Anda di halaman 1dari 5

BAB II DASAR FILOSOFIS PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL HKI SEBAGAI SISTEM KEPEMILIKAN BENDA Landasan filosofis HKI

dimulai sejak dikemukakannya ide penghargaan bagi pencipa aau penemu aas kreasi inelekual mereka yang berguna bagi masyarakat.dalam politik Aristoteles pada masa abad keempat sebelum masehi. Ada dua teori secara filosofisterkait anggapan hokum bahwa HKI adalah suatu sistem kepemilikan, teori tersebut dikemukakan oleh John Locke yang sangat berpengaruh di negara penganut tradisi hokum Coumon law sistem dan Hegeel yang sangat berpengaruh pada negaranegara penganut tradisi hukum Civil Law sistem. John Locke mengajarkan konsep kepemilikan (property) yang kaitannya dengan HAM. Dia mengingatkan manusia adalah sederajat dalam status naturalis, kewajiban orang satu sama lain adalah sama sebagaimana haknya. Menurut Locke, ada dua macam hak, yaitu : 1. Liberty rights that areas free of duty 2. Claim rights that areas where the rightholder is owed a duty by others. Semua orang memiliki kewajiban untuk tidak merugikan orang lain, kecuali dalam kasus khusus dan kebutuhan yang sangat mendesak yang dapat dibenarkan. Ada 2 kunci hak bebas, yaitu : 1. All persons have a liberty right to dispose of their efforts as they see fit 2. All persons have a liberty right to use the common the earth and all its fruit which God give to humankind Kedua hak bebas tersebut berarti bahwa dalam hukum alam tidak ada orang yang dapat menuntut terhadap orang lain. Atas penggunaan yang tidak merugikan dari upayanya atau penggunaan yang tidak merugikan bagi masyarakat, jadi setiap individu memiliki hak alami untuk memiliki buah atas jerih payahnya. Friedrich Hegeel mengembangkan konsep tentang : Right, Ethics, and State yang intinya sebagai esensi dari kepribadian. Kekayaan di antara sesuatu kebendaan lainnya adalah saran dimana seseorang dapat secara obyektif mengemukakan kehendak pribadi dan tunggal.

Kehendak adalah bebas di dalam dan untuk sendirinya, sebagai konsep si abstrak seseorang harus memberikan dirinya ruang eksternal dari kebebasan agar konsep si abstrak tersebut menjadi suatu ide. Hegeel mempertahankan konsepsinya tentang kekayaan (property) dengan membedakan antara fungsi kemudahan pilihan dari institusi kekayaan secara inheren pada level hak abstrak dari evolusi optimum dalam etika kehidupan. Kekayaan (property) dalam kreasi intelektual timbul dari cara individu membentuk pemikiran mereka dalam lingkungan materi mereka, dengan demikian kekayaan (property) dapat dialihkan dengan kehendak melalui peralihan material bendanya atau peralihan intelektualitas untuk membuat kreatifitas itu baru. Menurut Hegeel, suatu kekayaan pada suatu tahap tertentu harus menjadi hal yang bersifat pribadi dan kekayaan pribadi menjadi lembaga yang bersifat universal, hal ini yang menjadi dasar pembenaran HKI. Pentingnya kekayaan sebagai salah satu cara untuk membangun, mengembangkan dan memahami kepribadian kita, ekspresi yang hendak kita kuasai, sekaligus menetapkan batasan antara pribadi lain dan kekayaan lain dari masyarakat dan akhirnya hal ini merupakan cara bagaimana manusia menghargai kepribadian tiap individu melalui penghargaan pada HKI. Baik konsepsi John Locke maupun Hegeel berawal teori hukum alam yang bersumber pada moralitas hukum tentang apa yang baik dan apa yang buruk. John Locke menganggap bahwa barang-barang disediakan, namun tidak dapat dinikmati dalam status naturalis sehingga seseorang harus mengkonversi barang-barang tersebut dari barang alamiah menjadi barang pribadi dengan melaksanakan upayanya terhadap barang-barang tersebut. Hegeel menjelaskan konsepsinya mengenai hak yang dimiliki manusia terpisah dari paham individualistis yang dikemukaan oleh Locke dan konsep Hegeel menyempurnakan konsep Locke. Hegeel melengkapinya dengan penekanan kreasi intelektual perwujudan kepribadian. Dengan demikian teori Hegel melengkapi teori Locke dengan 2 alasan yaitu HKI adalah kekayaan dan menunjukkan sekuens logika dari HKI bahwa manusia sejak awal memiliki raga dan upaya yang tunduk pada suatu padang pasir yang tak bertuan. Hak adalah tuntutan yang dapat ditegakkan secara hukum dari seseorang terhadap pihak lain yang membuat pihak lain harus bertindak atau tidak bertindak. Pengertian hak milik terdapat dalam pasal 570 BW. Berdaasarkan ketentuan dari pasal tersebut, maka hak atas barang milik hanya berlaku bagi barang yang bergerak yang meliputi :

