Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN SOAL MID SEMESTER 1.

Yang dimaksud dengan halalan dan thoyyiban pada ayat di atas yaitu Halal artinya boleh oleh Agama dan thoyyib (baik) adalah yang bergizi. Pendapat para fuqoha tentang penafsiran ayat tersebut yaitu: Ayat ini merupakan perintah Allah subhanahu wataala kepada kita manusia agar makan makanan yang hal al dan baik. Halal dari aspek hukumnya dan baik dilihat dari substansinya. Jadi ayat ini mengandung pesan dari Allah subhanahu wataala yaitu Makan-minumlah apa y ang direzkikan Allah kepada kita manusia, yang halal dan bergizi. Ayat ini sekaligus membantah apa yang pernah dilakukan oleh enam orang sahabat N abi Muhammad saw yaitu Utsman bin Madun, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Masud, Miqdad bi n Aswad, Salim danQudamah yang datang menemui Aisyah r.a. (isteri Rasulullah saw) bertanya tentang seperti apa ibadahnya Rasulullah saw. Maka diceritakanlah bagaimana ibadah Rasulullah saw ketika di rumahnya. Setelah mendengar cerita Aisyah tentang bagaimana ibadah Rasulullah saw, maka berkatalah tiga orang sahabat tersebut. Yang seorang berkata : Demi Allah, mulai sekarang a ku akan shaum (puasa) sepanjang hari. Yang seorang lagi berkata : Demi Allah, aku bersumpah, aku tidak akan menikah sampai mati. Yang seorang lagi berkata : Demi Al lah, aku bersumpah bahwa aku akan melaksanakan sholat malam (Tahajud) setiap mal am. Apa yang disampaikan oleh para sahabat tersebut adalah ekstrim (terlalu), walaup un niatnya baik. Karena dengan cara demikian itu mereka mengabaikan rezki Allah subhanahu wataala. Allah subhanahu wataala telah menyediakan rezki yang halal dan thoyyib. Dengan su mpah seperti tersebut diatas, mereka telah mengabaikan kewajiban kepada isteri d an anak-anaknya. Dengan sumpah seperti itu mereka telah menjadikan agama menjadi sesuatu yang berat (memberatkan). Padahal agama yang benar adalah agama yang se imbang. Yaitu Ibadah kepada Allah SWT, Muamalah kepada sesama manusia dan Syahsiy ah adalah memperhatikan kelestarian hidup pribadi. 2. Enam Pengaruh dari Iri Hati : a. Dari sisi pandangan syariat islam yaitu : 1) Dampak rohani. Artinya, bahwa iri hati akan merusak persekutuan kita den gan Allah, karena mereka tidak pernah puas dengan keberadaannya, memiliki hidup yang tanpa iman dan pengharapan pada Allah, yang telah setia memeliharanya. Kecu rigaan terhadap Allah akan membuat kita hidup bersungut-sungut; dari iri hati in i (mementingkan diri sendiri) akan memunculkan kekacauan dan perbuatan jahat lai nnya 2) Orang yang hasad atau iri hati sama saja menzholimi saudaranya. Oleh ka rena itu, orang yang didengki (dihasad) akan mendapatkan manfaat dari orang yang hasad di akhirat kelak. Kebaikan orang yang hasad akan diberikan pada orang yan g didengki (dihasad) dan kejelekan orang yang didengki (dihasad) akan beralih pa da orang yang hasad. Bisa terjadi seperti ini karena orang yang hasad layaknya o rang yang menzholimi orang lain. 3) Orang yang hasad pada saudaranya sama saja tidak suka pada ketentuan ata u takdir Allah. Karena orang yang hasad tidak suka atas ketentuan Allah pada sau daranya. Padahal Allah yang menakdirkan saudaranya jadi kaya, saudaranya punya k edudukan, saudaranya sukses dalam bisnis, dan lainnya. Orang yang hasad sama saj a menentang ketentuan ini b. Dari sisi kesehatan yaitu : 1) Dampak pribadi. Artinya, bahwa rasa iri hati akan membawa kegelisahan da lam hati kita, kekuatiran yang tidak perlu dikuatirkan dan membuat kesehatan men urun (memperpendek kekuatan fisik kita). 2) Dampak sosial. Artinya, bahwa mereka yang suka iri hati akan dikucilkan (dijauhi) oleh teman-teman dalam pergaulan; sehingga kehidupan sosial mereka men jadi sempit dan terbatas. Kehidupan sosial semacam ini akan mengakibatkan rasa m inder dan tertekan. 3) Orang yang hasad tidak pernah mendapatkan untung, malah kesedihan yang t erpendam dalam hati yang ia peroleh waktu demi waktu.

