Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KELOMPOK 1 PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Setelah kelompok 1 mempresentasikan hasil observasi dan materinya kami dapat

menganalisis tentang materinya yang berjudul PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING bahwa untuk lebih memahami apakah bimbingan itu, maka alangkah lebih baiknya jika kita mengulas tentang pengertian bimbingan itu sendiri dari berbagai sisi yaitu dilihat dari segi bahasa serta dilihat dari segi istilah (pendapat para ahli). Bimbingan secara bahasa dapat berarti sebagai berikut: Menunjukan Menentukan Mengatur Mengemudikan Memimpin Mengadakan Menginstruksikan Memberi saran Mengatur

Sedangkan secara istilah, bimbingan diartikan dengan pengertian yang beragam oleh para ahli namun dengan satu kunci yang sama yaitu membantu. Mungkin hal ini agak bersebrangan dengan pengertian bimbingan secara bahasa yang lebih menekankan peran aktif pembimbing sedangkan orang yang dibimbing lebih pasif.

ANALISI KELOMPOK 2 LANDASAN-LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING Setelah kelompok 2 mempresentasikan materinya kami dapat menganalisi tentang LANDASAN-LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING, bahwa landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah banguna, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan sebuah fondasi yang sangat kuat dan tahan lama. Apabila sebuah banguna tersebut tidak memiliki fondasi yang sangat kuat dan tahan lama maka bangunan itu akan mudah goyah dan bahkan ambruk. Demikian pula dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fondasi atau landasan yang kuat akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan hasil studi beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, adapun aspek keempat berikut yaitu landasan folosafi, landasan psikologi, landasan socialbudaya, dan landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi.

ANALISIS KELOMPOK 4

Setelah kelompok 4 mempresentasikan materinya yang berjudul , kami dapat menganalisis beberapa aspek bahwa Prinsip belajar yang ingin dibangun dan dijadikan dasar pijakan dari keberlangsungan konseling dikategorikan dalam tiga bentuk yaitu : a. Classical Conditioning (Pavlov dan Watson), yang memusatkan perhatiannya pada pengawal tingkah laku. Ia dapat dikatakan sebagai respondent conditioning, dan sebab pengawal (antecedent) merupakan stimulus. Pusat perhatian dari conditioning ini pada stimulus yang menimbulkan respon reflektif. Operant Conditioning (Skinner) yang memusatkan perhatiannya pada akibat dari tingkah laku. Kejadian yang mengawali dipandang sebagai cues, yang memberikan informasi prediktif tentang datangnya akibat (concequences). Perubahan tingkah laku merupakan hasil alternasi concequences, dan tingkah laku yang paling berarti adalah tingkah laku yang dikontrol oleh akibat-akibat.

b.

c. Sosial Learning (Mischel, Bandura), yang disebut juga sebagai belajar observasional, modeling, atau imitative. Konsep ini merupakan pandangan integratif dan menganggap lingkungan internal dan eksternal saling mempengaruhi. Kejadian-kejadian belajar muncul sebagai hasil interaksi ketergantungan kedua lingkungan tersebut. Menurut Mischel, tingkah laku dipengaruhi oleh lima variabel yaitu kompetensi, strategi dan susunan pribadi, harapanharapan hasil, nilai stimulus, dan sistem dan rencana pengaturan diri.

Anda mungkin juga menyukai