Anda di halaman 1dari 6

Menuju Peradaban 2014

Pendahuluan Peradaban, Kebudayaan dan Sejarah Paradigma Baru Peran Ilmu Pengetahuan Dasar Perjuangan Arkeologi Indonesia

6/20/12 6:36 AM

Berbagai gejala mutakhir mengajak kita berpikir ulang tentang kesinambungan bangsa manusia. Keterkaitan krisis kenegaraan, agama dan sistem ekonomi dunia yang mendorong PBB menyerukan pentingnya revolusi pemikiran merupakan salah satunya. Gejala lain terwujud dalam keterkaitan krisis identitas, ideologi dan sistem ketahanan terhadap bencana alam di Indonesia, khususnya Yogyakarta dan Aceh. Sub teks gejala gejala ini adalah keterbatasan peradaban dan kebudayaan dalam rangka mengatasi dinamika lingkungan manusia. Lebih dari bereaksi terhadap kekuatan pemecah kesatuan serta kekuatan globalisasi, kita perlu menciptakan paradigma kehidupan baru yang melampaui kebuntuan sistem ekonomi dunia, memberi arah bagi perkembangan teknologi ramah lingkungan manusia, serta merevitalisasi ideologi yang memberikan ruang bagi kebersamaan yang memberdayakan. Dalam hal ini, sejarah menunjukkan ruang kehidupan Nusantara (dalam pengertian yang melampaui sejarah Majapahit) telah memberikan berbagai pengalaman berharga. Akan tetapi, sejarah pun memperlihatkan betapa sulitnya kita belajar dari pengalaman pengalaman berharga itu. [Kita berpegang pada ilmu ekonomi tatkala menghadapi gejolak finansial lintas batas negara, tanpa mempelajari dinamika ilmu ekonomi yang semakin jauh meninggalkan asumsi dasarnya dan semakin terpengaruh perkembangan ilmu matematik. Padahal, asumsi dasar tersebut merupakan citra kondisi sosial Eropa abad ke 19 saat uang baru mulai menjadi tolok ukur pertumbuhan. Gejala mutakhir di awal abad ke 21 ini mengajak kita bukan untuk sekedar merenungkan arti uang, melainkan menengok kembali hubungan ilmu ekonomi dan ilmu matematik, serta menguji kembali asumsi dasarnya.] Berpikir ulang, menengok kembali dan menguji kembali, pekerjaan kritis itu membutuhkan peran ilmu pengetahuan dasar, yaitu sistem penelitian,

penjelasan dan pemantapan pengetahuan yang bekerja untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang kehidupan. Apakah ekonomi menciptakan kebahagiaan? Apakah politik menopang keteraturan? Apakah pranata pranata kita menjamin kesinambungan bangsa? Apakah wujud teknologi, karya budaya yang ada, mengingatkan kita pentingnya memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam dan sosialnya? Salah satu ilmu pengetahuan dasar, yang memiliki tempat tersendiri dalam sejarah peradaban Nusantara, adalah arkeologi. Strategis tempatnya, karena berbagai hasil karyanya dapat dilihat langsung dalam ruang publik. Arkeologi pun melibatkan berbagai ilmu pengetahuan dasar lain dalam proses kerjanya dan, lebih jauh, tak sulit merangkai ilmu pengetahuan lainnya di dalam proyek kerjanya. Mempelajari Arkeologi Nusantara membawa kita menjelajahi peradaban ribuan tahun; serta menempatkan pertanyaan pertanyaan mendasar begitu rupa, sehingga rangkaian jawabannya membentuk kerangka dinamika peradaban yang kita butuhkan untuk menciptakan paradigma kehidupan yang baru.

2011
100 Tahun Konservasi Borobudur Konferensi Internasional Film Website

6/20/12 6:36 AM

Peran Arkeologi dalam Heritage Formation Borobudur Menghadirkan peneliti, pengajar dan praktisi arkeologi Indonesia, serta sahabat dari dunia internasional sebagai moderator dan pengamat Merumuskan pertanyaan mendasar tentang heritage terkait peradaban baru Mengidentifikasi sumber pengetahuan untuk menjawab pertanyaan tersebut Membangun jaringan kerja sama untuk menjawab pertanyaan tersebut Nasionalisme Arkeologi Indonesia dan Sumbangannya Bagi Kemanusiaan Menciptakan materi komunikasi bagi gerakan Menuju Peradaban 2014 Calon Mitra (memperlihatkan daya juang ahli Indonesia untuk menyumbang konsep bagi kemanusiaan) Bangsa Indonesia (memperlihatkan kepada anggota bangsa besarnya potensi dan jalan untuk mewujudkan potensi) Sahabat Bangsa Indonesia (memperlihatkan kebesaran yang terkandung dalam heritage Indonesia bila dilihat dari sudut pandang Indonesia) Menuju Peradaban Baru Membuka ruang untuk memantau perkembangan dan menyumbangkan pemikiran terhadap gerakan Menuju Peradaban 2014 Tinjauan Umum Project News, Proposal, Laporan Berkala Green Paper, Ruang Tanya Jawab

2012

6/20/12 6:36 AM

Arkeologi, Manajemen Heritage dan Konservasi Bangsa Simposium Internasional ASEAN Membahas pengalaman mempromosikan situs arkeologi sebagai warisan bangsa, dengan tekanan daerah ataupun fase sejarah yang berbeda dengan bangsa, guna mempelajari cara menyeimbangkan kebutuhan manajemen heritage (yang bersifat lokal) dan konservasi bangsa (yang bersifat nasional); terutama pengalaman individual yang melampaui (transcend) ketegangan lokal-nasional. Angkor Wat (Kamboja) Borobudur (Indonesia) Melaka and Georgetown (Malaysia) Bagan (Myanmar) Cordilleras (Filipina) Champasak (Laos) Sukhothai (Muangthai) Hue (Vietnam)

Seri Semiloka (Workshop) Mengetengahkan sikap profesional sebagai jalan keluar dari ketegangan lokal-nasional. Kebijakan dan Manajemen Konservasi Bangsa dan Daerah Teknologi Konservasi Benda Tak Benda Pemberdayaan Manajemen Konservasi Peran Masyarakat dan Swasta

2013

6/20/12 6:36 AM

100 Tahun Dinas Purbakala Indonesia Bertujuan menciptakan dialog antara arkeologi (dan ilmu pengetahuan dasar terkait) dan ilmu pengetahuan lainnya, terutama ekonomi, politik dan sosiologi; dengan sasaran membahas temuan arkeologi di Indonesia dalam perspektif ilmu pengetahuan lain tersebut, serta mengawali arkeologi ilmu pengetahuan lain tersebut (lebih dari sejarah kronologis, membahas lapis demi lapis perkembangan dan kaitan antar lapisannya). Seminar Internasional Heritage Formation in Indonesia Buku Film

2014

6/20/12 6:36 AM

Heritage dan Peradaban Baru Membahas pengalaman heritage formation Indonesia, serta kontribusi yang dihasilkan bagi peradaban; juga memaparkan hasil penerapan arkeologi sebagai metode untuk memahami dinamika perkembangan ilmu pengetahuan lain (terutama ekonomi, politik dan sosiologi). Konferensi Internasional Seri Film Dokumenter Game Komputer

Anda mungkin juga menyukai