Anda di halaman 1dari 11

PELUMAS

Pelumas atau oli mesin mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas untuk memperkecil gesekan atau keausan dari sejumlah komponen di dalam mesin yang bekerja dan bergerak saat mesin kendaraan hidup. Pelumas yang bekerja secara efektif sesuai fungsinya akan memperpanjang usia mesin sehingga lebih awet masa pakainya.Oli mesin juga tidak hanya berfungsi sebagai pelumas saja, melainkan juga sebagai pendingin dan pembersih mesin. Pelumas yang baik harus bisa membuat kinerja mesin lebih ringan dan bertugas sebagai pelindung komponen metal dari friksi akibat gesekan terus-menerus dalam waktu lama. Kekentalan suatu oli mesin merupakan sifat fisik oli yg cukup penting, namun masih banyak orang yang sangat awam dengan pengertian kekentalan oli.Untuk menandai kekentalan oli, biasanya digunakan istilah atau kode huruf SAE yang diikuti dengan angka.SAE (Society of Automotive Engineer) yang mirip lembaga standardisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif. Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas).Contohnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE.Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade seperti 10W-50.Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya.Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas. Oli yang memiliki multi grade seperti ini sekarang banyak di pasaran karena kekentalannya luwes (flexible) dan tidak cenderung mengental saat udara dingin sehingga mesin mudah dihidupkan di pagi hari.Beberapa hal yang perlu diketahui dan dimengerti tentang kekentalan atau SAE oli mesin adalah : 1. Kekentalan / SAE suatu oli mesin tidak bisa dijadikan ukuran kualitas oli, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat
1

kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yang lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental). 2. Pahami Kode SAE oli, misalnya SAE 20W-50, makna di balik kode ini berarti, suatu oli yang memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan di starter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS). Untuk SAE 10W40 lulus uji sampai 30 C .Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.

3. Oli yang paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5W30. Apapun jenis mesinya, di sini faktor pertimbangannya murni kondisi suhu di negara tersebut.Kalau memakai oli SAE 20W50 di negara bersalju, kendala utamanya adalah jenis oli ini bisa membeku pada kondisi dingin / salju. Untuk di Indonesia, kebanyakan pabrikan kendaraan lebih merekomendasikan SAE 20W-50 atau 10W-40. Untuk performa / kinerja mesin-mesin modern yang telah banyak dipakai oleh mobil sekarang, oli dengan tingkat SAE yang lebih encer telah banyak menjadi rekomendasi pabrikan, hal ini dikarenakan di dalam mesinnya terdapat banyak celah-celah kecil yang harus dengan cepat dan mendapatkan pelumasan. 4. Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kandungan aditif oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi selain kekentalan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya.Tingkat mutu pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu API (American
2

Petroleum Institute). Untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (kependekan dari kata compression, yang mana sifat pembakaran dalam diesel terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi), contohnya kode huruf CA, CB, CC, dan CD. Jadi intinya, kekentalan / SAE oli tidak bisa menentukan kualitas oli tersebut. Untuk memilih tingkat kekentalan oli mesin itu sebaiknya tetap mengacu pada rekomendasi pabrikan dari kendaraan yang dipakainya dan perhatikan tingkat mutu kualitas oli yang akan dipakai. Yang paling penting lagi adalah waktu penggantian oli mesin tidak boleh terlambat dan selalu cek volume atau ketinggian oli mesin melalui Dipstick untuk mengetahui ketinggian oli dengan pasti, selalu perhatikan dan catat kapan tanggal penggantian oli mesin dan jarak tempuh mobil. Oli sebaiknya diganti tiap 3000 km, atau tiap tiga bulan sekali, jika mobil tidak terlalu sering dikendarai dan tidak menempuh jarak yang jauh, sebaiknya saringan oli mesin juga diganti setelah empat kali ganti oli, karena kalau saringannya kotor aliran oli akan tersumbat dan pelumasan akan terganggu. Penggantian oli yang terlambat akan berakibat pada mudah naiknya temperatur mesin dan bunyi mesin yang kasar. Jika terlalu sering terlambat melakukan penggantian oli, maka bisa menyebabkan kerusakan dini pada komponen mesin, terutama silinder atau piston.
Contoh kode penomoran pelumas yang sering digunakan:

Keterangan: 1 centipoise = 0,01 poise = 0,01 dyne-detik/cm2


3

Pada dasarnya fungsi terpenting dari pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindari keausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnya panas.Hal yang diinginkan adalah apabila gesekan logam dicegah atau ditiadakan, disebut hydrodinamik atau penuh film pelumas, disini gesekan metal betulbetul diganti dengan gesekan dalam pelumas yang sangat rendah. Sebaliknya karena tekanan tinggi, kecepatan rendah, pelumas tidak cukup dan sebagainya, film pelumas menjadi sangat tipis, pelumas akan disebut dalam kondisi boundary dan masih menyebabkan gesekan logam.Berikut ini adalah teknik pelumasan berdasarkan koefisien gesekan yang terjadi.

