Anda di halaman 1dari 25

BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1 STA 1 Lokasi Plotting Area : Kali Garang, Desa Gebugan, Kecamatan Bregas : N 142o E terhadap pertigaan Tegalmelik N 323o E terhadap pertigaan Kebonamba

Batuan beku andesit

Gambar 3.1 STA 1 Mengarah ke Arah Timur

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Litologi


1.

: Fluvial : Sungai :9x2m :: : Batuan Sedimen ( Konglomerat ) : Baik : Tertutup


3. Ukuran

Proses Geomorfik : Eksogen

Insitu Sortasi Kemas

2.

: Konglomerat Bongkah (>256 mm (Skala Wentworth, 1922)

Eksitu : Batuan Beku ( Batuan beku andesit ) Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa : Pepohonan, Rerumputan : Irigasi Sawah : Lahan Tambang : Banjir :

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Proses tersebut menghasilkan memiliki bentang alam yang dipengaruhi air permukaan (fluvial) sehingga menghasilkan bentuk lahan sungai yang mengalir. Proses fluviatil yang terjadi memiliki energi erosi vertikal tinggi, energi sedimentasi rendah, sedangkan energi transportasi tinggi dengan kecepatan aliran air berkisar 3 m/s. Dapat disimpulkan sungai memiliki stadia muda. Litologi batuan dengan tekstur sortasi baik, kemas terutup, dan ukuran butir berupa konglomerat berukuran bongkah >256 mm (Skala Wentworth, 1922) merupakan jenis batuan sedimen. Selain itu juga terdapat litologi lain berupa batuan beku. Vegetasi yang berada di sekitar lokasi berupa pepohonan dan rerumputan. Tata guna lahan berupa lahan persawahan. Potensi positif berupa lahan tambang, sedangkan potensi negatif berupa longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu. 3.2 STA 2 Lokasi Plotting Area : Jl. Bandungan Raya, Kecamatan Bregas : N 354o E terhadap STA 1 N 62o E terhadap pertigaan kemlaka

Arah Gerakan Tanah

Gambar 3.2 STA 2

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Denudasional : Gerakan Tanah : 10 x 2 m :: Soil : Pepohonan, Rerumputan : Perkebunan : Pemukiman : Longsor :

Proses Geomorfik : Eksogen

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Gerakan tanah yang terjadi di daerah ini merupakan creep. 3.3 STA 3/ LP 1 Lokasi Plotting Area : Daerah Pagersari : N 240o E terhadap STA 1 N 61o E terhadap pertigaan Pagersari

Kekar

Gambar 3.3 STA 3 LP 1

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ Dip Litologi Sortasi Kemas : Buruk : Tertutup
3. Ukuran

: Struktural : Struktur Kekar : 16 x 8 m : Kekar : N 1650 E/ 750, N 1630 E/ 810 :

Proses Geomorfik : Endogen

Batuan Sedimen ( Konglomerat )

: Ukuran butir berupa konglomerat berukuran kerakal 4-64 mm (Skala Wentworth, 1922)

Batuan Beku ( Andesit ) Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa : Pepohonan, Rerumputan : Jalan : Observasi Geologi : Banjir :

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Pada singkapan ini ditemukan adanya kekar 3.4 STA 3/ LP 2 Lokasi Plotting Area : Pagersari : N 240o E terhadap STA 1

N 61o E terhadap pertigaan Pagersari

Kekar

Gambar 3.4 STA 3 LP 2

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ Dip Litologi Sortasi Kemas : Buruk : Tertutup
3. Ukuran

: Struktural : Struktur Kekar : 1 x 0,5 m : Kekar : N 41 E/ 60 dan N 50 E/ 61 : Batuan Sedimen

Proses Geomorfik : Endogen

Batuan Sedimen ( Batupasir kasar )

: Ukuran butir berupa batupasir berukuran kasar - 1 mm (Skala Wentworth, 1922) : Pepohonan, Rerumputan : Daerah resapan air : Observasi Geologi : Banjir :

Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen.

Tenaga tersebut menghasilkan gaya tektonik yang menimbulkan adanya pengkekaran pada lokasi tersebut. Pengkekaran tersebut tidak disertai pergeseran sehingga memiliki struktur berupa kekar.

3.5 STA 3/ LP 3 Lokasi Plotting Area : Pagersari : N 240o E terhadap STA 1 N 61o E terhadap pertigaan Pagersari

Longsoran Tanah

Gambar 3.5 STA 3 LP 3

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi

: Denudasional : Gerakan Tanah : 4 x 16 m

Proses Geomorfik : Eksogen Struktur Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa :: Batuan Beku : Pepohonan, Rerumputan : Observasi Geologi : Daerah Resapan Air : Longsor :

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Memiliki bentuk lahan dengan masa tanah bergerak ke arah bawah disertakan karena adanya gaya gravitasi bumi, sehingga mengalami gerakan tanah berupa longsoran tanah. 3.6 STA 4/ LP 1 Lokasi Plotting Area : Kali Wanabaya : N 300o E terhadap pertigaan Jambangan N 12o E terhadap pertigaan Diwak

Konglomerat

Batulempung Arah aliran air

Gambar 3.6 STA 4 LP 1

Bentang Alam Bentuk Lahan

: Fluvial : Sungai

Dimensi Stadia Struktur Litologi Sortasi Kemas : Buruk : Tertutup


3. Ukuran

:9x2m : ::

Proses Geomorfik : Eksogen

Batuan Sedimen ( Konglomerat )

: Ukuran butir berupa konglomerat berukuran kerakal 4-64 mm (Skala Wentworth, 1922) : Pepohonan, Rerumputan, Persawahan : Irigasi Sawah : : Longsor :

Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. 3.7 STA 4/ LP 2 Lokasi Plotting Area : Kali Wanabaya : N 300o E terhadap pertigaan Jambangan N 12o E terhadap pertigaan Diwak

Kekar

Gambar 3.7 STA 4 LP 2

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ dip Litologi 1. 2. Sortasi Kemas : Buruk : Tertutup

: Fluvial : Struktur Kekar :5x4m : Kekar : N 49 E/ 84 dan N 44 E/ 80 : Batuan Sedimen

Proses Geomorfik : Endogen

Batuan Sedimen ( Batulempung )

3. Ukuran : ukuran butir berupa batulempung berukuran <1/256 mm (Skala

Wentworth, 1922) Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif : Pepohonan, Rerumputan, Persawahan : Irigasi Sawah : : Longsor

Morfogenesa

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Tenaga tersebut menghasilkan gaya tektonik yang menimbulkan adanya pengkekaran pada lokasi tersebut. Pengkekaran tersebut tidak disertai pergeseran sehingga memiliki struktur berupa kekar.

3.8 STA 5/ LP 1 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Pakopan : 1,5 jam STA 4 yang berada di kali wanabaya : N 17o E terhadap pertigaan Pakopan N 12o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Arah gerakan tanah

Gambar 3.8 STA 5 LP 1

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Denudasional : Gerakan Tanah :6x6m :: Batuan Beku dan Soil : Pepohonan, Rerumputan : MCK : Perkebunan : Longsor :

Proses Geomorfik : Eksogen

Pada STA 5 ini termasuk dalam bentang alam denudasional dengan bentuk lahan berupa pergerakan tanah tenaga yang dominan terjadi pada daerahini adalah tenaga eksogen. Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Jenis gerakan tanah pada daerah ini termasuk gerakan tanah bahan rombakan. Memiliki bentuk lahan dengan masa tanah yang berupa hasil pelapukan batuan mengalami longsoran yang relatif turun, sehingga mengalami gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan. Pada daerah ini memiliki tata guna lahan berupa MCK, dengan otensi positif berupa perkebunan dan potensi negatif yaitu mudah terjadi longsor.

3.9 STA 5/ LP 2 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Pakopan : 1 menit dari STA 5 LP 1 : N 18o E terhadap pertigaan Pakopan N 13o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Kekar

Gambar 3.9 STA 5 LP 2

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ Dip Litologi Sortasi Kemas : Buruk : Tertutup
3. Ukuran

: Struktural : Fluvial Terstruktur : 1,5 x 6 m : Kekar : : Batuan Sedimen

Proses Geomorfik : Endogen

Batuan Sedimen ( Konglomerat )

: Ukuran butir berupa konglomerat berukuran kerakal 4-64 mm (Skala Wentworth, 1922) : Pepohonan, Rerumputan

Vegetasi

Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Perkebunan : Pengairan : Longsor :

Pada STA 5 LP 2 ini termasuk dalam bentang alam struktural dengan bentuk lahan fluvial terstruktur. Energi yang dominan paa daerah ini adalah tenaga endogen. Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Pada STA 5 LP 2 ini ditemukan adanya kekar yang diindikasikan dengan adanya perekahan pada lapisan batuannya. Pada daerah ini memiliki tata guna lahan berupa perkebunan potensi positif daerah ini sebagai sumber pengairan dan potensi negatifnya berupa longsoran.

3.10 STA 5/ LP 3 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Pakopan : 7 menit dari STA 5 LP 3 : N 18o E terhadap pertigaan Pakopan N 13o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Sesar Turun Gambar 3.10 STA 5 LP 3

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Fluvial : Fluvial Tersetruktur : 10 x 8 m : Sesar : Batuan Sedimen : Pepohonan, Rerumputan : Irigasi : Pengairan : Longsor :

Proses Geomorfik : Endogen

Pada STA 5 LP 3 ini termasuk dalam bentang alam fluvial dengan bentuk lahan fluvial terstruktur, energi yang bekerja pada STA ini adalah energi endogen.

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen yang membentuk adanya kenampakan sesar berupa sesar turun. Tata guna lahan yang STA ini sebagai irigasi dengan potensi positif berupa pengairan dan potensi negatif berupa longsoran.