3. Menurut pandangan saya ada beberapa kiat untuk menghindari maksiat lisan diantaranya yaitu dengan perbanyak istigfar dan bertaubat kepada Allah, selalu ingat bahwa maksiat lisan sangat dilarang oleh Allah SWT, berbicara jangan berle bihan secukupnya saja, menghindari perkumpulan orang-orang yang suka menggunjing kan orang lain, jika terpaksa berada pada kumpulan orang yang sedang menggunjing kan orang lain maka lebih baik kita dianggap tidak tahu atau diam saja. 4. Yang dimaksud dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Ganggu an kepribadian narsistik adalah gangguan kepribadian di mana individu digambarka n sebagai yang terlalu sibuk dengan masalah kecukupan pribadi, kekuasaan, presti se dan kesombongan. 5. Perbedaan antara narsisme dengan takabur yaitu jika narsisme merupakan s ifat sombong dalam ilmu psikologi sedangkan takabur merupakan sikap sombong dal am konsep islam merupakan sifat iblis yang dipupukkan dalam hati seseorang dalam kajian psikologi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan sifat iblis ini ad alah energi-energi negatif yang berada dalam diri seseorang, yang mana orang ter sebut gagal dalam mengolah energi negatif tersebut untuk menjadi energi yang pos itif, sehingga muncul beberapa sifat yang dapat dikatakan kurang baik seperti : arogan, sombong, congkak, self-centered, manipulatif, angkuh atau tinggi hati, m udah tersinggung, kurang empati, mengharapkan perlakuan yg tak rasional, haus pu jian dll. Dan dalam psikologi sendiri mengatakan bahwa orang yang mempunyai sifa t-siat tersebut dianggap mengalami gangguan dalam kepribadiannya. Pendapat Mitchell JJ dalam bukunya The Natural Limitations of Youth mengatakan b ahwa, ada lima penyebab kemunculan narsis, yaitu adanya kecenderungan mengharapk an perlakuan khusus, kurang bisa berempati sama orang lain, sulit memberikan kas ih sayang, belum punya kontrol moral yang kuat, dan kurang rasional. Kedua Aspek terakhir inilah yang paling kuat memicu narsisme yang berefek gawat, karena aka n membawa dampak langsung yang mempengaruhi sifat dan perilaku seseorang. Sedang kan kepribadian narsisme dapat dicirikan sebagai : a. merasa lebih penting dan besar dibanding orang lain. Contohnya, dia mera sa paling hebat dalam hal prestasi, bakat, dan karier b. Punya fantasi untuk mencapai sukses dan kekuasaan yang sangat tinggi. Wa laupun hal itu mustahil untuk bisa dicapai c. Merasa dirinya begitu unik dan beda dengan yang lainnya. Dia akan merasa lebih tinggi statusnya serta lebih cantik atau ganteng dibanding orang lain d. Selalu merasa butuh pengakuan yang berlebihan dari orang lain e. Berharap untuk diperlakukan secara istimewa oleh orang lain, meski dirin ya sebenarnya tak istimewa f. Cenderung manipulatif dan selalu mengeksploitasi orang lain untuk kepent ingan dirinya g. Tidak bisa berempati pada orang lain h. Selalu arogan. Referensi : http://attaqwakemanggisan.wordpress.com/2010/04/01/tafsir-surat-al-maidah-ayat-8 8-%E2%80%93-89/ http://thepatria.wordpress.com/2011/02/25/menaklukan-rasa-iri-hati-hasad/ http://digitalcreate-digitalcreate.blogspot.com/2011/03/takabur-dalam-islam_21.h tml

Anda mungkin juga menyukai