1. Hak menguasai dengan bebas 2. Hak menikmati dengan sepenuhnya 3. Secara tidak bertentangan dengan undang-undang

KEADILAN DALAM PENDISTRIBUSIAN PENGUASAAN HKI salah satu aspek yang mengedepankan dalam pembenaran perlindungan HKI sebagai hak kepemilikan atas benda adalah melihat nilai ekonomi dari HKI. HKI sebagai kekayaan tidak berwujud, berbeda dengan kekayaan lazimnya. Pencipta inventor pendesain harus membuat sesuatu yang langka, sesuatu yang membuat orang berkeinginan untuk menggunakannya lebih daripada sesuatu yang secara simultan mudah didapat. HKI mengingatkan adanya kelangkaan. Suatu kreasi intelektual adalah kekayaan karena system HKI membebankan struktur dari kelangkaan. HKI merupakan system kepemilikan yang merupakan penghargaan atau ekspresi kepribadian bagi pencipta, inventor, atau pendesain atas pengorbanannya dalam menghasilkan kreasi intelektual yang memiliki implikasi financial yang signifikan. Dalam kaitan ini HKI mencegah adanya orang yang mencoba mencari peluang untuk memperoleh uang. Institusi kekayaan mengatur penggunaan dan pengalokasian kekayaan, hal ini penting untuk memberikan pemilik kewenangan untuk mengontrol penggunaan obyek kekayaannya oleh pihak lain. Pembenaran HKI dikaitkan dengan adanya inequality dalam masyarakat menyangkut pertanyaan kesetaraan penyebaran penguasaan HKI. Adam Smith menyikapi hal ini dengan idenya menyangkut pasar sempurna. Secara sederhana persaingan sempurna adalah: 1. Many sellers 2. Homogeneous goods 3. No barrier to entry Suatu pengharapan (expectation) yang sah secara hukum harus didukung dengan dua kriteria, 1. Dengan pembenaran yang mendasari hukum yang mempengaruhinya 2. Dengan prinsip fundamental dari sistem hukum secara keseluruhan Jika suatu pengharapan bersifat rasional dan sah, maka hal tersebut mencerminkan suatu kekuatan untuk menuntut perlindungan. Hal ini terkait dengan konsep hak dari kekayaan pribadi dan keadilan. Konsep Aristoteles dan Thomas Aquinas yaitu:

1. Persamaan proporsional 2. Keseimbangan prestasi PERAN NEGARA DALAM MEWUJUDKAN PERSAINGAN SEHAT Menurut Peter Mahmud Negara dalam upaya menyejahterakan rakyat dengan menciptakan kebijakan yang berorientasi pada system ekonomi pasar yang berciri: 1. Harus memberikan kemudahan 2. Harus tidak bersifat intervensi secara berlebihan 3. Harus menciptakan aturan yang adil dan jujur Persaingan sehat dipercaya mampu menjadi penggerak kegiatan ekonomi karena hal tersebut menjamin kemungkinan kebebasan yang lebih luas dari tindakan bagi semua. TRIP mengatur standar minimum pengaturan HKI yang terdiri atas : 1. Hak cipta dan hak terkait dengan hak cipta 2. Hak kekayaan industry yang terdiri dari : a. Merek b. Indikasi geografis c. Desain industry d. Paten e. Desain tata letak sirkuit terpadu f. Informasi yang dirahasiakan secara khusus rahasia dagang Suspension of Concession diserahkan pada pihak yang dirugikan untuk memilih bidang pembalasan, sesuai prioritas yang ada, yaitu : 1. Sama bidangnya dengan bidang perjanjian 2. Lain bidang di bawah bidang perjanjian 3. Sektor lain di bidang barang dan jasa di bawah persetujuan WTO Situasi (3) muncul apabila hal (1) dan (2) tidak dapat dilaksanakan dan inilah yang disebut pembalasan silang. Total jangka waktu untuk memeriksa dan meproses sengketa adalah 31 bulan, tetapi ini bukan definitive.

Guna untuk memudahkan penerapan TRIPs, negara maju harus bersedia bekerja sama secara teknis dan financial atas permintaan dan syarat-syarat yang menguntungkan secara timbale balik dengan negara berkembang dan negara belum berkembang. Kerja sama tersebut termasuk pembantuan dalam persiapan peraturan perundang-undangan perlindungan dan penegakan HKI. Pelaksanaan aturan TRIPs yang berisi komitmen, konsesi, dan negosiasi yang dibuat oleh para pihak penandatangan konvensi dalam pembukaan TRIPs didasari oleh prinsip itikad baik negara anggota penandatangan.

Anda mungkin juga menyukai