BEARING
Cara membaca Kode Bearing ( Bantalan) Bearing atau bahasa indonesianya disebut bantalan merupakan komponen utama

penggerak poros yang berputar. Bearing ( Bantalan ) banyak jenis macamnya, mulai dari bantalan bola ( ball bearing), bantalan jarum (needle bearng), bantalan gesek dan lain sebagainya.Berikut ini pengkodean bearing yang mungkin lebih sering kita jumpai pada kendaraan kita sehari-hari. (biasanya kode beairing terbaca di lingkaran bearing ): Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ kode bearing di atas terdiri dari beberapa komponen yang dapat dibagi-bagi antara lain: 6 = Kode pertama melambangkan Tipe /jenis bearing 2 = Kode kedua melambangkan seri bearing 03 =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang dalam bearing) zz = Kode yang terakhir melambangkan jenis bahan penutup bearing A. Kode Pertama ( Jenis Bearing ) jadi dalam Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ seperti contoh di atas, kode pertama adalah angka 6 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalah Single-Row Deep Groove Ball Bearing ( bantalan peluru beralur satu larik).Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam satuan metric jika anda mendapatkan kode bearing seperti ini = R8-2RS, maka kode pertama ( R) yang menandakan bahwa bearing tersebut merupakan bearing berkode satuan inchi. B. Kode kedua ( Seri bearing) Kalau kode pertama adalah angka maka bearing tersebut adalah bearing metric seperti contoh di atas (6203ZZ ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari ketahan paling ringan sampai paling berat 8 = Extra thin section 9 = Very thin section
5

0 = Extra light 1 = Extra light thrust 2 = Light 3 = Medium 4 = Heavy Kalau Kode pertama adalah Huruf, maka bearing tersebut adalah bearing Inchi seperti contoh (R8-2RS ) maka kode kedua ( angka 8 ) menyatakan besar diameter dalam bearing di bagi 1/16 inchi atau = 8/16 Inchi. C. Kode ketiga dan keempat ( diameter dalam (bore) bearing) Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah sebagai berikut : 00 = diameter dalam 10mm 01= diameter dalam 12mm 02= diameter dalam 15mm 03= diameter dalam 17mm selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka diameter bore bearing dikalikan dengan angka 5 misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm D. Kode yang terakhir (jenis bahan penutup bearing) pengkodeanberikut ini menyatakan tipe jenis penutup bearing ataupun bahan bearing: 1. Z Single shielded ( bearing ditutuipi plat tunggal) 2. ZZ Double shielded ( bearing ditutupi plat ganda ) 3. RS Single sealed ( bearing ditutupi seal karet) 4. 2RS Double sealed (bearing ditutupi seal karet ganda ) 5. V Single non-contact seal 6. VV Double non-contact seal 7. DDU Double contact seals 8. NR Snap ring and groove 9. M Brass cage maka bearing 6203ZZ menyatakan bearing dengan tipe ditutupi plat ganda.
6

E. Dimensi standar dan pembuatan bearing bola Bearing di desain berdasarkan angka.Pada umumnya, angka terdiri dari 3

digit.Penambahan digit atau huruf digunakan untuk mengindikasi ciri spesifik.Digit terakhir merupakan seri dan lubang dari bearing. Digit kedua dari belakang mulai dari 04 kedepan, ketika dikalikan dengan 5, memberikan diameter lubang dalam milimeter. Digit ke tiga dari belakang merupakan bentuk desain bearing. Umum digunakan bearing bola terdapat dalam 4 seri, yaitu: ekstra ringan (100), ringan (200), medium (300) dan berat (400).

VBELT
VBelt adalah Belt yang berpenampang trapesium, terbuat dari tenunan dan seratserat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda. Di bawah ini saran penggunaan jenis v-belt berdasarkan kecepatan (beban kerja) yang akan diterima oleh sabuk.

10

CONTOH VBELT

wedge v-belt wrapped type

classical v-belt raw edge cogged type

wedge v-belt raw edge cogged type

classical v-belt wrapped type

classical double v-belt

variable speed vbelt

11

Anda mungkin juga menyukai