Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELAS A

Transaksi Apotek UNJANI FARMA 3 selama tahun 2011 yang mulai beroperasi tepat pada tanggal 01 Januari 2011 adalah sebagai berikut :

5. 6. 7. 8.

Penjualan Tunai (incl. PPN) Rp. 1.436.324.000 Penjualan Kredit (excl. PPN) Rp. 3.920.000 Pembelian Kredit (excl. PPN) Rp. 1.121.905.000 Biaya Usaha selama tahun 2011, sebagai berikut : Biaya Pegawai Rp. 92.178.000 Biaya Tidak Langsung Rp. 5.273.000 Biaya Asuransi Rp. 300.000 Biaya Pajak Rp. 192.000 Biaya Pemeliharaan Rp. 2.526.000 Biaya Umum Rp. 15.857.000 Biaya Serba-serbi Rp. 1.044.000 Biaya Penjualan Rp. 53.961.000

Anggaran Perusahaan untuk tahun 2011 terlampir

Informasi tambahan : Opname fisik atas persediaan barang dagangan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 118.794.000 Perhitungan atas biaya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2011 adalah sebesar Rp. 40.000.000, yaitu terdiri atas : Inventaris golongan I sebesar Rp. 25.000.000 Inventaris golongan II sebesar Rp. 15.000.000 Pimpinan dan karyawan belum mendapatkan kendaraan dinas baik roda empat maupun roda dua Biaya Penjualan diatas belum termasuk biaya atas sewa dan renovasi gedung apotek yaitu sebesar Rp. 200.000.000 untuk selama 4 (empat) tahun Pada gedung apotek telah ada 5 orang dokter praktek yang menempati 5 ruang praktek yang telah disiapkan

Dari data diatas, buat Laporan Kinerja Apotek UNJANI FARMA 3 untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2011, tentukan asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek kedepan.

SELAMAT MENGERJAKAN

Nama NIM KELAS

: Athina Mardatillah : 3351111441 :A

APOTEK UNJANI FARMA 3 KINERJA TAHUN 2011 (dalam ribuan rupiah)

(Dalam Ribuan Rupiah)


No. I
U R A I A N

AP Rp. % 99,33 0,67 100.00

REALISASI Rp. 1,305,749 3,920 1,309,669 % 99.70 0.30 100.00

+/% -4.04 4.04 0.00 0.00

PENJUALAN : - Tunai - Kredit Total Penjualan HARGA POKOK PENJUALAN : - Stok Awal - Pembelian - Stok Ahir Harga Pokok Penjualan LABA KOTOR

1.255.000 8.000 1.263.500

II.

1.095.500 120.000 975.500 288.000 104.000 10.000 700 500 3.600 15.800 1.700 40.000 102.000 278.300 (9.700) (9.700)

0,00 86,70 9,50 77,21 22,79 8,23 0,79 0,06 0,04 0,28 1,25 0,13 3,17 8,07 22,03 0,77 1,121,905 118,794 1,003,111 306,558 92,178 5,273 300 192 2,526 15,857 1,044 40,000 53,961 50,000 261,331 45,227 69,160 6,000 0,77 108,387 85.66 9.07 76.59 23.41 7.04 0.40 0.02 0.01 0.19 1.21 0.08 3.05 4.12 3.82 19.95 3.45 5.28 0.45 8.27

0.00 -1.01 -0.88 -0.13 0.13 0.00 7.72 0.57 0.05 0.06 1.02 -0.19 0.38 -0.32 3.39 -3.82 8.86 -8.71 5.28 0.45 -13.53

III.

BIAYA USAHA : - Biaya Pegawai - Biaya Tak Langsung - Biaya Asuransi - Biaya Pajak-pajak - Biaya Pemeliharaan - Biaya U m u m - Biaya Serba-serbi - Penyusutan - Biaya Penjualan - Biaya Sewa TOTAL BIAYA USAHA

V.

LABA USAHA - Pendapatan Lain-Lain - Beban Lain-lain

VI.

