Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

TOPIK : CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN TATA NILAI DALAM MASYARAKAT

DIBUAT OLEH : NAMA : BISMA DILAGA NPM : 11111506 KELAS : 1-KA 33 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN TATA NILAI DALAM MASYARAKAT Kelas : 1-KA33 Tanggal Penyerahan Makalah Tanggal Upload Makalah P E R N YAT AA N Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini. : 15 Juni 2012 : 16 Juni 2012

Penyusun
NPM 11111506 Nama Lengkap BISMA DILAGA Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa saya penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya yang insyaallah setia sampai akhir jaman. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya khususnya kepada Bapak Burhan Amin selaku dosen pembimbing Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan. Akhir kata Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pembaca, dan memohon pintu maaf kepada para pembaca bila ada kesalahan baik dalam penulisan kata dan pengertian, karena yng salah datangnya dari saya, dan yang benar datangnya dari Allah SWT, semoga Allah SWT selalu memberikan umatnya petunjuk ke jalan yang benar, Amin. Bekasi, 15 Juni 2012

Hormat Saya

Bisma Dilaga NPM : 11111506

ii

DAFTAR ISI Pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan 1.Latar Belakang 2.Tujuan 3.Sasaran Bab 2 Permasalahan 1.Kekuatan 2.Kelemahan 3.Peluang 4.Tantangan/Hambatan Bab3

............. i ............. ii ............. iii

............. 1 ............. 1 ............. 1 ............. 2

............. 3 ............. 3 ............. 3 ............. 4 ............. 4

Kesimpulan dan rekomendasi ............. 5 1.Kesimpulan 2.Rekomendasi 3.Referensi ............. 5 ............. 5 ............. 6

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, para individu menyepakati berbagai aturan mengenai sesuatu yang baik dan buruk, patut dan tidak patut, dihargai dan tidak dihargai, penting dan tidak penting. Aturan-aturan ini berfungsi untuk mewujudkan keteraturan sosial. Kesepakatan aturan inilah yang disebut dengan nilai sosial. Apabila nilai sosial tersebut dianggap cocok oleh seluruh warga, maka nilai itu dijadikan landasan hidup bersama yang akan terus disosialisasikan dan diwarisi secara turun-menurun kepada generasi berikutnya. Misalnya para orang tua yang mendidik anaknya untuk bersikap sopan dan santun, sering menolong sesama makhluk hidup dan nilai-nilai gotong royong. Penerapan nilai sosial dapat kita amati saat seorang siswa bersikap jujur maka para guru akan menilai baik, sedangkan ketika seorang siswa berbohong maka dia akan dinilai buruk perilakunya. Setiap masyarakat memiliki tata nilai yang berbeda dengan masyarakat lainnya tergantung pada nilai sosial dan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu nilai sosial dan kebudayaan pada masyarakat tertentu dapat dianggap baik oleh warganya, tetapi dapat dianggap tidak baik oleh warga masyarakat lain. Pengertian tentang nilai sosial dari para tokoh sosiologi pada dasarnya sama, yakni : suatu perilaku atau tindakan individu yang dianggap baik oleh kebanyakan warga masyarakatnya. Mari kita pahami pengertian nilai sosial dari para tokoh :

a) Kimball Young berpendapat bahwa nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari apa yang baik dan benar dan apa yang dianggap penting oleh masyarakat. b) A.W. Green berpendapat bahwa nilai sosial sebagai kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek. c) Soerjono Soekanto berpendapat bahwa nilai sosial adalah konsepsi abstrak didalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. d) C. Kluckhon berpendapat bahwa nilai sosial adalah ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengatasi kemauan pada saat dan situasi tertentu.

1.2 Tujuan
a. Memberikan pandangan kepada mahasiswa generasi penerus tentang nilai-nilai norma

dalam kehidupan sehari-hari b. Mengurangi dampak negative dari pihak luar

c. Mengajak pembaca untuk selalu menciptakan suatu citra individu dalam bermasyarakat d. Membuat pemikiran mahasiswa ke arah positif
e. Dapat menambah pengetahuan tentang arti dari citra individu dan keluarga menciptakan

tata nilai dalam masyarakat 1 1.3 Sasaran Penulisan ini ditunjukan kepada umum khusunya mahasiswa/i Universitas Gunadarma untuk bersama-sama menciptakan citra individu dan keluarga menciptakan tata nilai dalam masyarakat. Dengan berbagai macam cara dan media yang digunakan. Selain itu juga kreativitas akan semakin terasah dan semakin memahami arti dari citra individu dan keluarga dalam masyarakat di negara ini, antara lain dengan cara melakukan seperti dibawah ini: a. Berbicara dengan orang tua berbahasa halus dan sopan b. Mengucapkan salam apabila bertemu dengan orang lain c. Menaati semua peraturan yang telah dibuat d. Menjaga solidaritas antar masyarakat e. Memberikan batas-batas pada kelakuan individu berupa perintah dan larangan.

