Anda di halaman 1dari 10

TRANSLASI MATA UANG ASING

ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING

Perusahaan

dengan

kegiatan

operasional

luar

negeri

yang

signifikan

mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Untuk dapat memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan yang dihitung dengan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation). Banyak permasalah yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncuk dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam satu perusahaan dari periode dengan periode lainnya. Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing: mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan efek perusahaan terhadap translasi mata uang, berkomunikasi dengan peminat saham asing.

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI

Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi. Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Pembelian atau penjualan mata uang langsung ditempat normalnya harus segera disampaikan, yaitu sekitar dua hari kerja. Oleh karena itu, seorang turis Amerika

yang mendarat di Genoa dapat membeli dan langsung menerima franc Swiss dengan membayar dolar ditempat. Kurs di pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs pada pasar spot bersifat langsung dan tidak langsung. Pada translasi secara langsung, kurs menetapkan jumlah unit mata uang domestik yang dibutuhkan untuk mendapatkan unit mata uang asing. Translasi tidak langsung berkebalikan dengan translasi langsung: harga satu buah unit mata uang domestic dalam mata uang asing. Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Translasi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang. Para investor sering kali menggunakan translasi swap untuk mendapatkan untuk dari tingkat saham Negara asing yang tinggi sementara juga secara simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai tukar yang tidak stabil.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING

Apakah pengaruh laporan keuangan jika menggunakan kurs historis sebagai kebalikan terhadap translasi kurs saat ini sebagai koefisien translasi mata uang asing? Kurs historis pada umumnya menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing dalam laporan keuangan domestik. Disini kita harus membedakan antara keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dengan keuntungan dan kerugian transaksi, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian translasi mata uang. Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi, pertama gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian. Tipe penyasuaian yang kedua adalah gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan

kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiaokan sebelum transaksi disetujui.

Tipe dalam Penyesuaian Tukar Menukar

Tukar menukar untung/rugi

Transaksi untung/rugi

Transaksi untung/rugi

Tanggal transaksi

Tanggal laporan keuangan

Tanggal penyelesaian

Tanggal laporan

keuangan awal

Tanggal laporan keuangan lanjutan

Transaksi tidak pasti

Transaksi pasti

Transaksi Mata Uang Asing

Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang bayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan dan menghabiskan kas. Jika operasional cabang asing relative mandiri dan bergabung dengan negara asing (contoh, perusahaan yang mengeluarkan produk untuk distribusi lokal) ,

secara normal akan membangkitkan dan mengeluarkan mata uang local mereka sendiri (tempat berdomisili).

FAS No.52, keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing: 1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu. 2. Pada tiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain,mata uang fungsional pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tukar saat itu. Perspektif Transaksi Tunggal

Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal Perspektif Transaksi Ganda Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang kroma mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Untuk tujuan keseragaman, FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing. Keuntungan dan kerugian pada transaksi yang direncanakan atau tidak juga dimasukkan ke dalam pendapatan.

Translasi Mata Uang Asing

Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menunjukan asset, utang, pendapatan dan beban dalam mata uang domestic yang dinyatakan dengan mata uang asing.

Metode niali tukar tunggal Metode nilai tukar tunggal, yang juga diketahui sebagai metode kurs saat ini, telah lama popoler di Eropa,. Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode tunggal, laporan keuangan operasional asing (yang telah dilihat oleh induk perusahaan perusahaan sebagai kesatuan otonom) memiliki laporan domisili tersendiri : keadaan mata uang local dimanapun anak perusahaan berbisnis. Untuk tujuan akuntansi, asset atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan akan diperlihatkan pada resiko nilai tukar jika perubahan pendanaannya mata uang induk perusahaan mereka berutang terhadap perubahan pada tingkat nilai tukar yang digunakan untuk mentranslasikan asset atau kewajiban dengan mata uang tersebut. Akhirnya, mentransasikan mata uang asing seluruh neraca dengan kurs saat ini memberikan keuntungan den kerugian setiap ada perubahan pada nilai tukar. Merefleksikan penyesuaian nilai tukar tersebut dalam pendapatan lancer dapat mengubah cara pelaporan proforma perusahaan.

Metode Nilai Tukar-Ganda

1). Metode Current-NonCurrent Pada metode ini asset lancar yang dimiliki anaka perusahaan saat ini dan hutang lancar ditranslasikan kedalam mata uang induk perusahaan mereka pada pelaporan keuangan dengan kurs saat ini. Aseet dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Iem pelaporan laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar penambahan mencakup seluruh periode yang dilaporkan, sangat disayangkan metode ini tidak sesuai dengan kenyataan. 2). Metode moneter dan nonmoneter Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca utama untuk menentukan nilai tukar mata uang yang disesuai. Asset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item non moneter di translasikan dalam kurs historis. Bagaimanpun metode ini juga bergantung pada skema klasifikasi untuk menentukan nilai tukar uang asing yang sesuai.

3). Metode Kurs Sementara Dengan metode ini transalasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang di hitunghal ini hanya mengubah unit perhitungan saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut. Pada metode ini, item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dengan nilai kurs, sedangkan nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Mana yang lebih baik??? Kita mulai dengan pertanyaan apakah satu metode translasi mata uang asing cukup untuk seluruh translasi mata uang asing yabg muncul dan untuk semua tujuan translasi mata uang asing. Jawabanya adalah tidak. Situasi dalam translasi mata uang asing sangat luas. Mentranslasikan akun dari mata uang yang stabil menjadi tidak stabil tidaklah sama dengan mentranslasi akun dari mata uang yang tidak stabil menjadi stabil.