LABA SEBELUM PAJAK

Keterangan Perhitungan Realisasi Kinerja


1. Penjualan (exclude PPn) : Penjualan tunai : 1,1 = 1.436.234.000 : 1,1 = 1.305.749.000 2. Harga Pokok Penjualan : HPP = Pembelian - Stok akhir = 1.121.905.000 - 118.794.000 = 1.003.111.000 3. Laba Kotor : Laba Kotor = Total Penjualan - HPP = 1.309.669.000 - 1.003.111 = 306.558.000 4. Laba Usaha : Laba Usaha = Laba kotor - Total biaya = 306.558.000 - 261.331.000 = 45.227.000 5. Laba Sebelum Pajak : Laba Sebelum Pajak = Laba Usaha + Pendapatan lain-lain beban lain-lain = 45.227.000 + 69.160.000 6.000.000 = 108,387

Pendapatan lain-lain : Praktek Dokter


Asumsi : Sesuai kesepakatan bahwa Apotek Unjani Farma 3 mendapatkan komisi 5 % dari total jasa Dokter (bersal dari 5 dokter) a. Dokter Umum = Rp. 40.000 x (25 orang x 5 kali praktek x 52 minggu) = Rp. 260.000.000 x 5% = Rp. 13.000.000 b. Dokter Gigi = Rp. 100.000 x (6 orang x 5 kali praktek x 52 minggu) = Rp. 156.000.000 x 5% = Rp. 7.800.000 c. Dokter Spesialis Anak = Rp. 75.000 x (20 orang x 6 kali praktek x 52 minggu) = Rp. 468.000.000 x 5% = 23.400.000 d. Dokter Spesialis Kandungan = Rp. 120.000 x (10 0rang x 5 kali praktek x 52 minggu) = Rp. 312.000.000 x 5% = Rp. 15.600.000

e. Dokter Spesialis Jantung = Rp. 100.000 x (6 0rang x 6kali praktek x 52 minggu) = Rp. 187.200.000 x 5% = Rp. 9.360.000 f. Total pendapatan dari dokter Rp. 13.000.000 + Rp. 7.800.000 + Rp. 23.400.0000 + Rp. 15.600.0000 + Rp. 9.360.000 = Rp. 69.160.000 Beban Lain-lain Biaya Fasilitas Praktek Dokter = Rp. 6.000.000

ANALISA KINERJA APOTEK UNJANI FARMA 3 TAHUN 2011 Analisa kerja suatu apotek dapat dilihat dari berbagai sudut. Salah satunya adalah terealisasinya semua perencanaan dalam anggaran yang direncanakan walaupun pada akhirnya hasil yang didapatkan masih membutuhkan perhatian yang lebih lagi demi meningkatkan kinerja apotek yang dapat membantu dalam peningkatan kualitas apotek lebih baik pada tahun anggaran 2011, ada beberapa usulan yang dapat dipertimbangkan dan dilakukan oleh pimpinan apotek dan personel lainnya, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas yang ada dalam apotek, antara lain Menyediakan lahan parkir kendaraan bermotor dan mobil yang memadai, aman dan bebas biaya parkir. Menyediakan minuman dingin dalam apotek Menyediakan sofa sebagai tempat duduk bagi pelanggan yang sedang menunggu diapotek yang dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam apotek Menyediakan TV sebagai hiburan Menyediakan kipas angin atau AC untuk kenyamanan pelanggan.

2. Menekan harga pokok penjualan agar tidak melebihi anggaran yang dibuat dengan cara melakukan negosiasi harga dengan suplier atau mencari supplier lain yang harga produknya lebih murah. 3. Meningkatkan penjualan dengan melakukan beberapa langkah: Menambah persediaan terutama produk fast moving, minimalisisr penolakan resep karena persediaan habis Menyediakan selengkap mungkin obat-obat yang diresepkan oleh dokter dalam apotek. Apotek dapat melakukan komunikasi dan negosiasi dengan dokter sehingga jumlah obat yang tersedia juga tidak berlebihan dari kebutuhan. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan resep diapotek Meningkatkan pelayanan resep terutama dalam hal kecepatan pelayanan dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan dan keamanan konsumen sehingga jumlah resep bagi pasien yang berobat langsung dipraktek dokter apotek. Minimalisisrkan resep praktek dalam yang ditebus keluar apotek. Meningkatkan kualitas pelayanan berobat dipraktek dokter apotek dan melakukan publikasi sehingga jumlah pasien yang berobat meningkat. Contoh : memberikan kemudahan dalam mendaftar melalui via telpon sehingga pasien harus antri lama. 5. Meningkatkan pelayanan OTC untuk kebutuhan swamedikasi 6. Mengontrol dan menekan biaya usaha terutama pada biaya tidak tetap 7. Mencegah kerugian akibat kerusakan pada kemasan obat dan obat itu sendiri, pencurian dan obat kadaluarsa

8. Mengembangkan praktek dokter baru 9. Meningkatkan kerja sama dengan PBF-PBF lain untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual diapotek 10. Memberikan informasi-informasi terbaru tentang kesehatan kepada pelanggan atau masyarakat sekitar melalui poster atau leaflet.

Anda mungkin juga menyukai