Anda di halaman 1dari 2

BAB II SUPERVISI PENDIDIKAN A. Pengertian supervisi 1. Pengertian supervise Berbagai buku mendefinisikan Supervisi berbeda satu sama lain.

Daresh (1989), misalnya mendefinisikan supervise sebagai suatu proses mengawasi kemauan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Wiles (1955) mendefinisikannya sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar. Lucio dan Mc Neil (1978) mendefinisikan tugas supervise yang meliputi : a. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program b. Tugas administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konfrensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha dalam mencari perbaikan kualitas pengajaran c. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun pengajar bagi guru dan memilih isi pengalaman belajar, d. Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-guru, serta e. Melaksanakan penelitian Sergiovanni dan Starrat (1979) berpendapat bahwa tugas utama supervisi adalah perbaikan super situasi pengajaran. Untuk memudahkan kita dalam memahami supervise pengajaran, dalam buku ini pengertian supervise dirumuskan secara sederhana, yaitu semua usaha yang dilakukan oleh supervisor untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki pengajaran Pengertian supervise tidak dapat diartikan secara sempit sebagai proses untuk mengawasi dan usaha memperbaiki pengajaran yang terbatas didalam ruang kelas, tetapi lebih luas dari itu. Proses pengajaran selalu terkait dengan semua kegiatan pendidikan disekolah, kegiatan supervise bertujuan untuk memperbaiki proses hasil belajar dan mengajar. Kegiatan utamanya adalah membantu guru tetapi didalam konteksnya yang luas menyangkut komponen sekolah yang lain, karena guru juga terkait dengan komponen tata usaha, sarana, lingkungan sekolah. Dan lain-lain. Sasaran supervise dapat kita bedakan menjadi dua yaitu yang berhubungan dengan pendukung pengajaran. Himpunan sarjana pendidikan Indonesia (HISAPIN) pada tahun 1992, menyarankan agar dibedakan antara supervise satuan pendidikan dengan supervise bidang studi atau jika disekolah dasar dengan supervise kelas. Supervise satuan pendidikan adalah fungsi langsung dari manejemen pendidikan sedangkan supervise kelas atau bidang studi secara khusus terfokus secara khusus pada proses belajar mengajar. Sehubungan dengan ini kiranya dapat dipakai astylar supervise pendidikan dan supervise pengajaran, untuk supervise pengajaran dikelas atau bidang. 1. Fungsi dan peran supervise tugas seorang supervisor bukanlah untuk mengadu tapi membantu, mendorong dan memberikan keyakinan kepada guru bahwa proses belajar-mengajar dapat dan harus diperbaiki.

Keterampilan guru harus dibantu secara professional sehingga guru tersebut dapat berkembang dalam perkembangannya. Kegiatan supervise dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan demikian ciri supervise adalah perubahan, dalam pengertian peningkatan kearah efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar secara terus menerus. Program-program supervise hendaknya memberikan rangsanagan terhadap terjadinya perubahan terhadap terjadinya perubahan pengajaran dalam kegiatan pengajaran. Perubahan ini dapat dilakukan antara lain melalui berbagai usaha inovasi dalam pengembangan kurikulum serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan untuk guru. Ada dua jenis supervise dilihat dari perannya dalam perubahan, yaitu: 1. Supervise traktif, supervise traktif artinya supervise yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas. Supervise traktif ini misalnya dapat dilihat dari kegiatan rutin seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan kesulitan-kesulitan kecil memberikan informasi tentang procedure yang telah disepakati dan memberikan arahan dalam Prosedur Standar Operasi (PSO) dalam suatu kegiatan. 2. Supervise dinamik, yaitu supervise yang diarahkan untuk mengubah secara lebih intensif praktek-praktek tertentu. Tekanan dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti dengan yang baru. Program demikian merupakan program baru yang mempengaruhi perilaku murid, guru, dan semua personil sekolah.

Anda mungkin juga menyukai