Anda di halaman 1dari 2

Mewujudkan Masyarakat Madani

Posted on Jul 30, 2010 under Uncategorized | 3 Comments

Masyarakat madani merupakan impian dan harapan kita semua. Namun untuk menggapai sebuah kehidupan yang bebas, bersahabat, saling percaya, melindungi dengan pemerintahan yang jujur dan bertanggungjawab merupakan sebuah perjalanan panjang dan terjal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: Kebebasan Individu Emile Durkheim menyatakan statistik sosial yang dapat dipakai untuk mengukur suatu negara sehat atau tidak yaitu: angka kesuburan yang normal, perkawinan, perceraian, angka bunuh diri, pengangguran, pemakai narkoba, kejahatan dan lain-lain berada dalam keadaan yang terkendali. Kebebasan individu memerlukan syarat secara politik, ekonomi dan sosial. Persyaratan ekonomi bagi kebebasan individu meliputi sistem produksi dan konsumsi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi yang senyampang dengan pasar bebas. Secara politik negara harus dapat memastikan bahwa warga negara bebas dari ancaman dan ketakutan dan dapat menikmati hasil kerja kerasnya tanpa ancaman dari yang lainnya. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan rule of law dengan prinsip setiap warga negara diperlakukan sama di depan hukum. Sedangkan yang terpenting adalah syarat sosial yaitu: institusi sosial dan nilai-nilai atau norma-norma sosial dari tingkah laku yang mempromosikan kebebasan individu atau yang dekat dengan hal tersebut. Lebih jauh Emile Durkheim berpendapat bahwa individu hanya dapat tumbuh bila ada keseimbangan yang baik di dalam masyarakat yang sehat. Bagi Durkheim suatu masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang menekankan keseimbangan antara stabilitas dan perubahan, dan kepentingan individu dan tanggung jawab sosial. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kebebasan individu membutuhkan kebebasan pasar, keamanan pribadi dan rule of law. Sebagai tambahan masyarakat yang sehat juga membutuhkan keseimbangan dan kesehatan. Keluarga yang Sehat Dalam penelitiannya tentang keluarga di Australia, Lucy Sullivan menemukan beberapa perubahan yaitu: pertama keluarga yang tidak bekerja sehingga menggantungkan hidupnya dari subsidi dari pemerintah, kedua wanita yang mempunyai pendapatan lebih besar dari pria sehingga terjadi dominasi wanita atas pria, ketiga keluarga yang memilih untuk tidak mempunyai anak. Gagasan untuk mengatasi permasalahan keluarga antara lain: masalah kesuburan, reformasi undang-undang keluarga dan yang terakhir dengan memperkenalkan nilai-nilai dan etika masyarakat post industri. Keluarga merupakan bangun dasar dari semua kehidupan sosial. Malahan Briggite Berger lebih jauh mengatakan bahwa keluarga barjuis yang jenius merupakan keluarga yang memiliki keseimbangan antara individualisme dan tanggung jawab sosial dan antara egoism dan altruism.

Sosial Capital Sosial Capital didefinisikan sebagai kualitas hubungan antar individu yang memberikan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menyelesai-kan dan memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Menurut Robert Putnam dan Francis Fukuyama sosial capital meliputi hubungan timbal balik yang saling percaya percaya diantara orang atau kelompok, saling membantu dan menolong dalam waktu yang relatif lama dan kemampuan untuk bertindak serta memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Mark Latham menengarai bahwa sosial capital di Australia sudah menurun, sebagaimana terjadi di Amerika Serikat. Hal dapat dilihat dari semakin menurunya masyarakat yang pergi untuk bersembahyang di gereja, tingkat partisipasi yang semakin rendah, dan lain-lain. Sosial capital dapat menjadi kekuatan yang baik atau buruk ketika dipandang dari perspektif masyarakat luas. Hal ini sependapat dengan catatan Martin Stewart yang menulis bahwa sosial capital level tinggi dan masyarakat sipil yang kuat merefleksikan kepingan kepentingan atau kelompok yang lebih jauh mencerminkan hasrat untuk mewujudkan kebaikan bersama. Budaya Hal terakhir yang berkaitan dengan kebebasan masyarakat adalah perubahan nilai, kepercayaan dan norma-norma sosial. Gagasan tersebut penting yang didasarkan pada dua alasan: pertama suatu masyarakat yang bebas membutuhkan individu-individu yang memiliki otonomi dan membiarkan mereka memutuskan kehidupan mereka sendiri serta dapat mempertanggungjawabkan tindakan mereka sendiri. Kedua masyarakat memerlukan budaya umum yang meliputi nilai, norma, dan kepercayaan. Integrasi sosial memerlukan beberapa tingkat komitmen bersama untuk membentuk seperangkat inti dari norma, nilai, dan kepercayaan kemudian mendorong pendatang baru segera terlibat dalam kebudayaan bersama.

Anda mungkin juga menyukai