Kurs saat ini yang sesuai Sejauh ini kita telah mengacu pada nilai tukar yang menggunakan dalam metode translasi mata uang asing baik kurs saat ini maupun kurs saat historis. Nilai tukar ratarata seringkali digunakan dalam laporan laba-rugi untuk memudahan penggunaan.

Keuntungan dan kerugian Translasi Mata Uang Asing pada tampilan penyesuaian translasi mata uang asing dari beberapa metode translasi mata uang terhadap laporan keuangan mata uang asing, secara internasional, perlakuan akuntansi tehadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing.

1. Penangguhan Meniadakan penyelesaian translasi mata uang asing pada pendapatan lancar biasanya dianjurkan kerena penyesuaian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan pada mata uang domestic pendanaannya pada asset bersih anak perusahaan tidak akan diakui dan tidak memiliki efek pada arus kas pada mata uang local yang dijalankan oleh asing.

2. Penangguhan dan Amortisasi Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta amortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang di kritik dengan dasar teori dan praktek. 3. Penangguhan Sebagian Pemilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetap mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja 4. Tdak Ada Penangguhan Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan seluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugiaan translasi mata uang asing dalam dalam laba-rugi. Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing

Praktik akuntansi translasi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional.

Pra-1965 Sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43. Pernyataan tersebut mengadvokasi current-noncurrent.

1965-1975 ARB No. 43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent.dalam keadaan khusus, persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principal Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

1975-1981 Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No. 8 tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara. Keputusan ini dikritik karena menghasilkan akuntansi yang tidak sejalan dengan realitas ekonomi.

1981-Sekarang FASB mempertimbangkan FAS No. 8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981. Gambaran Standar No. 52/Standar Akuntansi Internasional 21 Standar No. 52 mengakuibahwa kedua perspektif induk perusahaan dan perusahaan local benar sebagai kerangka kerja laporan. Pada level internasional IASB mengeluarkan keputusan paralel, IAS 21, yang sekarang berkembang persyaratannya dan memecahkan masalah implementasinya. Keduanya, FAS no. 52 dan versi baru IAS 1 bertujuan untuk: 1. Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnsi (dengan mata uang fungsional) 2. Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan. Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dollar mnggunakan metode kurs saat ini. Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah: 1. Seluruh aset dan kewajiban asing ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis 2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nil;ai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.

3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen akuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai. Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap laporan menggunakan metode kurs sementara. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses translasi mata uang asingdimasukkan dalam perhitungan currentperiod income.

Translasi saat Mata Uang Asing Adalah Mata Uang Fungsional Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain.

Permasalahan Perhitungan Perspektif Laporan Dalam mengadopsi mengenai mata uang fungsional, FAS No. 52 dan IAS 21 mengakomodasi perspektif laporan baik dari induk perusahaan maupun lokal dalam laporan keuangan gabungan. Disebutkan bahwa FAS No. 52 tidak konsisten dengan teori konsolidasi, yang ingin menunjukkan laporan induk perusahaan dan anak perusahaannya jika grup tersebut beroperasi sebagai perusahaan tunggal. Anak perusahaan yang mata uang fungsionalnya adalah mata uang lokal beroperasi relatif independen dari induk perusahaannya. Jika perusahaan multinasional tidak beroperasi sebagai satu perusahaan tunggal, lalu mengapa menggabungkan bagian-bagian tersebut jika mereka independen. Apa yang terjadi dengan harga perolehan? Harga perolehan dengan nilai tukar saat ini menghasilkan sejumlah dolar AS yang bukan harga perolehan ataupun nilai lancar. Jumlah yang ditranslasikan tersebut bertentangan dengan teori deskripsi. Harga perolehan merupakan dasar GAAP AS,

dan banyak modal perusahaan multinasional akan memiliki perhitungan harga perolehan. teoritis. Konsep Pendapatan Penyesuaian muncul dari laporan keuangan mata uang asing dan transaksi tertentu dibuat berhubungan langsung dengan ekuitas pemegang saham, dengan cara tidak menghitung laporan laba-rugi. Laba Terkelola Beberapa bukti pengelolaan laba muncul saat mengetahui kapan metode translasi mata uang baru digunakan. Sebgai contoh, bukti mengenai waktu keputusan penggunaan translasi mata uang asing di Inggris, SSAP 20, memperlihatkan bahwa perusahaan memilih untuk tidak menggunakan standar translasi mata uang asing untuk mempengaruhi proforma keuangan mereka dan mencapai tujuan keuangan perusahaan. Translasi mata Uang Asing dan Inflasi Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya. Translasi Mata Uang Asing Dimana Saja Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA), Accounting Standards Board Inggris, serta International Accounting Standards Boards berpartisipasi dalam pertimbangan yang menghasilkan FAS No. 52 oleh karena itu standar hubungan mereka sangat sejalan dengan FAS No. 52. Terdapat perbedaan yang penting antara IAS 21 (revisi) dan FAS No. 52. Pada IAS 21, laporan keuangan anak perusahaan yang berada di negara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan untuk merefleksikan perubahan dalam harga secara umum sebelum translasi mata uang asing. Bagaimanapun, Praktik translasi mata uang asing di Eropa mulai mengerucut karena International Financial Reporting Standards menjadi norma pelaporan untuk perusahaan-perusahaan terdaftar di Uni Eropa. Penelitian ini menyarankan bahwa standar translasi mata uang asing mulai terpusat secara global dalam FAS No. 52 dan IAS 21.

Anda mungkin juga menyukai