan kemudian dibebaskan dari sumsum tulang ke dalam sirkulasi. Terjadi proses diferensiasi pada leukosit yang belum matang yang secara bertahap mengembangkan dan memperlihatkan sifat-sifat leukosit fungsional matang. Leukosit yang sedang berkembang dapat dibagi menjadi berbagai kompartemen fisiologik yaitu: Kompartemen proliferasi (proliferating pool). Kompartemen pematangan dan penyimpanan. Kompartemen sirkulasi. Kompartemen pertumbuhan dan distribusi myeloid.

Di bawah pengaruh rangsangan fisiologik, dan patologik tertentu, dapat terjadi pembebasan granulosit dari kompartemen penimpanan dan marginal dalam beberapa menit diikuti beberapa saat kemudian peningkatan

pembentukan granulosit. Interaksi sel dengan sel dan pengeluaran faktor pertumbuhan humoral (CSF) mengendalikan pertumbuhan dan pematangan leukosit. Pembentukan sel darah putih secara substansial dipengaruhi oleh mediator kimiawi (sitokin dan kemokin) yang dikeluarkan sebagai bagian dari respon peradangan dan imun. Siklus hidup neutrofil antara 14-23 hari. Dari stem sel ke granulosit terdapat dua stadium, yaitu stadium pembelahan yang terdiri dari mieloblast, promielosit, dan mielosit; serta stadium pemasakan yang terdiri dari metamielosit, stab, dan segmen. Pada stadium pemasakan tidak ada lagi pembelahan, pematangan terjadi dengan cepat. Dikenal dua penyebaran sel granulosit, yaitu yang bersirkulasi bebas dan yang berada di tepi. Ada pertukaran kontinyu antara keduanya, yang apabila ukurannya sama besar, maka hanya bersirkulasi sampai di darah tepi. Sel granulosit yang masak ditimbun di sumsum tulang (20-25 kali dari jumlah granulosit di darah) bila diperlukan akan dilepaskan ke darah perifer. Waktu generasi sel primitive sampai dengan masak sekitar 10 hari. b. Limfopoesis Limfopoeisis adalah pertumbuhan dan pematangan limfosit. Limfosit merupakan sel darah putih terbanyak kedua yang beredar di daerah perifer. Berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Hampir 20% sumsum tulang normal berisi limfosit yang sedang berkembang. Setelah pematangan, limfosit masuk ke darah perifer, beredar dengan interval waktu yang bervariasi bergantung pada sifat sel, dan kemudian berkumpul di kelenjar limfe atau organ limfatik. Sel limfoid paling dini adalah limfoblast yang pada sumsum tulang normal biasanya tidak menonjol dan sedikit. Limfosit akan berfdiferensiasi menjadi limfosit T di timus dan limfosit B yang terjadi di sumsum tulang. Selanjutnya limfosit B dapat berdiferensiasi menjadi sel plasma yang membentuk <4,5% hitung jenis sumsum tulang normal. Sel plasma memiliki ciri morfologis inti sel yang terletak eksentrik, halo jukstanukleus, dan pola kromatin yang digambarkan seperti roda pedati.

6.2 Leukimia

6.3 6.4 6.5 6.6 VII.

Dasar-dasar biologi limfopoloferatif Patofisiologi gejala yang khas Bagaimana cara menyingkirkan DD? Interpretasi temuan klinis

Kesimpulan Anak perempuan 6 tahun mengalami leukimia limfositik akut.

Anda mungkin juga menyukai