Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KONSELING Konselor Klien : : Nugraheni S G2C009041 Intan

- Umur 24 tahun

Klien adalah seorang guru privat. Ia datang menemui konselor untuk menceritakan masalah kesehatan yang ia rasakan akhir akhir ini dan menanyakan bagaimana pola makan yang baik. Berdasarkan dari proses konseling yang sudah dilakukan didapat hasil assessment antropometri yaitu BB awal = 40 kg lalu turun menjadi 38 kg, TB=146 cm. Dari perhitungan maka didapatkan IMT = 38 kg dibagi ( 1,462 ) = 17,8 kg/m2 , termasuk underweight. BB ideal klien = (146-100) -10% (146-100) = 41,4 kg. Menurut data labratorium klien adalah normal. Ia kadang kadang juga merasa lemas, sering pusing, nafsu makan agak berkurang. Selain itu juga pernah mengalami diare karena alergi makanan tertentu. Ia tidak suka makan sayur kangkung dan sawi. Klien adalah anak kos sehingga pola makannya tidak teratur dan asupannya juga kurang. Ia juga sering ngemil snacksnack seperti chiki. Ia sangat suka makan makanan pedas dan asin. Ia juga tidak pernah megkonsumsi suplemen apapun. Klien suka minum susu, biasanya 1 minggu sekali. Akhir akhir ini ia mengeluh susah BAB dan beberapa hari yang lalu juga didiagnosa dokter terkena maag. Aktivitas sehari hari klien ialah bekerja sebagai guru privat yang hampir setiap hari mengajar. Klien juga kadang- kadang begadang sehingga kurang tidur. Olahraga juga kurang bahkan hampir tidak pernah dalam seminggu karena setiap hari ia sibuk bekerja. Kadang waktu akhir pekan ia gunakan untuk pulang kampung karena ia disini kos. Ia kos bersama adiknya, tetapi waktu untuk bertemu adiknya juga tidak rutin karena adiknya juga sibuk bekerja sehingga ia sering merasa kesepian dan tidak bisa berbagi cerita dengan orang lain. Menurut hasil di atas disimpulkan bahwa klien tersebut underweight, ia juga kadang diare karena alergi makanan tertentu, tetapi akhir akhir ini sedang menderita susah BAB dan beberapa hari yang lalu juga didiagnosa dokter terkena maag. Asupan makan kurang dan pola makannya juga tidak teratur serta aktivitasnya yang padat membuat klien tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur / istirahat dan olahraganya juga hampir tidak pernah dilakukan. Solusi yang diberikan oleh konselor adalah klien tersebut harus mengatur pola makannya agar selalu makan tiap hari dengan teratur,asupan yang dimakan juga harus cukup agar berat badannya bisa kembali normal. Ia juga alergi sayur kangkung dan sawi sehingga jika

ingin tetap makan sayur makan bisa makan sayur bayam. Selain itu juga disarankan makan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe serta sumber protein hewani seperti daging. Ia juga suka ngemil chiki sehingga disarankan agar menguranginya karena chiki banyak mengandung MSG. Aktivitasnya juga kurang karena sibuk bekerja sehingga disarankan untuk tidur yang cukup,banyak istirahat dan untuk olahraganya disarankan awalnya melakukan dengan frekuensi ringan dahulu selama 15 menit jika nanti sudah bisa terbiasa maka dapat ditingkat frekuensinya. Klien juga sebaiknya jika ada masalah dapat berbagi dengan adiknya sehingga adiknya dapat memotivasinya untuk merubah pola makannya seperti mengajak makan, mengingatkan untuk segera makan jika sudah waktunya serta mengingatkan agar tidak sembarangan makan seperti junk food atau fast food. Selian itu untuk mengatasi masalah susah BAB klien seharusnya banyak mengkonsumsi serat seperti buah dan sayur karena ia tidak suka sayur kangkung dan sawi serta buah pepaya maka dapat menggantinya dengan sayur dan buah yang lain seperti bayam dan buah pisang, jambu atau semangka. Ia juga harus banyak beraktivitas seperti olahraga teratur dan banyak minum air putih. Klien suka makanan asin dan pedas padahal beberapa hari yang lalu ia didiagnosa dokter terkena maag sehingga sebaiknya mengurangi makan makanan yang pedas dan harus makan secara teratur tidak boleh telat makan. Pada saat konseling tidak ada hambatan yang terlalu sulit karena sikap klien cukup antusias untuk mengatasi masalahnya. Pengatahuan klien juga termasuk cukup untuk mengetahui tentang bagaimana cara untuk mengatasi kesehatannya dan punya kesadaran mengenai apa yang sebenarnya dirasakannya sehingga ia masih dapat terbuka dengan saran yang diberikan oleh konselor. Ia juga sering bertanya pada konselor jika ada yang belum mengerti. Adakalanya klien juga bernegosiasi dengan konselor untuk mengatasi masalah dietnya seperti olahraga yang ia agak keberatan jika harus melakukannya beberapa kali dalam seminggu karena klien hampir sudah lama tidak pernah berolahraga sehingga perlu beradaptasi lagi. Selain itu juga soal asupan makan yang agak susah dirubah karena klien sudah terlalu sering dan suka mengkonsumsinya, tetapi ia akan berusaha menguranginya. Jadi konselor tidak semata mata mendikte klien harus melakukan semua yang ia sarankan tetapi ada kesepakatan bersama sama untuk memecahkan masalah kesehatan yang dialami oleh klien. Di akhir pertemuan klien juga sudah ada komitmen untuk mau mencoba merubah pola makan dan aktivitas sehari harinya. Ia juga menanyakan kapan dapat bertemu lagi, berarti klien ingin tetap dipantau perkembangannya. Ia juga sudah merasa puas dengan jawaban jawaban konselor dan saran yang diberikan oleh konselor sebisa mungkin akan ia lakukan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai