dalam ilmu Teknik Kimia, karena mempelajari dasar-dasar perhitungan baik untuk analisis proses maupun perancangan alat. Mata Kuliah ini menjadi momok bagi mahasiswa Teknik Kimia. Akan tetapi pada tulisan ini akan dibahas dasar-dasar pada mata kuliah ini secara sederhana sehingga diharapkan akan lebih mudah dipahami. Sedangkan untuk pengembangannya bisa belajar lebih jauh pada buku-buku referensi yang banyak jumlahnya. 1. Pengolahan Data Teknik Bab ini mempelajari bagaimana mengolah data-data percobaan / penelitian menjadi sebuah persamaan pendekatan yang sederhana sehingga dapat digunakan untuk memprediksikan pada kondisi yang lain 2. Pemodelan Matematis 3. Penyelesaiana Persamaan Diferensial Biasa 4. Penyelesaian Persamaan Diferensial dengan Deret
1. Pendahuluan Dalam disiplin ilmu teknik kimia akan banyak dijumpai data-data yang merupakan hasil penelitian atau percobaan. Akan tetapi data-data ini akan sulit untuk dibaca jika idak diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu data-data tersebut perlu diolah agar bias dibaca oleh orang lain. Hasil pengolahan data-data percobaan ini biasanya ditampilkan dalam bentuk persamaan maupun dalam bentuk grafis. Misal pada fluida yang mengalir dalam suatu pipa, hubungan antara bilangan Reynold (Nre) dengan factor friksi pipa (f), dalam bentuk grafik dalam digambarkan sebagai berikut :
Secara sepintas akan mudah dibaca jika data ditampilkan dalam bentuk grafik, akan tetapi mempunyai kekurangan karena tingkat pembacaan orang akan berbeda-beda. Pembacaan tiap orang akan sama nilainya jika merupakan hasil perhitungan sebuah persamaan, akan tetapi hal ini lebih sulit akan bentuk persamaan yang kadangkala rumit/kompleks.
2. Metode Grafis dan Persamaan Pendekatan Secara umum data-data hasil percobaan dapat dibentuk menjadi beberapa bentuk grafis dengan persamaan pendekatan yang tertentu. 1. Persamaan linier Bentuk umum persamaan linier adalah y = ax + b Adapun bentuk grafisnya adalah :
Persamaan pendekatan Persamaan untuk mendapatkan harga konstanta pada persamaan linier adalah :
n = jumlah pasangan data Contoh 1: Data dari percobaan menunjukkan hubungan antara temperatur dengan konversi pada suatu reaski diperoleh data sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 Temperatur K 300 330 360 390 420 450 480 Konversi 0.52 0.56 0.64 0.74 0.78 0.81 0.85
Karena plot data diperoleh grafik yang hampir linier, maka persamaan pendekatannya adalah linier. X = aT + b
No 1 2 3 4 5 6 7 Jml
= 0,0019
= -0,0568
2. Persamaan logaritmik Bentuk umum persamaan logaritmik adalah y = axn Persamaan logaritmik dapat dilinierkan menjadi : log y = log a + n log x y = ax + b dimana :
y = log y x = log x Secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk : log x vs log y pada koordinat linier
log y
log x
Contoh 2. Data kesetimbangan biosorpsi Cu dengan saccharomyces cereviacae adalah sebagai berikut : Berat biomassa (m) = 0.2 gram Volume larutan CuSO4 (V) = 100 ml
No
Co (mg/l)
% Penyerapan
1 2 3 4 5
20 40 60 80 100
Jika isotherm kesetimbangan yang dipakaia adalah Model Isotherm Freundlich, dengan persamaan : qs = KFCs1/n Carilah konstanta pada isotherm Freundlich tersebut :
Penyelesaian : Persamaan diatas dapat dilinierkan menjadi : log qs = log KF + (1/n) log Cs y = ax + b No 1 2 3 4 5 Total x = log Cs 0.979207 1.347184 1.543478 1.678177 1.803116 7.351161 y = log qs 0.718813 0.948352 1.097734 1.208676 1.260668 5.234243 x2 0.958846 1.814904 2.382325 2.816277 3.251226 11.22358 xy 0.703867 1.277604 1.694329 2.028373 2.273129 7.977302
Menghitung harga a : x y n xy
(7.351161)2 5 (11.22358) b = 0.050284 Dengan mengganti harga a dan b maka persamaan: y = 0.677828 x + 0.050284 log qs = 0.677828 log Cs + 0.050284 Sehingga diperoleh harga (1/n) dan KF, sbb : 1/n = 0.677828 KF = 1.12275242 (log-1 b) Harga kf dan 1/n disubstitusikan persamaan isotherm freundlich akan diperoleh harga qs model (perhitungan) dan persen kesalahan :
No 1 2 3 4 5
% Kesalahan rata-rata
3. Persamaan eksponensial Bentuk umum persamaan logaritmik adalah y = aebx Persamaan logaritmik dapat dilinierkan menjadi : ln y = ln a + bx y = ax + b dimana : y = ln y x = x
Contoh 3. Pada suatu reaksi kimia diperoleh data hubungan antara temperatur (T) dengan harga konstanta kecepatan reaksi (k) sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5
Carilah harga A dan E!. Penyelesaian : Persamaan Arrhenius dapat dilinierkan menjadi : ln k = ln A E/RT y = b a x dimana : y = ln k x = 1/T b = ln A a = -E/R
No 1 2 3 4 5
Dari hasil perhitungan akan diperoleh : Harga konstanta pada persamaan linier (a dan b) : a= -1317,19 b = -2,17002
4. Persamaan berbentuk
y = ax + b dimana : y = 1/y x = 1/x Contoh 4. Data kesetimbangan biosorpsi Cu dengan saccharomyces cereviacae adalah sebagai berikut : Berat biomassa (m) = 0.2 gram Volume larutan CuSO4 (V) = 100 ml
No
Co (mg/l)
% Penyerapan
1 2 3 4 5
20 40 60 80 100
Jika isotherm kesetimbangan yang dipakaia adalah Model Isotherm Langmuir, dengan persamaan :
Carilah konstanta pada isotherm Langmuir tersebut: Penyelesaian : Persamaan dapat dilinierkan menjadi : 1/qs = 1/ (qmaksbCs) + 1/ qmaks
Jika data-data dimasukkan akan diperoleh : No 1 2 3 4 5 Co 20 40 60 80 100 Cs 9.5325 22.2425 34.9525 47.6625 63.55 1/Cs = x 0.104904 0.044959 0.02861 0.020981 0.015736 qs 5.23375 8.87875 12.52375 16.16875 18.225 1/qs = y 0.191068 0.112628 0.079848 0.061848 0.05487
No 1 2 3 4 5 Total
x y n xy
(0.21519)2 5 (0.014533) b = 0.034549 Dengan mengganti harga a dan b maka persamaan : y = 1.521983 x 0.034549 atau 1.521983 Cs 1 qs
= + 0.034549 1/qs = 1/ (qmaksbCs) + 1/ qmaks Sehingga diperoleh harga qmaks dan b, sbb : 1/qmaks = 0.034549 maka qmaks = 28.94419 1/qmaks b = 1.521983 maka b = 0.0227
Harga Cs disubstitusikan ke persamaan (B.2.1) untuk memperoleh harga qs model (perhitungan). No 1 2 3 4 5 Co 20 40 60 80 100 Cs 9.5325 22.2425 34.9525 47.6625 63.55 1/qs (model) 0.194212 0.102976 0.078094 0.066482 0.058499 qs model 5.149019 9.710997 12.80515 15.04172 17.09442
No 1 2 3 4 5
% Kesalahan rata-rata
3. Metode Interpolasi Kadangkala data-data hasil penelitian/percobaan diberikan dalam bentuk table, sehingga dalam pembacaan untuk suatu nilai tertentu digunakan metode interpolasi. Tabel yang sering dipakai adalah steam table. Persamaan dasar metode interpolasi : Misal untuk suatu variabel bebas dan terikat : X Xo X2 X3 X4 Yo Y2 Y3 Y4 Y
Contoh 2. Pada steam tabel pada steam jenuh terdapat nilai Hfg untuk masing-masing temperatur sebagai berikut : T, oF 100 120 150 950 942 935 Hfg
Penyelesaian ;
H130 = H120 +