BAB 2 PERMASALAHAN 2.1 Strength (Kekuatan) a. b. Nilai Etika Nilai Etika merupakan nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh,misalnya kejujuran Nilai Estetika Nilai Estetika atau nilai keindahan sering dikaitkan dengan benda,orang,dan peristiwa yang dapat menyenangkan hati(perasaan) c. Nilai Agama Nilai Agama berhubungan antara manusia dengan tuhan,kaitannya dengan pelaksanaan perintah dan larangannya. d. Nilai sosial Nilai sosial berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama manusia di lingkungan kita. 2.2 Weakness (Kelemahan) a. Seringnya terjadi interaksi negatif antar-budaya/kelompok masyarakat tertentu, konflik antar-suku/etnis, efek negatif globalisasi dan maraknya aksi teror dapat memudarkan jati diri budaya bangsa. b. Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian; menurunnya minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni-budaya ; terjadinya pembajakan karya seni dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.
c. Masih maraknya kasus pencurian benda cagar budaya dan situs; serta tidak terawatnya

bangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya.
d. Kurangnya sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata dan budaya. Belum

optimalnya hasil penelitian dan pengembangan kebudayaan ; terbatasnya dukungan peraturan perundangan kebudayaan ; serta belum optimalnya kerjasama antarpihak, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. 3

2.3 Opportunity (Peluang)


a. Sebagai sarana edukasi dan rekreasi yang dapat mengihlami berkembangnyaindustri

budaya yang memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan.


b. Pemerintah harus mampu menggandeng semua pihak untuk meningkatkan kepariwisataan

dan kebudayaan, meningkatkan kemampuan pengelolaan informasi pariwisata dengan memanfaatkan internet sebagai ajang promosi dan pemasaran.
c. Pemerintah juga harus meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan transportasi darat, laut,

dan udara yang memadai serta kondisi keamanan yang kondusif sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman berada di daerah wisata. Semakin banyak orang yang berwisata, maka dengan sendirinya sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata dan budaya akan meningkat. d. Produk dalam negeri yang sekaligus mempromosikan budaya nasional di Indonesia. e. Hubungan yang baik antara Indonesia dengan budaya luar. 2.4 Threat (Tantangan) a. Tantangan kita ke depan itu memanfaatkan peran media

Untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisi luhur seperti, cinta tanah air, nilai solidaritas sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.
b.

Perpecahan di dalam masyarakat itu sendiri

Sering terjadi dalam suatu masyarakat yang sedang membangun citra mereka mengalami perbedaan pendapat sehingga hal ini dapat merusak citra masyrakat itu sendiri c. Relatif minimnya filterisasi terhadap budaya Dalam suatu budaya itu penting sekali untuk melakukan feltirisasi dengan baik sehingga pencitraan dalam gagasan budaya itu tidak di salah artikan oleh suatu masyarakat d. Banyaknya situs-situs dan benda-benda cagar budaya yang dirusak Jika hal ini telah terjadi pada suatu masyarakat maka pencitraan suatu masyarakat akan berkutang dan penurunan citra masyarakat itu di mata dunia e. Budaya asing dianggap oleh para pemuda zaman lebih modern atau disebut lagi terkenal bahkan sekarang budaya nasional sendiri terlupakan dan ditinggalkan. f. Perkembangan teknologi khususnya internet dapat menghambat karena semakin mudahnya pengaruh budaya asing masuk. 4

BAB 3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang di ambil dari makalah yang saya buat adalah Nilai dan Norma merupakan dua hal yang saling berhubungan dan sangat penting bagi terwujudnya suatu keteraturan masyarakat.nilai dalam hal ini adalah ukuran,patokan,anggapan dan keyakinan yang dianut orang banyak dalam suatu masyarakat.keteraturan ini bisa terwujud apabila anggota masyarakat bersikap dan berperilaku sesuai dan selaras dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan sosial seperti,kegiatan bersama harus memerhatikan dan melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.apabila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan nilai dan norma sosial yang berlaku,tentunya ketertiban dan keteraturan sosial tidak akan terwujud. 3.2 Rekomendasi Nilai sosial merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, karena itu setiap warga masyarakat yang bersangkutan harus melestarikannya dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah semua aktivitas individu itu dapat bernilai sosial ? Untuk dapat menjawabnya, perlu ada pemahaman tentang karakteristik atau ciri-ciri dan fungsi nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan cara yaitu : 1. Nilai sosial diperoleh melalui proses interaksi, bukan prilaku warisan biologis yang dibawa sejak lahir. Contohnya: seorang anak bersikap sopan dan santun, karena orang tua mengajarkan etika sejak kecil. 2. Ditransformasikan atau diwariskan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi, akulturasi dan difusi. Contohnya: nilai menghargai pendapat orang lain dipelajari anak dari sosialisasinya dengan teman- teman sekolah. 3. Nilai sosial berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, artinya nilai sosial berfungsi sebagai sarana untuk mencapai cita-cita bersama dalam masyarakat. 4. Setiap masyarakat memiliki nilai-nilai yang berbeda-beda.

Contohnya: di negara-negara Barat penggunaan tangan kiri untuk melakukan segala aktivitas adalah sesuatu yang biasa. Sebaliknya di Indonesia, penggunaan tangan kiri dalam aktivitas memberikan sesuatu kepada orang lain bisa dianggap sebagai suatu perilaku yang tidak sopan. 5. Masing-masing nilai sosial yang ada dalam masyarakat memiliki efek atau dampak yang berbeda-beda bagi tindakan tiap warga pada masyarakat yang bersangkutan. 5 6. Mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat. Contohnya: nilai yang mengutamakan kerjasama akan melahirkan individu yang setia pada orang lain. Adapun nilai yang mengutamakan individual akan membuat individu cenderung egois sehingga individu menjadi apatis terhadap masalah yang dihadapi orang lain atau masalah yang ada dalam masyarakat.

3.3 Referensi http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi %20Pokok/view&id=292&uniq=all http://lusi-anggita.blogspot.com/2012/06/makalah-citra-individu-dan-keluarga.html http://lanats46.blogspot.com/2011/03/nilai-dan-norma-dalam-kehidupan.html

Anda mungkin juga menyukai