3.11 STA 5/ LP 4 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Pakopan : 5 menit dari STA 5 LP 4 : N 18o E terhadap pertigaan Pakopan N 14o E terhadap pertigaan Kemlaka dekat STA 2

Arah gerakan tanah

Gambar 3.11 STA 5 LP 4

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa lahan berupa

: Denudasional : Gerakan Tanah :2x4m :: Batuan Beku : Pepohonan, Rerumputan, Persawahan : Lahan Persawah : Perkebunan : Longsor :

Proses Geomorfik : Eksogen

Pada STA 5 LP 4 ini termasuk bentang alam denudasional dengan bentuk Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari luar permukaan bumi berupa proses eksogen. Memiliki bentuk lahan dengan masa tanah yang berupa hasil pelapukan batuan

mengalami longsoran yang relatif turun, sehingga mengalami gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan. Pada STA 5 Lp 4 ini tata guna lahan pada daerah ini adalah lahan persawahan dengan potensi positif perkebunan dan potensi negatif berupa daerah yang rawan longsor.

3.12 STA 6/ LP 1 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Gebugan : 1,5 jam dari POM Bensin Tembalang : N 92o E terhadap pertigaan Gebugan N 300o E terhadap perempatan Gebugan

Kekar

Gambar 3.12 STA 6 LP 1

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ Dip Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan

: Struktural : Struktur Kekar :4x1m : Kekar : N 324 E/ 63 : Batuan Beku : Pepohonan, Rerumputan : Jalan Setapak

Proses Geomorfik : Endogen

Potensi Positif Potensi Negatif

: Daerah wisata : Longsor

Morfogenesa

Pada daerah ini termasuk dalam bentang alam struktural dengan bentuk lahan struktur kekar yang diakibatkan karena adanya tenaga endogen. Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Tenaga tersebut menghasilkan gaya tektonik yang menimbulkan adanya pengkekaran pada lokasi tersebut. Pengkekaran tersebut tidak disertai pergeseran sehingga memiliki struktur berupa kekar. STA ini memiliki tata guna lahan berupa jalan serta potensi positif berupa daerah wisata dengan potensi negatif berupa daerah rawan longsor.

3.13 STA 6/ LP 2 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Gebugan : 15 menit dari STA 6 LP 1 : N 93o E terhadap pertigaan Gebugan N 301o E terhadap perempatan Gebugan

Kekar

Gambar 3.13 STA 6 LP 2

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ Dip

: Struktural : Struktur Kekar :4x3m : Kekar : N 288 E/ 74 dan N 337 E/ 84

Proses Geomorfik : Endogen

Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Batuan Beku : Pepohonan, Rerumputan : Pariwisata : Pengairan : Longsor :

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Tenaga tersebut menghasilkan gaya tektonik yang menimbulkan adanya pengkekaran pada lokasi tersebut. Pengkekaran tersebut tidak disertai pergeseran sehingga memiliki struktur berupa kekar.

3.14 STA 6/ LP 3 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Gebugan : 5 menit dari STA 6 LP 2 : N 93o E terhadap pertigaan Gebugan N 301o E terhadap perempatan Gebugan

Kekar

Gambar 3.14 STA 6 LP 3

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Strike/ Dip Slope

: Fluvial : Struktur Kekar, Air Terjun : 6 x 11 m : Kekar : N 345 E/ 45 dan N 350 E/ 45 : 88

Proses Geomorfik : Endogen, Eksogen

Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Batuan Beku : Pepohonan, Rerumputan : Pariwisata : Pengairan : Banjir, Longsor :

Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Tenaga tersebut menghasilkan gaya tektonik yang menimbulkan adanya pengkekaran pada lokasi tersebut. Pengkekaran tersebut tidak disertai pergeseran sehingga memiliki struktur berupa kekar.

3.15 STA 7 Lokasi Kesampaian Plotting Area : Daerah Lemahbang : 20 menit dari POM bensin Tembalang : N 128o E terhadap puncak bukit Lemahbang N 201o E terhadap perempatan Lemahbang

Sesar Turun

Gambar 3.15 STA 7

Bentang Alam Bentuk Lahan Dimensi Struktur Litologi Vegetasi Tata Guna Lahan

: Struktural : Struktur sesar : 5 x 20 m : Sesar Turun : Batuan Beku, Batuan Sedimen : Rerumputan : Lahan Tambang

Proses Geomorfik : Endogen

Potensi Positif Potensi Negatif Morfogenesa

: Jalan Tol : Longsor :

Pada STA 7 ini termasuk dalam bentang alam struktural dengan bentuk lahan struktur sesar yang diakibatkan karena adanya tenaga endogen. Pembentukan lokasi pengamatan diawali dengan adanya pengaruh tenaga geomorfik yang berasal dari dalam permukaan bumi berupa proses endogen. Tenaga tersebut menghasilkan gaya tektonik yang menimbulkan adanya pengkekaran pada lokasi tersebut. Pengkekaran yang terjadi diikuti dengan pergeseran blok batuan yang turun dan ditandai dengan perubahan litologi batuan pada singkapan, sehingga memiliki struktur berupa sesar. Tata guna lahan daerah ini sebagai lahan tambang, dengan potensi poditif sebagai jalan tol dan potensi negatif pada daerah ini adalah rawan longsor.

Anda mungkin juga menyukai